“Adik Tian, tinju tidak punya mata. Jadi, jangan salahkan aku jika kau terluka,” ucap Hai Rong.
“Kakak Hai Rong, kita adalah Kultivator, luka adalah hal yang harus dilalui untuk menjadi kuat,” ucap Hao Tian.
“Haha, aku suka itu. Kalau begitu mari kita mulai saja,” ucap Hai Rong, yang kemudian mengeluarkan Qi pada kedua tangannya.
“Baiklah.” Hao Tian juga mengeluarkan Qi-nya yang berbentuk menjadi api yang membara melingkari tubuhnya. Api itu sangat panas, sampai merubah atmosfir disekitarnya dari dingin menjadi panas.
Semua orang yang ada di Arena Pertarungan itu, Para Senior dan Ketua Sekte, terkejut ketika merasakan hawa panas yang berasal dari api yang mengelilingi Hao Tian. Atmosfir di Sekte Demoness itu dipenuhi dengan Energi Yin yang bersifat dingin, tapi api Hao Tian benar-benar membuatnya menjadi panas. Meskipun hanya di sekitar Arena Pertarungan, itu sudah sangat kuat untuk bisa merubah lingkungan Energi Yin manjadi panas.
Bummm!
Hai Rong memasang kuda-kuda dan Energi Yin yang sangat kuat keluar dari tubuhnya. Energi Yin ini terasa kasar dan sangat kuat. Sepertinya Energi Yin ini berasal dari Teknik Kultivasinya.
“Pertarungan yang sesungguhnya itu hanya menggunakan tangan kosong, benarkan Hao Tian?” seru Hai Rong.
“Benar, Kakak Hai Rong. Tapi maaf, tanganku tidak benar-benar kosong,” seru Hao Tian sembari menembakkan bola api yang besar dengan kedua tangannya.
“Hmph! Serangan yang remeh!” Hai Rong menerjang ke depan dan membelah bola api yang besar itu dengan tangan kanannya.
Bummm!
Whoosh!
Begitu bola api terbelah dua dan meledak, Hao Tian muncul di balik ledakan dan melayangkan tinju berapinya.
Hai Rong yang telah bersiap akan serangan kejutannya melayangkan tinjunya dan suara berdebum yang keras tercipta ketika tinju keduanya pun bertemu.
Hao Tian memutar tubuhnya dan melayangkan kakinya dan menjatuhkannya ke arah kepala Hai Rong. Serangannya terlihat seperti kapak yang akan membelah kayu. Namun, kapak yang ini memiliki api panas yang membara di ujungnya.
“Seperti biasa, gerakanmu sangat lincah. Aku suka itu, Adik Tian! Tapi itu masih tidak cukup,” seru Hai Rong ketika melihat gerakan Hao Tian.
“Tentu saja, aku tahu itu,” ucap Hao Tian. Begitu serangannya berhasil dihindari, kakinya menyerang ke arah lain dengan api yang membara. Setiap serangan Hao Tian dipenuhi dengan api yang membara saat ini dan itu membuat Hai Rong semakin merepotkan.
Haaa!
Hao Tian memukul dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan pada tinju dan apinya. Melihat serangan kuatnya, Hai Rong hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahannya.
Whooshh!
Bummm!
Keukk!
Serangan Hao Tian yang sangat kuat berhasil melemparkan Hai Rong ke Arena Pertarungan sampai menghancurkan arena. Tidak berhenti sampai disitu, api yang sangat besar menyerangnya dari langit. Arena Pertarungan dipenuhi dengan api yang membara.
Semua orang tercengang melihat kekuatan yang dimiliki Hao Tian. Mereka tidak menyangka jika dia akan menjadi sekuat ini setelah fokus berkultivasi selama beberapa bulan ini.
Hai Rong adalah seorang Ahli Ranah Martial Emperor Tahap Akhir yang sangat kuat. Sedangkan Hao Tian hanya ada di Ranah Martial King Tahap Menengah, mereka tidak menyangka jika Hao Tian bisa mengalahkannya dengan cukup mudah.
Di dunia ini Ranah Kultivasi dibagi menjadi 6 Ranah, mulai dari Ranah Houtian, Ranah Xiantian, Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor, Ranah Martial Saint, dan Divine Realm.
