Sore harinya Han Shen kembali ke Kediamannya dan beristirahat, Xie Yun membawakan teh untuk Han Shen dan meletakkannya diatas meja. Han Shen sudah bekerja keras dalam latihannya dan semua rencana pembangunan.
"Bagaimana dengan Pelayan lainya apakah mereka sudah terbiasa ?" Tanya Han Shen dengan penasaran."Mereka bekerja dengan rajin dan Adikku sering bermain dengan beberapa anak-anak, bahkan mereka dapat menyulam benang menjadi pakaian hangat dan mereka juga cukup terampil." Jawab Xie Yun dengan jujur."Syukurlah kalau begitu... sejauh ini aku berpikir akan sulit untuk mengatur mereka semua, tapi sepertinya aku terlalu berpikiran pendek." Han Shen meminum tehnya dan merasa sedikit hangat."Tanpa Ketua semuanya mungkin tidak akan seperti ini." Xie Yun tersenyum cerah dan merasa jika semuanya sudah lebih baik dari pada sebelumnya.Han Shen berdiri dan mengusap dagu Xie Yun, "Pergi dan mandilah setelah itu pergi ke kamarku, pastikan malam iMalam yang mengerikan masih berlanjut dan genangan air bercampur dengan darah, Han Shen mengambil Pedang Wu Jie dan dapat melihat memori ingatan dari Pedang itu. Sesuai yang dia harapkan jika kemampuan spesialnya memang sangat bagus."Teknik Pedang Bayangan dan Seni Beladiri Fire Palm ini cukup mengagumkan, memanfaatkan energi Yang untuk menciptakan serangan telapak tangan yang panas. Seni Beladiri ini mungkin tidak cocok digunakan oleh wanita namun mengajarkannya kepada mereka semua mungkin tidak terlalu buruk." Han Shen berkata dengan santai.Spirit Asura duduk dikepala Han Shen dan berpendapat, "Cih... apanya yang bagus jika kau sudah menyempurnakan Teknik Beladiri Sword Heaven maka hal sampah seperti itu tidak ada artinya, tapi jika kau ingin mempelajari Fire Palm itu juga tidak masalah." Jang Hu datang kepada Han Shen dan berkata, "Kami sudah membunuh mereka semua Ketua dan senjata mereka sudah disita bersama dengan semua harta mereka." "Ku
Setelah mengobrol banyak hal dengan Han Shen membuat wawasan Meng Tian meningkat, setiap proses yang Han Shen rencanakan sangat bagus dan Meng Tian tidak dapat melihat kegagalan ataupun celah dari rencananya. Meng Tian berdiri dan berkata, "Bisakah saya pergi sekarang Tuan... semakin cepat pekerjaan terakhirku selesai maka semakin cepat pula rencana yang kita buat berjalan." "Juga soal.perekrutan orang pastikan semuanya berjalan baik, pastikan untuk merekrut pandal besi yang dapat dipercaya dan abaikan soal level kemampuannya yang penting dia bisa menangani besi dengan baik." Han Shen berkata dengan santai. "Baik." Meng Tian mengangguk dan Han Shen mengantarnya keluar pintu. Kereta kuda yang berisi satu ton cabai kering juga sudah disiapkan, Han Shen juga meminta Bawahannya pergi melakukan pengawalan dan melakukan sesuatu. Han Shen masuk kedalam dan tidak bisa berhenti untuk tersenyum, ini baru permulaan da
Kota Nanyang di Kantor Kediaman Tuan Kota Wang Rui dan Asistennya Gung Jai saat ini masih mengurus beberapa laporan. Dua bulan lagi musim dingin akan datang dan panen menjadi lebih buruk dari sebelumnya, terlalu banyak Pasukan yang harus diberi maka dan persedian suplai terus menipis. "Tuanku.... anda memberikan perintah untuk menaikan pajak namun ini sudah sangat berlebihan, banyak rakyat yang protes dan jika Yang Mulai Kaisar mendengarnya maka kita akan berada di situasi berbahaya." Gung Jai memberikan pendapatnya. "Aku tidak peduli... sampai sekarang Kaisar tidak terlalu menyelidiki apa yang terjadi di Kota perbatasan, terlalu banyak Pasukan yang harus diberi makan dan penderitaan mereka tidak ada urusannya denganku." Kata Wang Rui dengan tegas. Gung Jai tersenyum pahit dan hanya bisa mengutuk Wang Rui dari dalam hatinya, pendapatan pajak yang naik semua keuntungan masuk kedalam kantong Wang Rui dan digunakan bersenang-senang oleh Putr
Bab 17 - Debat Meng Die mengangkat alisnya dan berkata, "Huh... apapun alasannya itu tidak lebih dari sekedar perbuat ilegal yang hanya dilakukan oleh orang rendahan seperti Bandit." "Jangan kasar Meng Die." Su Yan sedikit membentak. Han Shen hanya tersenyum dan melihat keluar jendela, "Bocah tetaplah Bocah bahkan jika kau memiliki pendidikan ataupun rasa keadilan yang kuat pengalaman hidupmu tidak seberapa. Biarkan aku memberikanmu sebuah pelajaran hidup, kita mungkin terlahir sebagai manusia tapi kita tidak memulai dititik yang sama. Kau mungkin lahir dititik dimana tidak perlu mengkhawatirkan makanan ataupun hidup." "Itu hanya sebuah alasan saja kenapa mereka tidak bekerja lebih keras ?" Tanya Meng Die yang melakukan serangan balik. "Kau bisa menyalahkan keadaan... jangan menganggap remeh keinginan Manusia untuk bertahan hidup. Memangnya berapa banyak angka kelahiran dan lapangan kerja yang tersisa, apakah
