Betapa konyol.Betapa bodohnya.Betapa lucunya.Teringat kata-kata yang pernah mereka ucapkan kepada Teguh sebelumnya.Wajah Zakir dan anggota keluarga Yulianto lainnya seketika memerah. Walaupun mereka tidak pernah dipukul, sekarang mereka justru berharap Teguh memukul mereka.Dengan begitu, hati mereka akan merasa lebih baik.Akan tetapi ...Keputusan sudah dibuat dan tidak akan berubah lagi.Tamu-tamu sibuk mengobrol sembari meninggalkan tempat itu.Acara amal berakhir dengan cepat ...Wilayah Perbatasan Selatan.Bandara militer.Saat Teguh turun dari kereta perang, sudah banyak orang berkumpul di sana.Dhika, wali kota Senggigi.Widya yang makin lembut.Pak Husada dan cucunya, Hanum.Sarah dan gurunya, Pak Walawi.Kelly dari Grup Bumi Langit."Raja Serigala!"Dhika memimpin dan memberikan salam militer, kemudian berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku akan mengawasi Kota Senggigi dengan ketat dan nggak akan membiarkan konflik internal terjadi!""Raja Serigala ... "Pak Walawi terkekeh
Yoga mengambil surat itu dan membacanya."Kakek, Ayah.""Saat kalian melihat catatan ini, aku sudah naik pesawat menuju Kota Sedayu. Kalian nggak perlu mengkhawatirkanku.""Aku sudah bikin Teguh pergi.""Jadi, aku harus mencarinya dan membawanya kembali.""Kalau aku nggak berhasil membawanya, aku juga nggak akan kembali lagi ... "Beberapa baris kata yang singkat itu penuh dengan tekad yang tak tergoyahkan.Melalui catatan itu, Yoga seakan melihat sikap tegas Rina dengan jelas."Gadis ini ... "Setelah membaca pesan itu, Zakir langsung panik."Kak Rina sudah pergi?""Dia beneran pergi ke Kota Sedayu di Wilayah Perbatasan Barat!""Terus sekarang kita harus apa? Grup Jagaraga harus gimana?""Benar, apalagi Kak Rina sekarang adalah pilar Grup Jagaraga. Dia juga belum pernah tinggal di Kota Sedayu sebelumnya. Kalau dia kenapa-kenapa gimana ... "Semua orang panik.Kepergian Rina kali ini benar-benar membuat mereka kehilangan tulang punggung.Bahkan, Darya yang selalu ingin merebut kekuasaa
Semenjak Teguh mengundurkan diri, Dewa Perang Kedua mengambil alih posisi komandan untuk sementara.Hanya dengan melihat kedatangan Teguh, para tentara Pasukan Serigala terlihat sangat kegirangan. Mereka menyambutnya dengan semringah dan mata yang berbinar.Hal itu membuktikan reputasi Teguh dalam kalangan Pasukan Serigala.Konon, Pasukan Serigala itu ….Jika datang sebagai kawan, rekannya dapat tidur dengan tenang.Sebaliknya, jangan harap dapat tidur nyenyak jika datang sebagai lawan!Saat ini posisi Dewa Perang Kedua berlawanan dengan Teguh.Karena itulah, ekspresinya tampak sangat muram."Wus ...."Tidak lama kemudian, sebuah pesawat mendarat di landasan pacu dan berhenti secara perlahan. Posisi pendaratannya begitu tepat sampai-sampai pintu kabin langsung menghadap ke pasukan di lapangan.Pintu kabin terbuka.Teguh yang mengenakan jubah perang Raja Serigala, turun pelan-pelan dari pesawat."Raja Serigala!""Raja Serigala!""Raja Serigala!"Dewa Perang Kedua terdiam mendengarnya.S
Teguh tersenyum lebar tanpa mengucap sepatah kata.Lalu ...."Buk!""Buk!""Buk!"Setelah melancarkan rentetan tinju, dia melepaskan cengkeramannya pada Dewa Perang Kedua. "Pukulan-pukulan ini adalah pembalasan atas kematian Pasukan Serigala dan kehilangan wilayah," ujar Teguh dengan datar.Dewa Perang Kedua memelototinya tanpa berkata-kata, dia hanya menarik napas dalam-dalam.Benar.Menurut kebiasaan Serenara, menghukum mati seseorang akibat kelalaiannya adalah hal yang wajar."Enyahlah!"Teguh mendengus dingin. "Habis ini, aku mau bahas masalah militer penting."Dewa Perang Kedua bangkit dengan bantuan pasukan pengawalnya. Dia meninggalkan tempat itu sambil terhuyung-huyung.Suasana sunyi senyap, menyisakan setitik amarah dan hati penuh kebencian. "Teguh, tunggu pembalasanku, aku pasti bakal membuatmu menyesal!"Dewa Perang Kedua dan pengawalnya menghilang dalam sekejap."Semua panglima pasukan, berkumpulah di markas besar untuk rapat!"Teguh menyuruh singkat, lalu masuk ke markas b
