Share

Gadis yang Menakutkan

Penulis: Alie-Afie
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Yu Qie menjadi amat murka dengan Liu Shin, "Bajingan mesum, matilah Kau!"

Bommmm

Liu Shin kembali merasakan tinju Yu Qie. Dia terpental jauh, melayang puluhan meter mengenai sebuah dinding bangunan.

"Kenapa Dia marah kepadaku? bukannya Aku akan memberinya kompensasi?" gumam Liu Shin tanpa rasa bersalah sambil menyeka mulutnya yang mengeluarkan sedikit darah segar.

"Bajingan mesum ... jangan berpura-pura sakit! Cepat cari beberapa kereta kuda!" teriak Yu Qie menyuruh Liu Shin membawakan beberapa kereta kuda untuk mengangkut para gadis ke Desa Kinglong.

"Bebaskan juga Para Tawanan yang di sekap di ruang bawah tanah di bangunan itu!" tunjuk Yu Qie ke sebuah bangunan yang terdapat ruang bawah tanah tempat Tawanan lain dari Bandit Gunung.

"Sial ... kenapa Aku bisa mematuhinya seperti ini? apa yang salah denganku?" gumam Liu Shin segera berlari seperti kucing penurut ke arah yang di tunjuk Yu Qie.

Liu Shin ternganga tidak percaya dengan apa yang Dia lihat. Dia sangat geram setelah melihat r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bang Muhammad
............autornya lupa kali yg liu shin masih umur 10 thn
goodnovel comment avatar
Menitolo Jaya
hahhaa ada ada aja u bosku
goodnovel comment avatar
Abd Rajab Azis
Thor bukan shin masih 10 tahun dan polos kok sdh mesum segala?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Rencana Pemberontakan

    Tetua Yang dan Tetua Wu segera melesat ke arah Liu Shin dan mulai menyerangnya. Pukulan demi pukulan dua orang Tetua saling beradu dengan Liu Shin. Kedua Tetua itu tidak bisa di anggap remeh, Mereka adalah Tetua salah satu dari sekte besar di Kekaisaran Qing. Kultivasi Mereka berada di tingkat Pendekar Langit.BommmBommmBommm"Bocah ini benar-benar mengerikan, mampu mengimbangi Kita berdua," gumam Tetua Yang."Aku tidak akan sungkan kalau begitu," sahut Tetua Wu.Tanah di sekitar Mereka bergetar dan berlubang, beberapa pohon tumbang akibat perselisihan Liu Shin dan kedua Tetua."Tetua, tahan amarah Kalian! Aku tidak sengaja menyentuh bongkahan kenyal miliknya," Liu Shin beradu pukulan dan sesekali menghindar menjelaskan kesalahpahaman itu."Berhentilah mengatakan hal seperti itu atau Aku akan menguburmu hidup-hidup!" Kedua Tetua semakin kesal mendengar Liu Shin menyebut hal yang vulgar, menambah kekesalan Mereka.TrangggTrangggTrangggSetelah ratusan tinju saling beradu, ketiganya

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kitab Kultivasi Naga

    "Setiap hariku di Dunia Jiwa, Aku selalu memikirkan Kitab-kitab ini, Aku selalu khawatir, apakah Kitab-kitab ini akan membawa malapetaka dan kehancuran ataukah akan menjadi sebuah jalan menuju kedamaian dan ketentraman. Setelah melihat Tuan, Aku percaya bahwa Kitab-kitab ini tidak akan pernah jatuh ke tangan yang salah, dan Tuanlah yang mungkin sudah di takdirkan untuk membawa suatu kedamaian. Aku harap, Tuan tidak meragukan akan hal itu," lanjut Zhu Lao."Baiklah, Aku akan melakukan yang terbaik yang Aku bisa dan mengikuti langkah jalan takdir yang akan Aku lalui dan arungi," ucap Liu Shin."Tuan ... ada kitab yang istimewa, ambil dan coba teteskan darah Tuan di kitab itu!" tunjuk Zhu Lao ke salah satu kitab yang sudah sangat usang.Selain kelima kitab yang di perebutkan itu, ada sebuah kitab yang sangat istimewa yang juga di temukan di tempat istimewa, tidak sembarang orang dapat membuka kitab itu karena tersegel untuk waktu yang sangat lama. Bahkan Tuan dari Zhu Lao yang dulu tidak

