Ketika mendengar pernyataan Luo Tai, Xiao Chen memiliki pandangan yang dalam. Bahkan sepertinya pandangannya sangat tajam dengan niat membunuh yang kental.Baru saat inilah kekuatan Luo Tai tiba-tiba turun drastis saat dia terhuyung-huyung dan jatuh ke tanah. Tampaknya dia melemah dengan tidak wajar.Melihat ini, Qin Yining berkata, “Sudah aku duga! Fondasi kekuatanmu hanya seorang Alam Astral bintang 8, tapi bagaimana bisa tingkat kekuatanmu bisa mencapai Alam Transformasi bintang 8! Awalnya aku bertanya-tanya apakah aku salah menilai, tapi sekarang aku tahu alasannya. Kau orang yang cukup tolol, menukar masa hidup dengan mengkonsumsi Pil Peledak Energi.”Qin Yining benar. Luo Tai memang telah mengkonsumsi Pil Peledak Energi sebelum konfrontasi awal mereka secara diam-diam. Luo Tai melakukannya bukan tanpa alasan, dia berpikir untuk membuat namanya lebih menonjol dari anggota yang lain.Dengan bantuan pil seperti itu, dia akan bisa menunjukkan kekuatannya dan memperoleh reputasi yang
Sebenarnya Xiao Chen mengingat Qin Yining dengan jelas, tapi dia memiliki ide lain untuk itu. Xiao Chen tentu tidak akan pernah lupa dengan orang yang hampir memotong lehernya dan membelah tubuhnya. Oleh karena itu, ini merupakan kesempatan yang bagus untuk meminta kompensasi.“Apa?” Qin Yining tercengang. “Bagaimana aku bisa membuat keributan di rumahmu? Aku bahkan sedang berjalan-jalan untuk menemukan penginapan, tapi tiba-tiba dihadang oleh sekelompok bandit. Siapa yang mau hal itu terjadi? Aku di sini adalah korban, dan kau meminta kompensasi itu padaku?”Xiao Chen menyela, “Aku tidak peduli. Kau membuat bising, dan aku menyelamatkanmu. Kau harus memberiku kompensasi jika tidak ingin aku usir dari sini!”“Bagaimana bisa? Memangnya siapa kau berani mengusirku?” Qin Yining menjawab dengan nada tinggi. Awalnya, dia ingin bersikap sopan dan bersahabat, tapi mendapat reaksi seperti itu dari Xiao Chen membuat Qin Yining kehilangan kesabarannya.“Teruslah berbicara, aku tidak akan sungka
Tiga hari menjelang pesta pembukaan, Kota Raja dipenuhi oleh banyak orang. Kota yang awalnya terlihat luas dan lengang, sekarang tampak padat dengan lalu lalang.Ada banyak jenis orang yang hadir dan mereka semua adalah orang-orang dari banyak status dan identitas. Para pedagang keliling menggelar kedainya di pinggir jalan, sementara restoran kota dipenuhi pengunjung.Kota Raja terbagi menjadi tiga area, area pertama adalah bagian depan yang berisi para pengunjung biasa dan kultivator independen, area kedua bagian tengah berisi para tamu yang diundang dari wilayah terdekat dan area ketiga bagian belakang adalah khusus untuk tamu undangan dengan status penting.Saat ini Xiao Zhengyan, menerima tamu undangan di kediaman pribadinya. Tamunya bukan sembarang tamu, mereka berasal dari organisasi yang cukup mengerikan.Terdapat satu meja panjang, Xiao Zhengyan sendiri duduk di ujung meja. Sisi kiri meja ditempati oleh orang-orang dengan pakaian lusuh dan berantakan. Hanya dalam sekali pandan
Xiao Chen berjalan-jalan sendirian saat memperhatikan berbagai kedai yang digelar oleh banyak pedagang keliling. Tidak ada yang istimewa dari hal ini. Mereka menjual berbagai macam barang yang tidak spesifik.Orang-orang juga nampak lalu lalang, ada yang berusaha menawar beberapa barang, ada juga yang hanya melihat-lihat. Lokasi ini memang dikhususkan untuk pedagang dan pengunjung umum, jadi tidak heran jika banyak orang biasa yang bukan kultivator juga ada di pasar ini.“Pasar ini biasanya sangat sepi dan hanya berisi beberapa penjual roti dan minuman, sekarang itu dipenuhi oleh banyak pedagang. Betapa ramainya Kota Raja,” gumam Xiao Chen.Dia baru saja menyadari bahwa acara turnamen bukan hanya sekedar acara setiap beberapa tahun untuk para junior, tetapi juga sesuatu yang menghidupkan orang-orang kelas bawah. Walaupun tidak banyak, tapi cukup untuk menggerakkan perekonomian.Dari sekian banyak pedagang, yang paling banyak dikerubungi oleh penawar adalah kios senjata dan kios sumber
