Apa yang terjadi?Mereka semua sangat fokus menghadapi panah, sama sekali tidak memperhatikan dirinya.Oleh karena itu, semua orang hanya bisa menganggapnya sebagai kematian yang tidak disengaja.Beberapa menit yang panjang telah berlalu.Panah-panah itu perlahan berhenti.Di bawah perlindungan Rina, semua orang kecuali pria itu berhasil melewati tahap ini dengan selamat."Huft ...""Kasihan sekali Zefa.""Ya. Panah-panah ini begitu kuat, makanya aku juga nggak berani melawan secara langsung.""Zefa selalu terburu-buru. Aku sudah berulang kali mengajarinya, tapi nggak disangka, ternyata dia masih gugur di sini."Suasana mendadak hening.Sejumlah orang mengutarakan rasa sedih mereka.Rina mengernyitkan kening. "Kuburkan Zefa di tempat ini.""Kemudian, kita melanjutkan perjalanan.""Siap!"Beberapa orang segera menggali lubang, buru-buru menguburkan Zefa."Zefa ...""Jalan menuju keabadian masih panjang. Sampai jumpa lagi."Meskipun orang itu adalah pengikut Rina, tetap saja Rina meratap
Di bawah kaki mereka?Teguh tertegun sejenak.'Mungkinkah ada sesuatu yang lebih di bawah tanah ini?'"Tepat seperti yang kamu pikirkan."Yaman merenung sejenak, lalu berkata, "Nak, sekarang pergilah ke sudut timur laut Aula Utama dan gunakan teknik elemen api untuk menyerang tanah.""Baik!"Teguh mengangguk. Dia pun melompat ringan dan tiba di tempat yang dikatakan oleh Yaman.Kemudian, Teguh mengamati sekelilingnya.Rupanya, benar saja. Dia menemukan sesuatu yang mencurigakan setelah membersihkan debu di lantai, lalu timbul serangkaian simbol jimat mantra yang diukir bersama patung dan tak dipahami Teguh.Namun, semua itu tidak penting.Duar!Teguh mengerahkan kekuatan abadi dan langsung menepak atasnya menggunakan tapak inferno.Krak!Krak!Setelah suara retakan tajam, lantai itu benar-benar retak hingga beberapa serpihan tampak berjatuhan.Hal ini cukup membuktikan ada sebuah ruangan di bawah sana.Akan tetapi.Pukulan kedua Teguh hanya berhasil menghancurkan beberapa meter persegi
Mata Teguh terbelalak.Ternyata, itu adalah seekor macan tutul hitam, menyatu sempurna dengan kegelapan malam. Jika bukan karena sepasang mata bersinar, tentu sangat mudah untuk mengabaikannya."Eh?"Yaman terdengar kaget. "Ternyata itu Panthera Tornado!""Panthera Tornado?""Benar, macan tutul ini bukan dari Alam Nirwana, melainkan dari Alam Dewa."Yaman menjelaskan dengan suara serius, "Panthera Tornado dewasa memiliki kekuatan minimal setingkat Dewa, bahkan seorang Master Dewa Emas yang kuat pun sulit untuk melawannya.""Aku nggak menyangka.""Ternyata, Sekte Gunung Salju menyimpan rahasia seperti ini.""Tapi ...""Keberuntunganmu masih terbilang bagus. Macan tutul kecil ini belum dewasa."Teguh merasa lega setelah mendengar hal itu.Jika yang benar-benar datang itu memang Dewa Emas, dia tidak perlu memikirkan hal lain lagi. Bisa menyelamatkan nyawa saja sudah cukup baik.Wuss!Pada saat itu, Panthera Tornado bergerak.Benar-benar bagaikan angin topan, dia telah melompat puluhan met
Dalam sekejap, kekuatan Panthera Tornado itu meningkat pesat.Bayangan Angin Enam Ilusi.Macan tutul itu membelah diri menjadi enam bayangan di udara. Meski setiap bayangan hanya memiliki setengah dari kekuatan asli, kekuatannya menjadi tiga kali lipat setelah bergabung kembali!Ditambah dengan serangan mematikan yang luar biasa ...Hal ini cukup untuk membuat lawan terluka parah dalam sekejap, bahkan membunuhnya di tempat.Syut!Selanjutnya, Panthera Tornado mengayunkan cakarnya ke depan, merobek sekuat tenaga.Sebuah cahaya melesat langsung menuju Teguh.Tenyata ...Cakarannya itu merobek ruang.Hal ini benar-benar mengejutkan Teguh.Sejak Teguh datang ke Alam Nirwana, dia telah bertarung dengan banyak makhluk.Namun, kestabilan Alam Nirwana jauh melampaui imajinasi milik Teguh. Sampai hari ini, dia belum pernah melihat siapa pun yang bisa dengan mudah merobek ruang.Namun, Panthera Tornado di depannya berhasil melakukannyaHal ini menunjukkan betapa dahsyatnya kekuatan macan tutul i
