Share

04

Author: Daisy
last update Last Updated: 2021-08-02 13:20:31

Setelah selesai makan, Laras pun membersihkan bibirnya dengan tissue yang dia bawa sendiri dari rumah. Malu juga jika sehabis makan bibirnya ada bekas makanan kan kurang pantas di lihat.

“Minta dong.” Ucap Damar

“Ini.” Ucap Laras sambil memberikan tissue yang masih bersih, iyalah masih bersih ya kali bekas Laras di berikan ke Damar.

“Makasih.” Ucap Damar lalu membersihkan bibirnya

Banyu yang melihat tingkah Laras dan Damar pun Cuma bisa berdehem dan berniat mencairkan suasana.

“Eh kak, mau tissue juga?.” Tanya Damar baik-baik

“Tidak terimakasih.” Ucap Banyu. Ya mungkin Banyu menolak karna dia kira tissue nya bekas Damar tadi kali ya, padahalkan bukan

“Ini kak, bibir kakak ada noda sausnya sedikit.” Ucap Laras memberikan tissue ke Banyu

“A,ah makasih.” Ucap Banyu menerima tissue tadi dengan sedikit gugup. Hei malu tau, sudah menolak tawaran Damar dan sekarang di bibir tiba-tiba ada noda saus kan memalukan.

“Iya kak sama-sama.” Ucap Laras kemudian tersenyum manis. Semua yang ada di sekitar kantin yang melihat senyum Laras pun terpesona dengan kecantikan Laras.

Ouh ayolah, bahkan Damar yang teman masa kecilnya saja jarang melihat senyum Laras secantik ini, atau mungkin Damar kurang memperhatikan saja? Tapi sungguh cantik senyuman yang di tunjukkan Laras sekarang.

Lihat Banyu dan semua murid yang melihat senyuman Laras tadi melongo begitu saja memandangi indahnya senyuman paras. Norak? Hei kemari saja lihat senyumannya begitu manis dan serasi dengan mukanya yang begitu cantik.

Setelah beberapa detik, Laras pun berhenti tersenyum dan kembali membersihkan bibirnya. Orang-orang yang tadi melihat senyuman Laras pun kembali sadar dan melakukan aktivitas nya lagi, seperti Banyu yang kembali membersihkan bibirnya yang terkena saus tadi.

“E,eh ngomong-ngomong, perkenalkan nama saya Banyu.” Ucap Banyu berniat memperkenalkan diri. Tidak usap memperkenalkan diri saja semua orang sudah tau nama kamu. Tapi ya namanya niat Banyu baik ingin perkenalan, ya Laras dan Damar pun menjawab dengan baik ucapan Banyu tadi.

“Ah, perkenalkan nama saya Damar kak.” Ucap Damar terlebih dahulu dan di balas senyuman oleh Banyu

“Nama saya Laras kak.” Ucap Laras

“Laras, nama yang cantik.” Ucap Banyu. Iyalah cantik seperti mukanya yang sangat cantik.

“M, makasih kak.” Jawab Laras dan sedikit menundukkan kepalanya, hei perkataan tadi mampu membuat Laras merasa Malu. Dan lihat pipinya memerah sekarang

Damar dan Banyu yang melihat Laras tersipu pun Cuma bisa tersenyum manis, baru kali ini Damar melihat Laras tersipu. Dan Banyu, baru kali ini melihat wajah yang begitu manis dengan di hiasi pipi yang sedikit memerah itu manis

Setelah berbincang-bincang, akhirnya Laras dan Damar pun kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pelajaran berikutnya. Banyu? Dia juga kembali ke kelasnya untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Anehnya Banyu saat di kelas bukan nya memperhatikan pelajaran, tapi yang ada di pikiran dia Cuma ada bayangan Laras yang muncul. Apa mungkin dia jatuh cinta sama Laras? Jika benar menakjubkan, karena baru sekarang Banyu jatuh cinta lagi setelah sekian lama hatinya mati.

Laras? Dia hanya senyum-senyum sendiri saat pelajaran di mulai. Ouh ayolah, dia masih memikirkan perkataan manis yang Banyu katakan tadi. Sangat manis, sampai Laras pun senyum-senyum sendiri.

Damar? Dia hanya memperhatikan Laras yang sedari tadi terus saja tersenyum, aneh tapi ya sudahlah biarkan saja. Mungkin suasana hatinya lagi membaik sekarang.

Setelah pelajaran selesai, Laras pun pergi ke perpustakaan berniat untuk membaca dan mencari materi yang tadi di jelaskan oleh dosen. Sebab materi tadi masih belum Laras pahami.

Ntah suatu kebetulan lagi atau tidak, saat Laras mencoba mengambil buku, tepat di belakangnya ada Banyu yang sedang mencari buku juga. Jadi posisinya Laras ada di depan badan Banyu, karena tubuh Laras terbilang pendek kalau di samakan dengan Damar dan Banyu.

Maka Laras sekarang terlihat lebih kecil di depan Banyu, lucu. Saat sudah mendapatkan buku, Banyu pun melihat ke depan dan terdapat Laras di depannya. Banyu pun tersenyum.

“H,hai kak.” Ucap Laras

“Hai juga, ketemu lagi kita.” Ucap Banyu lalu tersenyum. Ntah memang Laras yang aneh atau gimana, baru kali ini melihat senyuman Banyu yang begitu manis dan memabukkan. Ouh senyumannya sangat manis.

“Kakak ngapain di sini?.” Tanya Laras mencari topik obrolan

“Ini, Kakak cari buku ini. Ada tugas dadakan soalnya dari dosen.” Ucap Banyu sambil menunjukkan buku di tangannya

“Kamu sendiri ngapain di sini?.” Tanya Banyu

“Ah ini, Laras cari buku yang tadi materinya dosen terangin. Soalnya tadi kurang fokus memperhatikan pelajaran tadi.” Ucap Laras

“Ouh gitu, lain kali perhatian pelajaran dengan baik ya.” Ucap Banyu sambil duduk di meja perpustakaan

Laras pun duduk di sebelah Banyu, sangat romantis.

Setelah beberapa hening, akhirnya Banyu pun membuka topik obrolan.

“Ouh iya, Laras nanti pulang kampus di antar atau sendiri?.” Tanya Banyu sambil melihat ke arah Laras

“Sendiri kak.” Jawab Laras

“Saya antar boleh?.” Tanya Banyu

“Memang tidak keberatan kak? Takutnya tidak se arah, nanti kakak makin jauh pulangnya.” Ucap Laras

“Rumahnya di daerah mana memang?.” Tanya Banyu

Related chapters

  • Laras love story   05

    “Ah sebenarnya bukan rumah, saya ngekos dan kos an nya ada di daerah ****.” Ucap Laras“Ouh ngekos, loh itu searah dengan rumah saya Laras.” Ucap Banyu“Eoh benarkah?.” Tanya Laras“Iya, Cuma beda beberapa blok dari kos an kamu.” Ucap Banyu“Eoh? Wah tapi itu kan daerah perumahan elit kak.” Ucap Laras“Sama saja rumah di sana, menurut saya tidak ada yang namanya rumah elit.“ Ucap Banyu“Eum.”“Jadi saya boleh kan antar kamu pulang?.” Tanya Banyu“Boleh kak kalau kakak tidak repot.” Ucap Laras“Baik, pulang nanti tunggu saya di parkiran, kakak permisi dulu ya. Habis ini ada pelajaran terakhir.” Ucap Banyu lalu berdiri dari duduknya“Eum iya kak.” Ucap Laras ikut bangu

    Last Updated : 2021-08-02
  • Laras love story   06

    Karena saat itu posisinya sepi tidak ada orang, maka Laras pun berinisiatif dan mempercepat langkahnya. Takutnya itu orang yang akan menjahati Laras, maka nya Laras segera mempercepat langkahnyaNamun semakin cepat langkah Laras, semakin cepat pula mobil itu mengikuti Laras. Ya Tuhan ini sangat menakutkan, bagaimana bisa dirinya dalam situasi se tegang ini. Bak di film-film yang di kejar orang jahat, seperti itulah situasinya.Setelah beberapa lama, karena posisinya Laras capek. Maka Laras pun menghentikan langkahnya sebentar, ntah sejak kapan pula mobil yang tadi mengejar tiba-tiba berada di depan Laras sekarang. Mengerikkan“Semoga saja itu bukan orang jahat.” Ucap Laras, sambil terus menetralkan nafas

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   07

    “Nak, kamu itu cerdas dan teteh-teteh kamu juga cerdas, tapi sayang waktu teteh kamu ayah belum mampu membiayai mereka sampai kuliah. Dan sekarang giliran kamu, ayah ingin salah satu anak ayah bisa sukses dan membanggakan orang tua. Kalau ada yang mengejek kamu bahwa kamu anak petani bilang kepada mereka, saya bangga menjadi anak petani. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu anak seorang petani bisa sukses seperti anak lainnya.”Kata-kata itu terus saja Laras ingat, dan kadang Laras menangis saat nilainya turun. Laras merasa tidak berguna kuliah, setelah itu Laras mencoba belajar dan terus belajar supaya bisa mewujudkan impian ayah. Melihatnya menjadi seorang yang sukses dan membanggakan orangtuanya.Cita-cita Lara

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   08

    "Eum iya mas, eh nggak papa kan aku panggil mas? Atau aku panggil sayang seperti yang lain?." Tanya Laras, sangat lucu. Nama panggilan saja harus tanya dulu ke Banyu."Terserah kamu aja sayang." Ucap Banyu lalu kembali mencium kening Laras"Eoh Laras panggil mas atau sayang saja ya." Ucap Laras sambil melihat ke arah Banyu"Iya sayang, yaudah ayo makan dulu. Semua makanan sudah siap." Ucap Banyu"Mas udah pesan makanannya?." Tanya Laras"Iya, yaudah ayo makan." Ucap Banyu"Ih mas, lain kali jangan asal pesan. kalo nggak di makan kan sayang mubazir." Ucap Laras"Astaga sayang, iya-iya nanti mas kalo ajak kamu jangan nggak kayak gini lagi deh." Ucap Banyu sambil mengusak rambut Laras"Ehehe makasih mas." Ucap Laras"Iya sayang, yaudah yuk makan."

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   09

    Setelah sekitar 5 menit Laras menunggu, akhirnya ada sebuah mobil yang terparkir di depan kafe. Mungkin saja itu bosnya, kita liat saja.Saat sedang memperhatikan mobil tersebut, Laras seperti mengenal mobil itu. Tapi apakah benar itu Banyu? Ya mobil itu mirip sekali dengan mobil Banyu, tapi apakah mungkin dia pemilik kafe ini? Semoga sana itu bukan BanyuSetelah mobil itu terparkir, turunlah seorang lelaki tampan dengan setelan anak kuliahan."Itu Banyu, apakah dia hanya kebetulan mampir di kafe ini? Semoga saja iya. Kalau dia atasanku bagaimana?." Pikir LarasLaras berpura-pura tidak memperhatikan Banyu, tapi saat Banyu sampai kenapa kasir tadi menunjuk ke arah Laras? Apakah? Jangan-jangan benar Banyu bos dia nanti. Oh tidak, ini bisa kacau."Pagi." Ucap Banyu kepada kasir"Pagi juga, ouh iya bos ada yang melamar pekerjaa

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   10

    Mas, tapi aku belum kerja sama sekali hari ini." Ucap Laras"Nggak papa, ayo." Ucap Banyu, sambil mengulurkan tangannya"Heum yaudah, ayo mas." Ucap Laras lalu memegang tangan BanyuKe esokan harinya, Laras bersiap seperti biasa karena kuliahnya siang sekarang, Laras bersiap untuk kerja terlebih dahulu.Setelah bersiap, Laras menyiapkan perlengkapan untuk kuliah nanti karena saat selesai bekerja nanti Laras akan langsung berangkat kuliah dan agar tidak pulang lagi ke kos an nya."Pagi semuanya." Ucap Laras saat sampai di restoran"Pagi juga." Ucap sang kasir sambil kembali menyusun tempat kerjanya

    Last Updated : 2021-08-13
  • Laras love story   11

    Di rumah Banyu. Sepulang dari restoran, Banyu langsung membersihkan badannya seperti biasa."Sayang, sini makan dulu." Ucap ibu Banyu yang sedang menyiapkan piring."Iya mah Sebentar." Ucap Banyu yang sedang menyisir rambutnya. Selesai menyisir rambut, Banyu pun segera turun dan berjalan ke ruang makan"Sini sayang." Ucap ibu BanyuLalu Banyu pun duduk di kursi dan melihat ibunya menaruh makanan di piringnya."Bagaimana keadaan restoran sekarang." Ucap ayah banyu"Baik pah." Ucap Banyu, setelah itu kembali memakan makanannya."Papah dengar ada sekertaris baru benar?." Tanya ayah Banyu"Iya, ada." Ucap Banyu lalu kembali makan"Sayang, mamah dengar kamu sedang dekat dengan sekertaris kamu? Benar?." Tanya ibu Banyu"Iya mah, dia pacar Banyu." Ucap Banyu"Jangan lupa kenalin dia ke mamah, mamah harus tau sikap dan etika dia." Ucap ibu Banyu"Iya, ini kenapa Banyu kaya di introgasi sih?." Selesai makan,

    Last Updated : 2021-08-22
  • Laras love story   12

    Laras yang menerima suapan dari banyu pun tersenyum senang, dia sangat perhatian. Beruntung sekali orang yang akan mendapatkan dia seutuhnya."Makasih mas." Ucap Laras, lalu kembali mengunyah makanan"Iya sayang." Ucap Banyu tersenyumSetelah menelan makanannya, Laras menatap mata Banyu dalam lalu tersenyum, dan memegang tangan Banyu.Banyu yang tangannya di pegang pun membalas pegangan Laras."Kenapa sayang hm, ada masalah?." Tanya BanyuSetelah pertanyaan itu, Laras menunduk mukanya."Hei kenapa hm." Ucap Banyu sambil mengangkat muka Laras."Mas, makasih untuk semuanya." Ucap Laras ambil melihat Banyu"Iya sayang, iya." Ucap Banyu"Bukan itu, makasih sudah hadir di hidup aku. Kalau nanti jodoh kamu bukan aku, aku beruntung bisa ketemu kamu." Ucap LarasBanyu yang mendengar perkataan Laras tadi terdiam, lalu melihat dalam mata Laras."Sayang, kenapa tiba-tiba bilang begitu? Ada masalah? Apa kamu rag

