"Senior tidak tahu? Mereka tunduk padaku, juga karena misi yangg harus ku jalankan..." Salah satu alis Kaisar Roh terangkat dengan sendirinya, "jika begitu aku paham maksudmu... Sepertinya empat penguasa di Aula Langit memang telah membuat rencana... Hal ini diartikan kekacauan tiga benua juga akan segera terjadi..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, dia hanya berpikir bukankah Kaisar Roh bekerja sama dengan Aula Langit? "Sudahlah... Mari ikuti aku, karena lelang akan segera dimulai, maka kita harus menyusun rencana bersama!" Saling menganggukan kepala mereka, kini keduanya telah lenyap dari dalam penginapan lalu muncul di atas langit yang begitu tinggi. "Senior, jika boleh tahu, sebenarnya siapa penguasa wilayah disini?" Kaisar Roh mulai tersenyum tipis, "apa kamu takut? Hahaha! Tenang saja, seluruh wilayah ini sebenarnya netral, jadi tidak akan ada penguasanya... Tapi disini adalah tempat bertemunya para kultivator kuat dari tiga benua, jadi pertempuran, kekacauan dan se
"Kaisar Obat Chei Wian? Bukankah dia seorang wanita? Kenapa suaranya terdengar laki?" "..." Xiao Jian hanya bisa diam, seketika dia menarik perintah untuk mengurungkan niat dalam membentuk jebakan. * Ditempat Xiao Chen berada. "Lalu bagaimana lagi?" "Sang Pahlawan akan tiba... Senior, sepertinya kamu takut pada sosok yang tiba saat ini?" Xiao Chen menatap kearah retakan ruang dimensi yang terjadi. Sesaatnya, pria tampan dengan satu tanduk di tengah keningnya muncul dari dalam retakan itu. Pria itu wajahnya memang terlihat kalem, akan tetapi aura yang terasa begitu kuat. Bahkan mampu mengguncang seluruh wilayah itu hanya dengan satu pijakan kakinya. "Ternyata nyali Penguasa faksi Naga dan Phoenix dari Aula Langit hanya segitu saja? Aula Langit yang sekarang, sudah bukan tandingan ku lagi!" pria itu terbang santai, lalu melewati semua kultivator tanpa memperhatikan sekitarnya. Melihat pria yang merupakan penguasa benua Ashura tidak mengalihkan perhatian. Kini Kaisar
"Kesulitan, rintangan, semua itu adalah perjuanganku untuk mengungkap siapa dalang dibalik kematian ayah dan ibuku... Senior apa kamu tahu sesuatu tentang mereka?" Kaisar Roh memejamkan matanya, mungkin dia sosok tiga orang yang terkuat di tiga benua. Tapi kematian Kaisar Phoenix benar benar begitu janggal. Bahkan bisa dikatakan, kematiannya ada keterkaitan dengan Penguasa Roh, dan orang orang didalam Aula Langit. "Apa yang kamu cari mungkin ada didalam domain terkunci milik ayahmu... Xiao Chen, bagaimana kita merubah rencanaku?" "Maksud senior?" "Kelak kamu yang membawa kunci asli untuk memasuki dunia itu. Sedangkan aku akan mengalihkan perhatian agar kamu tetap berada pada kondisi yang aman?" Xiao Chen terdiam, rencana ini memang lebih baik. Dan sedikit resiko yang akan dia terima. Akan tetapi, bagaimana dengan Kaisar Roh? "Tidak perlu senior... Bagaimana jika senior terluka parah, lalu mereka merebut kunci itu dari tanganku?" "Benar juga..." "Tapi jika boleh tahu, sebenar
Bagaikan kembang api satu warna. Percikan petir yang diakibatkan oleh hukuman langit menyebar seperti cahaya membelah ruang. Sungguh fenomena alam yang sangat mengerikan terlihat bagi semua kultivator yang ada disekitar Xiao Chen berada. Namun semua masih menunggu hasil, dan tentunya pill apa yang dibentuk oleh Kaisar Obat. "Kemampuan Xiao Chen semengerikan ini... Yue'er kenapa kamu tidak memberi tahu kepada ayah?" Dulunya Xiao Jian tidak pernah terpikir bahwa Xiao Chen akan memiliki bakat semengerikan ini. Bahkan, dia seakan meremehkan perkembangan Xiao Chen. "Ayah, apa yang kamu takutkan? Aku pasti akan membunuhnya demi dendam terhadap..." Swuuuuuuuush! Sebelum ucapan Xiao Yue terucap, kini Xiao Jian segera menggunakan kekuatan ruang, lalu membawa anaknya pergi meninggalkan area itu. Disisi lain, tepat dimana Penguasa Ashura berada. "Bocah ini siapa sebenarnya? Selain memiliki gelar Kaisar Obat.. Tapi kurasa kemampuannya lebih dari itu, aku..." Ungkapannya juga terhenti
