Saat itu juga, semua masalah dan kekhawatiran lenyap begitu saja.Rina bebas sekarang. Bagaikan burung yang terlepas dari sangkarnya. Mulai sekarang, dia bertekad untuk menggapai kebebasan di tengah kesulitannya.Kemudian ...Semua anggota keluarga Yulianto untuk sementara tinggal di Ibukota Provinsi sembari menunggu hasil keputusan Teguh.Rina berusaha mengandalkan relasi dari berbagai tempat untuk membantu mengurangi masa hukuman Teguh.Tetapi,Erlon bersikeras untuk menjatuhkan hukuman berat bagi Teguh.Hal ini membuat Rina begitu frustasi dan khawatir."Rina ....""Kurasa, informasi ini bisa sedikit membantu.""Sebenarnya, tujuan utama Raja Erlon dan Putri Bulan datang ke Serenara adalah untuk mencari dokter genius di Konferensi Medis dan membawanya pulang ke Negara Bosina untuk mengobati istrinya, Nyonya Karina!"Akhirnya, setelah mengarungi rintangan sulit, Rina berhasil mendapatkan informasi yang berguna juga."Terima kasih banyak!""Terima kasih, Pak!"Begitu telepon ditutup, p
Cuan?Coki yang sibuk dengan urusannya sendiri hanya tersenyum santai. Dia lalu bertanya sambil menggoda, "Seberapa gede cuannya? Segede kamu nggak, Lily?""Ih, kesel deh!"Lily menepis tangan Coki dan berkata, "Mas Coki, aku serius, nih!""Di bawah sana ada tempat judi yang baru saja dibuka. Permainannya sederhana saja tanpa banyak trik. Cukup menebak angka besar atau kecil, peluang menangnya setengah. Rasio pembayarannya juga satu banding satu!""Berapa jumlah yang kamu pertaruhkan, akan dilipatgandakan jika kamu menang.""Mas Coki, cukup menang beberapa putaran saja, kamu sudah bisa membawa pulang Kak Fenny, lho. Cara mainnya bebas sesuka hatimu, nggak masalah bagaimana cara kamu bermain, yang penting menang!"Membawa Fenny pulang dan melakukan hal-hal nakal?Hati Coki berdebar, pikirannya dipenuhi imajinasi yang liar. Matanya terpesona dan sudah membayangkan adegan sensual dan indah itu."Gimana, Mas Coki?"Mia menerimanya dengan lapang dada sambil menggoda, "Kalau sudah menang, j
Kalau sampai kalah lagi, dia akan naikkan taruhannya jadi delapan belas miliar!Sekali memenangkan delapan belas miliar itu, dia bisa untung sepuluh miliar!Tidak mungkin nasibnya sesial itu sampai bisa kalah berturut-turut. Harusnya dia bisa menang!Dia tidak boleh sampai rugi.Coki merasa dirinya sangat pintar sampai bisa terpikirkan hal itu. Dia sangat yakin tidak akan rugi sedikit pun.Lantas dia pun meminjam uang sebanyak dua puluh miliar dari pria berkacamata tersebut.Yang ada di benaknya saat itu adalah, dia akan langsung berhenti setelah menang satu putaran.Walaupun hanya menang sedikit, uang sebesar dua puluh miliar sudah cukup baginya untuk bisa berfoya-foya dengan waktu yang lama. Terus menikmati hidangan bersama gadis-gadis pun bukan menjadi masalah besar."Lanjut, lanjut ....""Lanjut main," seru Coki kepada bandar itu."Oke!"Setelahnya ...Coki pun memainkannya seperti ide yang baru dipikirkannya barusan.Putaran pertama.Coki menebak angka besar, namun ternyata yang m
"Bro, boleh aku pergi sekarang?"Coki tidak mau lagi berlama-lama di tempat terkutuk ini."Ya, pergilah."Wajah Coki berseri-seri setelah mendengar perkataan pria berkacamata hitam itu. Tapi sebelum dia sempat bahagia, pria itu melanjutkan lagi perkataannya, "Tapi, ada satu hal yang perlu kamu ingat."Coki menjawab dengan patuh sambil merendahkan kepalanya, "Katakan saja, Bro.""Namaku Joni Kertajaya. Harusnya kamu pernah mendengar nama itu," kata pria berkacamata hitam itu sambil tersenyum licik. Dia berbicara dengan tenang dan teratur."Pernah dengar! Pernah!"Coki kaget dan mengangguk seperti sedang memotong bawang putih, "Ah! Joni Kertajaya si 'dokter sesat' dari Provinsi Julang. Namamu sudah terdengar sampai ke pelosok negeri!"Dokter sesat Joni Kertajaya!Dokter genius yang terkenal di Ibukota Provinsi.Namun, cara dia bertindak sangat berbeda dari dokter umum yang berusaha 'menyelamatkan hidup dan membantu penyembuhan'. Dia berada di antara yang baik dan jahat, itulah sebabnya d