Ranah Houtian dan Ranah Xiantian memiliki 9 ranah kecil di dalamnya. Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor dan Ranah Martial Saint memiliki tiga tingkatan, yaitu Tahap Awal, Tahap Menengah, dan Tahap Akhir. Sedangkan Divine Realm memiliki tiga Ranah di dalamnya, yaitu Ranah Divine Sea, Ranah Divine Domain, dan Ranah Divine God.
“Hahaha! Pukulanmu sangat kuat, Adik Tian!” Suara tawa yang besar keluar dari ledakan, bersamaan dengan seorang wanita berambut merah pendek. Bajunya sedikit terbakar karena serangan api Hao Tian, yang membuatnya memperlihatkan kulit halus dan bentuk tubuh yang cukup berotot tapi menawan. “Tapi aku tidak menyangka kemesumanmu keluar disaat seperti ini.”
“Bukan begitu, Kakak Hai Rong. Aku hanya ingin melihat wajah asli kakakku saja, bukankah tidak masalah jika seorang adik penasaran akan kakaknya,” ucap Hao Tian sambil tersenyum kecil.
“Hmph!” Hai Rong mengeluarkan kain dan menutupi tubuhnya. Lalu dia melambaikan tangannya pada para senior, “aku tidak membawa baju, jadi aku akan kembali duluan.”
“Tidak, Hai Rong. Langsung kembali ke Aula setelah mengenakan bajumu. Masih ada hal yang ingin aku bahas, tentang Kompetisi Nine Nether dan para pemuda berbakat yang perlu di waspadai,” ucap Ketua Sekte.
“Baiklah,” ucap Hai Rong sambil meninggalkan Arena Pertarungan.
Kemudian, mereka kembali ke Aula Ketua Sekte dan melanjutkan rapat mereka, tentang Kompetisi Nine Nether.
“Di Kompetisi Nine Nether nanti akan ada mode yang membuat kalian berpencar, yang mana membuat kalian harus mengandalkan kemampuan kalian sendiri. Jadi ada beberapa orang yang perlu kalian waspadai ketika bertemu dengannya. Dalam perhitunganku, setidaknya 10 orang,” ucap Ketua Sekte.
Ketua Sekte menyebutkan 10 orang yang perlu diwaspadai di Kompetisi Nine Nether. Mereka adalah Gui Zheng dari Klan Gui, Hui Jie dari Sekte Dark Profound, Jiang Er dari Sekte Deathly Sword, Gu Bei dari Slave Mansion, Ren Ling dari Sekte Jade Venom, Yong Zhen dari Demons Gate, Xi Shiyue dari Five Poison Valley, Leng Guang dari Kultus Demon God, dan Mo Wujiang dari Kultus Demon God.
Kesembilan orang tersebut merupakan pemuda berbakat dari Nine Nether. Satu lainnya adalah yang paling mengejutkan karena dia bukan berasal dari salah satu Nine Nether namun dia memiliki kekuatan yang setara dengan para pemuda paling berbakat di Nine Nether, dia adalah Hua Yin dari Sekte Moon Flower.
“Jika kalian menemukan salah satu dari mereka ketika sendirian, lebih baik segera bersembunyi atau hindari dia. Ini adalah keadaan paling rapuh kita, jadi jangan anggap remeh Kompetisi Nine Nether. Jika satu orang saja tumbang di Kompetisi Nine Nether, mungkin itu akan menjadi akhir bagi Sekte Demoness,” ucap Ketua Sekte.
“Karena Hao Tian sudah membuktikan kekuatannya, dia akan mengikuti Kompetisi Nine Nether, mengisi kursi kosong yang seharusnya diisi Kakak Senior Kedua kalian,” lanjut Ketua Sekte. Meskipun Sekte Demoness adalah sekte khusus wanita, tidak ada aturan kompetisi yang tidak memperbolehkan mereka mengikutsertakan seorang lelaki di Sekte khusus wanita, jadi tidak akan masalah Hao Tian mengikutinya.
Orang-orang yang berkumpul hari ini adalah yang terkuat diantara murid Sekte Demoness yang lainnya. Tapi masih ada dua orang yang lebih kuat dari mereka. Salah satunya adalah yang dibicarakan Ketua Sekte, yang merupakan kakak kedua mereka, Qin Yixue. Satu lainnya adalah kakak pertama sekaligus yang terkuat diantara semua murid Sekte Demoness, dia juga merupakan salah satu dari yang terkuat diantara para pemuda Nine Nether, Li Ningxuan.
