Liu Shin sampai di tempat di mana terjadi sebuah pertarungan antara seorang kekek tua melawan empat Beast spirit yang sangat kuat.Liu Shin mengamati Kakek tua itu dan mengagumi kehebatan jurus-jurus yang di keluarkan olehnya.Beberapa saat berlalu, Kakek tua itu berhasil membinasakan keempat ekor Beast spirit."Siapa Kau?" Secepat kilat Kakek tua itu sudah berada di belakang Liu Shin dengan pedang di arahkan ke lehernya setelah mengalahkan empat ekor Beast spirit."Bagaimana Kakek tua ini mengetahui keberadaanku?" Liu Shin menelan ludahnya.Liu Shin tidak memiliki kesempatan menghindar karena pergerakan Kakek tua itu yang sangat cepat dengan teknik meringankan tubuh. Bagi Liu Shin yang belum berkultivasi dan belajar satupun jurus, Kakek tua itu sangatlah hebat, bukanlah seseorang yang pantas untuk Dia remehkan. Selain kultivasinya berada di tingkat yang tinggi, teknik, jurus, dan pusakanya juga berada di tingkat yang tidak patut untuk di remehkan.Tahapan Kultivasi- Pendekar Pemula-
"Bocah tengik sialan, jangan banyak beromong kosong, cepat katakan atau Aku kembali akan menyerang dan mematahkan lehermu," maki Wang Bei."Sebenarnya, Aku terpaksa memasuki tempat ini Kek, keluargaku di bantai oleh orang-orang yang sangat kejam.""Jadi begitu, pantas saja Kamu berani masuk ke tempat mengerikkan seperti ini, dari mana Kamu berasal?""Kota Naga Langit.""Dimana itu? sudah berapa lama Kamu berada di Hutan tengkorak ini?"Liu Shin mengerutkan keningnya, "Hanya nama Kota Naga Langit yang Aku tahu, tidak lama Kek.""Kelihatannya Bocah ini masih polos, Dia terlihat begitu bodoh," gumam Wang Bei.Liu Shin mengorek kupingnya, "Siapa yang Kakek sebut bodoh?""Memangnya siapa lagi yang berada di sini?""Kenapa Kakek terus mengumpatiku? Aku akan pergi.""Diam Kau! cepat ambil daging Beast spirit yang Aku kalahkan! bakar untukku!" perintah Wang Bei.Liu Shin menelan ludahnya tidak di biarkan pergi oleh Wang Bei.Jika Zhu Lao tidak memperingati Liu Shin bahwa Wang Bei bukanlah tand
"Bocah, Kamu belum menjawab pertanyaan dariku ... berapa lama Kamu berada di hutan tengkorak?" tanya Wang Bei."Aku di Hutan ini saat berusia lima tahun, sekarang usiaku sudah 10 tahun Kek," jawab Liu Shin jujur.Wang Bei menganggukkan-anggukkan kepalanya, "Apa Kamu memiliki Guru? Kekuatanmu cukup mengerikan, membuatku kagum ... apa Gurumu mengajari teknik untuk menyembunyikan tingkatan kultivasimu? apa Kamu benar-benar belum berkultivasi atau Kamu mampu menyembunyikannya dariku?""Aku tidak memiliki Guru Kek, Aku bahkan belum begitu tahu apa itu kultivasi," balas Liu Shin"Bagaimana mungkin Kamu tidak memiliki Guru?" takjub Wang Bei, "Apa Kamu mau menjadi muridku?""Belum berkultivasi saja sudah memiliki kemampuan seperti itu, bagaimana jika Dia sudah berkultivasi?" batin Wang Bei."Aku pikir-pikir dulu Kek." Liu Shin tidak ingin terlalu cepat mengambil keputusan.Wang Bei memuncratkan daging yang sedang di kunyahnya, "Bocah tengik, apakah Kamu tidak tahu jika beberapa Sekte menawarik
Liu Shin memulai kembali perjalanannya setelah cukup lama berbincang dengan Wang Bei.Kenapa Aku tidak berpikiran untuk menunggangi Zhu Lao? Bodohnya Aku," Liu Shin mengumpati dirinya sendiri "Mungkin takdir menginginkanku untuk berjumpa dengan Kakek Bei.""Maaf Tuan, Akupun tidak menawari Tuan agar Tuan bisa sambil berlatih meningkatkan kecepatan berlari Tuan," sahut Zhu Lao."Betul juga ucapanmu. Aku merasa masih sangat lambat dan lemah di hadapan Kakek Bei," balas Liu Shin.***"Anak muda, minggir! jangan menghalangi jalan!" perintah salah satu Jenderal Kota yang merupakan Pemimpin pengawal kepada Liu Shin.Setelah berminggu-minggu Liu Shin berjalan dan berlari, langkahnya terhenti oleh kereta kuda yang sedang melaju, di kawal beberapa Prajurit Kota.Liu Shin sedang berjalan santai di jalan setapak. Dia mengetahui derap langkah kuda di belakangnya, tetapi berpura-pura tidak mengetahuinya."Maaf sudah mengganggu jalan Senior, apa boleh Aku ikut rombongan Senior?" pinta Liu Shin.Liu