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Tubuh Naga

    Sementara itu tidak jauh dari Ibukota Kerajaan Shang, ribuan Pasukan melesat dengan sangat cepat menuju ke arah gerbang Ibukota Kerajaan Shang. Mereka menunggangi ribuan burung Rajawali dan Elang dengan mengenakan armor lengkap. Mereka tampak gagah dengan perlengkapan tempur seolah akan pergi ke medan perang.Beberapa orang memandang ke langit dan tampak emas berkilauan yang di pancarkan oleh armor emas yang di kenakan para Pasukan dan ribuan Beast spirit.Salah satu Jenderal Penjaga gerbang Ibukota Kerajaan segera mengirim pesan untuk memberitahukan hal itu kepada Raja Kerajaan Shang.WusssshWusssshWusssshRibuan Pasukan itu melewati Gerbang Ibukota begitu saja dari atas langit. Beberapa Penjaga melongo menatap ke atas langit."Kekuatan besar darimana itu?" gumam salah satu Penjaga Gerbang."Gawat, kekuatan Mereka melebihi Pasukan Kerajaan," sahut yang lainnya."Ya benar, bagaimana Kerajaan menghadapi kekuatan besar seperti itu tanpa ada persiapan?" jawab yang lainnya."Eh ... apa

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Tetua Yang dan Wu

    Tetua Yang dan Tetua Wu telah mengendus keanehan Sekte Lembah Hitam mengetahui dua orang Tetua sekte itu menggali informasi tentang Mereka di Desa Kinglong. Mereka menyelinap masuk ke markas Sekte Lembah Hitam untuk menyelidiki.Patriark Sekte Lembah Hitam menjadi amat murka dengan dua Tetua sektenya yang di utus menyelidiki penyerangan terhadap para Bandit. Dua Tetua sekte itu telah bertindak gegabah sehingga Tetua Yang dan Tetua Wu menyelinap, berusaha mencari tahu ke Sekte Lembah Hitam.Tetua Yang dan Tetua Wu ketahuan saat menyelinap. Untuk membungkam Mereka, Patriak Sekte Lembah Hitam mengutus lima orang Tetua dan 10 prajurit sekte mengejar dan menghabisi Mereka.Patriak Sekte Lembah Hitam sendiri dan beberapa Tetua yang lain, serta Prajurit sekte akan pergi ke Desa Kinglong untuk membumi hanguskan Desa. Selain untuk membungkam orang-orang yang mungkin mengetahui rencana pemberontakan, Patriak sekte mendapatkan informasi tentang sebuah kristal berharga milik Kepala Desa Kinglong d

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Tuan Putri Qing Yu Qie

    "Bocah tengik ... berhenti membahas hal yang memalukan itu!" perintah Tetua Wu."Hehe ... Baik ... baik Tetua, tidak perlu kesal seperti itu!" balas Liu Shin."Qie'er masih di Desa Kinglong. Kami harus segera pergi untuk memastikan keselamatannya," sahut Tetua Yang tampak terburu-buru."Baik Tetua, berhati-hatilah! Kalau ada kesempatan, Aku akan mengunjungi sekte Kalian, jangan lupa berikan salam kepada gadis cerewet berdada besar itu.""Bocah sialan ... Terimalah ini! Kami harap Kamu melupakan kesalahpahaman sebelumnya!" Tetua Wu melempar sebuah lencana sekte miliknya kepada Liu Shin.Tetua Yang dan Tetua Wu kemudian melesat pergi meninggalkan Liu Shin mengandalkan kecepatan Mereka. Beast spirit milik Mereka mengalami luka-luka terkena panah dan tombak dari orang-orang sekte Lembah Hitam."Aku tidak membutuhkan lencana seperti ini," gumam Liu Shin kemudian membuang lencana yang di berikan oleh Tetua Wu begitu saja ke dalam sungai.Setelah beberapa saat, Tetua Yang dan Tetua Wu sampai