“Baiklah, kupikir sudah cukup. Kita akan berkumpul kembali sebelum berangkat ke lokasi Kompetisi Nine Nether,” ucap Ketua Sekte. Kemudian, semua orang berdiri dan mulai meninggalkan Aula Ketua Sekte.
“Hao Tian, tetaplah disini,” ucap Ketua Sekte. Hao Tian yang sudah ingin pergi berbalik dan menghampiri Ketua Sekte. Sepertinya akan ada hal penting untuk dibicarakkan.
"Ada apa, Kakak Yuren? Apa kau merindukanku setelah tidak bertemu selama beberapa bulan?" tanya Hao Tian sambil menghampiri Ketua Sekte. "Mulutmu nakal seperti biasanya, Hao Tian. Kemarilah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan tentang Kompetisi Nine Nether," ucap Ketua Sekte sambil menepuk sofa panjangnya. "Hmm. Baiklah." Hao Tian kemudian duduk di sebelahnya, menghadap ke arahnya. "Hao Tian, aku tahu betul kekuatanmu itu memang setara dengan para senior-mu, tapi Kompetisi Nine Nether tidak sesederhana kelihatannya. Ada bahaya tersembunyi yang telah disiapkan Nine Nether," ucap Ketua Sekte dengan nada khawatir. "Kau sangat mengkhawatirkanku, Kakak Yuren. Tapi aku adalah seorang pria, aku punya keluarga yang semuanya adalah perempuan. Mau sekuat apapun kalian, harus ada seorang lelaki yang melindungi kalian dan aku adalah lelaki tersebut," ucap Hao Tian dengan serius sambil menatap mata Ketua Sekte. Ketua Sekte balas menatap mata Hao Tian dengan hangat. Dia benar-benar sudah menj
“Ayo, kita tidak bisa terlambat,” ucap Ketua Sekte Yuren di atas seekor bangau putih raksasa, dia ditemani dua Tetua yang kuat di sampingnya. Dilihat dari luar saja, semua orang sudah tahu bahwa Spirit Beast ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Bangau putih ini adalah Spirit Beast milik Ketua Sekte, merupakan Spirit Beast Tingkat Saint yang setara dengan Kultivator Ranah Martial Saint, Snow Crane!Kemudian, 5 murid yang menjadi perwakilan Sekte Demoness untuk Kompetisi Nine Nether naik ke atas bangau salju raksasa itu. Kelima orang itu adalah Hao Tian, Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, dan Deng Yuan, seorang wanita cantik dengan rambut hitam yang diikat.Selain Hao Tian yang ada di Ranah Martial King dan Gu Xin yang ada di Ranah Martial Saint, ketiga lainnya ada di Ranah Martial Emperor yang kuat. Persyaratan untuk mengikuti Kompetisi Nine Nether adalah murid dengan umur yang kurang dari 30 tahun dan kultivasi di Ranah Martial Emperor ke bawah dengan satu Kultivator Ranah Martial Saint
“Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, Deng Yuan! Jangan terlalu banyak menggunakan kekuatan kalian, cukup kalahkan Spirit Beast dibawah Tingkat Saint saja. Untuk Tingkat Saint dan diatasnya, biar kami yang urus!” seru Tetua Tingxian.Jika perjalanannya lancar, mereka akan sampai pada sore hari. Pada malam harinya, akan ada pertemuan antara Nine Nether yang mungkin akan ada pertarungan kecil disana. Meskipun dibilang pertarungan kecil, Kultivator dari Nether tidak pernah segan-segan pada lawannya dalam pertarungan manapun. Jadi, akan lebih baik jika mereka tidak terluka ataupun kekurangan Energi Spiritual sebelum pertarungan itu.Groaarr!Gerombolan Spirit Beast menyerbu ke arah mereka secara bersamaan, setiap dari mereka memiliki kekuatan yang setara dengan Puncak Ranah Martial Emperor dan beberapa diantaranya merupakan Spirit Beast Tingkat Saint.Whoosh~Ketua Sekte naik ke langit secara perlahan dan dengan anggun. Kemudian, aura di sekitar menjadi dingin, dengan angin dingin yang mulai berhem
