“Adik Tian, tinju tidak punya mata. Jadi, jangan salahkan aku jika kau terluka,” ucap Hai Rong.
“Kakak Hai Rong, kita adalah Kultivator, luka adalah hal yang harus dilalui untuk menjadi kuat,” ucap Hao Tian.
“Haha, aku suka itu. Kalau begitu mari kita mulai saja,” ucap Hai Rong, yang kemudian mengeluarkan Qi pada kedua tangannya.
“Baiklah.” Hao Tian juga mengeluarkan Qi-nya yang berbentuk menjadi api yang membara melingkari tubuhnya. Api itu sangat panas, sampai merubah atmosfir disekitarnya dari dingin menjadi panas.
Semua orang yang ada di Arena Pertarungan itu, Para Senior dan Ketua Sekte, terkejut ketika merasakan hawa panas yang berasal dari api yang mengelilingi Hao Tian. Atmosfir di Sekte Demoness itu dipenuhi dengan Energi Yin yang bersifat dingin, tapi api Hao Tian benar-benar membuatnya menjadi panas. Meskipun hanya di sekitar Arena Pertarungan, itu sudah sangat kuat untuk bisa merubah lingkungan Energi Yin manjadi panas.
Bummm!
Hai Rong memasang kuda-kuda dan Energi Yin yang sangat kuat keluar dari tubuhnya. Energi Yin ini terasa kasar dan sangat kuat. Sepertinya Energi Yin ini berasal dari Teknik Kultivasinya.
“Pertarungan yang sesungguhnya itu hanya menggunakan tangan kosong, benarkan Hao Tian?” seru Hai Rong.
“Benar, Kakak Hai Rong. Tapi maaf, tanganku tidak benar-benar kosong,” seru Hao Tian sembari menembakkan bola api yang besar dengan kedua tangannya.
“Hmph! Serangan yang remeh!” Hai Rong menerjang ke depan dan membelah bola api yang besar itu dengan tangan kanannya.
Bummm!
Whoosh!
Begitu bola api terbelah dua dan meledak, Hao Tian muncul di balik ledakan dan melayangkan tinju berapinya.
Hai Rong yang telah bersiap akan serangan kejutannya melayangkan tinjunya dan suara berdebum yang keras tercipta ketika tinju keduanya pun bertemu.
Hao Tian memutar tubuhnya dan melayangkan kakinya dan menjatuhkannya ke arah kepala Hai Rong. Serangannya terlihat seperti kapak yang akan membelah kayu. Namun, kapak yang ini memiliki api panas yang membara di ujungnya.
“Seperti biasa, gerakanmu sangat lincah. Aku suka itu, Adik Tian! Tapi itu masih tidak cukup,” seru Hai Rong ketika melihat gerakan Hao Tian.
“Tentu saja, aku tahu itu,” ucap Hao Tian. Begitu serangannya berhasil dihindari, kakinya menyerang ke arah lain dengan api yang membara. Setiap serangan Hao Tian dipenuhi dengan api yang membara saat ini dan itu membuat Hai Rong semakin merepotkan.
Haaa!
Hao Tian memukul dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan pada tinju dan apinya. Melihat serangan kuatnya, Hai Rong hanya bisa menyilangkan kedua tangannya untuk menahannya.
Whooshh!
Bummm!
Keukk!
Serangan Hao Tian yang sangat kuat berhasil melemparkan Hai Rong ke Arena Pertarungan sampai menghancurkan arena. Tidak berhenti sampai disitu, api yang sangat besar menyerangnya dari langit. Arena Pertarungan dipenuhi dengan api yang membara.
Semua orang tercengang melihat kekuatan yang dimiliki Hao Tian. Mereka tidak menyangka jika dia akan menjadi sekuat ini setelah fokus berkultivasi selama beberapa bulan ini.
Hai Rong adalah seorang Ahli Ranah Martial Emperor Tahap Akhir yang sangat kuat. Sedangkan Hao Tian hanya ada di Ranah Martial King Tahap Menengah, mereka tidak menyangka jika Hao Tian bisa mengalahkannya dengan cukup mudah.
Di dunia ini Ranah Kultivasi dibagi menjadi 6 Ranah, mulai dari Ranah Houtian, Ranah Xiantian, Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor, Ranah Martial Saint, dan Divine Realm.
