Ho Xiuhuan dan Li Mei saling bertatapan, lalu kembali fokus pada Xu Feng yang semakin ganas dalam menyerang mereka. Mereka mencoba menyerang Xu Feng dari segala arah, namun kekuatan supranatural Xu Feng membuat mereka kesulitan untuk mendekat.Gong Jun mengawasi gerakan Xu Feng dengan penuh perhatian, mencari-cari celah untuk menyerang. Kepala Xu Feng yang terbelah menjadi dua tampaknya menunjukkan dua kepribadian yang bertentangan. Gong Jun mengamati gerakan kedua kepala tersebut, mencari tanda-tanda kelemahan. Namun, tampaknya Xu Feng memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga sulit untuk menemukan celah. Namun, setelah berusaha mencari dengan sungguh-sungguh, Gong Jun akhirnya menemukan sebuah celah kecil di antara kedua kepala Xu Feng. Dia melihat bahwa kedua kepala tersebut tidak bergerak secara sinkron dan tampaknya ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk menyerang. Gong Jun merencanakan serangan berdasarkan temuannya dan memutuskan untuk mengeksekusi rencana tersebut dengan
Gong Jun, Ho Xiuhuan, dan Li Mei bergegas menuju ke tempat kejadian yang dilaporkan. Setibanya di sana, mereka menemukan Xu Feng yang sedang menyebarkan kekacauan dan mengancam warga desa dengan kekuatan supranaturalnya. Gong Jun segera mengevaluasi keadaan dan merencanakan strategi dengan cepat."Saya akan mengalihkan perhatiannya, sementara kalian menyerang dengan kekuatan penuh," ujar Gong Jun pada Ho Xiuhuan dan Li Mei.Kedua muridnya mengangguk dan bersiap untuk menyerang. Gong Jun melompat ke arah Xu Feng dan menyerangnya dengan jurus-jurus yang cepat dan akurat. Xu Feng terkejut oleh serangan Gong Jun dan berbalik untuk menghadapinya. Sementara itu, Ho Xiuhuan dan Li Mei menyerang dari belakang dengan kekuatan penuh.Xu Feng terdesak dan berusaha bertahan dari serangan mereka yang dahsyat. Namun, ketika Gong Jun menemukan celah pada pertahanannya, Ho Xiuhuan dan Li Mei langsung memanfaatkannya untuk menyerang dengan kekuatan penuh. Xu Feng terdorong mundur dan terkapar di tanah
Tiba-tiba Guru Zhao Zeming muncul dihadapan Ho Xiuhuan, ia tahu bahwa Ho Xiuhuan sudah selesai berlatih dengan Gong Jun. Mereka akhirnya bepergian bersama-sama.Di tengah perjalanan mereka di tengah hutan, tanpa diduga, sebuah segerombolan orang muncul dan mulai mengejar serta menghadang Ho Xiuhuan dan Guru Zhao Zeming. Orang-orang tersebut terlihat galak dengan wajah yang dipenuhi niat jahat, dan pakaian mereka mencerminkan aura keganasan. Beberapa di antaranya memegang senjata tajam sementara yang lain berdiri dengan sikap siap tempur. Segerombolan tersebut jelas memiliki tujuan jahat terhadap Ho Xiuhuan dan Guru Zhao Zeming. Suasana seketika menjadi tegang, dan angin berhembus keras sambil menggiring debu dan dedaunan kering di sekitar mereka, menciptakan momen yang mencekam di antara para pendekar dan penjahat yang saling berhadapan.Segerombolan penjahat itu dipimpin oleh Mo Huang. Ia adalah merupakan Jenderal dari kerajaan iblis dan memiliki darah sejenis dengan Mo Lian. Mo
Saat Mo Huang menyadari bahwa upayanya sia-sia, dia memutuskan untuk melancarkan serangan terakhir yang paling dahsyat. Dia menggabungkan semua kekuatannya, menciptakan bola api raksasa yang membara di tangannya. Bola api yang semakin membesar dengan ganas dilemparkan langsung menuju Ho Xiuhuan dengan kecepatan yang mengerikan. Serangan yang dahsyat tersebut menghantam tubuh Ho Xiuhuan dengan keras, menyebabkannya terkapar di tanah dengan kekuatan yang melumpuhkan. Api melingkupi tubuhnya dan gelombang panas yang memancar membuatnya merasakan rasa sakit yang tak tertahankan. Terdampar di tanah, Ho Xiuhuan berjuang untuk bangkit kembali, tetapi kelemahannya jelas terlihat.Namun, meski dalam kesulitan, tekad dan semangat yang kuat masih membara di matanya, memberinya dorongan untuk tidak menyerah dan terus melawan. Ho Xiuhuan dengan gerakan yang cepat meluncurkan serangan balik yang tak terduga. Dia mengeluarkan serangan energi yang dikombinasikan dengan elemen air, membentuk jarum
