Yudha tiba-tiba berbalik ke arah Iblis Jivan dan bertanya, "Iblis Jivan, apa kamu masih ingat dengan Pedang Darah Iblis yang Sesepuh Sena tinggalkan bertahun-tahun yang lalu?"Pedang Darah Iblis?Mata Iblis Jivan mengerjap, kemudian dia tenggelam dalam ingatan bertahun-tahun yang lalu.Pada saat itu.Kekuatan Iblis Ular jauh lebih kuat daripada sekarang, sosoknya penuh dengan kejahatan. Hanya dengan hembusan napasnya saja, sudah cukup membuat orang merasa ketakutan. Kini, kekuatannya terasa berkurang.Tak terkecuali bagi para Ahli Alam Bela Diri Suci.Pada saat itu, mereka pun tak memiliki cara untuk menangani Iblis Ular itu.Sesepuh Sena kemudian datang dengan membawa Pedang Darah Iblis.Pedang Darah Iblis adalah senjata yang sangat misterius baik dalam hal bentuk, asal-usul, dan kegunaannya. Aura jahat yang menyelimuti pedang itu begitu kuat sehingga membuat hampir orang merasa seolah-olah darah mereka mengalir mundur.Bahkan, para ahli di tempat itu harus menahan napas dan berkonsen
Yudha mengangkat alisnya, lalu berkata dengan tenang, "Hal ini berkaitan dengan rencana besar Sesepuh Sena yang sudah berlangsung selama satu abad. Ini sangat penting, maaf karena aku nggak bisa memberi tahu lebih lanjut."Tejasvi sebenarnya menginginkan sebuah jawaban.Dengan nada bicaranya yang datar dan tak bersemangat, Yudha telah membuat Tejasvi kesal.Dia menatap kedua orang itu dengan dingin, lalu dengan tegas berkata, "Jika kalian nggak mau bicara, maka jangan berharap bisa meninggalkan Area Kemala hari ini!"Setelah berkata demikian,Para ahli dari Sekte Obat-obatan muncul satu per satu dari berbagai arah.Seluruh pasukan tetua agung yang dipimpin oleh Tafiq berkumpul lengkap dengan kekuatan yang besar."Kakek!"Xena tiba-tiba berlari dan berusaha membujuk, "Kita semua adalah keluarga. Kalau ada masalah, mari kita diskusikan dengan baik. Kenapa harus membuat suasana menjadi tegang seperti ini ..."Dia sangat mengkhawatirkan Teguh.Yudha juga merupakan guru dari Teguh.Jika san
Setelah mendengar kata-kata itu, Rina menjadi bersemangat.Dia buru-buru menghampiri Yudha dan menatap matanya sembari bertanya, "Guru, apakah yang kamu bilang tadi benar? Kamu nggak sedang bohong, 'kan?""Benar!"Yudha balas menatap mata Rina dengan tulus, lalu menjawab, "Semuanya bergantung apakah kamu mau membantuku atau nggak."Baru saja Yudha menyelesaikan perkataannya.Rina berkata tanpa ragu, "Guru, aku bersedia!""Apa pun yang harus kulakukan, aku siap!""Guru, selama kita bisa menyelamatkan suamiku, aku siap melakukan segalanya!"Rina sangat mencintai Teguh.Meskipun sebelumnya dia ditikam oleh Teguh, dia tidak merasa marah sama sekali, yang tersisa hanyalah sedikit kebingungan.Oleh karena itu, dia bersedia mengorbankan segalanya demi pemulihan Teguh.Yudha memerintahkan Iblis Jivan yang berada di sebelahnya, "Tetaplah di sini dan jangan ke mana-mana. Jagalah Teguh dengan baik. Aku akan mengantar Rina menyelesaikan beberapa urusan."Iblis Jivan tahu bahwa Yudha akan membawa R
"Apa yang sebenarnya terjadi?"Rina memegang kepalanya dengan kedua tangannya, mencoba untuk memahami semua yang terjadi.Namun."Kemarilah!""Ayo, mendekatlah ..."Rina berusaha mendengarkan dengan saksama, tetapi dia tak bisa mendengarkan suara itu kembali.Namun, dalam pikirannya, dua kalimat tersebut terus berputar tanpa henti. Semakin dia fokus pada pedang itu, semakin kuat pula panggilan tersebut.Duar ...Tiba-tiba, Rina menghantam dinding tersebut dengan satu pukulan, menghancurkan seluruh area yang diserangnya.Lalu, tubuhnya bergerak tanpa kendali. Dia maju langkah demi langkah mendekati pedang tersebut.Zztt ...Pedang itu seolah-olah merasakan kedatangan Rina sehingga dia mulai bergetar pelan, seolah-olah sedang mengungkap sesuatu atau mendorongnya untuk melakukan sesuatu."Aku harus melihat ... "Dalam hatinya, Rina menyadari bahwa ini pastilah pedang yang disebutkan Yudha. Jadi, dia berusaha meneguhkan hati, "Pedang apa sebenarnya kamu! "Pemikiran itu terlintas dalam ben
