Bab 82. Bintang Turnamen Qin ChenHari terakhir sebelum turnamen alkemis dunia, ibukota benar-benar dipadati penduduk dari berbagai kerajaan, ribuan pasukan iblis yang berada di tahap Immortal berdatangan untuk menonton empat perwakilan mereka, keluarga kerajaan bulan sabit dan keluarga kerajaan Den De juga ikut hadir untuk menonton turnamen alkemis dunia. Raja iblis ikut hadir untuk menonton turnamen alkemis dunia, saat itu juga semua orang dari beberapa pihak sibuk membicarakan kehadiran Raja iblis dan ribuan pasukannya. Di istana megah berkumpulnya Raja-Raja dari beberapa kerajaan. Raja LoyanRaja Liu HongRaja Den DeRaja Iblis Kelompok pangeran Quan Ye tersenyum kecut menatap semua orang, mereka memiliki 1000 petarung Immortal dan 10.000 prajurit elit. Pangeran Quan Ye sering memerintahkan beberapa orang untuk meracuni Raja Loyan ayah tirinya sendiri, namun hasilnya terus gagal karena Raja Liu sudah mengetahui rencana jahat Quan Ye."Nikmati makanan ini!" ucap Raja Loyan"Teri
Bab 83. Turnamen Alkemis MudaSorakan meriah terdengar ke seluruh area turnamen, puluhan juta penonton berdatangan, dari petarung tingkat rendah sampai petarung tingkat tinggi. Empat Raja dan keluarga kerajaan berjalan memasuki area turnamen, saat itu juga semua orang berlutut memberikan hormat. Raja Liu Hong melambaikan tangan ke arah semua penduduknya.Tidak berselang lama setelah keluarga kerajaan duduk di kursi singgasana penonton, 500 peserta berjalan memasuki area turnamen, saat itu juga seruan menggelegar ke seluruh tempat. Kekompak Pangeran Quan Ye begitu menarik perhatian, itu dikarenakan adanya Putri Leona di antara mereka."Lihat-lihat… itu kelompok Pangeran Quan Ye!""Ah, mereka keren sekali…!" "Pangeran Quan Ye… calon suamiku!" teriak gadis-gadis di kursi penontonPangeran Quan Ye melambaikan tangan "Terimakasih-terimakasih!" "Lihat, itu Pangeran iblis!""Disana Pangeran Den De!""Mereka tampan sekali…!""Aaaaaa…!" Tiga pangeran menggetarkan jiwa semua wanita, namun ti
Bab 84. Pertemuan Teman LamaDua saudara bertemu kembali, Ling memperlihatkan diri untuk memberitahu Qin Chen lebih dulu kalau ia masih hidup. Di penginapan terlihat dua sosok bertopeng duduk santai sambil menikmati makanan, Ling menceritakan semua yang terjadi dan setelah Immortal Wen Long tewas dengan luka di sekujur tubuh. "Sebenarnya aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi luka di sekujur tubuh Wen Long saat itu sangatlah parah!""Em… tidak usah dipikirkan, yang terpenting kamu masih hidup!""Haha… Qin Chen, ayolah beritahu aku caramu memanaskan tungku waktu itu!" "Haha… itu gampang sekali, aku menggunakan formasi yang pernah diajarkan kitab milikmu… halaman terakhir!""Apa… aku baru tahu ada formasi di kitab itu!""Hehe.. maafkan aku karena sudah lancang mempelajari kitab milikmu!" Qin Chen mengembalikan kitab milik temannya "simpanlah, aku tidak membutuhkannya lagi!" "Apakah kamu sudah menguasai semuanya?""Iya benar!" "Curang sekali… aku saja belum melihat halaman terakhir!"