"Saudara Ho! Akhirnya kamu kembali!"Guang Mei-Yin, dengan penuh kegembiraan menyambut kepulangan Ho Xiuhuan ke Istana. Ekspresi wajahnya berbinar-binar, seolah-olah menyiratkan kelegaan dan kebahagiaan yang mendalam. Setelah dua tahun lamanya Ho Xiuhuan pergi untuk mengembangkan diri, Guang Mei-Yin merasa senang karena akhirnya Ho Xiuhuan kembali ke kehidupan di Istana. Ia tak sabar untuk mendengar cerita-cerita dan petualangan yang telah dilalui Ho Xiuhuan selama perjalanannya, serta belajar dari kebijaksanaan dan kekuatan baru yang telah diperolehnya.Guang Mei-Yin melompat ke depan dengan riang, memeluk Ho Xiuhuan dengan penuh kegembiraan, "Saudara Ho! Akhirnya kamu kembali! Aku sangat senang melihatmu kembali ke kehidupan di Istana. Bagaimana perjalananmu selama dua tahun ini? Apa saja yang kamu lakukan?""Guang Mei-Yin, terima kasih atas sambutan hangatmu. Perjalanan ini benar-benar mengubah hidupku. Aku belajar banyak hal baru dan melatih diriku dalam seni bela diri yang lebih
Guang Chen Yuan dan Guang Chen Xuan yang merupakan kembar ini, tiba-tiba memberitahu kepada Guang Xian Xie bahwa sudah ada sekelompok prajurit yang akan menghadang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin."Hati-hati akan ada Prajurit datang!"Guang Xian Xie memandang ke arah Guang Chen Yuan dan Guang Chen Xuan dengan kekhawatiran "Apa? Prajurit yang menghadang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin? Kita harus segera bertindak!"Guang Chen Yuan dengan wajah serius, "Ya, kami mendengar percakapan mereka. Prajurit-prajurit ini telah dipanggil oleh orang-orang terlibat dalam rencana pengkhianatan. Mereka akan mencoba menghalangi upaya Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin."Guang Chen Xuan menambahkan), "Kita tidak boleh membiarkan mereka berhasil. Kita harus menyusun strategi untuk membantu Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melawan para prajurit tersebut."Guang Xian Xie mengangguk, "Benar, saat ini setiap bantuan sangat berarti. Kita harus bersiap-siap dan bergabung dengan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin."Mereka diketahu
Guang Mei-Yin mengangguk setuju, “Benar, Ho Xiuhuan. Desa ini seharusnya adalah tempat aktivitas yang mencurigakan, tetapi para penduduknya terlihat sangat sederhana dan tidak ada tanda-tanda konspirasi. Guang Chen Yuan menggaruk kepala, “Aneh memang, tapi mungkin Klan Nalan menyembunyikan kegiatan mereka dengan baik. Kita perlu mencari petunjuk lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran.” Guang Xian Xie, “berpikir sejenak Bagaimana jika kita menyamar sebagai penduduk desa untuk mengamati mereka secara rahasia? Kita dapat mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang rencana Klan Nalan.” Ho Xiuhuan mengangguk Itu adalah rencana yang baik. Kita harus berhati-hati dan menjaga identitas kita dengan baik. Siapkan diri kalian, kita akan menjadi mata-mata di antara mereka. Tim rahasia pun bersiap-siap untuk menyusup ke dalam desa Klan Nalan, berusaha mengungkap kebenaran di balik kedamaian yang terlihat di permukaan. Tim rahasia yang dipimpin oleh Ho Xiuhuan memasuki desa Klan Nalan deng