“Selamat telah menerobos ke Ranah Martial Emperor, Hao Tian. Kau seorang Kaisar sekarang,” ucap Ketua Sekte sambil tersenyum pada Hao Tian, yang masih dilapisi oleh api yang membara. Kaisar adalah sebutan pada seorang Kultivator Ranah Martial Emperor.Tetua Tingxian dan Tetua Shiling juga senang melihat Hao Tian berhasil menerobos ke Ranah Martial Emperor. Dengan peningkatan kekuatannya ini, Sekte Demoness akan memiliki persentase kemenangan yang tinggi.Namun, mereka berfikir kalau penerobosan dan peningkatan kekuatan Hao Tian ini tidak masuk akal. Selain adanya fenomena yang menakjubkan itu, kekuatannya juga sangat meningkat sampai dia seakan menerobos ke Ranah Martial Saint, bukan ke Ranah Martial Emperor. Entah itu bagian dari keistimewaan seorang Demigod, atau memang Hao Tian adalah seorang monster. Tapi, yang manapun itu, masihlah hal yang sangat bagus untuk Sekte Demoness.“Dengan kekuatanku sekarang, aku yakin bisa membuat Sekte Demoness naik ke kursi atas Nine Nether,” ucap H
“Spirit Beast itu benar-benar kuat. Apa Spirit Beast Tingkat Divine memang sekuat ini, sampai bisa menyamai tiga Ahli Divine Realm?!” seru Hao Tian. Dia benar-benar tidak menyangka jika Ahli Divine Realm dan juga Spirit Beast Tingkat Divine akan memiliki kekuatan sebesar ini.“Tidak. Meskipun mereka sama-sama ada di Ranah Divine, Spirited Emperor Ape adalah salah satu Spirit Beast Tingkat Divine terkuat. Kita benar-benar sial bertemu dengannya,” ucap Gu Xin.“Lalu, apa Ketua Sekte dan 2 Tetua akan dikalahkan?” tanya Deng Yuan.“Sepertinya tidak juga. Spirited Emperor Ape terlalu meremehkan gabungan serangan terkuat dari Ketua Sekte dan 2 Tetua,” ucap Gu Xin dengan penuh harap. Dia berharap kalau Spirited Emperor Ape benar-benar meremehkan kekuatan lawan dan mengendurkan kekuatannya.Bummm!Gabungan serangan terkuat dari Ketua Sekte dan 2 Tetua masih beradu hebat dengan tinju Spirited Emperor Ape. “Kita tidak bisa menahan ini terlalu lama, dorong saja dia dengan kuat!” seru Ketua Sekt
Setengah hari kemudian, saat matahari tenggelam, Snow Crane bersama beberapa orang di punggungnya sampai di markas dari kekuatan terkuat milik Nine Nether, Kultus Demon God!“Jadi ini Kultus Demon God. Benar-benar dipenuhi dengan warna hitam dan aura mencekam,” ucap Hao Tian begitu melihat pemandangan di depannya.Kultus Demon God adalah sekte yang sangat luas yang tersembunyi dibalik pegunungan yang mengelilinginya. Pegunungan itu juga bukanlah pegunungan biasa, karena di dalamnya terdapat tambang material berharga yang membuat mereka menjadi salah satu sekte terkaya di Dunia Manusia. Bangunan-bangunan megah Kultus Demon God, yang dipenuhi warna hitam, juga menggunakan material berharga itu sebagai salah satu bahannya. Dan seperti yang Hao Tian bilang, Kultus Demon God memiliki aura yang mencekam. Semua aura itu berasal dari satu sumber.“Patung apa itu? Patung itu sangat menyeramkan dan membuatku merinding,” ucap Deng Yuan sembari memerhatikan patung raksasa yang ada di bagian belak
Snow Crane mendarat di alun-alun Kultus Demon God yang sangat luas. Selain perwakilan Sekte Demoness, perwakilan sekte lainnya juga sudah berkumpul di alun-alun Kultus Demon God. Sebagian lainnya langsung berkumpul di Arena Pertarungan yang ada di gunung sebelah.Begitu mereka turun, orang-orang yang ada di alun-alun mulai berkumpul di sekitar mereka dan berbincang tentang Sekte Demoness, yang walaupun lemah tapi diisi oleh para wanita dengan wajah yang menyamai seorang dewi. Bahkan orang-orang dari Nine Heavens menyebut Sekte Demoness dengan nama Sekte Dewi Iblis, yaitu para dewi yang tinggal di neraka. Dan Ketua Sekte mereka, Sang Frost Demoness Bai Yuren, merupakan dewi itu sendiri.Orang-orang di Dunia Manusia membuat julukan yang diperuntukkan kepada 3 wanita tercantik di Dunia Manusia, yang dipanggil sebagai Three Fairies. Ketiga wanita ini adalah para wanita dengan kecantikan yang tidak bisa disamakan dengan wanita lainnya. Hanya dengan kecantikannya, bahkan orang-orang rela me