Ranah Houtian dan Ranah Xiantian memiliki 9 ranah kecil di dalamnya. Ranah Martial King, Ranah Martial Emperor dan Ranah Martial Saint memiliki tiga tingkatan, yaitu Tahap Awal, Tahap Menengah, dan Tahap Akhir. Sedangkan Divine Realm memiliki tiga Ranah di dalamnya, yaitu Ranah Divine Sea, Ranah Divine Domain, dan Ranah Divine God.
“Hahaha! Pukulanmu sangat kuat, Adik Tian!” Suara tawa yang besar keluar dari ledakan, bersamaan dengan seorang wanita berambut merah pendek. Bajunya sedikit terbakar karena serangan api Hao Tian, yang membuatnya memperlihatkan kulit halus dan bentuk tubuh yang cukup berotot tapi menawan. “Tapi aku tidak menyangka kemesumanmu keluar disaat seperti ini.”
“Bukan begitu, Kakak Hai Rong. Aku hanya ingin melihat wajah asli kakakku saja, bukankah tidak masalah jika seorang adik penasaran akan kakaknya,” ucap Hao Tian sambil tersenyum kecil.
“Hmph!” Hai Rong mengeluarkan kain dan menutupi tubuhnya. Lalu dia melambaikan tangannya pada para senior, “aku tidak membawa baju, jadi aku akan kembali duluan.”
“Tidak, Hai Rong. Langsung kembali ke Aula setelah mengenakan bajumu. Masih ada hal yang ingin aku bahas, tentang Kompetisi Nine Nether dan para pemuda berbakat yang perlu di waspadai,” ucap Ketua Sekte.
“Baiklah,” ucap Hai Rong sambil meninggalkan Arena Pertarungan.
Kemudian, mereka kembali ke Aula Ketua Sekte dan melanjutkan rapat mereka, tentang Kompetisi Nine Nether.
“Di Kompetisi Nine Nether nanti akan ada mode yang membuat kalian berpencar, yang mana membuat kalian harus mengandalkan kemampuan kalian sendiri. Jadi ada beberapa orang yang perlu kalian waspadai ketika bertemu dengannya. Dalam perhitunganku, setidaknya 10 orang,” ucap Ketua Sekte.
Ketua Sekte menyebutkan 10 orang yang perlu diwaspadai di Kompetisi Nine Nether. Mereka adalah Gui Zheng dari Klan Gui, Hui Jie dari Sekte Dark Profound, Jiang Er dari Sekte Deathly Sword, Gu Bei dari Slave Mansion, Ren Ling dari Sekte Jade Venom, Yong Zhen dari Demons Gate, Xi Shiyue dari Five Poison Valley, Leng Guang dari Kultus Demon God, dan Mo Wujiang dari Kultus Demon God.
Kesembilan orang tersebut merupakan pemuda berbakat dari Nine Nether. Satu lainnya adalah yang paling mengejutkan karena dia bukan berasal dari salah satu Nine Nether namun dia memiliki kekuatan yang setara dengan para pemuda paling berbakat di Nine Nether, dia adalah Hua Yin dari Sekte Moon Flower.
“Jika kalian menemukan salah satu dari mereka ketika sendirian, lebih baik segera bersembunyi atau hindari dia. Ini adalah keadaan paling rapuh kita, jadi jangan anggap remeh Kompetisi Nine Nether. Jika satu orang saja tumbang di Kompetisi Nine Nether, mungkin itu akan menjadi akhir bagi Sekte Demoness,” ucap Ketua Sekte.
“Karena Hao Tian sudah membuktikan kekuatannya, dia akan mengikuti Kompetisi Nine Nether, mengisi kursi kosong yang seharusnya diisi Kakak Senior Kedua kalian,” lanjut Ketua Sekte. Meskipun Sekte Demoness adalah sekte khusus wanita, tidak ada aturan kompetisi yang tidak memperbolehkan mereka mengikutsertakan seorang lelaki di Sekte khusus wanita, jadi tidak akan masalah Hao Tian mengikutinya.
Orang-orang yang berkumpul hari ini adalah yang terkuat diantara murid Sekte Demoness yang lainnya. Tapi masih ada dua orang yang lebih kuat dari mereka. Salah satunya adalah yang dibicarakan Ketua Sekte, yang merupakan kakak kedua mereka, Qin Yixue. Satu lainnya adalah kakak pertama sekaligus yang terkuat diantara semua murid Sekte Demoness, dia juga merupakan salah satu dari yang terkuat diantara para pemuda Nine Nether, Li Ningxuan.
