Ibu kota Provinsi Julang, Kuil Yufo.Yogi Yulianto membawa seluruh anggota Keluarga Yulianto dari ibu kota provinsi datang ke sini untuk melakukan ritual keagamaan bulanan.Keluarga Yulianto adalah pengunjung tetap di kuil ini.Mereka masih sering menyumbangkan beberapa ratus juta rupiah sebagai uang persembahan di kuil.Jadi, ada sebuah kamar khusus untuk Keluarga Yulianto di Kuil Yufo ini, yang hanya boleh digunakan untuk bersembahyang oleh anggota Keluarga Yulianto.Kamar ini sangat besar, lebih dari 200 meter persegi....Pada saat ini Yogi Yulianto sedang memegang manik-manik doa dan berlutut di atas bantal di depannya.Di depannya, ada patung Buddha yang tinggi dan dilapisi emas, dengan penampilan yang agung dan suci.Di belakangnya, ada anak-anak dari keluarga inti Yulianto, yang tampak berpakaian rapi dan sopan.Hanya Heru Yulianto yang terlihat tidak fokus.Heru adalah ayah dari Xeno Yulianto. Xeno sudah cukup lama tidak bisa dihubungi dan hal ini membuatnya khawatir.Setelah
Kabar bahwa Keluarga Yulianto dari Provinsi Julang akan datang segera menyebar dan berita ini dengan cepat menimbulkan kehebohan besar....Keluarga Yulianto dari Provinsi Julang adalah figur yang lebih hebat dari Keluarga Abinaya. Eksistensi mereka sudah seperti batu pilar di ibu kota provinsi.Kalau Keluarga Yulianto tiba di Kota Senggigi ...Tidak akan berlebihan kalau keluarga mereka dikatakan sebagai sang pemegang kartu!Pak Yogi Yulianto adalah tokoh terkenal di Provinsi Nalang.Satu bersin darinya saja bisa membuat Kota Senggigi dilanda tornado dengan skala dua belas!...Oleh karena itu, banyak elit yang berkuasa di Kota Senggigi, semuanya sedang merencanakan strategi malam ini.Mereka semua sedang berpikir dan bersiap untuk melakukan yang terbaik agar dapat menaiki kapal raksasa Keluarga Yulianto di ibu kota provinsi.Hari kedua.Rumah Sakit Pertama Kota Senggigi.Di dalam ruang perawatan intensif yang paling mewah.Yogi melihat Xeno berbaring di tempat tidur.Xeno terlihat pu
Di Grup Jagaraga.Kemarin gara-gara masalah dengan Xeno, Rina tidak sempat langsung membahas strategi tentang bagaimana mendapatkan keuntungan di tengah situasi Keluarga Abinaya dan Keluarga Laksono yang sedang jatuh.Hari ini pembahasan itu tentu saja harus diselesaikan."Mia, tolong panggil Teguh dan si gendut Daniel juga, minta mereka ikut serta dalam rapat besar perusahaan kali ini."Ini adalah keputusan yang sudah dipikirkan matang-matang oleh Rina.Teguh orangnya lumayan baik.Perilaku si gendut Daniel kemarin juga sudah dilihat oleh banyak orang.Dalam situasi yang membuat karyawan satu perusahaan ketakutan, fakta bahwa si gendut Daniel masih berdiri dengan gagah berani menunjukkan bahwa sifatnya juga masih bisa diterima....Oleh karena itulah, Rina berencana untuk mendidik mereka berdua dengan baik.Harapannya di masa depan, sekalipun tidak menjadi tangan kanan Rina, mereka masih bisa menjadi bagian dari kelompok elit Grup Jagaraga."Baik, Bu Rina!"Mia segera melangkah pergi
Namun, tidak ada jawaban sama sekali.Rina menelepon tiga atau empat kali berturut-turut, semuanya tidak dijawab dan ini membuat Rina sangat marah.Banyak orang yang sedang menunggu rapat untuk segera dimulai, Rina tidak bisa terus menunggu Teguh. Rina terpaksa harus memulai rapat terlebih dahulu. Dia akan mencari Teguh lagi nanti untuk meminta pertanggungjawaban.Di jalan menuju Rumah Sakit Pertama.Para pengawal Keluarga Yulianto sedang melajukan mobil dengan cepat."Semoga orang tua ini bisa menyembuhkan tuan muda ... "Hal ini yang terlintas dalam pikiran si kepala pengawal.Jika tidak bisa sembuh ...Mereka semua para bawahan akan menjadi korban dari ledakan amarah Yogi Yulianto....Sambil berpikir, dia tiba-tiba menyadari bahwa ada seseorang berdiri di depan jalur."Tin, tin, tin ... "Kepala pengawal segera menekan klakson dengan membabi-buta, dengan maksud memaksa orang tersebut untuk segera menyingkir.Namun, orang itu bergeming. Dia malah berdiri tegak di tengah jalan, meneg