Biasanya, Iblis Ular bukanlah tandingan Pedang darah Iblis. Akan tetapi, saat ini dia telah mengakar kuat dalam tubuh Rina. Kekuatannya telah menyebar menguasai tubuhnya sehingga bisa saja mengendalikan Rina hingga melampaui kekuatan Pedang Darah Iblis.Saat ini, kekuatan Iblis Ular telah mendominasi, mengusir kesadaran Rina dan juga pengaruh panggilan Pedang Darah Iblis.Yudha pun mengetahuinya.Jika hal ini terus berlanjut.Rina bukan hanya kalah mengendalikan Pedang Darah Iblis, tetapi juga terkena dampak serangan langsung dari Iblis Ular. Pada saat itu, semuanya akan menjadi semakin rumit.Wuss ...Sesaat kemudian, Yudha mendekat ke sisi Rina dan mengeluarkan pedang yang entah terbuat dari batu atau giok itu. Selanjutnya, dia bersiap memberikannya kepada Rina.Zztt ..."Ugh ..."Namun, begitu Yudha menggenggam Pedang Darah Iblis, dia merasakan hadirnya kekuatan yang mencekam dari dalam. Terasa kekuatan jahat yang diselimuti kegelapan dan kesunyian yang misterius.Sebuah kekuatan ya
Baru saja Yudha menyelesaikan kata-katanya.Tanpa ragu-ragu, Rina mengangguk tegas, lalu berkata, "Aku bersedia, Guru, aku bersedia!""Oke!"Yudha mengangguk dengan puas, "Sekarang kita pulang saja."Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali.Area Kemala.Yudha dan Rina pulang bersama dengan Pedang Darah Iblis yang berada dalam genggaman Rina.Teguh masih juga belum sadar.Iblis Jivan terlihat sedang menjaganya.Ketika mendengar keributan di luar, dia pun keluar dari kamar Teguh dan menuju halaman luar."Ini ..."Saat Iblis Jivan melihat pedang misterius di tangan Rina yang jelas-jelas memiliki takdir luar biasa, pupil matanya tiba-tiba menyempit. Dia pun berkata dengan ragu-ragu, "Pedang, Darah, Iblis!"Dia mengucapkannya satu per satu dengan penuh keseriusan.Senjata ajaib ini memiliki asal muasal yang luar biasa dan misterius.Meskipun Yudha adalah sosok yang kuat, dia hampir saja terkena serangan baliknya. Apalagi seorang master pemula seperti dia, bagaimana mungkin dia tidak ketaku
Punya cara?Teguh bertanya dengan rasa ingin tahu, "Guru, apa rahasia yang disembunyikan dalam mural itu? Bagaimana caraku mempelajarinya?""Kamu nggak perlu terlalu memikirkannya."Yudha tersenyum seraya berkata, "Tenanglah, istirahatlah dengan baik. Dua hari lagi, kita akan berangkat ke Ibu Kota untuk pergi ke tempat harta karun itu. Aku akan menjelaskan segalanya padamu.""Oke!"Melihat Yudha berkata demikian, Teguh memutuskan untuk tak memikirkannya lebih jauh lagi. Dia pun langsung menyetujuinya.Padahal ...Kondisi tubuhnya sendiri juga tidak memungkinkannya untuk banyak berpikir.Setiap kali mencoba berpikir, kepalanya terasa begitu sakit seperti dipukul dengan palu besar.Oleh karena itu.Teguh hanya bisa terus berbaring, tanpa membiarkan pikirannya melayang ke mana-mana.Yudha dan Iblis Jivan saling menatap sejenak, lalu bersiap-siap meninggalkan ruangan iniTap, tap, tap.Tiba-tiba saja, terdengar suara langkah kaki yang berisik di luar.Keduanya pun segera melihat.Tejasvi l
Namun …Yudha dan Iblis Jivan bertingkah seolah-olah tidak mendengar apa-apa dan terus berjalan sampai benar-benar menghilang."Penipu!""Penipu ulung!"Tejasvi melampiaskan amarahnya dan meninggalkan tempat tersebut.Hanya tersisa tiga orang di tempat ini.Teguh.Rina.Xena.Teguh memikirkan pertanyaan yang diajukan oleh Tejasvi. Kemudian, dia bertanya kepada Xena, "Xena, apa benar kalau kakekku telah menyebabkan banyak orang dari keluarga Xabel menderita?""Benar."Xena mengangguk dengan yakin, "Aku telah mendengar kalau ada banyak orang dari Keluarga Xabel meninggal karena dia."Teguh merasa sedikit terpukul.Tidak peduli siapa yang mendengar berita semacam itu, fakta bahwa kakeknya telah menyebabkan banyak kematian dalam keluarga, membuatnya merasa kecewa.Teguh terdiam sejenak.Lalu, dia bertanya lagi, "Tapi tadi Guru bilang kalau orang-orang dari keluarga Xabel yang dibunuh oleh kakekku adalah orang-orang yang pantas mati, seolah-olah ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya.""A
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya