"Swishh!"Dalam sekejap, angin yang bertiup kencang hampir menerbangkan Teguh.Teguh yang kaget pun menjadi marah.Para serangga ini datang terlalu cepat.Padahal Manik Serangga sudah berada tepat di hadapannya dan dalam jangkauannya.Kalau sekarang Teguh berhasil mengambilnya, dia pasti akan diserang oleh Serangga Penghancur Dunia.Namun, apabila dia menghindar …Teguh tidak yakin apakah Manik Serangga tersebut akan tetap utuh dan tidak tercecer di bawah serangan Serangga Penghancur Dunia.Namun, jika Manik Serangga itu hancur …Teguh akan kehilangan senjata terakhir yang akan digunakannya untuk melawan Serangga Penghancur Dunia."Ayo, bertarung!" ucap Teguh yakin.Teguh tidak memiliki kesempatan untuk mempertimbangkan hal lain.Dia pun menggertakkan giginya dan bergegas menuju Manik Serangga untuk menyerang."Bang!"Lalu, secara tiba-tiba sebuah serangan yang kuat memukul punggung Teguh dengan keras.Tenggorakan Teguh seakan tercekat, membuatnya memuntahkan seteguk darah segar. Tubuh
Dapat dibayangkan.Jika saja saat itu Teguh dalam keadaan pulih, dia pasti hanya perlu satu gerakan untuk menghancurkan tempat ini dengan mudah.Meski begitu, Teguh bersyukur.Panjang tubuh Serangga Penghancur Dunia sudah tersisa sepuluh kaki. Auranya juga terasa sangat lemah.Teguh terkejut sekaligus bahagia. Iblis ini akhirnya mati juga.Namun tak lama kemudian, sesuatu tiba-tiba terjadi."Suit!"Sebelum akhirnya mati, Serangga Penghancur Dunia tiba-tiba menyemburkan cairan berwarna merah darah ke arah Shinta yang sedang dalam kondisi menerima warisan."Gawat!"Raut wajah Teguh berubah, dengan cepat dia menghalangi tubuh Shinta agar terhindar dari semburan cairan merah itu.Teguh tidak tahu cairan apa yang dikeluarkan oleh serangga itu. Namun, ketika melihat serangga itu berusaha mengeluarkan cairannya, dia yakin kalau cairan itu bukanlah cairan biasa."Crot!"Cairan itu mengenai dada Teguh.Cairan itu tidak hanya dengan mudah menembus perlindungan yang dia miliki, tetapi juga menimb
Keadaan di Istana Bawah Tanah yang tersegel.Tidak ada cahaya matahari maupun cahaya bulan, tidak ada musim semi atapun musim gugur, yang ada hanyalah kesepian tanpa akhir dan kegelapan abadi.Bahkan tidak ada yang menyadari berlalunya waktu.Teguh yang terbaring tak sadarkan diri tiba-tiba menggerakkan jarinya, kemudian terbangun dalam keadaan terkesiap."Apa yang terjadi …"Teguh melihat sekelilingnya.Dia melihat tumpukan mayat dan lautan darah, serta lingkungan yang tidak asing di sekitar Aula Utama.Selain itu, dirinya juga melihat …Shinta yang terbaring di sampingnya tanpa busana apa pun. Sudut bibirnya sedikit terangkat, seakan sedang bermimpi indah.Teguh tidak mengerti."Wung!"Teguh mendadak merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya.Satu per satu kejadian dan ingatan berputar seperti sebuah film dalam pikirannya.Teguh telah mengingatnya.Saat itu, sebelum Serangga Penghancur Dunia mati, serangga itu menyemburkan cairan berwarna merah darah dan mengenai dadanya yang meny
Teguh pun mencoba merasakannya kembali dengan cermat.Di Titik Dantian, kekuatan itu masih ada dan belum hilang total.Selain itu ...Kekuatan tersebut masih terus mengalir ke meridian, tampaknya masih ada risiko bereaksi."Kekuatan jahat ini ..."Teguh menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Kekuatannya sudah mengakar di tubuhku. Walaupun sudah ditekan untuk sementara, sewaktu-waktu masih bisa bereaksi kembali."Raut wajah Shinta berubah serius.Sebagai pewaris, Shinta mengetahui dengan baik intensitas dari kekuatan jahat ini.Jika tidak di tangani tepat waktu, dampaknya bisa sangat serius.Shinta hendak berbicara, tetapi Teguh menyelanya."Sebaiknya, kita kembali ke atas dulu.""Aku akan tanya Kawanda apakah dia punya solusi untuk masalah ini.""Oke," ujar Shinta menanggapi rencana Teguh.Kemudian, keduanya mencoba untuk menerobos formasi.Di Aula Warisan.Tepat di sekitar altar.Setiap arah dijaga oleh seseorang.Mereka adalah Master dari Sekte Obat-obatan dan Kuil Dewa.Duk!Bum!Bo
Sambil berbicara, asap mulai menghilang. Teguh dan Shinta pun perlahan berjalan keluar."Tuan Raja Sihir Racun …""Tuan Raja Serigala …"Semua orang tertegun sejenak, baru tersadar lagi."Syukurlah!""Tuan Raja Sihir Racun dan Tuan Raja Serigala baik-baik saja, syukurlah!""Aku sudah bilang kalau Tuan Raja Serigala sangat hebat, nggak mungkin terjadi sesuatu padanya begitu saja.""Hahaha ..."Para Master merasa lega setelah melihat Teguh dan Shinta. Mereka tersenyum meski ekspresi mereka masih terkejut."Bagaimana situasi di luar sekarang?"Shinta melihat ke salah satu penjaga Kuil Dewa.Penjaga itu segera menjawab, "Tuan, tujuh hari lalu, saat Anda dan Tuan Raja Serigala jatuh ke dalam, kami terus berjaga di sini.""Para Sesepuh Agung juga berjaga di sini selama tiga hari dan baru saja keluar untuk membereskan berbagai urusan.""Jadi, kami nggak tahu situasi di luar sana."Shinta tidak banyak bicara.Hanya saja, Shinta tidak menyangka.Mereka berdua sudah berada di tempat itu selama t
Meski belum pernah terjadi perang antara Negara Yuarni dengan Serenara, tetapi perselisihan selalu terjadi.Ketika Teguh masih muda, dia sudah pernah berperang melawan Negara Yuarni.Pada saat itu, seorang jenderal terkenal dari Negara Yuarni memimpin pasukan untuk menyerang. Namun, Teguh saja tidak bisa mengalahkannya dalam sepuluh putaran untuk menunjukkan kekuatannya.Kali ini, Rina dan Xena pergi ke sana bersama. Artinya, masalahnya bukan hal sepele.Jika tidak, Tedja tidak mungkin membiarkan mereka berdua pergi berperang.Dalam waktu yang singkat, Teguh sudah banyak berpikir."Kawanda."Teguh serius bertanya, "Gimana situasi perangnya sekarang?"Negara Yuarni telah sembunyi beberapa tahun terakhir dan memilih untuk mengambil tindakan sekarang. Mereka pasti sudah memiliki persiapan yang cukup dan keyakinan yang besar.Sebagai seorang Raja Serigala dari Serenara, dia harus memikul semuanya."Situasinya nggak optimis."Kawanda berkata dengan serius, "Negara Yuarni jelas telah merenca
Beberapa jam kemudian.Setelah perjalanan jauh, mobil SUV itu tertutup oleh debu.Sama halnya dengan Teguh dan Sinta, mereka berdua terkena debu di sepanjang jalan.Perlahan-lahan ...Gerbang Dalingga yang megah itu mulai muncul dalam pandangan Teguh.Akhirnya, mereka berdua tiba.Meskipun ada kabut yang tebal, mereka masih bisa merasakan keindahan dan kemegahan Gerbang itu.Gerbang Dalingga ...Tidak heran, tempat ini menjadi gerbang pertahanan utama di Wilayah Utara!Saat tiba di kawasan pegunungan, Gerbang Dalingga sudah nampak di depan mata, tetapi entah masih berapa jauh lagi jaraknya."Duar!"Seketika, terdengar suara ledakan.Ternyata berasal dari ban mobil yang pecah.Mobil SUV itu terguncang keras dan lepas kendali sejauh ratusan meter sebelum menabrak batu besar di sebelahnya.Teguh dan Shinta sudah turun dari mobil."Kabut ini ..."Meskipun Shinta hanya terpapar sedikit kabut, tetapi ia merasakan sesuatu yang mencurigakan, "Ada yang nggak beres.""Iya, ada masalah," ujar Teg
"Siap, laksanakan!"Para tentara mengikuti langkah Kivan.Selang beberapa detik kemudian, mereka pun memasuki perimeter gas beracun."Hahaha …" terdengar tawa menggelegar.Melihat situasi yang terjadi, pemimpin para master racun tak kuasa menahan tawa dan mengolok para tentara itu, "Pintar sekali!""Gas ini …""Bukan cuma menyebar melalui pernapasan, tapi juga bersifat sangat korosif. Begitu kulit kalian terpapar gas, kalian akan terkena racun.""Haha …"Saat pemimpin para master racun selesai bicara, Kivan baru menyadari kalau ada masalah.Baju besi yang kuat itu mengeluarkan suara berdecit yang melengking saat terpapar gas.Artinya, pemimpin master racun tidak berbohong!Gas ini sangat korosif."Astaga, gawat!""Cepat, semua mundur!" perintah Kivan.Namun …Semua sudah terlambat, meskipun Kivan bergerak cepat setelah menyadari situasi yang dialaminya.Semua tentara yang bergegas telah terkena serangan."Argh …""Huhu …"Para tentara mulai mengalami tanda-tanda korosi pada kulit, hing