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Benih Energi

    Wang Tiayun yang tidak kunjung menemukan Liu Shin memilih kembali ke klannya di Ibukota Kekaisaran setelah bertemu dengan Yu Qie."Apakah ada alasan tertentu kenapa Paman mengajakku kembali ke Kekaisaran?" tanya Yu Qie.Wang Tiayun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ternyata sangat membosankan pergi seorang diri, Paman hanya butuh teman untuk mengobrol."Yu Qie menjadi mual ingin memuntahkan isi perutnya mendengar alasan yang tidak begitu penting dari Wang Tiayun. Dia kemudian tersenyum licik."Paman, Kamu hanya membuang-buang waktuku. Aku seharusnya berlatih dan meningkatkan kultivasiku. Bagaimana Paman bertanggung-jawab akan hal itu jika kultivasiku terhambat?" Yu Qie tersenyum licik."Ini ... dan diamlah! Jangan memasang wajah seperti itu!" Wang Tiayun mengetahui apa yang ada di pikiran Yu Qie. Dia memberikan dua buah Pil Kultivasi tingkat tinggi kepada Yu Qie."Aku dengar Kamu sedikit kesulitan berkultivasi dengan pil kultivasi biasa, cobalah itu!" lanjut Wang Tiayun."Baik Pa

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Racun Kalajengking Hitam

    Racun itu merupakan Racun Kalajengking hitam yang cukup mematikan, beberapa orang dengan kultivasi tinggi mungkin dapat menahannya sampai beberapa minggu, tetapi bagi warga Kota biasa, Mereka mungkin hanya menunggu waktu beberapa hari saja sampai racun itu menyebar ke seluruh bagian tubuh dan tewas.Liu Shin mengingat-ingat apa yang ada di Kitab Seribu Ramuan dan kitab pengobatan lainnya. tetapi tidak menemukan bahan atau cara yang cocok menghilangkan racun tersebut di dalam kitab-kitab tingkat misterius miliknya.Liu Shin pergi ke sebuah penginapan, memikirkan sebuah solusi untuk menyembuhkan warga Kota. Dia tidak mau salah dalam mengambil keputusan. Terlalu tinggi tingkat penawar racun dan bahan obat juga tidak akan baik bagi warga Kota yang lemah, tidak dapat menahan efek yang di timbulkan.Liu Shin berpikir untuk merasakan racun Kalajengking hitam yang di derita beberapa warga Kota agar menemukan cara yang tepat. Dia mengelilingi Kota saat malam hari mencari penyebab beberapa warg

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Membantu Warga Kota

    "Tidak perlu seperti itu, Aku juga akan berusaha membantu warga Kota yang lain, tidak hanya Paman," balas Liu Shin.Ji Feng tampak berbinar matanya dengan Liu Shin yang tanpa pamrih mengobatinya. "Suatu saat Aku harus membalas budi kebaikannya," batin Ji Feng."Ji Dong ... jaga Ayahmu sampai benar-benar pulih!" Aku harus bergegas pergi ke balai pengobatan," lanjut Liu Shin.Ji Dong menganggukkan kepalanya, "Dari mana asal Tuan?"Liu Shin mengerutkan kening mendapati pertanyaan dari Ji Dong, "Itu rahasia.""Kami bisa menjaga rahasia, benarkan Ayah?" ucap Ji Dong memohon agar Liu Shin mau menyebutkannya.Ji Feng hanya menganggukkan kepalanya. Dia bukanlah orang yang tidak tahu diri terhadap orang yang telah menolongnya."Kota Naga Langit, Sekte Lentera Naga.""Tuan, apa Aku bisa masuk ke Sekte Lentera Naga? Aku ingin menjadi orang yang hebat dan sangat baik seperti Tuan.""Tentu saja bisa." Liu Shin mengelus-elus rambut Ji Dong."Apa syaratnya Tuan?" tanya Ji Dong."Kamu harus terus ber

