Share

Rekan bukan Tuan

Sesaat setelah kepergian Liu Shin dan Zhu Lao, Dunia jiwa bergemuruh. Awan hitam menyelimuti segala penjuru Dunia jiwa itu, petir mulai turun menyambar apapun yang ada di Dunia itu. Dalam waktu yang singkat, Dunia itu luluh lantah dan hancur.

Tidak lama setelah itu, Dunia itu berubah menjadi sebuah bola hitam transparan kecil dan hancur berkeping-keping menjadi debu, hilang entah kemana. Segel formasi pemisah jiwa hanya bekerja setelah ada seseorang yang mampu masuk dan keluar dari sana.

Liu Shin dan Zhu Lao keluar dari dasar sungai tempat dimana Liu Shin dahulu masuk ke dalam Dunia jiwa tersebut. Zhu Lao berubah menjadi sesosok Serigala besar berwarna abu-abu kehitaman, bulunya halus dan tebal, matanya berwarna hitam pekat, perawakannya begitu anggun dan memukau, kewibawaannya tidak luntur meski Dia berubah ke wujud aslinya.

"Zhu Lao apa itu Kamu?" teriak Liu Shin melihat seekor Serigala keluar dari dasar sungai begitu anggun.

"Ya Tuan," jawab Zhu Lao dengan telepati jiwanya, "Tuan tidak perlu berteriak seperti itu, jika Tuan ingin, Kita bisa berbincang dengan telepati jiwa."

Mereka berdua kemudian pergi berjalan santai meninggalkan sungai.

Zhu Lao tampak begitu senang setelah sekian lama hanya berada di dalam Dunia jiwa. Dia berlarian kesana kemari di sekitar Liu Shin berjalan.

"Zhu Lao ... di balik ketampanan wajahmu, Kamu tampak begitu lucu dan menggemaskan." Liu Shin melihat Zhu Lou yang begitu ceria melompat, berlari kesana kemari.

Wusssshh

Zhu Lao yang di sebut lucu dan menggemaskan menghentikan aktivitasnya, angin di sekitarnya berhembus kencang memantul dengan kecepatan penuh menerpa apapun yang ada di sekitar Mereka.

Seketika keadaan di sekeliling Mereka seakan-akan seperti terhenti. Angin berhenti berhembus, pepohonan berhenti meliuk-liuk, dan sungai berhenti mengalir. Bulu-bulunya mengeras seperti jarum yang sangat tajam, bola mata hitamnya berubah menjadi merah, taringnya tajam mematikan, aura keagungan tetapi sangat mematikan keluar dari tubuh Zhu Lao, "Apa Aku terlihat lucu dan menggemaskan?"

Liu Shin menarik kembali kata-katanya, di hadapannya kini adalah sesosok Monster yang sangat mengerikkan.

"Ya, Kamu terlihat lucu dan menggemaskan." Liu Shin kembali berjalan acuh dengan kekesalan Zhu Lao, tidak menghiraukannya, dan malah berusaha membuatnya semakin kesal.

Zhu Lao mengerutkan keningnya, tidak ada seorangpun atau Beast lain yang berani menganggapnya lucu dan menggemaskan. Zhu Lao telah melalui banyak pertempuran dan peperangan dengan Tuannya dahulu, musuh yang tewas di tangannya tidak lagi terhitung jumlahnya. Bagaimana bisa Dia di anggap lucu dan menggemaskan. Para Beast spirit di dunia langit bahkan bertekuk lutut padanya, Sang Beast Serigala Agung.

"Tuan ... Tuan ... tunggu... apa Aku benar-benar lucu dan menggemaskan?" Zhu Lao mengejar Tuannya.

"Ya, Kau menggemaskan. dengar tidak? sangat menggemaskan sekali." Liu Shin tertawa geli dengan tingkah Zhu Lao.

"Bagaimana Aku begitu menggemaskan? bahkan para Beast yang membuat Tuan meringkuk ketakutan di dunia jiwa tidak ada apa-apanya dimataku." Zhu Lao berusaha menunjukkan kehebatannya.

"Apa yang kamu katakan? Mereka sekarang yang meringkuk, bersembunyi ketakutan jika melihatku." Liu Shin menyanggah perkataan Zhu Lao.

"Tapi Tuan tetap masih sangat lemah sekali." Zhu Lao berganti mulai meledek Liu Shin yang terlihat kesal.

"Lemah?" gumam Li Shin.

Duarrrrr

Liu Shin meninju ke udara kosong, sileut angin terbentuk dari tinjunya, puluhan pohon besar berjatuhan seketika "Apa Aku lembek?"

"Ya ... Tuan sangat lembek." Zhu Lao terkekeh berhasil membalas Tuannya.

Liu Shin dan Zhu Lao terus menerus saling meledek dan bercanda satu sama lain, Mereka berdua menjadi terlihat layaknya teman, bukan seperti Tuan dan hambanya.

"Zhu Lao, apa Kamu tidak mau berkelana mengarungi dunia ini?" tanya Liu Shin.

"Terserah Tuan, jika menyuruhku berkelana, maka Aku akan berkelana," balas Zhu Lao.

