Apa-apaan ini. Apa mereka berdua sudah tidak bisa lagi bicara baik-baik?Wira benar-benar terkejut.Orang ini terlalu sombong.Akan tetapi ...Berkelahi juga bukan pilihan.Dia sudah pernah mencobanya. Wira harus menerima kenyataan bahwa Teguh memang bukan lawan yang sepadan.Lagi pula, Wira masih ingin meminta bantuannya, jadi dia hanya bisa tersenyum dan berkata, "Yang Mulia Raja Serigala, aku nggak punya urusan lain, aku cuma mau minta bantuanmu."Teguh merasa tidak nyaman, bulu kuduknya meremang saat mendengar kata-katanya. Dia mengangkat alis dan berkata, "Cepetan bilang apa maumu, jangan bikin aku kesal!""Begini ... "Wira dengan serius menjawab, "Seperti yang kamu tahu, secara berkala, kita bakal milih beberapa elite buat gabung sama pasukan operasi khusus sebagai penyegar baru di empat wilayah perang kita.""Besok lusa adalah hari seleksi di Wilayah Perang Selatan.""Tapi aku ... ""Aku harus pergi ke wilayah selatan untuk memimpin pelatihan perang. Aku nggak mungkin membelah
Dia menatap mata Teguh yang belo itu dengan ekspresi ragu. "Teguh, kamu nggak lagi berbohong, 'kan?""Waktu di Kota Senggigi, kamu ditangkap oleh Biro Penegak Hukum juga dan malam itu kantornya tiba-tiba ditutup sama Raja Serigala.""Sekarang, di Ibu Kota Provinsi, kamu juga ditangkap oleh Biro Penegak Hukum dan lagi-lagi kebetulan kantornya ditutup sama pemimpin Wilayah Perang Selatan.""Masa ada kebetulan seaneh itu di dunia ini? Bahkan dalam novel pun nggak ada yang begini!""Cuma orang bodoh yang percaya sama karanganmu." Rina menggeleng-gelengkan kepalanya. Makin dia berbicara, makin dia merasa ada sesuatu yang tidak beres."Kamu nggak percaya? Lihat saja berita."Teguh tidak ingin menjelaskan terlalu banyak.Rina segera mengeluarkan ponselnya dan membuka berita terkini yang terjadi malam ini. Sebuah judul yang mencolok langsung terpampang di matanya.Dia sangat terkejut.Pemimpin Wilayah Selatan marah besar dan langsung menutup kantor Biro Penegak Hukum setempat.Melihat judul ya
Keesokan harinya.Sehabis sarapan.Dengan memakai riasan tipis, Rina pun berangkat bersama Teguh menuju Balai Lelang Cemangi di Ibu Kota Provinsi.Masih ada 10 menit sebelum acara lelang dimulai.Balai Lelang Cemangi sangatlah luas.Aula utamanya bahkan memiliki luas sekitar ribuan meter persegi. Di tengah-tengahnya terdapat sebuah podium dengan banyak kursi yang tersebar di mana-mana, mengarah ke atas, membentuk tangga.Dari posisi mana pun, podium itu bisa terlihat dengan jelas.Ada banyak ruangan pribadi di lantai dua aula.Letak ruangan pribadi itu cukup tinggi, hingga bisa melihat keseluruhan tempat lelang. Gedung itu terbilang mewah.Saat ini.Ruangan pribadi sudah penuh, sekitar tujuh hingga delapan orang duduk di aula.Ini hanya acara lelang biasa. Barang yang paling berharga di acara lelang ini hanyalah ginseng liar, jadi masih tersisa banyak tempat kosong.Mereka juga tidak perlu tiket untuk mengikuti acara tersebut.Daftar barang lelang yang ditempel di depan pintu menyita p
"Selamat datang di Balai Lelang Cemangi. Tanpa panjang lebar, mari kita mulai acara lelang hari ini.""Barang lelang pertama hari ini adalah pajangan giok berkualitas tinggi dari Dinasti Iswana. Harga awalnya adalah 2 miliar dan setiap penawaran harus ditambahkan minimal 200 juta.""Sekarang ... ""Penawaran dimulai!"Setelah pembawa acara cantik itu selesai berbicara, terdengar suara yang samar-samar di bawah panggung."Aku tawar dengan ... harga 2,2 miliar.""Aku 2,4 miliar.""Aku ... "Barang ini terkesan biasa saja, jadi peminatnya tidak terlalu banyak.Teguh dan Rina sama sekali tidak tertarik dengan barang itu. Mereka memejamkan mata untuk beristirahat, sembari menunggu ginseng liar legendaris dikeluarkan.Waktu perlahan berlalu.Satu jam kemudian, barang lelang terakhir, ginseng liar legendaris yang ditunggu-tunggu itu akhirnya muncul juga."Hadirin semuanya ... "Pembawa acara cantik itu tersenyum lebar sambil mengamati sekelilingnya. "Selanjutnya, barang yang akan dilelang ada
