Bara Sena berdecak kagum meski dia sudah tahu sedikit mengenai jurus Seribu Es Langit yang menjadi andalan utama Sekte Awas Es. "Qing Yue juga pasti kelak akan menjadi sehebat Yue Fei...Apakah Yue Fei sama-sama guru di Istana Awan Es sama seperti Chu Yue Li?" batin Bara Sena."Ada ribuan binatang iblis yang mati membeku. Kau bisa memanennya untuk peningkatan kekuatan. Aku melihat kekuatan yang kau miliki adalah elemen api," kata Yue Fei.Bara tersenyum. Memang benar, dia memiliki kekuatan elemen api. Tapi yang menjadi andalan dia adalah kekuatan cahaya yang diturunkan dari keluarga Dewa Cahaya. Sebuah kekuatan yang lebih dahsyat daripada elemen apa pun kecuali Petir."Tapi, apakah laba-laba air itu masih ingin mengejar kita?" tanya Bara Sena."Tentu saja...Dia tak akan berhenti meski usaha pertamanya menyuruh bawahannya gagal. Meski begitu, kekuatannya menurun saat berada di daratan. Jadi, kita bisa dengan mudah mengalahkannya. Saat ini, tenaga dalam ku tinggal separuh setelah menggu
Yue Fei terus mencoba membangunkan Bara Sena yang masih belum tersadar dari jeratan ilusi milik gadis jelamaan dari laba-laba air. Tetap saja Bara Sena tak juga sadar dari jeratan ilusi."Sial...Apakah iya aku harus mencium dirinya untuk menyadarkan jiwanya?" batin Yue Fei sambil masih berusaha mengguncang tubuh Bara Sena.Gadis laba-laba itu tertawa cekikikan."Kau tak akan bisa menyadarkan dia jika kau tak menyentuh miliknya. Hanya itu satu-satunya cara untuk menyadarkan nya hik hik hik...!" kata gadis itu membuat Yue Fei melotot."Aku tak peduli apa yang kau katakan! Enyahlah!" teriak Yue Fei sambil melepas jarum es miliknya ke arah gadis laba-laba itu.Set!Gadis itu dengan mudah menghindari serangan tersebut. Dan dengan satu gerakan cepat dia bergerak ke arah Yue Fei.Grap!Tangan nya menyambar leher gadis itu lalu melemparnya ke arah batu raksasa.Tak ingin tubuhnya menghantam batu, dengan cepat Yue Fei membuat perisai es di bagian punggungnya."Jurus Bayangan Es!"Sebuah bayang
Sementara itu, di Kerajaan robo Lintang yang ada di tengah Pulau Jawa... Batara Geni menatap langit-langit kamarnya. Di sebelah nya terbaring sosok wanita berparas cantik luar biasa. Dia tak lain adalah Ratu Nawang Wulan, Ratu yang menguasai Laut Selatan."Seperti biasa, Kakang selalu hebat dan gagah perkasa..." kata wanita cantik itu sambil menyadarkan kepalanya di dada bidang sang Batara."Anak kita telah menikah...Aku penasaran, bagaimana rupa cucuku nanti. Apakah akan setampan diriku, atau malah lebih mirip dengan menantuku Gandi...?" Ratu Nawang Wulan tersenyum."Tentu saja dia akan mewarisi ketampanan kakeknya. Putri kita Maya, juga mewarisi aura mempesona yang kakang miliki. Aku yakin cucu kita pun sama..." sahut Ratu tersebut."Hufff...Berapa kali kita melakukannya hari ini Wulan?" tanya Batara Geni."Entahlah, mungkin lebih dari sepuluh kali. Aku tak sempat menghitung karena pikiranku dikuasai perasaan nikmat luar biasa. Jadi, aku tak mengingat pastinya..." kata Ratu Nawang
Yang Yue Fei mencengkram kepala Bara Sena yang tengah asyik bermain di bawah sana. Dia menggelinjang tak karuan."Aku mohon...hentikan...!" Tubuhnya yang polos tanpa pakaian telah basah oleh keringat. Entah sudah berapa kali dirinya mencapai puncak padahal, 'pertarungan' yang sebenarnya belum dimulai.Bara Sena menghentikan aksinya lalu merangkak di atas tubuh Yue Fei."Apakah kau merasa nikmat? Aku yakin kau telah merasakannya, tak hanya kenikmatan, bahkan Kutukan Es yang menghantui dirimu pun menghilang, benar begitu?" kata Bara lalu mencaplok dada Yue Fei sebelah kiri hingga membuat gadis itu menjerit keenakan."Apa...! Sebenarnya apa yang terjadi pada diriku...!?" tanya Yue Fei sambil mendesah.Bara menyeringai."Aku telah membantumu menghilangkan Kutukan Es yang ada didalam tubuhmu. Tak hanya itu, titik meridian mu yang tersumbat karena racun dingin itu juga terbuka sehingga kau bisa menjadi lebih hebat lagi mulai sekarang. Seharusnya kau berterimakasih kepada Dewa ini..." kata