"Wanita itu seperti pakaian. Dia hanya akan menjadi penghalang bagi kemajuanmu.""Kenapa kamu terlalu memikirkannya?"Setelah mengatakan itu.Pak Yudha mendekati Teguh langkah demi langkah dengan tangan yang tetap tersembunyi di belakang."Wanita seperti pakaian?"Teguh bergumam pelan, sorot matanya terlihat layaknya orang kebingungan.Mengamati kebingungannya, seberkas cahaya melintas di kedalaman mata Pak Yudha. Dia segera memeluk Teguh, tetapi tangannya menggenggam sebilah pisau belati yang diarahkan ke punggung Teguh dan menikamnya.Pada saat yang genting ini.Jleb!Teguh bergerak lebih cepat daripada Pak Yudha.Sebuah telapak tangan menembus jantung Pak Yudha.Klang!Pisau belati itu mengeluarkan suara nyaring saat jatuh ke tanah dan Teguh tidak kelihatan terkejut sama sekali.Sejak Teguh mengetahui identitas lelaki tua itu, dia sudah tahu jurus mematikannya."Ka ... kamu ..."Lelaki tua itu menatap Teguh tak percaya. "Kenapa?" tanyanya dengan terbata-bata.Teguh menatapnya dan be
Ternyata!Catur Soma sudah memperhatikan Teguh dan mencari tahu soal dirinya ketika Teguh sibuk berkeliling dan menyelidiki rahasia Sekte Gunung Salju.Sejak mereka tiba di tempat ujian, Catur selalu mengamati Teguh secara diam-diam.Akhirnya, dia berhasil menemukan kelemahan Teguh.Wuss!Wajah Teguh berubah muram, tetapi dia tahu, tidak ada gunanya banyak bicara. Jadi, dia hanya bisa bertarung.Teguh langsung mengeluarkan Tombak Raja yang Memecah Formasi. Badan tombak itu dipenuhi Api Surgawi yang menyala dengan sinar putih menyilaukan, akibat pembakaran darah serigala di tubuhnya yang memberikan kekuatan penuh.Dalam menghadapi Dewa Emas ...Teguh tidak boleh ragu sedikit pun.Karena sampai dirinya tidak berhati-hati, dia bisa mati!"Matahari Terbit di Timur!"Catur menatap Teguh dan perlahan mengangkat tangan kanannya.Sebuah titik putih tiba-tiba tampak di telapak tangannya, lalu membesar dengan cepat dan cahayanya juga makin terang.Seiring dengan tangan kanannya yang terangkat.C
"Akan tetapi, itu juga hari di mana keluargaku dibantai.""Untungnya ...""Saat itu, aku sedang mengikuti ujian di tanah terlarang keluarga guna membangkitkan warisan leluhur yang telah menjadi tradisi keluarga Soma.""Aku sangat beruntung.""Diriku mendapat warisan tingkat tertinggi dari tanah terlarang dan aku pasti akan menjadi kebanggaan keluarga Soma di masa mendatang.""Aku keluar dari tanah terlarang dengan penuh semangat dan bermaksud untuk membagikan kabar gembira itu dengan ayah dan kakekku.""Tapi, yang kulihat hanya mayat berserakan di mana-mana.""Langit tercemari darah dan keluarga kami mengalami tragedi."Sampai di sini.Catur berhenti sejenak, matanya memancarkan tatapan tajam yang mengerikan.Beberapa saat kemudian, dia melanjutkan ceritanya."Aku cuma bisa menyembunyikan identitasku serta berlatih siang dan malam tanpa henti.""Kemudian, setelah kultivasiku mengalami kemajuan, aku bergabung dengan Sekte Gunung Salju dan mencari kesempatan untuk membalaskan dendam.""T
Bum!Teguh buru-buru kembali untuk mengambil semua eliksir milik orang-orang ini dan segera memurnikannya.Meskipun dia menyerap esensi di dalamnya dengan terburu-buru, kekuatan luar biasa itu membuat kekuatan Teguh melonjak hingga mencapai Tahap Dewa Misterius Tingkat Akhir.Tingkat ini ...Digabungkan dengan Api Surgawi dan darah Serigala Alam Ilahi, Teguh sudah bisa bertarung dengan Tahap Dewa Abadi tingkat akhir."Kecepatan kultivasimu ..."Catur tak bisa menahan rasa kagumnya ketika melihat kondisi ini. "Sungguh menakjubkan.""Tapi ...""Kamu nggak takut kalau aku akan menyerangmu saat menyerap bola energi?"Teguh langsung menatapnya dan berkata dengan santai, "Kamu bisa dengan mudah membunuhku, tapi mustahil bagimu untuk bisa membunuh dua Dewa Emas lainnya dari Sekte Gunung Salju.""Hahaha ..."Catur tergelak dengan suara tawa yang sulit dipahami."Lanjutkan.""Langkah selanjutnya, bunuh beberapa Dewa Abadi lain di sekitar Putri Suci.""Cobalah, tarik dua atau tiga orang sekaligu