Han Shen terus maju dan dikepung oleh banyaknya Prajurit membawa Tombak, matanya terlihat dingin dan dia hanya tersenyum. Han Shen menarik Pedangnya sekali lagi dan bergerak sangat cepat.Formasi yang dibentuk oleh Pasukan Bei Cheng dalam sekejap runtuh, darah dan jeritan semua Pasukan yang mengepung Han Shen dibunuh dengan cara dipotong.Wen Tao, Mang Hu dan Jang Hu bekerjasama dengan baik disetiap sisi. Ada beberapa rekan mereka yang terluka namun sebagai besar Pasukan hanya fokus kepada Han Shen dan mempermudah jalan mereka.Wang Yan dengan panik berkata, "Jendral... jika kau tidak mengambil tindakan terhadap mereka maka kau akan dihukum. Aku akan melaporkanmu kepada Ayahku !" Bai Cheng merasa muak dengan sikap Wang Yan dan tidak punya pilihan lain, dapat menerobos satu Pasukan besar seperti ini jelas bahwa Anak muda yang menjadi pusatnya adalah seorang Ahli Beladiri sepertinya. Kekuatannya jelas tidak lemah dan jika mereka berdua be
Pertarungan berakhir dengan cukup cepat dan Han Shen meminta semua orang mengurus yang terluka terlebih dahulu. Korban Jiwa mungkin tidak terhindarkan namun setidaknya mereka dapat melindungi tempat mereka.Semua Senjata dan Kuda beserta armor diambil oleh Han Shen, semuanya diangkut didalam sebuah Gerobak apapun semua Mayat dibakar olehnya agar tidak meninggalkan bau busuk.Mang Wu menghampiri Han Shen dan berkata, "Ketua ini adalah kesempatan yang bagus untuk mengakhiri hidup Walikota Wang Rui. Pertahan Kota pasti sudah melemah dan sedangkan dia hanya seorang Penjabat yang lemah, kita bisa menguasai Kota Nanyang.""Kita tidak perlu melakukannya dan jika mengikuti rencanamu maka Kekaisaran pasti akan menganggap kita lebih berbahaya. Kita hanya sekumpulan Bandit dan menghadapi Kekaisaran langsung aku tidak cukup mampu, aku tidak punya solusi yang tepat untuk membalas mereka sekarang karena banyaknya faktor yang tidak menentu. Lebih baik kita kembali dan me
Tiga hari berlalu dengan sangat cepat dan semua perlengkapan sudah disimpan, Han Shen duduk ditepi sambil melihat banyak orang yang memanen biji Gandum. Menikmati secangkir teh yang hangat dan ditemani oleh Xie Yun membuat suasananya menjadi sangat damai.Namun apa yang mengejutkan adalah Tuan Kota Wang Rui, dia mendapatkan hukuman eksekusi didepan publik karena kasus penggelapan pajak oleh Kekaisaran. Han Shen sedikit menyayangkan jika Wang Rui tidak mati ditangannya namun semuanya sudah berakhir dan tidak perlu melanjutkannya.Su Yan datang kepada Han Shen seorang diri dan matanya berbinar, "Tuan Han Shen... bagaimana caramu memikirkan semua metode pertanian yang hebat ini, membuat aliran air mengaliri tanah dan menciptakan pupuk. Belum lagi kau bisa menanam cabai yang hanya tumbuh liar di Hutan ?" "Soal cabai itu adalah rahasia dagang dan aku juga berniat meninggalkan statusku sebagai Bandit dengan menjadi Pedagang. Namun tetap saja Gunung Valley akan
Seorang anak bernama Han Shen berdiri menghadap tembok dengan tangan terangkat, sorot matanya terlihat kosong dan penampilan yang kotor membuatnya tidak sedap untuk dipandang.Han Shen adalah Putra kedua dari mendiang Istri pertama Keluarga Han yang berumur 10 tahun, ketika Ibunya melahirkan dirinya penyakitnya menjadi sangat serius dan hanya butuh waktu lima tahun saja sampai Ibunya meninggal.Ayahnya yang merupakan kepala Keluarga Han sangat terpukul, sejak kematian Istri pertamanya dia selalu mengunci dirinya di Kamar dan semua urusan bisnis Keluarga Han dikendalikan oleh Istri keduanya yang bernama Nyonya Wen.Nyonya Wen datang mengunjungi Han Shen membawa Putranya Han Yang dan Putri kecilnya Han Shu. Han Shen terlihat ketakutan tidak berani berbalik untuk melihat mereka bertiga."Anak sialan ini membuatku kesal setiap kali melihatnya !" Nyonya Wen memegang kepala Han Shen dan membenturkannya ke dinding.Darah mengalir dari hidungnya dan berapapun dia dipukuli seperti ini Han Shen