Bab terbaru

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kerajaan Kuno Selatan

    Ribuan tahun yang lalu, benua malaya disebut sebagai kerajaan kuno selatan. Wilayah kekuasaannya mencakup seluruh benua malaya. Kerajaan kuno selatan itulah yang terus berperang dengan benua tianlang maupun benua taishan untuk memperluas wilayah kekuasaan.Seiring dengan berjalannya waktu, perang saudara terus menerus terjadi di kerajaan kuno selatan. Kerajaan kuno selatan mulai terlupakan dan berubah nama menjadi benua malaya dengan banyak kerajaan besar maupun kecil yang berdiri tegak.Kerajaan-kerajaan di benua malaya itu tidak ubahnya seperti sekte yang memiliki aliran hitam dan putih, yaitu baik dan jahat.Si Mata Merah mengumpulkan kerajaan-kerajaan yang jahat di bawah kepemimpinan kerajaan wirasena. Dia berniat kembali menjadikan benua malaya menjadi kerajaan kuno selatan.Dalam menggapai keinginannya itu, Si Mata Merah dimanfaatkan oleh Cheng Gu, seseorang dari klan penyihir yang sempat dihabisi oleh Liu Shin.Cheng Gu menjanjikan Si Mata Merah kekuatan dahsyat sehingga mampu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Informasi Dunia Jiwa

    Liu Shin menyimpan kristal kehidupan di cincin ruang dimensinya. Dia memikirkan cara bagaimana bisa naik ke atas gumpalan awan gunung brawijaya.“Saudaraku, apa kamu sanggup menghindari petir hitam?” tanya Liu Shin.“Meskipun harus mati, aku akan mencobanya demi adikku,” balas Surya Kelana.“Lebih baik kita menghindar terlebih dahulu dari hujan petir hitam. Kita pikirkan cara terlebih dahulu bagaimana bisa sampai ke gunung brawijaya.”“Baiklah.”Liu Shin dan Surya Kelana kemudian menjauh dari jangkauan petir hitam di atas permukaan air laut.Liu Shin melihat Surya Kelana duduk dengan posisi lotus diatas permukaan air laut dan memejamkan matanya. “Saudaraku, apa yang kamu lakukan?” tanya Liu Shin.“Aku sedang membaca beberapa kitab, siapa tahu ada yang berguna,” balas Surya Kelana.Liu Shin menyipitkan matanya. “Apa maksudmu? Aku hanya melihatmu duduk bersila tanpa melakukan apapun. Kamu juga tidak mengenakan cincin ruang dimensi sebagai tempat penyimpanan kitabmu.”“Aku tidak membutuh

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa 2

    “Saudaraku, lekas menjauh dari sini dan menghindar dari jangkauan hujan petir!” perintah Liu Shin kepada Surya Kelana. “Aku akan membantumu,” ujar Surya Kelana. “Ini sangat berbahaya, biarkan aku menghadapinya seorang diri,” balas Liu Shin. Liu Shin menyadari jika area untuk memasuki gunung brawijaya sangat sukar untuk ditembus. Mau tidak mau dia harus melawan kepiting raksasa dan membinasakannya. Kepiting raksasa tidak akan membiarkan seorangpun mencapai gunung brawijaya di wilayah kekuasaannya di permukaan air laut. Sementara itu, awan yang sangat besar tempat keberadaan gunung brawijaya bergemuruh sangat keras dan terus menghujani Liu Shin dan Surya Kelana dengan petir hitam. Dari pengamatan Liu Shin, gunung brawijaya menolak siapapun yang akan memasukinya dengan formasi ataupun fenomena alam yang ada disekitarnya. “Dua orang akan lebih mudah menghadapinya, aku bisa mengalihkan perhatiannya,” Surya Kelana memaksa untuk ikut menghadapi kepiting raksasa. “Baiklah,” balas Liu S