Chu Yi melesat ke arah belasan Pendekar yang melindungi Xue Ruo dan An Yu.Su Mo Yi tak tinggal diam. Dia yang tahu jika kekuatan mereka tak cukup untuk menahan wanita di hadapannya tersebut segera menggunakan jurus terlarang yang dia miliki dari gurunya."Tak peduli apa yang akan terjadi, jurus Pembakar Jiwa ini harus aku gunakan jika ingin melindungi nona Xue...!" batin Su Mo Yi.Tubuhnya menyala merah mengeluarkan kekuatan yang cukup dahsyat. Chu Yi seolah tidak peduli. Tangannya bergerak cepat menyambar Su Mo Yi. Tap!Tangan wanita itu ditangkap begitu saja oleh Su Mo Yi. Chu Yi pun terkejut."Bagaimana bisa? Kau saat ini berada di tahap Alam Mendalam!?" Su Mo Yi tersenyum tipis."Nona Xue dan nona An, lebih baik segera tinggalkan tempat ini. Aku yang akan mengatasinya...Jika kalian berada di sini, itu hanya akan mengalihkan perhatianku...!" kata Su Mo Yi yang saat ini tubuhnya seperti diselimuti aura merah yang membara.Xue Ruo menoleh ke arah An Yu, keduanya pun mengangguk dan
Xue Ruo dan An Yu terpental setelah menahan serangan jarak jauh Chu Yi. Mereka berdua yang berada di ranah Penempaan Jiwa jelas bukan lawan wanita jelmaan binatang iblis tersebut."Menyerah sajalah kalian berdua...Aku tak akan membuat kalian berdua rusak. Karena itu menjadi tidak seenak saat masih utuh. Ke ke ke!" kata Chu Yi sambil menjulurkan lidah."Tak peduli seberapa lemah kami berdua...Kami tak akan takut melawan mu!" teriak Xue Ruo."Hahaha! Begitu ya? Semangat yang bagus untuk gadis muda seperti mu...Tapi sayang sekali, kau bukanlah apa-apa didepan Ratu Laba-Laba ini...!"Chu Yi melesat dengan jari mengembang seolah hendak mencabik-cabik tubuh Xue Ruo.An Yu membantu Xue Ruo menghadang wanita tersebut dengan kekuatannya yang mengandung elemen angin. Gelombang angin yang besar menghadang langkah Chu Yi. Namun wanita itu bisa menghindari serangan tersebut dan melompat ke udara tepat di atas An Yu."Kalau begitu kau dulu yang mati!" teriak Chu Yi lalu menghantam ke depan.Cahaya
Chu Yi menyeringai saat melihat Yue Fei yang kembali kepadanya."Kau terlihat putus asa menghadapi kekuatan milikku ya? Hahaha!" ucapnya mencibir.Yue Fei menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam pedang yang ada di tangannya. Kedua matanya tiba-tiba menyala sesaat sebelum tubuhnya tiba-tiba menghilang dari pandangan.Delapan mata Chu Yi berputar mencari ke segala arah."Menghilang!?"Tiba-tiba Yue Fei muncul tepat dihadapannya sambil menebas kepala laba-laba berukuran tiga kali lipat lebih besar dari dirinya tersebut.Srakkk!!!Tebasan itu membuat luka memanjang pada kepala laba-laba. Dan satu detik setelah itu, kepala laba-laba itu pun terbelah menjadi dua bagian hingga isi kepalanya terlihat."Belum cukup...!" ucap Yue Fei sambil mengerahkan kembali tenaga dalamnya. Pedang di tangannya bergerak lagi. Kali ini lebih cepat dan hampir tidak terlihat oleh mata.Tebasan itu tak terhitung jumlahnya. Setelah Yue Fei selesai, barulah terlihat tubuh laba-laba air tersebut telah hancur menjadi po
Bara Sena menyeka air matanya. Setelah sadar dirinya bersama dengan Yue Fei, rasa malu itu pun muncul."Maaf, aku malah menangis di depan mu...Tapi itulah kenyataan yang aku hadapi," kata Bara.Yue Fei tersenyum kecil."Aku sebenarnya tak begitu percaya dengan apa yang kau katakan. Sangat mustahil untuk percaya. Tapi aku juga tak melihat kau berbohong...Ini sangat aneh, apakah iya seorang dewa bereinkarnasi menjadi manusia? Terus, bagaimana kau bisa mati? Kau tak mungkin bunuh diri setelah ayah dan ibumu tewas kan?" tanya Yue Fei sambil menatap Bara seolah ingin langsung mendapat jawaban dari raut wajah pemuda itu."Aku mati saat bertarung melawan dewa bernama Ganesha. Itu terjadi saat pertempuran besar di dunia dewa 500 tahun yang lalu. Aku membantu Batara Geni setelah aku sadar ternyata dia dan ayah hendak menyelamatkan ibuku. Rupanya para dewa di kahyangan itu yang merencanakan untuk menebak ayahku masuk ke dalam langit ketiga dimana waktu itu aku hanya ingin membunuh siapa pun yan