Bab 85. Babak Kedua Turnamen AlkemisQin Chen dan Ling berhasil membujuk dua Pangeran yang sedang memperebutkan Putri Leona, Ling akan mengambil kesempatan saat rencana penculikan Leona dilakukan, kalau ia gagal masih memiliki rencana kedua di tangan Qin Chen yang berpihak kepada Pangeran Quan Ye. Disisi lain semua Raja-raja juga memberimu sinyal peringatan kalau hal yang tidak diinginkan terjadi. Semua penonton sudah berada di kursi penonton, keluarga kerajaan sudah duduk di kursi singgasana penonton. Gerbang Besar terbuka memperlihatkan 200 peserta di babak kedua, saat itu juga semua orang bersorak memberikan dukungan. Jubah mahal yang digunakan Pangeran Quan Ye berhasil menarik perhatian."Lihat itu pangeran Quan Ye, dengan jubah mewahnya!" "Apa…!" "Pangeran Quan Ye… aku ingin menikah denganmu!""Quan Ye… pangeranku!"Mo Heng terduduk melihat semua orang "penampilan semua pangeran kali ini sungguh luar biasa, mereka rela menurunkan uang untuk membeli pakaian termahal.. aku tida
Bab 86. Babak Ketiga Turnamen AlkemisBabak ketiga sudah dimulai, sembilan peserta berdiri didepan meja masing-masing, di atas meja sudah disiapkan bahan obat berkualitas tinggi. Semua orang memberikan tepuk tangan dan sorakan meriah, sembilan peserta yang tersisa melambaikan tangan ke arah pendukung mereka masing-masing. "Qin Chen…!""Qin Chen!""Pangeran Quan Ye… aku padamu!""Qin Chen… Pangeranku!"Pembawa acara mengangkat tangan "babak ketiga… dimulai!" Terompet berbunyi, semua peserta mengeluarkan api berkualitas tinggi. Qin Chen merapal segel tangan Formasi."Naga Api Formasi!"Pangeran Quan Ye mengangkat tangan kanan "api ungu kehidupan!" Pangeran Erasmus tidak mau kalah, ia memunculkan dua api lalu menggabungkannya. "Jiwa Api Surgawi!""Apa…!" ucap semua orang tersentak kaget "Roda Api Kehidupan!" teriak Nana memperlihatkan api berwarna hijau Pangeran Iblis tersenyum kecut "terimalah ini… Racun Api!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Gelombang energi membuat langit bergemur
Bab 87. Babak Penentuan Menuju Final Turnamen AlkemisSemua rencana sudah disusun rapi, Ling dan Qin Chen akan memainkan strategi penyelamatan dengan cara mengikuti alur konflik semua orang. Semua petarung tingkat tinggi berjalan menuju tempat turnamen, Pangeran Quan Ye memerintah semua pasukannya untuk bersiap apabila terjadi pertumpahan darah. Setengah kursi penonton di penuhi petarung tahap Immortal."Aku sudah tidak sabar!" gumam pria bertopeng berjalan di samping Paman Fusi"Ling, aku harap kamu berhasil…!""Em.. paman, kalau terjadi sesuatu… segera tinggalkan wilayah kerajaan langit kuno… aku akan menemanimu setelah semua selesai?""Maksudnya?" "Aku akan melakukan hal gila yang tidak akan dilakukan semua orang!""Aduh… kalau begini ceritanya… sebaiknya aku kembali sekarang!""Sekarang lebih baik!"Paman Fusi memberikan satu gulungan "simpan itu, gunakan saat kamu akan mendapatkan serangan besar… cukup buka gulungan itu, maka kamu akan melihat formasi pelindung!""Baik paman!"