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Kepiting Raksasa

    "Hmmm ... gunung brawijaya? gunung itu sangat sulit ditemukan," balas manager paviliun."Berapa harga yang harus kami bayar?" tanya Liu Shin."Ini bukan masalah harga, paviliun kami juga kekurangan informasi tentangnya.""Lalu, informasi apa yang paviliun ketahui? Aku akan membayarnya dengan harga yang pantas," balas Liu Shin kemudian mengambil ribuan koin emas dan meletakkannya di atas meja dihadapan manager paviliun."Anak muda ... masukkan kembali uangmu! Bagaimana jika kita saling bertukar informasi? Kamu tidak perlu membayarnya."Liu Shin mengerutkan alis. "Apa maksudmu?""Gunung brawijaya merupakan tempat paling mengerikan di benua ini, sangat mustahil dimasuki manusia biasa. Hanya orang-orang dengan kekuatan layaknya dewa yang bisa memasukinya. Jika kamu berhasil memasukinya, aku ingin kamu memberikan informasi tentang apa saja yang ada di gunung tersebut. Bagaimana menurutmu?""Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke tempat ini setelah urusanku selesai di gunung brawijaya,"

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Paviliun Informasi

    Setelah cukup lama bertarung, Liu Shin akhirnya bisa melumpuhkan Cheng Gu. Liu Shin memaksa Cheng Gu untuk memberikan informasi padanya, tapi Cheng Gu tidak mau mengakui apapun. Liu Shinpun akhirnya membunuh Cheng Gu. Liu Shin melanjutkan perjalanannya di wilayah kekuasaan kerajaan wirasena untuk mencari gunung brawijaya. Dia mencari informasi selama beberapa hari di kota ataupun desa namun tidak kunjung juga mengetahui dimana letak keberadaan gunung brawijaya. “Kemana aku bisa menemukan keberadaan gunung brawijaya? Sial, aku lupa bertanya letak gunung brawijaya kepada pendekar buta.” Liu Shin terlihat frustasi kerena tidak menemukan keberadaannya. Saat Liu Shin sedang melesat terbang, dia melihat pemuda yang sedang di keroyok oleh dua orang. Liu Shin mengamati pertarungan yang tidak seimbang tersebut. Setelah memastikan pemuda yang sedang dikeroyok tidak bersalah, Liu Shinpun akhirnya membantunya. “Saudara, biarkan aku menolongmu,” ujar Liu Shin mengagetkan pemuda yang sedang di

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Klan Penyihir

    “Anak muda, kamu benar-benar arogan.” Wusss Orang itu melesat turun ke tanah untuk menyerang Liu Shin. “Tinju Macan Api.” Bummmm Liu Shin berhasil menghindar dari serangan orang itu. Serangan tinju orang itu sangat dahsyat mengenai tanah, membuat tanah menjadi sebuah kawah yang sangat besar. “Orang ini begitu kuat, aku harus waspada,” gumam Liu Shin. “Kembalilah ke kerajaan manggala atau aku akan membunuhmu.” Orang misterius itu kembali mengancam Liu Shin. “Aku tidak akan kembali sampai aku menemukan Si Mata Merah,” jawab Liu Shin. “Jadi, kamu mencari Si Mata Merah? Langkahi dulu mayatku,” ujar orang misterius tersebut. “Siapa kamu?” tanya Liu Shin. “Karena kamu akan mati, aku akan menjawab pertanyaanmu. Aku Cheng Gu dari klan penyihir dunia atas.” “Jadi, kamu adalah seseorang yang memburu Ratu Siluman Rubah? Kenapa kamu melindungi kerajaan wirasena dan apa hubunganmu dengan Si Mata Merah?” “Itu tidak ada urusannya denganmu,” jawab Cheng Gu. Pertempuran sengitpun terjadi

