Share

Bab 792

"Shinta ..."

Teguh menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tidak percaya, lalu berkata, "Gimana kamu bisa ada di sini?"

"Kenapa aku nggak bisa di sini?"

Shinta tersenyum bangga sembari berkata, "Ini adalah helikopter, sedangkan aku seorang pilotnya. Memangnya kehadiranku di sini nggak masuk akal?"

"Memangnya salah?"

"Nggak ada salahnya!"

Teguh terdiam saat mendengar perkataan Shinta.

Namun, Teguh tetap mengingatkannya dengan tegas dan penuh perasaan, "Perjalanan ini sangat berbahaya, aku juga nggak yakin bisa kembali atau nggak, kamu ..."

Tanpa menunggu Teguh selesai berbicara, Shinta memotong kata-katanya dengan cerdik, "Kalau gitu, aku akan menguburkan diri di tanah asing bersamamu. Itu juga bisa dianggap hidup bersama dan berdampingan."

Shinta menunjukkan ekspresi tidak berdaya. Teguh juga terlihat putus asa dan hanya bisa setuju.

"Tapi ..."

Teguh justru tetap melanjutkan, "Di Malajang nanti, kamu harus selalu patuh pada perintahku."

"Kalau nggak ..."

"Setelah turun dari helikopter,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status