Cai Wenji menjelaskan bahwa pulau dewa harimau seperti memiliki dunia lain, yang ditinggalkan oleh dewa harimau sebelum pergi ke alam dewa.
" Para pendahulu Sekte Harimau Suci mengatakan bahwa dewa harimau meninggalkan pecahan jiwanya untuk mendatangi seorang murid yang dia pilih sendiri."" Selebihnya aku tidak tau." Cai Wenji menutup penjelasannya, sambil menghela nafas panjang.Mendengar ucapan tersebut, semua terlihat serius, karena itu artinya jiwa dewa harimau hanya keluar jika menemukan seorang yang tepat.Begitupun dengan Lao Feiying, meskipun dia sangat penasaran dengan pulau kecil, namun dia juga tidak ingin mengambil resiko, jika tidak seizin penguasa pulau kecil.Sementara Lu Bu dan Hu Jintao terus mendayung perahu yang mereka tumpangi, tatapan Lao Feiying tertuju pada bagian dada Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang yang kebetulan berdempetan dengannya.Karena perahu yang mereka tumpangi memiliki ukuran kecil, sehingga tanTanpa membuang waktu, Lao Feiying turun ke telaga dan mencari tempat untuk berendam dibalik bayangan batu besar, sehingga tidak terlalu terlihat.Tujuan Lao Feiying berendam dibalik bayangan batu besar, karena buntalan kain miliknya tertinggal di perkemahan dan mau tidak mau harus bertelanjang bulat." Semoga saja kedua pria aneh itu tidak datang kesini." Gumam Lao Feiying, sambil menyembunyikan pakaiannya dan dua ayam hutan hasil buruannya.Baru saja Lao Feiying bergumam, kini terdengar suara derap langkah kaki seseorang yang berjalan mendekati sungai kecil." Kenapa kedua pemuda aneh itu datang kesini?" Lao Feiying mengumpat dalam hati, sambil mencari tempat untuk bersembunyi dibalik bayangan bebatuan.Tidak lama kemudian, terlihat Ling Yunyi dan Qiao Ningshuang berdiri di pinggir sungai sambil merentangkan kedua tangannya, membuat Lao Feiying ingin muntah darah saat melihat kedua sosok itu yang bertingkah seperti seorang wanita.
Sebenarnya ketiga Tetua sama sekali tidak takut dengan kemunculan belasan sosok bertopeng serigala itu, melainkan kekhawatiran mereka tertuju pada tiga sosok yang bersembunyi di dahan pohon yang telah bersiap untuk melepaskan anak panahnya.Jika tiga sosok itu ikut menyerang dengan menggunakan busur panahnya, dapat dipastikan konsentrasi mereka akan terganggu, hingga ketujuh murid berada dalam bahaya." Serahkan harta kalian! Juga...." Ucap sosok yang memegang kapak di kedua tangannya, lalu menoleh ke arah Qiao Chan yang memiliki paras cantik.Qiao Chan adalah wanita dewasa yang menunjukkan wibawanya, sehingga siapapun orang dewasa akan tertarik dengannya.Bahkan Lao Feiying sendiri mengagumi Qiao Chan secara diam-diam. Meskipun dari segi fisik, Lao Feiying masih berusia 17 tahun, namun jiwanya sudah berusia 35 tahun, sehingga dia lebih menyukai wanita dewasa." Boss... Tanganku sudah gatal. Aku ingin sekali membunuh kedua pemuda berwajah
Mendengar ucapan tersebut, Qiao Ningshuang sangat senang, karena itu artinya dia memiliki banyak kesempatan untuk mendekati Lao Feiying." Kamu jangan senang dulu! Dengan penampilanmu sekarang, kak Feiying akan menganggap mu sebagai pria tidak normal."" Terlebih perjalanan kita masih panjang, tidak menutup kemungkinan jika kak Feiying mencintai wanita lain. Begitupun denganmu."Ling Yunyi mengingatkan kepada Qiao Ningshuang agar tidak cepat mengambil keputusan, karena takdir seseorang tidak ada yang bisa menebaknya.Mendengar perkataan dari Ling Yunyi, Qiao Ningshuang berpikir sudah saatnya dia menunjukkan dirinya kepada Lao Feiying. Jika tidak, maka Lao Feiying bisa terlebih dulu menyukai wanita lain, sehingga Qiao Ningshuang tidak memiliki kesempatan untuk mendekatinya.Sementara itu, Ling Yunyi menggigit bibirnya, karena dia sangat khawatir jika dia tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Lao Feiying, karena Qiao Ningshuang sudah be
Mendengar perkataan dari Lao Feiying, Qiao Ningshuang memonyongkan bibirnya, karena jawaban dari Lao Feiying sama sekali tidak memuaskan.Namun Qiao Ningshuang sama sekali tidak menyerah, sehingga dia harus mencari cara untuk membuat Lao Feiying tertarik kepadanya." Kak Feiying... Asal kamu tau, bahwa kamulah pemuda yang pertama kali melihat wajahku, selain ayahku sendiri." Ucap Qiao Ningshuang, karena dia berharap agar Lao Feiying merasa beruntung bisa melihat wajah aslinya." Lalu kemana kedua orang tuamu?" Tanya Lao Feiying, sambil menatap wanita itu dengan serius." Dasar tidak peka." Qiao Ningshuang mendengus dingin, lalu beranjak dari tempat itu dan meninggalkan Lao Feiying seorang diri.Melihat tingkah gadis remaja itu, Lao Feiying mengerutkan keningnya, karena dengan usia jiwanya yang sekarang, dia menganggap Qiao Ningshuang hanya seperti gadis ingusan, meskipun menunjukkan kecantikannya.Sementara itu, Qiao Ningshuang y
Mendengar cerita dari Cai Wenji, seketika suasana menjadi hening, semua hanyut dalam pikirannya masing-masing." Jalur yang kita lewati, sengaja mengambil jalan pintas. Jika melewati jalan utama, kita membutuhkan waktu selama lima bulan agar bisa sampai ke Sekte Gunung Persik."" Itu artinya, kita akan terlambat jika melewati jalan utama." Cai Wenji menjelaskan bahwa dia sengaja mengambil jalur yang cukup berbahaya, karena harus melewati hutan, gunung, gurun, lembah, sungai bahkan lautan.Jika tidak mengalami kendala, rombongan Cai Wenji bisa sampai ke Sekte Gunung Persik setelah dua bulan." Baiklah, silahkan lanjutkan latihan kalian! Besok pagi, kita akan melewati jalur yang cukup berbahaya." Cai Wenji mengakhiri pembicaraannya, lalu kembali duduk di dekat api unggun." Baik Tetua." Jawab mereka serempak, lalu melanjutkan latihan.Lao Feiying yang sudah duduk dibawah pohon, kini membuka buntalan kain miliknya, lalu mengambil se
Namun Lao Feiying sama sekali tidak peduli, karena untuk mendapatkan hawa panas hingga berbentuk api berwujud, dia harus menghadapi konsekuensinya.Lao Feiying menggertakkan giginya, karena aliran darahnya seakan mendidih, meskipun dia masih menampung esensi darah ular sisik merah di dalam dantiannya." Tetua tenang saja! Aku masih mampu menahan hawa panas ini." Ucap Lao Feiying, sambil menahan hawa panas yang menjalar di tubuhnya.' Pemuda ini terlalu ceroboh.' Qiao Chan mendengus dingin, meskipun ada rasa kekhawatiran terhadap Lao Feiying.Tentu ketiga Tetua memahami situasi tersebut, karena roh beladiri Tengwan memiliki unsur kayu, sehingga kapan saja bisa terbakar." Kak Feiying..." Gumam Qiao Ningshuang, sambil melirik ke arah Lao Feiying di sela pertarungannya.Meskipun Lao Feiying pernah menjelaskan kepadanya dan Ling Yunyi, tentang roh beladiri Tengwan yang bisa melahap apapun, namun karena perbedaan unsur, tentu Qiao Ningshuang tidak ingin terjadi sesuatu pada sosok yang dia
Meskipun serangan dari ketujuh murid tidak mampu melukai siluman ular sisik merah, namun tujuan Lao Feiying adalah ingin menyerap energi dari siluman tersebut agar bisa dikalahkan." Aku mengerti sekarang." Gumam Cai Wenji, lalu mengeluarkan Qi dalam jumlah besar hingga terlihat bayangan seekor kalajengking menyelimuti tubuhnya.Begitupun dengan Qiao Chan dan Lu Bu, kini ikut mengeluarkan roh beladirinya masing-masing, sambil menunggu waktu yang tepat." Ningshuang."Kwaaaak!Saat Lao Feiying berhasil melilit tubuh siluman ular sisik merah, Qiao Ningshuang mengeluarkan roh Phoenix hingga terbang ke arah siluman ular sisik merah.Kwaaaak!Seakan mengikuti arahan dari Lao Feiying, Qiao Chan juga mengeluarkan roh beladiri elang untuk membantu Qiao Ningshuang.Creeessh! Creeessh! Creeessh!Cakaran demi cakaran dari kedua jenis burung, bersarang pada tubuh siluman ular sisik merah, meskipun serangan tersebut tidak mampu melukai sisiknya." Manusia rendahan... Apa kalian pikir hanya dengan
Sementara itu, Cai Wenji dan yang lain merasa heran karena Lao Feiying masih belum beranjak dari tempatnya, setelah menunggu cukup lama." Apa yang terjadi? Kenapa kak Feiying belum kesini?" Tanya Qiao Ningshuang, sambil menatap ke arah Lao Feiying dari kejauhan.Seketika Cai Wenji membuka matanya lebar-lebar, karena dia mulai menyadari bahwa Lao Feiying sedang membutuhkan bantuan mereka." Jintao... Bawakan buntalan kain milik Lao Feiying itu." Ucap Cai Wenji, sambil menunjuk ke arah buntalan kain milik Lao Feiying yang tertinggal." Biarkan aku saja yang memberinya."" JANGAN!"Cai Wenji dan yang lain langsung menghentikan Qiao Ningshuang, saat gadis itu ingin mengambil buntalan kain milik Lao Feiying.Hu Jintao menggelengkan kepalanya, lalu mengambil buntalan kain tersebut dan membawanya ke tempat Lao Feiying yang berada di tempat yang cukup jauh." Terimakasih kak." Meskipun terasa kaku, Lao Feiying harus me