"Sudah Aku katakan Kamu bebas melakukan apapun yang Kamu mau, Aku tidak menganggap diriku Tuanmu, dan Aku menganggapmu sebagai rekan," ucap Liu Shin.

"Apa Tuan merasa terganggu dengan keberadaanku?" Zhu Lao mulai berpikir kenapa Liu Shin menyarankannya untuk berkelana.

"Bukan begitu maksudku, Jika Kamu pergi, itu bukan suatu masalah bagiku. Aku merasa tidak baik menjadi Tuan dari Makhluk berwibawa dan agung sepertimu," jawab Liu Shin.

"Tidak Tuan, Aku akan melangkah kemanapun Tuan melangkah, menapaki jalan kehidupan yang Tuan jalani, jika Tuan hidup Akupun akan hidup, jika Tuan mati Akupun akan mati, tidak akan Aku biarkan sesuatu yang sama terulang kembali." Zhu Lao mengingat kembali Tuannya dulu yang membodohinya dengan menyuruhnya masuk ke dunia jiwanya sedangkan dirinya mengorbankan nyawanya.

"Tidak perlu mengingat sesuatu hal yang sudah terjadi. Jika itu maumu, Aku tidak bisa berbuat apapun." Liu Shin menghibur Zhu Lao yanh mengingat kembali masalalu.

"Tapi, jujur saja Kamu memang sedikit mengganggu pikiranku." Liu Shin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ya, Aku tahu akan hal itu, Aku bisa masuk ke dalam cincin ruang dimensi." Zhu Lao mengetahui apa yang ada di pikiran Liu Shin, Dia juga tidak mau jauh dari Tuannya. Dia belum mengetahui dunia seperti apa yang Tuannya tinggali, dan akan di sisinya untuk menjaganya yang masih sangat lemah di mata Zhu Lao.

"Maaf, Aku hanya khawatir orang-orang akan ketakutan. Aku tidak tahu apa orang-orang di duniaku berjalan dengan Beast spirit sepertimu atau tidak, sejak kecil Aku hanya berada dalam wilayah Klan dan hanya sesekali di ajak ke pusat Kota," Liu Shin jujur dengan rasa khawatirnya.

"Kenapa orang-orang ketakutan? bukankah Aku sangat lucu dan menggemaskan? orang-orang akan senang dengan sesuatu yang lucu dan menggemaskan." Zhu Lao mengingatkan kembali Liu Shin yang tadi meledeknya, membuatnya kesal.

"Ya, Kamu sangat lucu." Liu Shin mengeluarkan lidahnya imut ke hadapan Zhu Lao.

"Apa Tuan bilang? Lucu?" Mereka kembali ribut dan bercanda satu sama lain.

Tidak terasa Mereka sudah berjalan cukup lama tetapi belum melihat satupun orang untuknya bertanya tentang keberadaan Mereka, "Zhu Lao, apa kamu bisa terbang dan melihat ke sekitar sini?"

"Apa Tuan sedang meledekku?" Zhu Lao mengeluarkan dua sayap yang sangat indah, mengibaskannya, membuat apapun yang ada di sekitar Mereka bertiup dan berhamburan. Dia seolah sedang memamerkan sayap indah dan hebatnya kepada Liu Shin.

Liu Shin tampak begitu kagum dengan Zhu Lao yang bisa mengeluarkan dua sayap yang terlihat begitu indah, "Lumayan juga."

Zhu Lao hanya bisa mengerutkan keningnya dengan kebohongan Tuannya yang melihatnya saja tampak begitu mengaguminya. Zhu Lao kemudian terbang ke atas untuk melihat situasi keberadaan Mereka.

"Tuan, Sepertinya ada seseorang yang sedang bertarung dengan Beast di depan sana, dan juga, sepanjang mataku memandang, tempat ini merupakan sebuah hutan yang sangat luas," Zhu Lao memberitahukan situasi di sekitar Mereka.

"Aku akan kesana." Liu Shin menuju ke tempat yang di maksud oleh Zhu Lao.

"Baiklah Tuan, Aku akan masuk ke dalam cincin ruang dimensi, Aku juga akan menekan auraku kembali." Zhu Lao masuk ke dalam cincin ruang dimensi Liu Shin.

"Aura? aura apa maksudmu?" tanya Liu Shin.

"Tidakkah Tuan merasa aneh, tidak ada makhluk apapun di sekitar Kita? hutan ini mungkin sangat mengerikkan bagi Tuan. Meskipun Aku belum mengetahui secara pasti, hutan ini tampaknya di penuhi oleh Beast spirit yang cukup kuat, mampu untuk melukai Tuan. Aku sempat mengedarkan auraku agar beberapa Beast spirit yang berada di dekat Kita menjauh," balas Zhu Lao.

Liu Shin menelan ludahnya, "Apa Aku masih sangat lemah menghadapi Beast spirit?" gumamnya.

"Jujur, beberapa Beast spirit di hutan ini memang memiliki tingkat kekuatan di atas Tuan, meskipun beberapa yang lain dapat dengan mudah Tuan kalahkan." ucap Zhu Lao.

Zhu Lao menekan kembali auranya agar beberapa Beast tidak kabur saat melawan seseorang yang Dia lihat.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status