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Makam Kuno

    Setelah selesai makan di kedai arak, Liu Shinpun pergi dari kota kalageni untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan wirasena. Dalam perjalanannya, Liu Shin melihat puluhan petapa suci melesat terbang dengan sangat cepat menuju ke arah timur. “Mau kemana orang-orang tersebut?” gumam Liu Shin. Liu Shin yang penasaran mengikuti petapa-petapa suci itu. Para Petapa ternyata menuju ke sebuah lembah yang bernama lembah hitam. Di lembah itu, sudah berkumpul sekitar ratusan petapa suci lainnya. Liu Shin bersembunyi di dahan sebuah pohon dan mengamati Para Petapa. Para Petapa terlihat berkumpul di depan sebuah pintu portal yang ada di lembah itu. Tidak lama kemudian, pintu portal terbuka dan petapa-petapa itu memasuki pintu. “Ada apa di balik pintu portal itu? Aku ikuti saja mereka.” Liu Shin mengikuti petapa-petapa suci masuk ke sebuah portal. Portal itu membawa Liu Shin menuju ke sebuah tempat yang tampak seperti labirin. “Apa yang sesungguhnya mereka cari di tempat seperti ini?” Tr

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Latih Tanding

    “Tunggu anak muda! Apa kamu yakin bisa mengalahkan Si Mata Merah?”“Sejujurnya, aku mungkin belum mampu mengalahkannya, oleh karenanya istriku berhasil dibawa kabur oleh Si Mata Merah ke benua ini. Namun, aku tidak ingin berlama-lama karena kedua istriku mungkin dalam bahaya,” balas Liu Shin.“Kalau begitu, aku akan mengajarimu sedikit cara bagaimana mengalahkannya. Aku sudah sangat hafal dengan jurus dan tekniknya. Apa kamu tertarik? Aku juga sudah lama menyimpan dendam dengannya dan ingin membunuhnya.”“Baiklah kalau tuan pendekar buta bersedia,” jawab Liu Shin.“Tutup matamu!” perintah Pendekar Buta.Kekuatan Si Mata Merah sangat mengerikkan. Hanya dengan menatap matanya, seseorang akan menjadi patung. Oleh karenanya, Pendekar Buta bermaksud mengajari Liu Shin bagaimana cara bertarung menggunakan insting dan pendengarannya.Liu Shin tanpa ragu menutup matanya. Mereka lalu berlatih tanding tanpa penglihatan, membuat Liu Shin selalu terkena pukulan tongkat sakti milik Si Pendekar Bu

  • Legenda Pendekar Pedang Liu Shin   Benua Malaya

    Ribuan tahun yang lalu, benua tianlang, taishan dan malaya saling perperang untuk melebarkan kekuasaan mereka. Mereka berhenti berperang karena masing-masing dari mereka mengalami kerugian yang sangat besar.Benua malaya kembali mulai menampakkan diri, menyerang benua tianlang, dipimpin oleh seseorang dengan julukan Si Mata Merah di pesisir pantai wilayah kekaisaran Han.Kekuatan dari orang-orang benua malaya sangatlah hebat. Pasukan serigala malam yang melawan mereka bahkan banyak yang mengalami kematian. Si Mata Merah juga berhasil menculik Qing Yuqie dan Bing Susie tanpa bisa dicegah oleh Liu Shin dan pasukan serigala malamnya.“Zhu Lao, Sie Gong, Gao Lang, Fu Shen … aku akan pergi sendiri ke benua selatan untuk mencari Qing Yuqie dan Bing Susie. Kalian tetaplah disini dan jaga benua Tianlang, aku baru menyadari bahwa dunia tempatku tinggal ini ternyata sangat luas,” ucap Liu Shin.“Baik tuan … hati-hatilah menghadapi Si Mata Merah,” balas Zhu Lao.Liu Shin menuju ke benua selatan

DMCA.com Protection Status