Kejadian itu menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah terlupakan di hati semua orang yang hadir."Ayo, Bung!"Saat Iblis Biksu Terkutuk melihat semua pembunuh sudah mati, dia pun berteriak, "Masukkan semua anggota keluarga Yulianto ke dalam peti mati."…Tidak diragukan lagi, ini memang hukuman mati bagi Yoga dan yang lainnya.Keluarga Yulianto berada diambang kematian.Semua orang merasa putus asa.Cendekiawan Putih mendekat, sementara keluarga Yulianto mundur selangkah demi selangkah.Namun, tak lama kemudian, mereka tersudut ke jalan buntu.Tanpa jalan kembali."Teng!""Teng!""Teng!"Saat itu juga, suara yang berat pun menggema di seluruh tempat.Seperti lonceng berdentang dan gendang ditabuh. Suaranya tak hanya membuat telinga mati rasa, tetapi juga membuat hati dan pikiran gelisah."Siapa yang mengganggu di sini?"Iblis Biksu Terkutuk berseru dengan keras. Matanya yang berkilat kejam menyapu ke segala arah.Namun, tidak ada yang menjawab.Semua orang pun melihat ke sekeliling u
Kekuatan ini ... gerakan ini ...Memang ada beberapa trik yang dia lakukan.Namun, ternyata hanya begitu saja.Teguh menjejakkan kedua kakinya ke tanah dan tubuhnya meluncur ke belakang bagaikan burung yang sedang terbang.Tubuhnya baru saja bergerak meninggalkan tempatnya semula.Iblis Biksu Terkutuk mengayunkan tinjunya dengan kekuatan yang besar dan memukul dengan ganas."Brak!"Lantai beton yang sangat keras dan bisa menahan beban banyak mobil justru hancur berkeping-keping akibat tinjuannya. Ada lubang besar yang terbentuk di tempat itu.Dalam sekejap ...Kerikil berhamburan, debu beterbangan.Kerikil dan debu itu menghalangi pandangan, serta membuat hidung dan mulut orang-orang menjadi tidak nyaman.Semua konglomerat di barisan depan pun terkejut.Sialan!Lantai beton di lapangan ini ...Bahkan, orang-orang harus mengeluarkan banyak usaha menggunakan mesin ekskavator untuk menghancurkannya, tetapi hanya dengan satu pukulan, Iblis Biksu Terkutuk dapat mengancurkan lantai ini!Apa
"Bruk!""Krak ... krak ... !"Perkataan Yogi belum juga selesai ...Tiba-tiba, tanah mulai bergetar dengan berirama.Kebanyakan konglomerat tidak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi, saat ini mereka tampak mencari-cari sumber getaran tersebut.Pada ujung kedua sisi ...Sejumlah tank berlapis baja berdatangan, diikuti oleh sejumlah tentara bersenjata lengkap. Mereka berjalan dengan gagah berani dan penuh semangat, menghampiri Yogi dan Teguh.Mereka semua tampak gagah perkasa layaknya singa.Kekompakannya bak ombak yang bergelora dan menggulung.Aura yang mereka pancarkan tersebut sudah bisa mengintimidasi siapa pun yang mau melawan mereka. Semua orang yang menyaksikan kedatangan mereka tampak ketakutan hingga kaki menjadi lemas.Tidak lama kemudian ...Semua tentara dan kendaraan tempur sudah datang dan mengepung tempat ini dengan ketat.Meriam yang tampak seperti lubang hitam itu dipenuhi aura kematian dan kehancuran.Dhika segera berlari ke samping Teguh. Dia berdiri tegak di sebe
"Rina, kamu mau apa?"Zakir segera menghentikannya dan bertanya dengan bingung, "Kenapa barusan kamu memanggil Teguh?""Dia ... "Rina menunjuk ke arah Raja Serigala yang sudah menjauh sambil berkata dengan suara serak, "Tadi pas Raja Serigala berbalik, aku merasa seperti sedang melihat Teguh!"Zakir langsung bungkam.Yoga, Darya, dan yang lainnya ikut terdiam."Kamu, kamu ... "Zakir melihat Raja Serigala yang sudah menjauh itu sambil menggelengkan kepala dan berkata, "Memangnya kamu nggak tahu Teguh itu seperti apa?""Mana mungkin orang seperti dia itu Raja Serigala?" Zakir menggelengkan kepalanya. Tampak jelas bahwa dia tidak menganggapnya serius."Ya, nggak mungkin.""Kalau Teguh memang Raja Serigala, aku bakal langsung membungkukkan badan kepadanya sepuluh kali!""Jangan mikir kejauhan, itu nggak mungkin."Darya, Adi, dan yang lainnya juga membantah Rina dengan memberikan beragam pendapat.Setelah semua hal yang menundanya, akhirnya Raja Serigala naik ke kendaraan perangnya.Rina