Pemilik kedai membawa tas besarnya sambil berjalan menyusuri gang terpencil. Jalan ini menuju ke pintu keluar kota yang berada di area kekuasaan Klan Du.Dia tidak berbicara tapi mengeluh dalam hati sambil berjalan, “Siapa sangka aku membuat kesalahan mendasar seperti itu? Haish!”Ketika ingin berbelok, sebuah suara memanggilnya, “Tuan, tunggu sebentar!”Pria itu berhenti dan menoleh ke belakang. Dia terkejut melihat Xiao Chen berjalan mendekat ke arahnya. Dia tentu masih ingat benar dengan Xiao Chen, orang yang membuka penipuannya.“Apakah ada sesuatu yang kau perlukan lagi, Nak?” tanya pria itu dengan nada sinis.“Tuan, aku berminat pada batu giokmu dan aku akan membayar 100 koin emas untuk itu,” kata Xiao Chen sambil melirik tas pria itu.Pria itu tampak berpikir sebentar, memandang Xiao Chen dari bawah ke atas dengan aneh, lalu berkata, “Nak, kau tahu batu ini palsu, kan? Jadi kenapa kau mau membayar dengan harga tinggi seperti itu? Gadis tadi mengatakan nilainya hanya sekitar 30
Matahari menampakkan cahaya pertama saat kicau burung memenuhi hutan pepohonan. Di sudut tertentu dari hutan belantara, terdapat sebuah kota yang terpencil. Namun, hari ini sepertinya kota kecil ini penuh sesak dengan orang-orang.Baik kedai, penginapan atau pun vila-vila khusus dipenuhi banyak orang dari berbagai macam status dan tempat asal. Mereka tidak membaur satu sama lain, tetapi mereka tidak diragukan lagi menyatu di dalam satu kota kecil di tengah hutan.Tempat-tempat itu memang ramai, tetapi lebih ramai lagi adalah lapangan beladiri yang ada di pusat kota. Tempat itu jauh lebih luas daripada halaman beladiri kediaman sebuah klan. Itu setidaknya bisa menampung seribu orang atau lebih.Sementara di sisi depan, terdapat sebuah panggung kehormatan yang memiliki beberapa kursi yang mirip singgasana kecil. Tidak diragukan lagi bahwa panggung itu diperuntukkan bagi orang-orang penting dan berstatus tinggi.Pagi ini, Xiao Chen tidak pergi untuk mempercepat pertumbuhan kekuatannya. S
Walikota Guan Yi mengumumkan ketentuan turnamen. Pertama, tiap peserta diharuskan untuk menguji bakat mereka di sebuah prasasti batu. Ini berkaitan dengan bintang fisik mereka.Pengujian bintang fisik bukan hanya untuk melihat seberapa banyak bintang fisik yang mereka miliki, tetapi lebih kepada energi spiritual bawaan yang mereka miliki. Setiap satu atau dua warna yang dapat dipancarkan, mereka memiliki bakat yang layak.Kedua, para peserta diharuskan membangkitkan kekuatan sigil roh mereka di diagram formasi yang berada di samping batu prasasti. Ini berkaitan dengan seberapa tinggi persentase seseorang untuk berkembang di masa depan. Karena sigil roh sama halnya representasi potensi mereka.Ada banyak macam sigil roh, tetapi ada beberapa yang merupakan sigil roh langka atau bahkan istimewa. Jadi, siapapun yang mengungkapkan sigil roh yang biasa-biasa saja dapat dipastikan tidak akan memiliki masa depan yang bagus. Meskipun bintang fisik mereka sangat menjanjikan.Ketiga, para pesert
Peserta pertama tiap barisan maju hampir bersamaan. Mereka tampaknya sangat percaya diri. Bisa dilihat dari cara mereka berjalan dan mengungkapkan pandangan yang sombong.Keempat peserta pertama ini berasal dari berbagai keluarga, dan salah satunya seorang kultivator independen yang tinggal di sekitar Pegunungan Bumi Suci.“Lihat saja! Aku akan membuat semua orang tercengang dengan bakatku!” kata seorang peserta di depan prasasti kedua.Peserta di prasasti pertama menyahut, “Kau hanya orang lemah! Aku akan menunjukkan padamu apa itu bakat!”“Terlalu percaya diri bisa mengakibatkan kejatuhan. Kalian berdua hanya orang-orang yang terlalu buta untuk melihat betapa luasnya dunia,” sahut peserta berpenampilan menawan di prasasti ketiga.“Cukup omong kosong! Alirkan energi kalian dan tinju prasasti di depan kalian dengan kekuatan penuh. Ingat! Hanya ada satu kesempatan,” kata tetua penguji memotong perdebatan mereka.Keempat peserta tidak ada yang berani berbicara lagi. Mereka kemudian foku