"Kamu, kamu ... ""Te ... Teguh, kamu tidak boleh membunuhku!"Cekikan yang kuat itu membuat mulut Carles kesulitan berbicara. Dia hanya mampu mengucapkan kurang dari sepuluh kata.Dia hanya playboy kaya yang hanya pandai berbicara saja.Saat berada di ambang kematian, dia tidak berbeda dengan orang biasa. Dia bahkan lebih ketakutan dan tersiksa.Ketika menghadapi kematian, semua makhluk hidup adalah sama!"Oh?"Teguh menatap Carles dengan tatapan dingin dan perlahan bertanya, "Beri aku alasan untuk tidak membunuhmu."Begitu dia selesai berbicara,dia meremas tangan Carles dan mulai mengerahkan kekuatan.Saat merasakan kekuatan yang makin meningkat, Carles langsung panik. Dalam kondisi tubuh yang kotor, dia harus memikirkan alasan untuk bertahan hidup."Membunuh itu ... ilegal, kamu akan dikenai sanksi!"Mendengar itu, Teguh langsung tertawa.Di perbatasan,Teguh telah banyak membunuh orang. Apa dia masih takut dengan hal ini?Lagipula,Bukankah Carles berkomplot dengan para penyamun m
Saat mendengar perkataan itu, mata Waldi tampak berkilat-kilat dan memancarkan emosi. Dia mengambil pisau buah di sampingnya dan menusukkannya ke dada wanita cantik itu. "Anakku sudah bodoh, buat apa kamu masih hidup?"Sorot mata wanita itu tampak ketakutan, lalu dia pun mati ditusuk oleh Waldi.Sepuluh menit kemudian.Di rumah sakit pertama.Setelah konsultasi dengan spesialis berakhir, seorang pria keluar dan berkata kepada Waldi dengan nada menyesal, "Tuan Waldi, maaf ... ""Tuan Carles mengalami syok hingga menyebabkan gangguan mental dan sistem saraf pusatnya rusak, jadi dia menjadi seperti ini.""Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Anda boleh minta petunjuk dari spesialis lain.”"Bum!"Waldi meninju dinding di sebelahnya hingga meninggalkan bekas yang dangkal di sana.Hal itu menunjukkan betapa marahnya dia."Teguh!"Waldi menyerukan nama Teguh dengan geram hingga membuat orang merasakan kebencian yang dalam. "Kamu sudah membuat Carles menderita ... ""Kalau aku tidak menguli
Keesokan paginya.Teguh yang masih terlelap langsung terbangun oleh ketukan pintu dari luar."Teguh!""Cepat buka pintu! Sudah terjadi masalah!""Cepat bangun!"Teguh segera bangkit dan membuka pintu. Orang yang mengetuk pintu itu adalah Shinta."Apa yang telah terjadi?" tanya Teguh yang masih mengantuk."Terjadi kerusuhan di Senggigi!"Ekspresi Shinta tampak serius, seolah-olah langit di Kota Sengigi telah runtuh.Setelah menguap sebentar, Teguh bertanya, "Seberapa parah?""Sangat parah. Seperti yang kamu katakan sebelumnya."Shinta menatap Teguh lekat-lekat, ekspresi wajahnya tampak serius, "Tadi malam, Danu dan ayahnya menjual semua perusahaan milik keluarga Gumilar dan aset lainnya. Mereka memindahkan seluruh uang ke luar negeri dengan total sebanyak tiga triliun!""Sekarang keluarga Gumilar ... sudah bangkrut.""Para pemegang saham perusahaan dan mereka yang tergila-gila membeli saham milik keluarga Gumilar dalam beberapa hari terakhir ini sudah hampir gila.""Sejak pagi ini, tela
Sembari berbicara, Zakir mengeluarkan ponselnya."Bukannya uang sudah dibawa kabur? Apa gunanya kamu telepon sekarang?""Dasar aneh. Dia masih berkhayal di sini!""Jangan mimpi, deh!"Ejek Adi dan lainnya.Zakir tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, tetapi dia juga tidak punya cara lain.Anehnya, panggilan itu langsung dijawab dari seberang sana.Zakir senang dan langsung berkata, "Halo, ini Danu?""Selama ini kamu suka sama Rina, 'kan? Aku rasa kalian berdua serasi. Kapan kamu punya waktu? Datanglah ke rumah kami untuk membahas soal pernikahan ... "Namun, sebelum Zakir selesai berbicara, Danu menjawab dengan sinis, "Zakir, kamu pikir aku bodoh? Kenapa aku mau tunangan di saat seperti ini? Apa aku sudah gila?"Ekspresi Zakir mendadak berubah ketika diejek oleh Danu.Dia masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar nada sibuk dari seberang sana. Danu sudah menutup teleponnya."Zakir, kamu telah mencoreng nama baik keluarga Yulianto.""Bukan hanya ditipu, kamu malah datang ke si
"Ya ampun, lucu banget! Aku sampai nyaris mati ketawa!""Teguh, boleh nggak kamu nggak usah pamer kebodohanmu?" ejek Adi.“Danu itu nggak bodoh! Begitu dia mentransfer uang ke luar negeri, dia juga pasti akan ikut ke sana.""Jadi, saat ini, uang itu dan Danu sudah ada di luar negeri ... ""Nggak ada yang bisa menjamin akan menemukannya, tapi berani-beraninya kamu membual? Ya ampun, lucu sekali!"Ini adalah sesuatu yang sangat masuk akal."Teguh, kalau kamu bisa mengembalikan uangnya, aku akan menulis namaku terbalik!" ejek Darya.Zakir juga memberikan respons yang sama.Begitu mendengar ucapan Teguh, dia refleks menggeleng-gelengkan kepala tidak habis pikir.Dia baru saja menelepon Danu. Karena sikap Danu begitu sombong, pasti pria itu sudah kabur.Zakir ingin sekali uang itu kembali, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak mungkin.Teguh hanya balas melirik kedua orang itu sambil berkata dengan nada cuek, "Aku yang akan pikirkan cara untuk mengembalikan uang itu. Nggak ada hubungannya sa
"Te ... Teguh!""Kok kamu bisa tahu kami ada di sini!"Danu sontak bertanya dengan mata yang terbelalak kaget.Teguh terkekeh, ekspresinya terlihat sangat menghina. "Mana mungkin aku nggak tahu kalian takut orang lain tahu perbuatan jahat kalian?"Begitu mendengarnya, Danu dan Danar langsung menyadari bahwa situasi ini tidak akan berakhir dalam damai.Jika mereka mau menyelamatkan diri, mereka harus menghabisi Teguh dulu.Saat ini.Danu dan Danar yang masing-masing berdiri di kiri dan kanan pun segera menerjang ke arah Teguh."Dasar tukang cari masalah."Teguh mendengkus dengan dingin, lalu kedua tangannya langsung menghajar Danu dan Danar.Setelah itu, Teguh menelepon Dhika dan berkata, "Pak Dhika, aku punya hadiah istimewa untukmu! Cepat datang ke Hotel Rembulan!"Hadiah istimewa?"Aku akan segera ke sana, Raja Serigala," jawab Dhika.Sebenarnya ...Hari ini Dhika sudah direpotkan dengan kasus Danu dan ayahnya, tetapi tetap saja dia sigap untuk pergi ke mana pun Teguh memintanya."Oh
"Ahaha ... "Darya sontak tertawa dengan kesan menyindir. "Kukira teguh itu hebat, ternyata dia cuma membual.""Padahal, dia nggak bisa apa-apa, tapi sok jadi yang paling keren."Adi juga ikut tertawa dengan kesan mengejek. Dia melirik Rina dengan sorot menghina sambil mengejek, "Suamimu hebat juga, Rina.""Dia pintar juga membual, bahkan bualannya lebih hebat daripada aku."Darya melirik Zakir lagi sambil mengejek, "Kamu dapat menantu aneh seperti itu dari mana, sih? Kasih tahu aku supaya aku nggak melakukan kesalahan yang sama!"Sebenarnya, bisa mengembalikan dana yang digelapkan adalah sesuatu yang baik.Namun, ejekan dari Darya dan Adi membuat Zakir dan Rina merasa sangat tidak nyaman. Mereka jadi tidak ingin berlama-lama di sana.Malam harinya.Teguh pulang ke Bahari Indah.Dia berjalan masuk ke dalam rumah sambil berpikir.Mungkin hari ini dia tidak akan bisa melihat ekspresi mereka, ya?Setelah masuk, ternyata Zakir sudah menunggu Teguh di dalam.Zakir langsung melampiaskan amar
"Pak Dhika sangat khawatir tentang dana Grup Jagaraga, aku harus segera memulai proyek Menara Jayandara."Wajah Rina terlihat serius. "Karena itulah, aku punya ide untuk membeli sejumlah mesin baru untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai tujuan menyelesaikan proyek Menara Jayandara lebih cepat."Teguh mengangguk.Menara Jayandara memang sudah tertunda cukup lama, seharusnya sudah mulai dibangun lebih awal.Ide Rina ini sangat bagus."Kinerja si gendut Daniel belakangan ini bagus. Dia juga mendapatkan pengakuan dari banyak orang di perusahaan, jadi aku memercayakan proyek ini kepadanya."Rina melanjutkan, "Nanti kamu ikuti dia dan lakukan pekerjaan dengan baik. Di satu sisi, kamu bisa mengumpulkan sedikit pengalaman kerja. Di sisi lain, setelah proyek selesai, kamu juga bisa mendapatkan sedikit uang bonus."Sejak kejadian ini, Rina juga menyadari,Teguh tampaknya tidak memiliki kekurangan besar, selain sedikit sombong, sedikit suka membual, sedikit tidak sadar diri, dan berasal dari d