Orang yang pertama memiliki banyak bakat, tetapi rendah hati dan sederhana.Orang yang satunya hanya bisa berkata-kata dengan keras, tetapi penuh dengan kesombongan.Mereka adalah dua orang dengan sifat yang sangat berbeda.Bagaimana mungkin mereka adalah satu orang yang sama?"Huh ... "Rina menghela napas.Dua sosok dalam pikirannya itu pada akhirnya tidak bisa bersatu, malah perlahan terpisah.Orang yang pertama melesat ke awan ...Orang yang satu lagi tenggelam di tengah keramaian manusia.Setelah memikirkan semua itu, Rina pun merasa lega.Bagaimana mungkin Raja Serigala, yang berdiri di puncak Serenara dan bahkan puncak dunia, akan merendahkan diri dan menjadi menantu di keluarga Yulianto?Sungguh mustahil.Yoga melihat perubahan ekspresi wajah Rina dan menghiburnya, "Rina, sebenarnya Teguh juga nggak buruk, kok. Kamu nggak usah kecewa begitu.""Raja Serigala yang punya kekuasaan tinggi itu juga belum tentu cocok sama kamu.""Teguh orangnya aktif, energik, dan hangat. Aku lihat d
Ini ...Teguh seketika bingung. Dia pun langsung meletakkan bidak catur yang ada di tangannya.Rina juga merasa sangat canggung, pipinya merona merha. Dia langsung menundukkan kepala, tidak tahu harus menjawab apa."Jenderal!"Yoga menunjuk ke papan catur, lalu melihat kedua orang tersebut dan berkata, "Kalian berdua 'kan sudah menikah lama, berarti hubungan emosional kalian sudah kuat. Ini saatnya untuk punya anak.""Aku sudah tua!""Akunggak bisa kalau harus menunggu lebih lama!""Satu-satunya yang kumau yaitu menggendong cicit."Begitu mendengar kata-kata itu, Teguh langsung tersenyum malu.Melihat situasi yang agak tidak beres ini, Rina segera mengalihkan topik, "Kakek, mau makan buah apa? Aku potongin, ya."Yoga meliriknya sejenak. Dalam hati, dia tahu bahwa ada yang tidak beres dengan gadis ini.Tidak ada alasan lain ...Sebab, Teguh adalah pemuda yang begitu aktif dan bersemangat.Cucu perempuannya begitu cantik, bagaimana mungkin Teguh tidak mau dengan Rina?Yoga melirik Rina s
Yoga terbatuk ringan, lalu meninggalkan ruangan dan menutup pintu.Rina berkata dengan wajah merona merah, "Bawa sana buahnya, buat kamu saja!"Teguh mencicipinya, rasanya cukup manis. Dia pun berkata kepada Rina, "Buah murbei ini sangat manis, mau coba?""Kamu makan sendiri saja, aku nggak perlu memperkuat ginjalku!"Rina menjawab dengan nada marah. Setelah mengatakan itu, dia merasa kata-katanya tidak tepat, dia pun merasa malu dan langsung berkata dengan marah, "Cepat makan, setelah itu langsung tidur."Teguh tidak menjawab dan langsung menghabiskan semua buah murbei yang ada di piring.Setelah itu, dia pun tidur di lantai."Tok, tok, tok!""Teguh, Rina, kalian belum tidur ya? Aku mau ambil piringnya, mau kucuci."Teguh baru saja berbaring ketika ada ketukan di pintu.Ini adalah masalah yang rumit ...Teguh terpaksa merapikan barang-barangnya dengan segera, lalu cepat-cepat berbaring di atas tempat tidur.Rina pun pergi untuk membuka pintu.Yoga masuk ke kamar, lalu melirik dua oran
Sementara itu, di bengkel mobil.Bayangan sedang makan mi dengan lahap ketika dilihatnya Teguh datang pagi-pagi. Dia pun terkejut dan bertanya, "Kak Teguh, hari ini kamu nggak masuk kerja?""Ada sedikit urusan."Teguh langsung bertanya, "Bayangan, apa kamu bisa mengelola perusahaan?"Dalam ingatannya, sebagai pempimpin, Bayangan bisa dianggap sebagai sosok yang sangat berbakat. Setidaknya, kemampuan bertarungnya sangat andal. Oleh sebab itu, Teguh merasa Bayangan mampu mengelola perusahaan dengan baik."Kak Teguh, kalau kamu minta aku menghancurkan sebuah perusahaan, aku bisa melakukannya dengan baik."Bayangan terlihat cemas, lalu berkata, "Tapi beda kalau sudah mengelola sebuah perusahaan, aku benar-benar nggak bisa!"Teguh langsung mengerutkan keningnya.Saat memikirkan situasi ini, Bayangan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kak Teguh, kenapa tiba-tiba nanya hal itu?"Teguh berkata, "Ada sebuah perusahaan asing bernama Perusahaan Simens di Ibu Kota Provinsi. Mereka memanfaatkan kese