Seorang pria tua dengan rambut putih dan wajah yang menyeramkan berdiri di tengah perkumpulan Nine Nether. Auranya yang sangat kuat terasa dengan jelas di setiap sudut ruangan, dengan jenis aura berbeda karena terasa sangat gelap dan haus darah yang besar. Meskipun dia seorang pria tua dengan wajah menyeramkan, tidak ada satupun keriput pada wajahnya dan perawakannya juga sangat tinggi dengan otot yang terlihat disetiap bagian tubuhnya yang tertutup jubah hitam.“Wajah yang menyeramkan, aura yang gelap dan haus darah. Tetua, apa pria tua itu adalah dia?” tanya Gu Xin pada Tetua Tingxian yang berdiri tepat di sampingnya.“Itu benar. Kultus Demon God memiliki tiga pilar terkuat sebagai pemimpin tertinggi mereka yang rumornya mengatakan bahwa mereka sudah ada sejak penciptaan Kultus Demon God, yang dikenal sebagai Tiga Leluhur Iblis. Pria tua disana adalah salah satu dari Tiga Leluhur Iblis Kultus Demon God, Mo Zhenkui! Karena kekuatan besarnya dan sifat kejamnya, dia dijuluki sebagai Cr
“Selamat datang di Violet Thunder Temple!” ucap Song Yizue. Setelah dilihat lebih dekat, ternyata memang tidak ada hal yang menakjubkan. Bangunan Kultus Divine Heavenly Demon atau Aliansi Wulin tentu saja lebih indah dan megah daripada ini. Tapi kuil yang ada di tengah itu merupakan sesuatu yang berbeda. Kuil yang dinamakan Violet Thunder Temple itu persis seperti yang diceritakan Duan Yi padanya. Kuil kecil itu terlihat megah dan memancarkan Qi Petir yang murni dan sangat melimpah. Memang tidak berlebihan jika mengatakan kalau kuil ini merupakan versi kecil dari Thunder Storm Valley dengan Qi Petir yang lebih aman.“Saudara Hao Tian, apa kau ingin melihat-lihat sekte dulu? Atau kau ingin langsung bertemu Ketua Sekte?” tanya Song Yizue.“Mari kita langsung bertemu Ketua Sekte saja,” jawab Hao Tian. Dia tidak memiliki waktu untuk berkeliling sekte. Dia harus memanfaatkan waktu yang kurang dari satu tahun ini dengan sebaik mungkin.“Baiklah. Aku akan menyampaikannya ke Ketua Sekte. Sem
“Tunggu, Rekan Kultivator!” Ketika Hao Tian ingin pergi dari Thunder Storm Valley, dia dihentikan oleh suara seorang wanita. Ketika menoleh, dia terkejut karena ketiga orang yang dia lihat ketika pertama datang ke tempat ini ternyata masih ada disini. Apa mereka menunggunya?“Maaf mengganggu waktumu, Rekan Kultivator. Namaku Song Yizue, dan ini kedua adik juniorku, Leng Ji dan Duan Yi. Kami adalah murid Violet Thunder Temple yang tidak jauh dari sini,” ujar Song Yizue. Leng Ji adalah pemuda berambut coklat sedangkan Duan Yi adalah wanita berambut pendek. Ketiganya mengangguk pada Hao Tian.“Namaku Hao Tian, aku murid Kultus Divine Heavenly Demon,” ucap Hao Tian.“Murid Kultus Divine Heavenly Demon?!” seru Song Yizue dengan terkejut. Kultus Divine Heavenly Demon memang memiliki banyak murid berbakat, tapi dia tidak menyangka kalau Hao Tian merupakan salah satu diantaranya. Selain itu, Hao Tian ini bukan hanya berbakat tapi juga memiliki kemampuan aneh yang membuatnya bisa menyerap Qi P
“Dimana ini?” Hao Tian melihat ruang putih dengan petir ungu yang terus menyambar dan juga kobaran api yang mengelilinginya.“Aku tidak menyangka kalau kaulah orang yang akan meneruskan Teknik Lightning Flame Divine Art milikku.” Hao Tian seketika menolehkan kepalanya ke arah suara. Itu suara yang tenang tapi Hao Tian bisa merasakan kekuatan yang besar di setiap katanya. Suara itu berasal dari seorang pria paruh baya berambut hitam dengan beberapa bagian yang berwarna ungu. Jubah ungu putih dan juga wajah tenangnya membuatnya terlihat berwibawa dan lembut tapi di saat bersamaan Hao Tian juga bisa merasakan kekuatan yang mengalir di setiap gerakannya. Tapi dari semua itu, yang membuatnya tertarik adalah auranya yang terasa sangat familiar, itu adalah aura yang sama dengan Teknik Lightning Flame Divine Art. Menambahkan ucapannya, Hao Tian bisa menebak kalau dia adalah pemilik asli dari Teknik Lightning Flame Divine Art, Lightning Flame Emperor.“Junior Hao Tian memberi hormat pada Seni
Pada akhirnya, Hao Tian khawatir tanpa sebab. Setelah menyusuri hutan itu selama beberapa hari, Hao Tian belum menemukan Spirit Beast yang sekuat macan hitam sebelumnya. Tapi dia sudah lama berhenti memikirkannya dan fokus untuk sampai di tempat tujuannya saja.Hao Tian melompati dahan-dahan pohon dengan cepat. Karena hutan ini dipenuhi dengan Spirit Beast dengan kecepatan tinggi, bergerak secara diam-diam dan memburu mereka dengan panah menjadi kurang efektif. Jadi Hao Tian memutuskan untuk bergerak secepatnya. Tapi dia juga harus tetap waspada agar tidak terkena serangan kejutan.Setelah beberapa hari menyusuri hutan, Hao Tian mulai menyadari kalau apa yang dikatakan rumor tentang Thunder Storm Valley ini benar adanya. Spirit Beast yang ada disini sangatlah banyak dan masing-masing dari mereka juga sangat kuat dengan Elemen Petir yang dipasok dari Qi Petir yang menyebar dari Thunder Storm Valley. Hanya dalam beberapa hari ini saja, Hao Tian sudah menemui puluhan Beast Emperor dan be
“Siapa orang desa ini, Hua Yin?” tanya seorang pria muda di samping Hua Yin sambil memandang rendah dan penuh permusuhan pada Hao Tian.“Dia temanku. Dia murid Kultus Divine Heavenly Demon,” jawab Hua Yin.“Murid Kultus Divine Heavenly Demon? Bocah lusuh ini? Candaanmu mulai lucu sekarang, Hua Yin,” ucap pemuda itu sambil tertawa meremehkan Hao Tian.“Hua Yin, apa anjing kecilmu ini tidak memiliki sopan santun?” tanya Hao Tian dengan kesal.“Siapa yang kau panggil anjing kecil, huh?” pemuda itu pun maju ke hadapan Hao Tian dan mengeluarkan auranya yang menekan Hao Tian.Hao Tian memandanginya dengan remeh. Mana bisa aura selemah ini menekannya. Auranya memang melimpah, tapi tidak ada kekuatan yang bisa mengendalikannya. Walaupun kultivasinya berada di Ranah Martial Saint, tapi kekuatannya tidak lebih dari Ranah Martial Emperor. Sepertinya dia berkultivasi dengan banyak pil dan herbal saja tanpa ada latihan yang keras untuk mengimbanginya.Hua Yin pun sampai menghela nafas dengan kelak
“Orang yang ditakdirkan menguasai Lightning Flame Divine Art? Aku?” tanya Hao Tian dengan bingung.“Ya. Sepertinya kau belum tahu kalau kau sudah melangkah ke tingkatan yang belum pernah dialami oleh siapapun yang memulai mempelajari teknik itu. Apalagi kau hanya membutuhkan waktu satu bulan. Hao Tian, Lightning Flame Divine Art ini jauh lebih hebat daripada yang kau pikirkan. Teknik ini bisa membawamu ke tingkatan yang tidak kau ketahui,” ucap Tetua Zhuge dengan serius.Tentu saja Hao Tian sangat setuju dengan ucapannya. Bahkan hanya dengan melihat bagian pertamanya saja, dia tahu bahwa buku teknik ini adalah buku teknik yang tidak bisa didapatkan hanya dengan harta saja. Mungkin seperti ceritanya, harus ada takdir yang mengikatnya. Karena sekarang Tetua Zhuge mengatakan kalau dia memang ditakdirkan untuk menguasainya, maka itu hal yang bagus. “Tapi kurasa kau memiliki masalah dengan sirkulasi Qi Lightning Flame. Flame Qi milikmu sangat kuat karena konstitusi tubuhmu yang kaya akan