“Aku telah menemukan petunjuk!”Ho Xiuhuan telah menemukan sebuah petunjuk yang menunjukkan adanya pertemuan rahasia antara Nalan Li Yan dengan seorang individu misterius di sebuah ruangan tersembunyi di balik pintu rahasia di kuil desa. Ruangan itu tersembunyi di bawah lantai kuil, di mana terdapat tangga yang tersembunyi di dalam altar dewa. Petunjuk tersebut terungkap saat Ho Xiuhuan secara kebetulan menemukan lantai yang terasa tidak stabil dan menemukan pintu rahasia di baliknya. Dengan berani, dia melangkah masuk ke dalam ruangan gelap yang dihiasi dengan lilin-lilin yang redup, mengungkapkan tempat yang menjadi tempat pertemuan rahasia Klan Nalan dengan pihak yang tidak diketahui.Petunjuk tersebut berupa sepotong kain dengan emblem Klan Nalan yang terjatuh di ruang tersembunyi tersebut. Selain itu, Ho Xiuhuan juga menemukan coretan tulisan samar yang berisi instruksi terkait rencana pengkhianatan yang sedang disusun. Petunjuk ini menunjukkan bahwa Nalan Li Yan memiliki kete
Ho Xiuhuan melangkah dengan hati-hati, rasa tegang memenuhi setiap serat tubuhnya. Matanya memelototi setiap sudut hutan yang mengelilinginya, mencari tanda-tanda kehadiran yang misterius. "Ada sesuatu yang besar di sini, Guang Mei-Yin," bisiknya dengan penuh kehati-hatian.Guang Mei-Yin memegang erat pedangnya, matanya berbinar-binar ketika ia mendengar kata-kata Ho Xiuhuan. "Ayahku dan saudara-saudaraku, mereka ada di sekitar hutan ini," katanya dengan suara bergetar, penuh keingintahuan dan kegembiraan.Perlahan, mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan yang mempesona ini. Daun-daun pepohonan mengelus lembut wajah mereka saat angin berhembus perlahan, menciptakan aura misterius di sekitar mereka. Cahaya matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan, membuat perjalanan mereka semakin menegangkan."Apakah kau merasa energi yang kuat di sekitar kita, Ho Xiuhuan?" Mei-Yin bertanya sambil menarik napas dalam-dalam. "Aku yakin kita semakin dekat
Guang Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berada di depan sebuah danau yang tenang. Di tengah danau terdapat pulau kecil dengan pohon-pohon yang tinggi dan rimbun. Mereka menyadari bahwa ujian kedua mereka adalah untuk mencapai pulau itu tanpa menggunakan perahu atau jembatan yang terlihat. Mereka melihat batu-batu yang tersusun rapi di sepanjang tepi danau. Mereka harus menjaga keseimbangan dan ketepatan gerakan untuk mencapai pulau tersebut. Ujian ini mengajarkan mereka tentang kepercayaan pada diri sendiri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan fisik yang tak terduga.Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melompat dengan penuh keahlian dari batu ke batu di sepanjang tepi danau. Namun, tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa mereka, mengganggu keseimbangan mereka. Batu-batu yang biasanya stabil menjadi licin dan bergerak-gerak. Angin kencang menerpa tubuh mereka dengan keras, menggoyangkan langkah dan mengancam untuk mendorong mereka ke dalam danau yang dalam. Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin saling berp
Mei-Yin dan Ho Xiuhuan berdiri di persimpangan tiga jalan yang misterius, pandangan mereka terhenti pada kabut tebal yang menyelimuti setiap arah yang mereka hadapi. Hatinya berdebar kencang di dadanya, mereka merasakan kekuatan magis yang mengisi udara di sekitar mereka.Mei-Yin merapatkan langkahnya ke samping Ho Xiuhuan, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. "Kabut ini menghalangi kita, tapi aku merasa ada petunjuk yang tersembunyi di dalamnya," bisiknya dengan penuh keyakinan.Ho Xiuhuan mengangguk setuju, tatapannya terfokus ke arah pertama jalan. Dalam keheningan, mereka melangkah maju dengan perlahan, mencoba merasakan aura yang tersembunyi di balik kabut yang pekat.Kabut menyelinap di sekitar mereka, menyembunyikan setiap detail dan mendorong mereka untuk bergantung pada naluri mereka. Langkah Mei-Yin dan Ho Xiuhuan bergerak seiring, indera mereka menjadi lebih tajam saat mereka memperhatikan setiap getaran energi yang muncul.Namun, setelah beberapa langkah, mereka