“Baiklah, kupikir sudah cukup. Kita akan berkumpul kembali sebelum berangkat ke lokasi Kompetisi Nine Nether,” ucap Ketua Sekte. Kemudian, semua orang berdiri dan mulai meninggalkan Aula Ketua Sekte.
“Hao Tian, tetaplah disini,” ucap Ketua Sekte. Hao Tian yang sudah ingin pergi berbalik dan menghampiri Ketua Sekte. Sepertinya akan ada hal penting untuk dibicarakkan.
"Ada apa, Kakak Yuren? Apa kau merindukanku setelah tidak bertemu selama beberapa bulan?" tanya Hao Tian sambil menghampiri Ketua Sekte. "Mulutmu nakal seperti biasanya, Hao Tian. Kemarilah, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan tentang Kompetisi Nine Nether," ucap Ketua Sekte sambil menepuk sofa panjangnya. "Hmm. Baiklah." Hao Tian kemudian duduk di sebelahnya, menghadap ke arahnya. "Hao Tian, aku tahu betul kekuatanmu itu memang setara dengan para senior-mu, tapi Kompetisi Nine Nether tidak sesederhana kelihatannya. Ada bahaya tersembunyi yang telah disiapkan Nine Nether," ucap Ketua Sekte dengan nada khawatir. "Kau sangat mengkhawatirkanku, Kakak Yuren. Tapi aku adalah seorang pria, aku punya keluarga yang semuanya adalah perempuan. Mau sekuat apapun kalian, harus ada seorang lelaki yang melindungi kalian dan aku adalah lelaki tersebut," ucap Hao Tian dengan serius sambil menatap mata Ketua Sekte. Ketua Sekte balas menatap mata Hao Tian dengan hangat. Dia benar-benar sudah menj
“Ayo, kita tidak bisa terlambat,” ucap Ketua Sekte Yuren di atas seekor bangau putih raksasa, dia ditemani dua Tetua yang kuat di sampingnya. Dilihat dari luar saja, semua orang sudah tahu bahwa Spirit Beast ini memiliki kekuatan yang sangat tinggi. Bangau putih ini adalah Spirit Beast milik Ketua Sekte, merupakan Spirit Beast Tingkat Saint yang setara dengan Kultivator Ranah Martial Saint, Snow Crane!Kemudian, 5 murid yang menjadi perwakilan Sekte Demoness untuk Kompetisi Nine Nether naik ke atas bangau salju raksasa itu. Kelima orang itu adalah Hao Tian, Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, dan Deng Yuan, seorang wanita cantik dengan rambut hitam yang diikat.Selain Hao Tian yang ada di Ranah Martial King dan Gu Xin yang ada di Ranah Martial Saint, ketiga lainnya ada di Ranah Martial Emperor yang kuat. Persyaratan untuk mengikuti Kompetisi Nine Nether adalah murid dengan umur yang kurang dari 30 tahun dan kultivasi di Ranah Martial Emperor ke bawah dengan satu Kultivator Ranah Martial Saint
“Hai Rong, Yin Mei, Gu Xin, Deng Yuan! Jangan terlalu banyak menggunakan kekuatan kalian, cukup kalahkan Spirit Beast dibawah Tingkat Saint saja. Untuk Tingkat Saint dan diatasnya, biar kami yang urus!” seru Tetua Tingxian.Jika perjalanannya lancar, mereka akan sampai pada sore hari. Pada malam harinya, akan ada pertemuan antara Nine Nether yang mungkin akan ada pertarungan kecil disana. Meskipun dibilang pertarungan kecil, Kultivator dari Nether tidak pernah segan-segan pada lawannya dalam pertarungan manapun. Jadi, akan lebih baik jika mereka tidak terluka ataupun kekurangan Energi Spiritual sebelum pertarungan itu.Groaarr!Gerombolan Spirit Beast menyerbu ke arah mereka secara bersamaan, setiap dari mereka memiliki kekuatan yang setara dengan Puncak Ranah Martial Emperor dan beberapa diantaranya merupakan Spirit Beast Tingkat Saint.Whoosh~Ketua Sekte naik ke langit secara perlahan dan dengan anggun. Kemudian, aura di sekitar menjadi dingin, dengan angin dingin yang mulai berhem
“Selamat telah menerobos ke Ranah Martial Emperor, Hao Tian. Kau seorang Kaisar sekarang,” ucap Ketua Sekte sambil tersenyum pada Hao Tian, yang masih dilapisi oleh api yang membara. Kaisar adalah sebutan pada seorang Kultivator Ranah Martial Emperor.Tetua Tingxian dan Tetua Shiling juga senang melihat Hao Tian berhasil menerobos ke Ranah Martial Emperor. Dengan peningkatan kekuatannya ini, Sekte Demoness akan memiliki persentase kemenangan yang tinggi.Namun, mereka berfikir kalau penerobosan dan peningkatan kekuatan Hao Tian ini tidak masuk akal. Selain adanya fenomena yang menakjubkan itu, kekuatannya juga sangat meningkat sampai dia seakan menerobos ke Ranah Martial Saint, bukan ke Ranah Martial Emperor. Entah itu bagian dari keistimewaan seorang Demigod, atau memang Hao Tian adalah seorang monster. Tapi, yang manapun itu, masihlah hal yang sangat bagus untuk Sekte Demoness.“Dengan kekuatanku sekarang, aku yakin bisa membuat Sekte Demoness naik ke kursi atas Nine Nether,” ucap H
“Spirit Beast itu benar-benar kuat. Apa Spirit Beast Tingkat Divine memang sekuat ini, sampai bisa menyamai tiga Ahli Divine Realm?!” seru Hao Tian. Dia benar-benar tidak menyangka jika Ahli Divine Realm dan juga Spirit Beast Tingkat Divine akan memiliki kekuatan sebesar ini.“Tidak. Meskipun mereka sama-sama ada di Ranah Divine, Spirited Emperor Ape adalah salah satu Spirit Beast Tingkat Divine terkuat. Kita benar-benar sial bertemu dengannya,” ucap Gu Xin.“Lalu, apa Ketua Sekte dan 2 Tetua akan dikalahkan?” tanya Deng Yuan.“Sepertinya tidak juga. Spirited Emperor Ape terlalu meremehkan gabungan serangan terkuat dari Ketua Sekte dan 2 Tetua,” ucap Gu Xin dengan penuh harap. Dia berharap kalau Spirited Emperor Ape benar-benar meremehkan kekuatan lawan dan mengendurkan kekuatannya.Bummm!Gabungan serangan terkuat dari Ketua Sekte dan 2 Tetua masih beradu hebat dengan tinju Spirited Emperor Ape. “Kita tidak bisa menahan ini terlalu lama, dorong saja dia dengan kuat!” seru Ketua Sekt
Setengah hari kemudian, saat matahari tenggelam, Snow Crane bersama beberapa orang di punggungnya sampai di markas dari kekuatan terkuat milik Nine Nether, Kultus Demon God!“Jadi ini Kultus Demon God. Benar-benar dipenuhi dengan warna hitam dan aura mencekam,” ucap Hao Tian begitu melihat pemandangan di depannya.Kultus Demon God adalah sekte yang sangat luas yang tersembunyi dibalik pegunungan yang mengelilinginya. Pegunungan itu juga bukanlah pegunungan biasa, karena di dalamnya terdapat tambang material berharga yang membuat mereka menjadi salah satu sekte terkaya di Dunia Manusia. Bangunan-bangunan megah Kultus Demon God, yang dipenuhi warna hitam, juga menggunakan material berharga itu sebagai salah satu bahannya. Dan seperti yang Hao Tian bilang, Kultus Demon God memiliki aura yang mencekam. Semua aura itu berasal dari satu sumber.“Patung apa itu? Patung itu sangat menyeramkan dan membuatku merinding,” ucap Deng Yuan sembari memerhatikan patung raksasa yang ada di bagian belak
Snow Crane mendarat di alun-alun Kultus Demon God yang sangat luas. Selain perwakilan Sekte Demoness, perwakilan sekte lainnya juga sudah berkumpul di alun-alun Kultus Demon God. Sebagian lainnya langsung berkumpul di Arena Pertarungan yang ada di gunung sebelah.Begitu mereka turun, orang-orang yang ada di alun-alun mulai berkumpul di sekitar mereka dan berbincang tentang Sekte Demoness, yang walaupun lemah tapi diisi oleh para wanita dengan wajah yang menyamai seorang dewi. Bahkan orang-orang dari Nine Heavens menyebut Sekte Demoness dengan nama Sekte Dewi Iblis, yaitu para dewi yang tinggal di neraka. Dan Ketua Sekte mereka, Sang Frost Demoness Bai Yuren, merupakan dewi itu sendiri.Orang-orang di Dunia Manusia membuat julukan yang diperuntukkan kepada 3 wanita tercantik di Dunia Manusia, yang dipanggil sebagai Three Fairies. Ketiga wanita ini adalah para wanita dengan kecantikan yang tidak bisa disamakan dengan wanita lainnya. Hanya dengan kecantikannya, bahkan orang-orang rela me
Seorang pria tua dengan rambut putih dan wajah yang menyeramkan berdiri di tengah perkumpulan Nine Nether. Auranya yang sangat kuat terasa dengan jelas di setiap sudut ruangan, dengan jenis aura berbeda karena terasa sangat gelap dan haus darah yang besar. Meskipun dia seorang pria tua dengan wajah menyeramkan, tidak ada satupun keriput pada wajahnya dan perawakannya juga sangat tinggi dengan otot yang terlihat disetiap bagian tubuhnya yang tertutup jubah hitam.“Wajah yang menyeramkan, aura yang gelap dan haus darah. Tetua, apa pria tua itu adalah dia?” tanya Gu Xin pada Tetua Tingxian yang berdiri tepat di sampingnya.“Itu benar. Kultus Demon God memiliki tiga pilar terkuat sebagai pemimpin tertinggi mereka yang rumornya mengatakan bahwa mereka sudah ada sejak penciptaan Kultus Demon God, yang dikenal sebagai Tiga Leluhur Iblis. Pria tua disana adalah salah satu dari Tiga Leluhur Iblis Kultus Demon God, Mo Zhenkui! Karena kekuatan besarnya dan sifat kejamnya, dia dijuluki sebagai Cr
Pertandingan selanjutnya adalah Qin Yixue melawan Tang Shiyue. Mereka berdua berada di ranah yang berbeda. Qin Yixue adalah seorang ahli Ranah Divine Sea yang sangat kuat, yang mungkin saja bisa setara atau bahkan lebih kuat dari Mo Yue. Sedangkan Tang Shiyue hanya ada di Tahap Puncak Ranah Martial Saint. Perbedaan antara keduanya bagaikan langit dan bumi. Namun, Tang Shiyue tidak ingin menyerah sebelum bertarung, dia ingin menjadikan ini sebagai pembelajaran.Ini akan menjadi pertarungan yang menarik. Di satu sisi, Hao Tian belum pernah melihat kekuatan Qin Yixue secara jelas. Bersama Li Ningxuan, Qin Yixue menjadi dua murid terkuat Sekte Demoness yang tidak bisa digoyahkan oleh siapapun. Bahkan di Benua Wulin, mungkin hanya Mo Yue yang bisa mengalahkan Qin Yixue. Di sisi lain, Hao Tian penasaran dengan perkembangan Tang Shiyue. Dulu dia dijuluki sebagai salah satu yang terkuat di Benua Manusia. Perubahan apa yang terjadi pada Tang Shiyue setelah dia menjadi anggota Klan Tang?“Kuden
Ronde kedua berjalan dengan cepat seperti halnya pertarungan Hao Tian. Semua orang yang lolos itu memiliki kekuatan yang jauh melebihi lawannya. Mereka juga merupakan orang-orang yang Hao Tian kenal dan perhatikan sebelumnya. Orang-orang yang memenangkan ronde kedua diantaranya adalah Hua Yin yang akan melawan Hao Tian di ronde ketiga, Qin Yixue akan melawan Tang Shiyue, Ling Zhenwu akan melawan Feng Zhuxian, kemudian Wu Daotian akan melawan Mo Yue.Setelah waktu istirahat berakhir, ronde ketiga pun segera dimulai. Ronde ketiga diawali dengan pertarungan antara Hao Tian melawan Hua Yin. Hua Yin masih sama seperti dulu, cantik dan menawan. Dia naik ke arena dengan membawa sebuah pedang. “Hao Tian, sepertinya perjalananmu ke Thunder Storm Valley membuahkan hasil,” ucap Hua Yin. Dia selalu dikejutkan oleh kekuatan yang Hao Tian tampilkan, entah itu dulu saat masih di Benua Manusia ataupun sekarang. Bahkan sekarang kekuatannya menjadi jauh lebih kuat sampai bisa setara dengan Mo Yue yang
Petir-petir kecil yang saling terhubung dan tersebar mengirim ratusan Lightning Strike pada satu target yang sama, Song Yizu. Ledakkan besar pun tak terelakkan. Ini adalah jurus yang baru saja terpikirkan Hao Tian, dia tidak menyangka akan menjadi sekejam ini. Apa Song Yizu baik-baik saja?Tidak lama setelah ledakan, Song Yizu keluar dari asap ledakan dengan luka bakar di beberapa bagian tubuhnya. Dia mengeluarkan sebuah senjata berupa tombak dengan ujung yang sangat tajam. Kemudian dia melompat mendekati Hao Tian sambil menghunuskan tombaknya. Belum sampai di dekat Hao Tian, tombak itu menembakkan petir ungu dari ujung pisaunya yang mengarah langsung pada Hao Tian.Hao Tian mampu menghindari serangan itu dengan mudah. Tapi dia terkejut karena yang datang setelahnya adalah Song Yizu sendiri. Sepertinya dia memutuskan untuk melakukan pertarungan jarak dekat. Lagipula Hao Tian bisa dibilang sebagai petarung jarak jauh karena teknik yang dia miliki. Tapi sayangnya untuk Song Yizu karena
Beberapa hari kemudian, para kultivator muda yang telah bergabung dengan Heavenly Sword Division berkumpul di arena Aliansi Wulin untuk melakukan pertarungan peringkat. Seluruh anggota Heavenly Sword Division berjumlah 30 orang. Pertarungan ini bukan hanya menentukan peringkat diantara ketiga puluh orang, tapi juga menentukan pembagian tim. Peringkat 1 sampai 10 akan menjadi Divisi Satu, peringkat 11 sampai 20 akan menjadi Divisi Dua, dan peringkat 21 sampai 30 akan menjadi Divisi Tiga. “Baiklah, mari kita mulai!” seru seorang Tetua Aliansi Wulin. Dia ditugaskan untuk membawa acara pertarungan ini.“Peraturannya sederhana, pertarungan ini akan menggunakan sistem gugur. Setiap peserta yang kalah tidak bisa melaju ke pertarungan selanjutnya. Tapi di akhir pertarungan nanti, setiap peserta yang tidak puas dengan hasilnya akan diizinkan untuk melakukan satu tantangan pada siapapun. Tapi tantangannya hanya terbatas pada satu kali kesempatan, karena itu pilihlah dengan bijak untuk mendapat
“Apa? Maksudmu Lord Heavenly Demon?” tanya Hao Tian dengan ragu. Bagaimana bisa dia mendatangi Lord Kultus Divine Heavenly Demon, ahli terkuat Benua Wulin, hanya untuk menanyakan masalah pribadinya?Walaupun dia mengatakan hal itu, pada akhirnya dia tetap pergi ke Heavenly Demon Palace untuk bertemu dengan Lord Kultus. Jika apa yang dikatakan Tetua Zhuge benar adanya, maka mungkin saja Lord Kultus bersedia memberinya beberapa informasi tentang kakeknya. Ini akan menjadi pertemuan pertama Hao Tian dengan Lord Kultus yang dikenal sebagai ahli terkuat Benua Wulin. Ini membuatnya sedikit gugup.“Kau dipersilahkan untuk masuk,” ucap penjaga Heavenly Demon Palace sambil membuka pintu. Lalu Hao Tian melangkah masuk dengan percaya diri, walaupun sedikit gugup.Hao Tian tidak sempat memerhatikan sekitarnya karena matanya langsung tertuju ke arah depan. Di ujung ruangan yang luas itu terdapat sebuah singgasana berukirkan naga. Ada seseorang yang duduk di atasnya. Begitu mendekat, Hao Tian bisa
Assassin King diganti jadi Death King---------------------------------------------Setelah melewati ketiga tes, Hao Tian dinyatakan lolos dan resmi menjadi anggota Heavenly Sword Division. Masih ada beberapa hari lagi sebelum hari yang ditentukan untuk memulai peperangan. Hao Tian harus kembali ke kultus dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang Blacklash Continent dan Dark Monastery. Selain itu, dia juga harus mendapatkan beberapa informasi tentang keadaan di Benua Nightstar saat ini. Karena mereka juga target dari peperangan, maka Hao Tian akan sekalian membalaskan dendamnya. Hao Tian tidak akan pernah melupakan hari dimana Aliansi Nightstar memburu keluarganya, yang berakhir dengan keruntuhan Keluarga Hao dan kematian kedua orang tuanya. Dia selalu memendam amarah terbesarnya selama bertahun-tahun. Karena sekarang dia memiliki kekuatan dan waktu yang pas, dia harus menuntaskan dendam ini.Hao Tian dan kelompok Kultus Divine Heavenly Demon kembali ke kultus. Pada akhirny