Hao Tian mengikuti Tetua itu dan meninggalkan orang-orang yang terkejut dengan perkataan Tetua tersebut. Hao Tian pun mendengar hal apa yang mereka rebutkan. Hal yang mereka rebutkan itu hanya satu, yaitu Tetua Zhuge.Tetua Zhuge adalah Tetua yang bertanggung jawab atas Perpustakaan Bela Diri. Tapi jika hanya ini, orang-orang tidak akan membuat keributan sebesar ini. Tetua Zhuge bukan hanya seorang Tetua Kultus Divine Heavenly Demon biasa, dia juga dulunya merupakan Penasihat Agung Aliansi Wulin yang memiliki julukan Sarjana Otak Surga atau Heavenly Brain Zhuge. Dia memang hanya seorang sarjana yang tidak memiliki banyak kekuatan, tapi dia memiliki kekuatan lain yang jauh lebih besar dari siapapun, yaitu pengetahuan.Sebelum Tetua Zhuge bergabung dengan Kultus Divine Heavenly Demon, Kultus memang telah berkuasa dengan kekuatan mereka yang luar biasa. Tapi dengan bergabungnya Tetua Zhuge, orang-orang perlahan tunduk bahkan sebelum Kultus mengerahkan kekuatannya. Lagipula, gabungan anta
Sebuah siluet raksasa naik ke langit dan menutupi Hao Tian dengan bayangannya. Hao Tian menatapnya dengan mata yang bergetar dan tubuh yang berusaha bangun dari keadaan menyedihkannya. “Sial... Apa aku akan mati disini?...” gumam Hao Tian dengan getir. BRUUK! Sesaat kemudian, siluet itu jatuh dan berdebum menghantam tanah. Kepalanya tepat jatuh di hadapan Hao Tian. Dia bernafas dengan lega dan kembali bersandar, mengistirahatkan dirinya. Kini, Piton Raksasa benar-benar sudah mati. Setelah memulihkan sedikit energinya, Hao Tian segera bangun dan mendekat ke arah mayat Piton Raksasa. Ini adalah tubuh seekor Divine Beast yang berharga, dia tidak bisa meninggalkannya begitu saja. Lagipula dia mengalahkannya dengan mati-matian, jadi dia harus mengambil sebanyak mungkin. Tapi tetap saja, dia tidak bisa membawa semua bagian tubuhnya. Dia hanya mengambil yang berharga saja seperti organ-organ dalamnya yang belum rusak dan Beast Core miliknya. Sebelum pergi, Hao Tian tidak lupa untuk memba
“Benar-benar manusia yang bodoh!” raung Piton Raksasa.Meskipun berpikir begitu, dia merasa kalau orang ini tidak seperti manusia bodoh yang biasa dia hadapi. Serangan yang sebelumnya saja sudah cukup untuk membuktikannya. Walaupun dia dapat menahannya, kerugian yang dia alami tidaklah sedikit. Serangan sebelumnya mampu menghancurkan dan membersihkan sisik-sisik keras di bagian ekornya. Karena itu, kini bagian ekornya tidak memiliki sisik untuk melindunginya. Serangan itu cukup mengerikan untuk seukuran manusia yang biasanya lemah.“Ini bukanlah kebodohan, ini dinamakan kepercayaan diri!” seru Hao Tian sambil terus terbang dengan cepat.Hao Tian mengacungkan jarinya dan menggunakan Meteor Finger untuk terus menembaki seluruh bagian tubuh Piton Raksasa. Dia melakukannya sambil mengitari tubuhnya, berharap ada bagian lemah yang bisa dia fokuskan. Tiba-tiba dia menyadari satu hal.Hao Tian terbang ke bagian belakang dan melihat kalau ekornya tidak lagi dilindungi oleh sisik keras. Rupan