Setelah melalui perjalanan yang panjang, Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin akhirnya tiba kembali di tempat yang dulu mereka anggap sebagai Istana Kaisar Xu, tetapi mereka terkejut mengetahui bahwa keadaan telah berubah drastis. Istana Kaisar Xu telah ditinggalkan dan Kaisar Feng, yang dulu dikenal sebagai Jenderal Feng Zhui, telah mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa baru. Guang Mei-Yin berdiri di tepi danau yang jernih, wajahnya yang pucat tercermin dalam air tenang. Angin sepoi-sepoi menerpa rambutnya yang panjang dan melambai-lambai di sekelilingnya. Dia menggenggam kalung perak yang diberikan oleh ibunya, satu-satunya kenang-kenangan yang ia miliki dari Ayahnya."Dalam kegelapan yang menyelimuti hatiku, Ayah, di mana kau berada?" gumam Mei-Yin dengan suara perlahan, tetapi penuh dengan kepedihan. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, dan aku juga tidak tahu keberadaan saudara-saudaraku, Chen Xuan dan Chen Yuan. Feng Zhui telah menggulingkan Ayah dari takhta, dan dunia yan
Pada suatu malam yang gelap, Pulau Persik Kecil diguncang oleh badai yang hebat. Angin kencang dengan kekuatan yang mengerikan menerbangkan daun-daun pohon ke udara, menciptakan tarian liar di antara cabang-cabang yang bergoyang dengan ketakutan. Langit dipenuhi dengan petir yang menyambar, mengejutkan langit malam dengan cahaya yang membelah kegelapan.Di tengah kekacauan alam ini, Pulau Persik Kecil menjadi medan pertempuran bagi elemen-elemen alam yang marah. Ombak besar dengan amarahnya memecah di tebing, memuntahkan semburan air yang menggulung dan menerjang dengan kekuatan yang menghancurkan.Guru Zhao Zeming melangkah dengan mantap di depan, melindungi wajahnya dari hembusan angin yang deras. Dia menoleh ke belakang, memandang Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin yang berdiri dengan tegar di tengah hantaman angin yang liar."Kalian berdua harus tetap fokus dan mengendalikan tubuh dan pikiran kalian," kata Guru Zhao Zeming dengan suara yang terdengar lemah karena terbawa angin.Ho Xiuhu
Pagi itu, matahari terbit dengan lembut di langit cerah Pulau Persik Kecil, menyinari hutan lebat yang dipenuhi pepohonan hijau dan bunga-bunga berwarna cerah. Guru Zhao Zeming melangkah dengan langkah mantap di depan, sedangkan Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin mengikuti di belakangnya dengan penuh kekaguman.Guru Zhao Zeming memandang ke sekitar dengan senyum lembut di bibirnya. "Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, perhatikanlah keindahan yang mengelilingi kita," ujarnya dengan penuh kagum.Ho Xiuhuan, seorang pria muda dengan mata yang cerdas, melirik sekeliling dengan penuh kekaguman. "Guru, ini luar biasa. Hutan ini penuh dengan kehidupan dan keindahan yang tiada tara. Saya benar-benar terpesona."Guang Mei-Yin, seorang wanita bersemangat dengan rambut panjang yang terurai, menghela napas dalam. "Aroma segar dari laut yang dihembuskan angin membuat suasana ini semakin mempesona, Guru. Saya tidak sabar untuk mengetahui apa yang menanti kita di depan sana."Guru Zhao Zeming tersenyum bijaksana.
Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin melanjutkan perjalanan mereka dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat. Mereka saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam setiap langkah yang mereka ambil, sambil terus belajar dan mengasah keterampilan bela diri mereka. Dengan kepercayaan dan persahabatan yang kokoh, mereka siap menghadapi setiap rintangan yang ada di depan mereka dan mencapai puncak kemampuan bela diri mereka.Saat Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin berlatih di tepi danau di malam hari, mereka memperlihatkan keahlian bela diri mereka yang gesit dan lincah. Mereka berlatih dengan tekun, saling menginspirasi satu sama lain, dan mencoba berbagai gerakan baru. Cahaya bulan purnama memberikan atmosfer yang magis dan memperkuat semangat mereka.Ho Xiuhuan meloncat tinggi ke udara, melakukan serangkaian gerakan yang anggun. Ia mendarat dengan lembut, menyempurnakan tekniknya. "Konsentrasi pada pusat gravitasi, Ho Xiuhuan," ujar Guang Mei-Yin dengan lembut.Ho Xiuhuan mengangguk sera
Ho Xiuhuan, Guang Mei-Yin, dan Guru Zhao Zeming berada di Pulau Persik Kecil yang tenang dan damai. Mereka menemukan diri mereka di tengah-tengah pulau yang dipenuhi dengan keindahan alam. Di sekitar mereka, terdapat pohon-pohon persik yang sedang mekar dengan bunga-bunga yang indah.Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan ini untuk mengajarkan mereka teknik-teknik bela diri yang lebih dalam sambil menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka. Guru Zhao Zeming memanfaatkan keadaan di Pulau Persik Kecil dengan bijaksana. Ia mengatur latihan bela diri yang lebih dalam untuk Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin, sambil tetap memperhatikan dan menjaga mereka agar pulih dari luka-luka mereka.Pagi-pagi buta, saat sinar matahari mulai menyinari pulau, Guru Zhao Zeming mengajak Ho Xiuhuan dan Guang Mei-Yin ke pusat latihan yang terletak di tengah hutan persik. Di antara pohon-pohon yang rindang, ada sebuah tempat latihan yang disusun dengan rapi dan dikelilingi oleh suasana alami yang menenangkan.
Setiap gerakan mereka dihadang dengan serangan yang ganas dan terorganisir. Jenderal Feng Zhui, dengan keahlian tempur yang menakutkan, terus mengejar Ho Xiuhuan, mengeluarkan serangan-serangan yang mematikan. Ho Xiuhuan dengan cermat menghindari setiap serangan itu, mempertahankan ketangkasannya dan menjaga hidupnya dengan susah payah.Namun, saat Ho Xiuhuan semakin terdesak, terjadi kejadian yang tak terduga. Guang Mei-Yin, yang selama ini menjadi sosok yang lembut dan anggun, berubah menjadi seorang pejuang yang luar biasa. Dengan keterampilan bela diri yang memukau, dia melawan musuh-musuh yang mendekatinya dengan kecepatan dan ketepatan yang tak tertandingi.Dalam sekejap, Guang Mei-Yin berhasil membuka jalan bagi saudara-saudaranya. Dia melawan pasukan pengkhianat dengan kemarahan yang membara, menghancurkan formasi musuh dengan gerakan yang elegan namun mematikan. Keberanian dan kekuatan yang dipancarkannya memberikan semangat baru bagi Ho Xiuhuan dan yang lainnya.Dengan tekad