"Apa yang senior katakan? Aku tidak bermain main kok, hanya saja hukuman langit ini yang akan menciptakan meridian di dalam tubuh boneka ku ini..." Xiao Chen mengeluarkan tiga elemen di dalam tubuhnya ke arah tiga pillar pemicu hukuman langit. Sesaat setelahnya hukuman langit yang lebih kecil muncul, lalu menyambar kelima boneka ciptaan milik Xiao Chen. Proses ini tentu membuat pengetahuan Kaisar Roh menjadi lebih luas tentang dunia alkemist. "Seperti di masa lalu, banyak kabar alkemist itu sangat berbahaya... Tapi kenyataannya memang seperti itu..." Dia menggelengkan kepalanya. Hingga Xiao Chen melambaikan tangannya yang membuat lima boneka itu masuk kedalam cincin ruangnya. Kembali ke penginapan sederhana. Yao Ling yang merupakan penguasa benua Duan Tian telah menunggu keduanya di penginapan milik Xiao Chen. "Senior apa anda membutuhkan bantuanku?" Xiao Chen menaikan alisnya. Swuuuuuuuush! Yao Ling tiba tiba lenyap ditempatnya. Dengan pergerakan super cepat, ba
Hanya melambaikan tangan, pedang yang tertuju kearah tubuhnya telah hancur. Bahkan reaksi ini sempat memicu rasa keterkejutan bagi Xiao Yue. "Ke-kemampuannya meningkat begitu cepat... Ke-kenapa..." Xiao Yue tidak bisa berkata apapun. "Kenapa marah bibi? Bukankah seharusnya kamu mencari kebenarannya dulu baru mencari pembunuh itu?" Xiao Chen tidak terprovokasi, dia hanya dengan santai berjalan menuju kearah bangunan termegah di wilayah itu. Melihat kepergian Xiao Chen, Xiao Yue hanya bisa menyatukan kedua giginya secara kuat. Wajahnya begitu lesu, hingga tiba tiba. Sosok yang begitu dia takuti muncul disisinya tanpa sepengetahuannya. "Anak dari penguasa Faksi Naga dan Phoenix ternyata kemampuannya segitu saja?" "A-apa maumu?" wajah Xiao Yue membeku, dia terlihat sedikit ketakutan melihat penguasa ashura ada disisinya. "Kamu tidak perlu takut padaku, hanya saja aku akan memberimu satu penawaran..." "Apa itu?" Penguasa ashura membisikan rencananya kepada Xiao Yue. Sontak me
Lelang kembali berlanjut, namun semua barang yang dilelang tidak ada yang membuat Xiao Chen tertarik sama sekali. Hingga sebuah penawaran yang dilancarkan oleh Xiao Jian membuat rasa bosan sirna didalam pikiran Xiao Chen. "Aku ingin menawar, tapi apa kamu setuju dengan penawaran yang aku berikan?" "Apa itu?" Xiao Jian tersenyum tipis, dia mengeluarkan satu butir pill yang dapat dikenali oleh semua kultivator. Pill Dewa, dengan guratan naga hidup kini mengambang diatas telapak tangannya. "Aku ingin jiwa iblis abadi itu menjadi milikku... Aku menawarnya dengan satu butir pill Dewa ini!" "Bu-bukankah dikatakan pill Dewa hanya satu ada di seluruh alam? Itupun Kaisar Obat lama yang menciptakannya?" "Benar katamu, tapi lihatlah! Pill ditangan penguasa Faksi Naga dan Phoenix memang pill Dewa yang melegenda itu?!" Xiao Jian bertambah senang mendengar pujian terlontar pada pill Dewa ditangannya. Dengan begitu, dia tidak perlu bersusah payah untuk menjelaskannya. Pria paruh b
"A-akhirnya seseorang yang memiliki tiga token telah keluar dari dalam persembunyiannya!" "Yaa ini sangat menarik! Meski permintaannya cukup lucu, karena di tiga alam sumber daya apa yang dapat meningkatkan seseorang menjadi tahap Langit Setengah Abadi?" Semua tergiur, tapi tahu diri. Mereka tidak mungkin dapat memiliki tiga token kunci yang merupakan dunia kecil ciptaan Kaisar Phoenix. Wajah semua orang memburuk, saat ini tidak ada penawaran yang cocok dengan permintaan tetua itu. Tapi disisi Xiao Chen, dia merasa aneh dengan permintaan dari pria bercadar itu. "Senior, jika benar itu token yang akan menunjukan rahasia dunia milik ayah... Kenapa dia tidak mencari sesuatu didalam sana? Bukankah..." "Siapa yang tahu alasannya? Hanya saja, memasuki dunia rahasia itu sangatlah sulit... Aku juga percaya tahap setengah Abadi sepertinya tidak akan bisa memasuki tempat itu dengan mudah..." "Karena alasan itu dia melelang barang istimewa itu?" Xiao Chen membalas dengan cepat. "Ya ada
Swoooooooshh! Hanya membutuhkan waktu satu menit. Serangan akhir dari segalanya telah tercipta didepan mulut keduanya. Xiao Jian berhasil membentuk tombak raksaksa dengan mengandalkan seluruh energi Qin nya yang tersisa. Namun tidak dengan Xiao Chen, dia yang ingin mengakhiri pertempuran ini segera menyatukan seluruh eksistensi kemampuan dari tiga elemennya yang telah membentuk bintang raksaksa tiga warna. Belum kedua serangan itu bertabrakan, akan tetapi fluktuasi energi dari gesekan eksistensi tahap Abadi telah terjadi pada keduanya. Gelombang energi menyebar begitu mengerikan. Hingga keduanya memekik kembali diikuti oleh melesatnya serangan keduanya yang saling berlawanan arah. Swuuuuuuuuuung! Tekanan fluktuasi bertambah kuat, lalu diikuti oleh menyebarnya cahaya dan rusaknya ruang sejauh seribu kilometer dari tempat pertempuran. Suara ledakan bagaikan hancurnya satu benua pun ikut menyebar. Booooommm! Saaat ini, suasana menjadi hening. Namun kerusakan masih terjadi
"A-apa tumbuh lagi..." Xiao Jian sedikit terkejut, namun setelahnya senyum kemenangannya lenyap. Yang diikuti oleh pernyataan anaknya yang selalu meminta bantuan bagaimana cara menghadapi Xiao Chen yang tubuhnya abadi. "Ternyata ini keluhan Yue'er selama perintah ku untuk membunuhmu... Xiao Chen, aku benar benar meremehkan mu..." Xiao Chen tidak menjawab apapun, Kultivasi tahap Abadi adalah segalanya. Selagi apa yang dia inginkan, pasti dia dapat menciptakannya dengan kekuatannya itu. Swuuuuuuuush! Tidak ingin menghadapi Xiao Chen dan berniat kabur untuk saat ini. Xiao Jian akan memikirkan bagaimana cara membunuh sosok Xiao Chen dimasa depan nanti. Akan tetapi, kejutan terjadi. Ruang seakan terkuci. Apa yang ditakuti oleh Penguasa Ashura juga muncul di benak Xiao Jian. "Po-pohon kepahitan... Se-sepertinya aku sudah tidak bisa untuk melarikan diri lagi?!" Melihat ke arah Xiao Chen, tiba tiba rantai emas mengikat tubuhnya secara cepat. Tidak bisa reflek menghancurkan, bahkan m
Merasa tidak ada gunanya untuk terus berbicara, karena musuh utama belum tereliminasi. Tiba tiba kesadaran Roh jiwa didalam tubuhnya bergejolak. Resonansi dari kelahiran kekuatan Abadi dapat dirasakan secara jelas oleh Xiao Chen saat ini. "Apa energi ini berasal dari paman?" Swuuuuuuuuush! Lenyap dari tempatnya, Xiao Chen muncul di perbatasan barat wilayah Aula Langit yang disambut oleh pasukan elite milik ayahnya. "Penguasa... Sepertinya ada kelahiran Abadi yang baru..." Xiao Chen menganggukan kepalanya untuk membenarkan ungkapan itu. "Benar... Kalian berjagalah disini, ingat beri pesan jika ada sesuatu yang buruk..." "Baik penguasa... Tapi kemana Penguasa akan pergi?" Tersenyum tipis, Xiao Chen segera menjawab pertanyaan itu. "Menyambut, dan memberi selamat kepada paman setelah naik menjadi tahap Abadi..." Sempat merasakan energi yang mencapai tahap Abadi memiliki aura Phoenix, Xiao Chen sudah mengetahui siapa entitas itu. "Baiklah..." Swuuuuuuuush!
Puluhan ribu kultivator yang tak lain anggota halaman dalam berdatangan kearah sumber suara. Meski mereka belum mengenal siapa sosok Chen Xiao, tapi dari daftar buronan yang Xiao Jian sebarkan. Sosok Chen Xiao adalah Xiao Chen, yang memiliki wajah tampan, disertai rambut panjang terurai memutih dengan tampilan elegan. "Kaa-kamu Xiao Chen! Berani sekali datang kemari!" "Xiao Chen apa kamu ingin menyerahkan dirimu?!" "Tahu diri juga kamu datang tanpa dicari?!" Raut wajah Xiao Chen berubah menjadi datar, tidak ada rasa takut yang terlintas di wajahnya. Yang pasti, ribuan pasukan lain, yangg merupakan anak buah dari Kaisar Phoenix di masa lalu telah berkumpul di satu titik, tepat di istana utama perkumpulan lima penguasa di halaman dalam. "Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni kalian, sekarang... Katakan dimana Xiao Jian, dan tiga penguasa lainnya!" Swuuuuuuuuuung! Hanya menunjuk satu jari kebawah, sontak tekanan gravitasi yang mengerikan harus membuat puluhan ribu kultivator
Swoooooosh! Dibarengi dengan ungkapan rasa terkejutnya, Xiao Chen telah berhasil menciptakan bintang tiga warna diatas telapak tangannya. Berkelebat cepat, sosoknya kemudian lenyap dari pandangan. Seketika tubuh bagian punggung dari Penguasa Ashura terasa dingin. Hingga dia membalikan tubuhnya, dia hanya bisa membelalakan matanya diikuti oleh rasa sakit yang menghantam tubuhnya. Boooooooooosh! Bintang kecil itu telah terlepas dari kendali tangan Xiao Chen. Untuk memastikan sosok Penguasa Ashura akan tewas, Xiao Chen menikmati pemandangan itu hingga tak lama. Ledakan maha dahsyat, diikuti oleh robekan ruang terjadi sejauh seratus kilometer dari area pertempuran keduanya. Situasi menjadi hening setelah ledakan maha dahsyat itu. Hingga mata Xiao Chen harus menyipit. Pasalnya dia melihat bayangan Roh yang berusaha kabur dari tempatnya berada. "Tidak cukup untuk menghancurkan Roh abadinya?" Swoooooooosh! Seuliet bayangan membentuk sebuah pedang melesat cepat kearah pelarian
Menghentikan apa yang akan dia lakukan kembali. Kini Penguasa Ashura segera mundur setelah lonjakan energi dahsyat keluar dari tubuh Xiao Chen. "Tidak mencapai satu hari... I-ini mustahil... Ternyata semengerikan itu energi jiwa bintang..." Ungkapan kejutnya berhenti. Saat ini, dia melihat bintang raksasa diatas langit telah lenyap. Bahkan sosok Xiao Chen yang tadinya terbaring itu mulai berdiri, dan membuka matanya. "Inikah kultivasi yang diinginkan semua orang? Bahkan, mereka yang menginginkan tahap ini, akan melegalkan semua cara demi mencapainya..." Suaranya terdengar biasa, namun jelas Penguasa Ashura dapat mendengar nada kebencian didalam suara itu. "Kamu baru naik menjadi tahap Langit Abadi... Untuk apa aku takut padamu?" "Benarkah?" Swuuuuuuuuuuung! Xiao Chen meledakan sedikit aura didalam tubuhnya. Sontak udara di tiga daratan Benua Langit bergetar hebat. Fenomena alam yang tadinya terus meramaikan suasana kini bertambah menjadi lebih mengerikan. "Membunuh semua o