"Senjata sudah siap, pesawat siap lepas landas, pasukan roket juga siap menerima perintah!"Seorang panglima berwajah lebar dan berkulit gelap berdiri.Dia adalah Candra Lubis, panglima tangguh yang bertanggung jawab atas Pasukan Serigala Surgawi di bawah pimpinan Delapan Senapati."Yang Mulia Raja Serigala, saya tidak setuju dengan rencana Anda."Candra menyatakan pendapatnya dengan tegas sambil menatap Teguh. "Menyusutkan formasi kita sekarang sama saja dengan mengorbankan seluruh jalur terluar pada Kerajaan Barat. Bisa dibilang menyerahkan wilayah sendiri sama musuh!"Para panglima lain agak mengeryit mendengar pendapat Candra.Menyerahkan wilayah ....Hal itu merupakan kesalahan besar.Wajah Teguh memuram, sebelum menjawab dengan tenang. "Terus, menurutmu apa yang harus kita lakukan?""Sebagai panglima muda, menurut saya ....""Karena Raja Serigala telah kembali, semangat para tentara juga berkobar. Jadi, kita harus menghadapi mereka secara langsung dalam pertempuran," tegas Candra
"Panglima Candra!""Panglima Candra, kami datang menjenguk.""Panglima Candra, gimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?""Panglima Candra ...."Candra kedatangan keempat jenderal yang terlihat panik. "Aku nggak apa, makasih sudah luangin waktu buat jenguk, padahal kalian lagi sibuk," jawabnya dengan tenang.Beberapa jenderal yang bersimpati dengan Candra diam-diam saling bertukar pandang, paham dengan situasinya.Tidak diragukan, Candra memiliki pandangan yang berbeda dari Raja Serigala."Aaah ...."Salah satu dari mereka pura-pura mendesah, lalu berkata, "Raja Serigala memang terlalu otoriter dan seenaknya. Padahal Panglima Candra cuma menyampaikan pendapat, tapi malah dihukum ...."Dia ialah Jenderal Kevin, pemimpin keempat jenderal!Seorang jenderal di sampingnya turut menimpali. "Benar, dia sama sekali nggak sadar situasinya. Menurutku perang ini mustahil buat dilanjutin.""Kalau gini terus ...."Seorang lainnya menggeleng sambil mendesah panjang. "Nggak lama lagi kita mungkin bakal
Ternyata Teguh dan Candra hanya pura-pura. Mereka merencanakan sandiwara demi mengungkap identitas mata-mata dari Kerajaan Barat.Setelah mengoleskan obat, Teguh menyuruh Candra. "Karena sudah pasti, lakukan sesuai rencana!"Kali ini, dia akan merencanakan sesuatu yang besar.Tiga hari kemudian.Entah karena kembalinya Raja Serigala atau karena alasan lain.Pasukan gabungan Kerajaan Barat tidak melancarkan serangan sama sekali.Perbatasan tampak sangat damai.Hingga malam pada hari ketiga."Duar ....""Wus ....""Bum ...."Malam yang sunyi seketika digemparkan oleh suara ledakan.Pada waktu yang bersamaan.Suara meriam yang menggelegar dan menggetarkan bumi tidak henti-hentinya terdengar.Langit menjadi terang-benderangBumi pun berguncang.Seluruh tentara Pasukan Serigala merasakan guncangan hebat. Dalam waktu 30 detik, mereka terbangun dari tidur dan semenit kemudian, mereka sudah mengenakan berbagai perlengkapan perang, bersiap menuju lokasi kejadian.Begitu keluar dari tenda, merek
Gerbang Naga Langit.Dahulu tempat ini adalah jalur pertahanan utama Serenara Barat.Namun, setelah sepenuhnya jatuh dalam kendali Kerajaan Barat, tempat ini menjadi pusat komando sementara bagi mereka di medan perang.Pada saat itu.Lebih dari 30 pemimpin negara di wilayah barat berkumpul."Kalian sudah tahu, 'kan? Pasukan Serigala lagi dalam masalah besar!"Raja Kertanegara, pemimpin negara Rajawali duduk di kursi utama seraya memandang semua orang. "Menurut kabar yang tersiar, saat ini Raja Serigala, Teguh dikendalikan sama pemberontak.""Apa pendapat kalian tentang kabar ini?"Apabila Teguh sungguh berhasil dikuasai oleh bawahannya, hal ini adalah kesempatan yang bagus!Kesempatan untuk membalikkan keadaan dengan sekali serang!Tidak hanya jutaan Pasukan Serigala Serenara yang akan musnah, tetapi seluruh wilayah perbatasan barat Serenara juga akan sepenuhnya dikuasai oleh Kerajaan Barat.Selain itu ....Kelak, mereka dapat mengunakan wilayah barat sebagai batu loncatan untuk menyer