Bab 88. Mundurnya Pasukan IblisBabak final sebentar lagi dimulai, tiga peserta sudah berdiri di tiga meja masing-masing. Pembawa acara mendorong tuas membuat lantai tengah arena pertandingan terangkat setinggi 50 meter, tiga peserta menarik nafas lalu mengeluarkan perlahan. Pembawa acara melihat ke arah tiga peserta yang masih tersisa, ia memberikan penjelasan sebelumnya pertandingan dimulai."Pil Tingkat Sembilan!""Baik!"Pembawa acara mengangkat tangan "Pertandingan Dimulai!" Semua orang berdiri "Hoi….!" Terompet menggema ke seluruh tempat turnamen, saat itu juga Ling menghilang dari pandangan lalu muncul di belakang Leona, satu belati tepat berada di depan leher sosok cantik. Jiwa semua orang terguncang hebat melihat aksi pria bertopeng yang menodongkan pisau di leher.Ling melihat ke arah semua orang "jangan ada bergerak… atau dia mati!""Bodoh… beraninya kau melakukan itu, aku tidak segan-segan membunuhmu!" teriak Qin Chen menarik pedangnya "Drama yang bagus!" gumam Ling mel
Bab 89. Akan Tetap TerhinaDi tengah hutan, Immortal Ling Fan memarahi pemuda di depannya, pemuda tersebut adalah Quan Ye. Ling Fan memukul pemuda di depannya menggunakan ranting kayu, Quan Ye hanya terdiam dan tidak berani melawan atau membantah perkataan Immortal Ling Fan."Quan Ye, aku tidak habis pikir kalau kamu seperti ini… siapa yang malu, aku! Semua orang tahu siapa yang sudah membawamu ke istana langit… tapi apa yang aku lihat hari ini, kamu mengerahkan pasukan untuk memberontak kerajaan, dan kamu juga mengganggu putraku!""Paman Fan, maafkan aku… aku bersalah!" "Sekarang dengan mudah kamu minta maaf… sejak kecil aku mendidikmu untuk menjadi orang yang bijak dan baik… tapi sekarang aku tidak melihat itu, jangan minta maaf kepadaku, tapi minta maaf kepada putraku!" "Paman Fan, aku janji akan meminta maaf kepada putramu… setelah itu, aku akan datang kepadamu untuk menerima hukuman!" "Pergilah… minta maaf kepada putraku, atau aku akan mengeluarkanmu dari anggota Aliansi… tapi
Bab 199. Nasehat Immortal LingDi dalam kamar penginapan terdengar suara tangis, pertemuan Yihua dan kedua orangtuanya membuat perasaan kecewa kembali terungkit. Sampai sekarang masih belum bisa memaafkan kesalah yang dilakukan Ratu Monalia dan Raja Loyan, mereka mengusirnya secara istana secara hina di hadapan semua orang. Jendela terbuka memperlihatkan sosok Immortal Ling, gadis cantik segera menyapu air mata."Ling, bisakah kamu mengetuk pintu terlebih dahulu?!""Maaf aku, kalau aku mengetuk pintu? Kami pasti pura-pura tidur!""Katakan, apa tujuanmu datang ke kamarku!" "Besok pagi aku akan berangkat, apakah kamu tidak ingin berpamitan denganku?""Pergi saja, aku tidak peduli!" "Apa… ternyata semua wanita itu sama saja!" Yihua menarik pedang "apa katamu!""Tunggu, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan!""Katakan!" Immortal Ling melihat keluar jendela "Yihua, apakah kamu yakin tidak ingin memaafkan kedua orang tuamu?""Untuk apa, mereka sudah melakukan kesalahan dengan mengusir an
Bab 198. Duel singkatDi pelabuhan, semua orang berkumpul ingin melihat duel yang sebentar lagi akan terjadi di tengah lautan. Meskipun kekuatan Immortal Ling berada di tahap kesempurnaan Immortal, namun semua jenis formasi yang dimiliki adalah formasi kelas dunia, pria berjubah hitam berdiri melihat Yin petarung Tanah Suci dari benua langit biru."Nona… sebaiknya kamu menyerah saja!""Sombong sekali!" Yin menghilang lalu muncul di belakang Immortal Ling, sebilah pedang berayun ingin menebas kepala, pria berjubah hitam menundukkan badan lalu menangkap tangan sosok cantik."Terbanting!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Ling mundur lebih jauh untuk menjaga jarak, ia melihat sosok cantik memuntahkan seteguk darah segar. "Ayah memang sangat pandai mengatasinya, padahal cuma berada di tingkat Immortal?" gumam Fang Xia sedikit kebingungan"Pria sialan… terimalah pedangku ini!" "Membelah Bulan!" Pedang melintas di wajah, lagi-lagi Immortal Ling mendorong mundur sosok cantik beberapa