Di Rumah Sakit Pertama.Yogi dan yang lainnya menunggu di kamar rumah sakit Xeno.Tim ahli yang ada di sana juga tidak berani bernapas.Di ruang rawat inap, terdengar suara jarum jatuh....Tiba-tiba terdengar suara yang memecah keheningan.Suara tersebut meskipun pelan, tetapi cukup untuk membuat semua orang bergidik ngeri, sebelum menengok ke sumber suara secara hati-hati.Ternyata Yogi sedang melihat jam.Tampaknya, dia sudah tidak sabar menunggu karena Pak Husada tidak kunjung datang.Hal ini membuat semua orang terlihat sangat tidak nyaman.“Bruk ... ”"Bruk, bruk!"Pada saat itu, terdengar suara langkah kaki dari luar yang terdengar agak aneh.Semua orang secara refleks melihat ke pintu.Kepala pengawal dan beberapa orang lainnya masuk dengan berlumuran darah dan berjalan dengan sempoyongan."Tuan, Tuan ... "Kepala pengawal berlutut di tanah, tidak berani melihat Yogi. "Dalam perjalanan kami kembali ke sini dengan Pak Husada, ketika kami hampir sampai di rumah sakit, Teguh Laksm
Seluruh kamar rumah sakit menjadi gelap sejenak.Dan ketika ruangan kembali terang.Monster tersebut sudah mendarat di leher Daus dan menggigit arteri lehernya."Sssshhh ... ""Ces ces ... ""Sluuurppp ... "Dengan suara yang membuat orang ketakutan sampai gigi mereka bergeretak, monster itu menghisap semua darah Daus dan mengubahnya menjadi mayat yang kering dan terkulai di lantai.Dari semua orang yang hadir di sana.Semuanya tercengang dan diam tak bersuara sama sekali seperti jangkrik di musim dingin.Pada saat itu juga, sang monster terlihat secara jelas.Ternyata dia adalah seorang manusia, hanya saja rambut-rambutnya sangat tebal sehingga tidak terlihat kulit manusianya.Mereka semua terkesiap tanpa suara.Mereka tidak tahu.Ini baru tangan kanan nomor empat dari Keluarga Yulianto di ibu kota provinsi.Namanya adalah Samang Yulianto, julukannya adalah 'Kera Vampir'. Dia telah berkali-kali membantu keluarga Yulianto menyingkirkan saingan dan musuh mereka, baik secara terbuka maup
Di kediaman Keluarga Yulianto.Pada saat Teguh tiba, semua anggota Keluarga Yulianto sudah berkumpul.Melihat Teguh datang, Rina tanpa sadar menghela napas dengan suara rendah. Tatapan Rina juga sangat rumit, dia sudah tahu tentang kejadian Xeno yang dibuat tidak sadar oleh Teguh.Tapi kali ini.Rina tidak mengeluh tentang Teguh yang membuat Xeno koma....Apalagi memang Xeno-lah yang pertama kali menculiknya dan dengan jelas menyatakan niatnya untuk menyerang Keluarga Yulianto dan Grup Jagaraga. Jelas-jelas Xeno yang memulai masalah.Dan jika tidak ada Teguh saat itu, Keluarga Yulianto sekarang entah sudah menjadi seperti apa."Teguh."Rina berkata dengan sangat khawatir. "Mungkin akan sulit bagi Keluarga Yulianto untuk melewati rintangan kali ini, tapi aku punya ide.""Kamu sebaiknya ke luar kota dulu sebentar untuk menghindari masalah."Teguh berkata dengan tidak setuju, "Nggak ada yang perlu dihindari."Sebuah keluarga kecil dari ibu kota provinsi membuat Raja Serigala menghindar .
"Pak Teguh."Keduanya bergegas menuju sebuah rumah di hutan. Sarah membawa sebotol anggur sambil berjalan dan memperingatkan, "Guru saya mudah diajak bicara, hanya saja ... cara pandangnya agak tinggi.""Selama Anda tidak membuatnya marah, semuanya akan baik-baik saja.""Aku mengerti," jawab Teguh."Guru saya bernama Walawi, Anda bisa memanggil dia Kakek Walawi, eh ... " Sarah berhenti sejenak untuk berpikir. Dia hendak meminta Teguh memanggil gurunya 'Kakek Walawi', tapi dia merasa hal itu akan memunculkan kecurigaan bahwa dia sedang mengambil kesempatan untuk memanfaatkan Teguh.Sarah sendiri memanggil gurunya dengan sebutan 'Guru', sedangkan Teguh memanggil gurunya 'Kakek'. Kalau begitu ... bukankah berarti dia satu generasi di atas Teguh?Sarah menjadi bimbang.Teguh berkata dengan datar, "Aku akan memanggilnya 'Pak Walawi' saja.""Baik!"Tidak lama kemudian, mereka berdua sudah sampai di lantai bawah."Guru!""Murid Guru datang menemui Guru," kata Sarah mengetuk pintu kamar."Hehe