“Ini Bakat Putih, bakat tertinggi!” seru dua Tetua di samping Martial King Ji Tian. Mereka tidak menyangka akan melihat Bakat Putih disini. Mo Yue yang dikenal sebagai pemuda paling berbakat Benua Wulin saja hanya memiliki Bakat Ungu. Tidak ada yang terdeteksi sebagai pemilik Bakat Putih selama ratusan tahun. Martial King Ji Tian pun ikut terkejut melihatnya. Dia juga tidak pernah melihat seseorang dengan Bakat Putih seumur hidupnya. Patas saja bocah ini sudah menerobos ke Divine Realm di usianya yang belum sampai 20 tahun, ini menjadi masuk akal karena dia memiliki Bakat Putih. Tapi kemudian dia menenangkan dirinya. Bakat hanyalah nilai tambah pada seorang kultivator. Setinggi apapun bakatnya, kalau dia tidak bisa menggunakannya dengan baik maka akan sia-sia.“Bakat Putih memang sangat langka. Hao Tian, perlihatkan padaku kalau kau bisa menggunakan bakatmu itu dengan baik,” ucap Martial King Ji Tian.Hao Tian yang mengerti dengan ucapannya segera mengangguk dan mengalirkan energiny
“Martial King Ji Tian!”Hao Tian dan Mo Yue segera menarik kembali aura mereka saat Martial King Ji Tian keluar dari paviliun. Mereka mendekat dan memberi salam padanya.“Hao Tian, Kultus Divine Heavenly Demon memberi salam pada sang Martial King Ji Tian!” seru Hao Tian dengan semangat sambil mengangguk penuh hormat. Dia adalah seseorang yang pantas untuk diberi hormat.“Mo Yue, Kultus Divine Heavenly Demon memberi salam,” ucap Mo Yue dengan nada dingin seperti biasanya. Inilah sifat yang selalu diperlihatkan Mo Yue, bukan sifat bersemangat saat bertemu dengan Hao Tian seperti tadi.“Hmm. Sungguh sulit dipercaya dua orang jenius seperti kalian ada di satu sekte yang sama,” ucap Martial King Ji Tian sambil memperhatikan Hao Tian dan Mo Yue. Mo Yue selalu memegang posisi pertama di generasi muda sebagai orang paling kuat dan berbakat. Kekuatannya saat ini sudah setara dengan para tetua sekte, seperti yang diharapkan dari Tuan Muda Kultus Divine Heavenly Demon. Tapi kemudian dia melihat
Awan gelap yang berkumpul menutupi langit dan menghalangi cahaya bulan. Seekor makhluk yang terbuat dari petir seakan berenang di antara awan gelap itu, meraung dengan keras dari langit. Saat Hao Tian menurunkan tangannya sebagai isyarat, seekor naga petir raksasa turun dari langit dengan suara auman yang keras dan petir yang menggelegar. Naga petir raksasa itu langsung menghantam menara api. Lalu menara api meningkatkan kekuatannya, membuat serangan yang kuat jadi jauh lebih mengerikan!“ARGHHHH!!”Suara teriakan keras yang mengerikan terdengar dengan jelas dari dalam menara api, sudah pasti itu suara Yang Sha. Teriakannya seakan bisa membuat seseorang yang mendengarnya merasakan rasa sakit yang dia alami. Hui Qi pun sampai terkejut mendengarnya, membayangkan rasa sakit yang diderita Yang Sha walaupun memiliki tubuh sekuat itu. Itu hanya berarti kalau serangan Hao Tian sangat kuat sampai bisa menembus tubuh kokoh Yang Sha dengan mudah.Naga Petir yang turun kali ini cukup mirip denga