Bab 197. Bentrokan di pelabuhan benua YueyinKapal besar sudah tiba di pelabuhan benua Yueyin, Zhuge Liang memberitahu untuk berangkat setelah tiga hari, ia ingin menyiapkan bekal makanan sebelum melakukan perjalanan panjang. Di penginapan semua keluarga Ling berkumpul, makanan hangat tersusun rapi di atas meja. Immortal Ling Yan Yu memberikan satu kantong emas "ini simpanlah untukmu dan istrimu nanti!""Terimakasih!""Hei nak… setelah kamu pergi, aku harap kamu tidak melupakan kami semua!" "Pastinya, aku akan mengingat semuanya!""Hei Kakek, apakah kamu tidak ingin memberiku hadiah?" tanya Ling Xia ke arah Ling FanLing Fan melemparkan kitab kultivasi "haha… Terimalah ini!"Fang Xia melihat kitab surgawi yang diberikan Immortal Ling Fan, ia begitu ingin memiliki kitab tersebut."Tidak adil!" sindir Fang Xia mengagetkan semua orangLing Fan melemparkan tanaman obat "Fang Xia, tangkaplah ini!" "Bunga apa ini?""Itu adalah bunga jurang terlarang, aku tidak tahu pasti untuk apa keguna
Bab 196. Meninggalkan Dataran MerahDi pesisir pantai terlihat semua penduduk dan pejuang dataran merah berkumpul, mereka ingin mengantar kepergian pasukan benua Yueyin dan pasukan Immortal Ling. Pasukan benua Yueyin dipimpin oleh Immortal Ling Fan, sedangkan pasukan gunung suci dipimpin oleh Immortal Ling.Dataran merah sangat berterimakasih kepada benua Yueyin karena sudah berjuang bersama menghadapi pasukan iblis, satu-persatu orang berpelukan sebelum berpisah. Ling turun dari kapal, setelah itu berdiri di depan semua orang. "Raja Liu Hong dan kalian semua… terimalah penghormatanku!" ucap Immortal Ling berlutut dengan sebilah pedang mutiara"Berlutut…!" teriak semua murid sekte gunung suciImmortal Ling Ya Yu menancapkan pedang "dataran merah… terimalah penghormatan kami benua Yueyin!" "Berlutut!" perintah Immortal Ling FanRaja Liu Hong tersenyum hangat "bangunlah kalian semua!" "Terimakasih!" Raja Liu Hong melepaskan mahkotanya, setelah itu berlutut di hadapan semua orang yan
Bab 195. Taman KultivasiPerselisihan sudah selesai, semua orang tidak bisa melarang kepergian Immortal Ling dan sekte gunung suci, sebelum pergi meninggalkan dataran merah? Immortal Ling ingin memberikan kejutan kepada semua orang. Beberapa pekerja membangun sebuah taman di samping kediaman keluarga kerajaan, taman akan digunakan untuk semua orang berkultivasi, Ling juga memberikan formasi khusus agar penyerapan Energi dua kali lebih cepat."Ayah… tolong aku!" teriak Ling Xia berlari"Jangan lari… aku akan menghajarmu!" teriak Fang Xia membawa sapu lidiImmortal Ling menoleh ke samping "hei kalian, istirahatlah… jangan bermain terus!""Iya!"Ling Xia berlari menghampiri Leona, sedangkan Fang Xia berdiri di samping ayahnya."Ayah… apa yang ingin kamu buat?""Fang Xia, apakah kamu masih ingat dengan diagram Kakek Fang Li?" "I-itu, apakah ayah yakin?""Aku yakin, meskipun mereka semua sungguh gila dan tidak tahu diri… tapi aku sudah menganggap mereka semua seperti keluarga!" ucap Immor