"Plak!"Usai mendengar perkataan Jamal, sandaran tangan yang menopang tangan Cipto langsung hancur menjadi serpihan bubuk.Saat ini, Cipto tampak berapi-api.Semua orang berlomba untuk cari muka padanya, tetapi bocah ini berani mempersulitnya ….Sepertinya bocah ini ingin mencari masalah!Sorot mata sedingin es itu menatap Teguh yang berada di lantai bawah dan berseru, "Nak, apa kamu siapa aku? Kamu yakin mau terus berurusan sama aku?""Kalau kamu menyerah sekarang, kuanggap semua ini nggak terjadi."Dia memperingatkan untuk terakhir kalinya. "Meski kamu sudah menyakiti muridku, aku akan kasih kamu kesempatan buat memperbaiki diri.""Tapi, kalau kamu masih ngotot ... "Sampai di sini, Cipto memicingkan matanya. Cahaya ganas yang memancar keluar dari celah matanya tampak lebih silau dari terik matahari hingga membuat siapa pun yang melihatnya meringkuk ketakutan."Ini adalah tempat lelang."Teguh tidak mau menghabiskan waktu untuk berdebat dengannya. "Di acara lelang itu kita tawar-mena
"Benar."Santi akhirnya buka suara setelah memastikan berulang kali."Cepat!""Cepat pergi sekarang juga!"Setelah mendengar jawaban itu, Yitno terkejut sekaligus gembira. Dia menunjuk wajah Teguh di layar itu. "Berikan ginseng liar legendaris itu gratis untuknya.""Hah?"Santi ternganga, bibir seksinya terbuka lebar. Dia pun bertanya dengan ragu, "Bos, memangnya siapa dia? Bukannya ginseng liar legendaris ini harganya ratusan miliar? Kamu yakin mau memberinya gratis?""Dia adalah ... "Kilatan cahaya melintas di mata Yitno. "Raja Serigala, satu-satunya sosok yang bisa menghabisi Cipto!"Tadi malam.Saat Wira memimpin pasukannya untuk menghancurkan Biro Penegak Hukum, Yitno kebetulan berada tak jauh dari sana.Dia sangat penasaran dengan pertempuran sebesar itu dan memutuskan untuk mengambil beberapa foto dengan ponselnya.Foto pertama menunjukkan Wanda Zainudin, kapten tim penegak hukum yang berlutut dan membungkuk hormat di hadapan Teguh!Foto kedua menunjukkan Teguh dan Wira, Pemimp
Raja Serigala?Raja Serigala!Rina tampak terkejut dan terheran-heran.Raja Serigala memberikan ginseng semahal ini sebagai hadiah kepadanya? Bukankah ini sulit dipercaya?Mendadak.Satu per satu masalah yang terjadi belakangan ini berputar di kepala Rina.Saat Grup Jagaraga dan keluarga Yulianto menjadi sasaran keluarga Laksono dan keluarga Abinaya, Raja Serigala turun tangan untuk menangani masalah itu.Selain itu, saat Teguh dibawa pergi oleh orang-orang dari Biro Penegak Hukum Kota Senggigi, Raja Serigala juga maju dan menghancurkan seluruh cabang Biro Penegak Hukum.Terakhir ...Raja Serigala juga membantu menyelesaikan konflik antara keluarga Yulianto dan keluarga Yuwono di Ibu Kota Provinsi, serta Arby dari Perusahaan Simens.Apakah itu semua hanya kebetulan belaka?Jika dipikir-pikir, bukankah itu aneh sekali?Bahkan, alur dalam suatu cerita pun tidak akan serapi ini!Rina mulai mengkhayal.Mengapa Raja Serigala membantunya?Jangan-jangan ...Raja Serigala menyukainya?Setelah
Cipto memberi perintah itu tanpa menoleh sedikit pun ke belakang, seakan-akan sedang mengekspresikan rasa kesalnya."Ya!"Pria yang berada di belakangnya itu buru-buru melakukan apa yang diperintahkan.Tak lama kemudian …Pria itu kembali dan melaporkan, "Tuan, aku sudah menemukannya.""Wanita itu bernama Rina Yulianto, putri dari keluarga Yulianto di Kota Senggigi. Dia punya garis keturunan yang sama dengan keluarga Yulianto di Ibu Kota Provinsi, yang pernah diusir Raja Serigala.""Kalau yang pria, namanya Teguh Laksmana, menantunya keluarga Yulianto.""Keluarga Yulianto?"Mata Cipto sedikit menyipit, dari celah kecil matanya terpancar cahaya dingin. "Kalaupun keluarga Yulianto di Ibu Kota Provinsi masih ada, aku juga nggak akan memberi muka kepada Yogi.""Keluarga Yulianto di Kota Senggigi ... ""Dengan latar keluarga sekecil itu, beraninya dia merebut barang yang aku mau. Apa dia sudah bosan hidup?"Ucapannya itu penuh dengan sindiran.Pria di belakangnya menambahkan, "Neneknya Rina