"Jika tahu diri minggirlah... Hari ini energi jiwa bintang harus menjadi milikku...," suara dingin kembali terdengar, diikuti oleh kemunculan penguasa Ashura yang kini telah benar benar terlihat dimata Kaisar Roh, Chei Wian, dan juga Yao Ling secara jelas. "Meski aku mati, sebelum proses yang dilakukan Yao Yi berhasil... Aku juga tidak akan pernah menyesal!" Pedang tipis muncul digenggaman tangan Kaisar Roh. Dia tanpa rasa takut berada di garda depan untuk melindungi Xiao Chen. Tak hanya Kaisar Roh yang menunjukan keberaniannya, Chei Wian, bahkan Yao Ling yang kultivasinya telah menurun mulai mengeluarkan senjata kebanggan mereka secara serentak! "Hanya para keroco yang tak tahu diri... Mengingat kita pernah berteman, aku tidak akan membunuh kalian?!" Swuuuuuuush! Penguasa Ashura melesat cepat, hanya sekedipan mata. Kaisar Roh, Chei Wian, dan Yao Ling harus terpental ke arah yang berbeda. Waktu yang begitu singkat itu, bahkan tidak sempat untuk mereka memberikan perlaw
"Pasti janjimu akan terwujud..." Yao Yi menjawab penuh keyakinan. Xiao Chen tersenyum hangat kepada istrinya itu. Lambaian lembut kearah rambut panjang nan halus itu membuat Yao Yi nyaman. Namun setelah pagi harinya. Xiao Chen yang tertidur diatas atap Paviliun Phoenix Abadi tersadar. Bahwa dia melupakan hari bahagianya sendiri. Namun dia juga teringat, saat ini tubuhnya sendiri tidak dapat menahan lagi ganasnya racun yang menyerang seluruh organ penting didalam tubuhnya. Menggunakan kekuatan ruang, dia mencari istrinya ke seluruh tempat. Namun dia tidak menemukannya. Hingga dia bertemu dengan Kaisar Roh yang tengah menatap patung sosok Xiao Chen berada. "Senior apa kamu melihat istriku?" Kaisar Roh menggelengkan kepalanya, "bukankah seharusnya tadi malam dia bersamamu?" "..." Hanya diam tak menjawab, wajah Xiao Chen seketika menunjukan kekhawatirannya. Namun jari lembut menepuk bahunya. Sosok yang dia cari ternyata muncul di belakangnya sembari tersenyum kecil. "Gege...
Cahaya merah darah menembus ruang begitu cepat diikuti oleh gerakan dari bintang Raksaksa yang kembali bergerak kearah Xiao Chen. Dua tekanan hebat kembali terjadi, namun Xiao Chen harus membelalakan matanya. Pasalnya hal mengejutkan terjadi, bintang merah darah dihadapannya hancur. Diikuti oleh ledakan dahsyat yang membuat tubuhnya terlempar begitu jauh. Sama halnya dengan Xiao Jian. Namun kondisinya tak separah yang dialami oleh Xiao Chen. Dia hanya terlempar, lalu merasakan serangan balik dari gabungan ribuan formasi yang dia ciptakan. "Si-sial tidak bisa melanjutkan pertempuran lagi..." Merasa kondisi pertempuran bisa berbalik. Dan tak mungkin dapat membawa tubuh Xiao Chen. Kini Xiao Jian segera memerintahkan semua pasukannya untuk mundur. Tanpa ingin mengejar empat penguasa itu yang kabur, Yao Yi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul dan menangkap tubuh Xiao Chen yang lemas. Bahkan kulit pada seluruh tubuhnya terasa dingin dan terlihat memucat. "Ra-racunmu.