Bab 194. Sebelum perpisahanKekacauan terjadi di ibukota, konflik saudara membuat semua orang saling bertarung satu sama lain, Raja Liu Hong tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Niat Qin Chen hanya untuk menahan Ling dan yang lainnya agar tidak pergi dari dataran merah, namun masalah semakin besar membuat emosi begitu membara. Fang Xia melayang di kehampaan, setelah itu melihat ke arah semua orang."Hentikan pertarungan ini!" teriaknya menggunakan pesan mentalLangit bergetar ketika seorang Ranah Suci menggunakan pesan mental, semua orang berhenti bertarung lalu melihat ke arah sosok cantik. "Semuanya hentikan pertarungan tidak berarti ini, aku tidak ingin ada yang terluka… kita sudah sama-sama berjuang untuk menjaga perdamaian, tapi sekarang malam ingin saling membunuh!""Turunkan senjata kalian… atau aku akan menghajar kalian semua!" ancam Fang Xia memperlihatkan tingkat kultivasiSemua orang menyarungkan kembali pedangnya, saat itu juga terdengar suara ledakan dan denting
Bab 193. KerusuhanImmortal Ling marah besar mendengar cerita putranya Ling Xia, ia tidak habis pikir kalau semua orang berencana untuk menculiknya dan di masukan kedalam lubang sumur. Immortal Ling memerintahkan semua murid gunung suci untuk bersiap meninggalkan dataran merah, Raja Liu Hong berjalan menghampiri pria berjubah hitam."Ling, apakah kamu ingin pergi sekarang… semua masalah belum selesai, sebaiknya kita bicarakan ini bersama yang lainnya… aku juga tidak tahu kalau semua rencana ini disusun oleh mereka!" "Baiklah… aku ingin melihat kenapa mereka melakukan ini!" Immortal Ling dan semua keluarganya berjalan memasuki aula utama, semua orang juga diminta untuk berkumpul segera. Qin Chen berjalan dengan wajah panik karena tidak menemukan keberadaan putranya, ia duduk di samping Immortal Han. Ling Xia berdiri menunjuk ke arah semua orang."Kalian semua jahat… aku hampir mati terendam di dalam sumur, saat itu terjadi hujan deras!" teriak bocah kecil"Nak, katakan siapa yang yan
Bab 192. Kasus PenculikanPerlahan matahari pagi menyinari dunia, di pagi itu juga Putri Liu Yin berteriak meminta tolong, suara teriakan terdengar begitu keras membuat semua orang terbangun dari tidurnya. Qin Chen berjalan menuju kediaman, ia melihat istrinya berlutut sambil menangis didepan pintu. "Sayang ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa….!" "Prajurit, cepat cari Liu Qin!" perintah Qin Chen begitu panikSemua orang berbalik pergi meninggalkan tempat tersebut, kabar menghilangnya Liu Qin dan Ling Xia menyebar ke telinga penduduk ibukota. Di halaman kediaman, Ling memerintahkan semua murid sekte gunung suci untuk melakukan pencarian keluar dari ibukota."Aku beri waktu tiga hari, kalau kalian tidak menemukannya… kembalilah!""Baik Tetua!" ucap semua murid sekte gunung suciLing melihat Qin Chen begitu panik "Qin Chen, ada apa?""Liu Qin menghilang!""Apa, aku juga kehilangan Ling Xia!" Qin Chen memalingkan wajah mencurigai Immortal Ling yang sudah menculik putranya, Ling menger
Bab 191. Aliansi Naga Surgawi ( Qin Chen )Sekte naga biru dan sekte kincir air resmi menjadi sekte Gunung Suci, dua sekte tersebut saling memalingkan wajah dengan sekte lainnya, hanya saja mereka tertahan oleh Ling dan Qin Chen yang begitu akrab. Qin Chen berniat untuk membantu membangun aliansi yang bernama; Aliansi Naga Surgawi, di aula pertemuan semua orang berkumpul. Qin Chen memberikan hormat kepada semua orang "semuanya, maaf kalau sudah membuang waktuku… aku mengumpulkan kalian semua ingin memberitahu, kalau aku mendirikan aliansi yang bernama Naga Surgawi!" "Nama yang bagus!" ucap Tetua He"Eh, tunggu dulu.. kalau begitu aku juga ingin mendirikan aliansi!" ucap Mo Heng tersenyum dingin ke arah Qin Chen"Baiklah… siapa saja yang ingin mendirikan aliansi?" tanya Raja LiuBeberapa orang memberitahu kalau ingin mendirikan aliansi dengan misi menjaga dataran merah dari serangan luar. Raja Liu Hong mencatat dua nama aliansi, setelah itu meminta pimpinan pasukan untuk mendaftarkan