Jie Liang dan Jie Fei memasuki Restoran. Orang-orang memandang Jie Liang dan Jie Fei dengan penuh hormat. Dari pakaian Mereka, orang-orang di sana langsung mengetahui bahwa Mereka berdua adalah seorang bangsawan."Apa Dia salah satu bangsawan yang akan meminang Gu Liayi?""Darimana Mereka berasal?"Bisik-bisik terdengar dari Mereka akan ketampanan Jie Fei. Orang-orang di sana menebak-nebak bahwa Jie Fei merupakan salah satu bangsawan yang akan meminang Putri Walikota Xunyang, Gu Liayi.Jie Liang mengerutkan keningnya mendengar bisik-bisik bahwa akan ada beberapa bangsawan yang akan meminang Gu Liayi."Bagaimana bisa Gu Tian melakukan hal seperti itu? Apa klan Gu sudah melupakan janjinya?" batin Jie Liang mengumpat Walikota Xunyang."Lihat saja! Jika Kamu berani mempermalukan Kami, Kami tidak akan tinggal diam, bahkan jika harus menumpahkan darah. Walikota sepertimu terlalu menganggap rendah Kota Awan Biru," lanjut Jie Liang membatin.Mereka berdua naik ke lantai empat restoran itu dan
"Paman Liang, sudahlah, lupakan masalah kecil ini! Kalian sudah jauh-jauh datang kesini kenapa harus kembali?" Liu Shin berusaha menghentikan pertikaian Mereka.Liu Shin tidak akan membiarkan Jie Fei kehilangan muka dan juga kehilangan Gu Liayi. Jie Fei dan Gu Liayi pernah bertemu dan Mereka berdua saling menyukai. Jie Fei selalu membicarakan Gu Liayi saat Mereka berada di dalam kereta kuda."Betul Paman, tenangkan diri Paman!" pinta Jie Fei."Jangan ikut campur! Kita akan pergi dari sini," balas Jie Liang.Jie Liang menarik lengan Jie Fei dan membawanya menuju kereta kuda. Jie Fei tidak bisa berbuat banyak jika Pamannya telah marah. Dia hanya menuruti kemauan pamannya."Kamu juga, masuklah!" perintah Jie Liang kepada Liu Shin."Salam Saudara Jie Liang, lama tidak berjumpa, sepertinya kultivasimu meningkat dengan sangat drastis," ucap seseorang yang baru saja datang.Jie Liang menengok ke sumber suara dan melihat salah satu Tetua dari klan Gu, Gu Jianxi. Gu Jianxi bersama dua Tetua lai
"Siapa yang bersikap arogan seperti itu? Sungguh mencari mati," ucap salah satu Tetua dari Klan Dao, Dao Zhan."Apa Kalian tidak memandang Sekte Pedang Suci?" sahut Tetua dari Sekte Pedang Suci, Ma Guan.Dao Zhan, Ma Guan, bersama dengan beberapa Tetua lain dari klan Dao dan Sekte Pedang Suci menerobos masuk aula pertemuan."Bencana, sungguh bencana, Bocah itu membawa bencana bagi klan Guku," batin Walikota Gu Tian.Walikota Gu Tian membayangkan kejadian terburuk yang akan menimpa klan Gu dan klan Jie."Jie Liang, siapa bocah itu? Tidak bisakah Kamu menyalahkan bocah tidak punya otak itu?" Walikota Gu Tian berkata kepada Jie Liang dengan telepati jiwa.Jie Liang tidak menghiraukan Walikota Gu Tian, memilih untuk memihak perkataan Liu Shin tidak peduli resiko yang akan Mereka hadapi."Jendral Kin ... Kita akan kembali. Aku akan menunggu niat baik Walikota Gu Tian. Satu bulan ke depan Jie Fei dan Gu Liayi akan menikah," ucap Gu Tian tidak mempedulikan klan Dao dan Sekte Pedang Suci."Bai
Walikota Gu Tian, beberapa Tetua klan Gu dan Jie Liang memikirkan cara bagaimana menghadapi klan Dao dan Sekte Pedang Suci. Bagaimanapun, persahabatan dan perjanjian antara klan Gu dengan klan Jie telah di bangun dalam waktu yang cukup lama, Mereka tidak dapat memutuskan begitu saja."Aku harus ke Paviliun Teratai untuk mendapatkan Peta," gumam Liu Shin.Liu Shin duduk di atas atap sebuah bangunan tinggi yang berada di wilayah kediaman Walikota Gu Tian.Tujuan Liu Shin memasuki sebuah Kota adalah untuk mendapatkan sebuah peta wilayah Kekaisaran. Dia sudah mengetahui dimana Dia bisa mendapatkan peta itu, yaitu di Paviliun Teratai.Paviliun Teratai merupakan tempat yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sumberdaya bagi Para Pendekar mulai dari bahan obat, pil obat, pil kultivasi, kristal jiwa, senjata, teknik, jurus, kitab, dan berbagai jenis sumberdaya lainnya.Sebenarnya, bukan hanya Paviliun Teratai yang menjual berbagai macam kebutuhan bagi Para Pendekar, tetapi, tempat sumberday