Sebuah mobil model khusus dan tanpa plat nomor berhenti di depan pintu.Seorang pria turun dari mobil dengan langkah tegas. Dia adalah Wira.Dia merasa heran ketika mendengar tentang Teguh telah memerkosa Putri Negara Bosiga, jadi dia buru-buru datang."Pak Wali kota!"Boris melihat Wira dan segera memberi hormat dengan sopan."Hm."Wira mengangguk, lalu berkata, "Aku sudah tahu tentang kasus Teguh memerkosa Putri Negara Bosiga.""Korban dalam kasus ini adalah Putri Negara Bosiga, jika tidak ditangani dengan baik, akan ngerusak citra negara bahkan bisa memicu perselisihan internasional. Ini adalah masalah besar, aku akan interogasi sendiri.""Baik!"Boris tentu saja tidak akan curiga dan segera menyerahkan Teguh, lalu membawa semua orang keluar.Wira pertama-tama menyingkirkan kamera, monitor, dan sejenisnya, kemudian membuka kunci borgol Teguh."Wira, ada kemajuan, nih."Teguh menatapnya sambil tersenyum. "Kamu bahkan berinisiatif datang sendiri kali ini."...Wira terdiam sejenak, la
Setelah berbicara, Elang Tanduk melirik Teguh.Teguh mengangguk ringan, entah merasa senang atau sedih.Elang Tanduk melanjutkan, "Selain itu, Nyonya Samira minta cucunya, Coki, nyariin dokter sesat Joni buat ngajarin Nyonya ilmu pengobatan."Dokter sesat Joni?Teguh belum pernah mendengar tentang orang ini.Namun, orang yang dengan julukan ini mungkin bukan orang baik-baik.Jadi, Teguh bertanya, "Apa Organisasi Mata Elang punya informasi tentang dokter sesat Joni?""Ada!"Elang Tanduk segera membacakan informasi tentang Joni.Riwayatnya dari usia tiga tahun hingga sekarang tertulis dengan sangat detail."Selain itu ... "Elang Tanduk menambahkan, "Joni minta Coki ngajak Nyonya untuk ketemu dengannya besok.""Oke."Setelah mendengar laporan Elang Tanduk, Teguh menyipitkan matanya.Joni sama sekali bukan orang baik-baik.Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Coki membawa Rina ke ruang privat yang telah disepakati dengan Joni."Kak Rina!""Dia adalah dokter genius Joni yang aku ceritakan!"
Dokter Joni sudah setuju!Rina sangat senang.Coki mendorong Rina, mengisyaratkan agar dia menyuguhkan teh kepada Joni.Rina seperti terbangun dari mimpi dan segera menuangkan segelas teh, lalu menyajikannya. "Guru, silakan minum teh!"Rina terlalu polos.Dia tidak menyadari bahwa belahan dadanya terlihat saat membungkuk."Hm."Joni menerima cangkir teh dengan senang sambil tersenyum dengan mesum. "Terima kasih!"Sambil berbicara, dia diam-diam memberi isyarat kepada Coki.Coki pun undur diri.Hanya ada Joni dan Rina dalam ruang privat sekarang."Rina ..."Joni memandang Rina dari atas ke bawah sambil menelan ludah dan bertanya, "Pengobatan tradisional Serenara sangat beragam dan dalam seperti lautan. Kamu mau mulai belajar dari mana?""Akupunktur."Rina menjawab tanpa berpikir panjang.Buku yang diberikan oleh Raja Serigala berfokus pada akupunktur.Selain itu, dia pernah belajar dengan Pak Husada jadi dasarnya cukup baik."Akupunktur sangat bagus!"Joni menatap Rina dengan culas sem
"Kamu ... ""Brak!"Joni menatap Teguh dan siap mengumpat.Namun sebelum dia sempat berbicara, tangannya terasa sangat sakit. Lengannya telah dipatahkan oleh Teguh!Kemudian, Teguh menyerang Joni secara bertubi-tubi."Aarrgghh ... ""Aarrgghh ... "Suara ratapan Joni terus-menerus bergema dalam ruangan.Teriakannya cukup berirama.Setiap kali Teguh menghantamnya, Joni langsung berteriak.Setelah melampiaskan amarahnya, Teguh melempar Joni ke lantai dan bersiap untuk melihat keadaan Rina."Bangsat! Persetan!"Joni berusaha keras untuk bangkit dari lantai. Wajah memarnya dipenuhi kebencian. "Bunuh bajingan ini!""Brak ... "Tak lama kemudian, belasan orang menerjang masuk.Orang-orang ini bertubuh kekar dan berwajah sangar. Mereka terus-menerus menggosok tangannya dan menimbulkan suara dentuman yang kencang.Namun, saat tiba di hadapan Teguh ...Sebelum mereka sempat bertindak, Teguh langsung menumbangkan mereka satu per satu dengan satu pukulan. Orang-orang itu tergeletak di lantai samb