    Last Updated : 2021-08-22

Latest chapter

  • Laras love story   13

    "Dia pacar kamu?." Tanya ayah banyu"Iya pah." Ucap Banyu sambil merangkul Laras"Cantik, pantas kamu suka." Ucap ayah Banyu"Eh sini nak duduk." Ucap ibu Banyu"Iya tante." Ucap Laras"Mamah, panggil mamah saja hm." Ucap ibu Banyu, lalu merangkul karas dan duduk di ruang tamu bersama banyu, ibu dan ayah Banyu.Setelah beberapa waktu mereka berbincang-bincang, ibu Banyu pun mengajak Laras untuk memasak makan.Saat berada di dapur, Laras di tanyai masalah keluarganya. Tentang apa pekerjaan orang tua Laras, dan lainnya.Laras yang memang sangat jujur pun menjawab semua pertanyaan ibu Banyu, saat selesai masak. Tingkah dan sifat ibu Banyu seperti berubah kepada Laras, ntah kenapa.Saat akan pulang, Laras merasa sedikit agak aneh dengan tingkah dan sifat ibu Banyu, ingin bertanya kepada Banyu tapi takut di kira kurang suka sama ibunya. Maka Laras pun hanya diam saat perjalanan pulang.Saat sampai kos an, Laras pun seg

  • Laras love story   12

    Laras yang menerima suapan dari banyu pun tersenyum senang, dia sangat perhatian. Beruntung sekali orang yang akan mendapatkan dia seutuhnya."Makasih mas." Ucap Laras, lalu kembali mengunyah makanan"Iya sayang." Ucap Banyu tersenyumSetelah menelan makanannya, Laras menatap mata Banyu dalam lalu tersenyum, dan memegang tangan Banyu.Banyu yang tangannya di pegang pun membalas pegangan Laras."Kenapa sayang hm, ada masalah?." Tanya BanyuSetelah pertanyaan itu, Laras menunduk mukanya."Hei kenapa hm." Ucap Banyu sambil mengangkat muka Laras."Mas, makasih untuk semuanya." Ucap Laras ambil melihat Banyu"Iya sayang, iya." Ucap Banyu"Bukan itu, makasih sudah hadir di hidup aku. Kalau nanti jodoh kamu bukan aku, aku beruntung bisa ketemu kamu." Ucap LarasBanyu yang mendengar perkataan Laras tadi terdiam, lalu melihat dalam mata Laras."Sayang, kenapa tiba-tiba bilang begitu? Ada masalah? Apa kamu rag

  • Laras love story   11

    Di rumah Banyu. Sepulang dari restoran, Banyu langsung membersihkan badannya seperti biasa."Sayang, sini makan dulu." Ucap ibu Banyu yang sedang menyiapkan piring."Iya mah Sebentar." Ucap Banyu yang sedang menyisir rambutnya. Selesai menyisir rambut, Banyu pun segera turun dan berjalan ke ruang makan"Sini sayang." Ucap ibu BanyuLalu Banyu pun duduk di kursi dan melihat ibunya menaruh makanan di piringnya."Bagaimana keadaan restoran sekarang." Ucap ayah banyu"Baik pah." Ucap Banyu, setelah itu kembali memakan makanannya."Papah dengar ada sekertaris baru benar?." Tanya ayah Banyu"Iya, ada." Ucap Banyu lalu kembali makan"Sayang, mamah dengar kamu sedang dekat dengan sekertaris kamu? Benar?." Tanya ibu Banyu"Iya mah, dia pacar Banyu." Ucap Banyu"Jangan lupa kenalin dia ke mamah, mamah harus tau sikap dan etika dia." Ucap ibu Banyu"Iya, ini kenapa Banyu kaya di introgasi sih?." Selesai makan,

  • Laras love story   10

    Mas, tapi aku belum kerja sama sekali hari ini." Ucap Laras"Nggak papa, ayo." Ucap Banyu, sambil mengulurkan tangannya"Heum yaudah, ayo mas." Ucap Laras lalu memegang tangan BanyuKe esokan harinya, Laras bersiap seperti biasa karena kuliahnya siang sekarang, Laras bersiap untuk kerja terlebih dahulu.Setelah bersiap, Laras menyiapkan perlengkapan untuk kuliah nanti karena saat selesai bekerja nanti Laras akan langsung berangkat kuliah dan agar tidak pulang lagi ke kos an nya."Pagi semuanya." Ucap Laras saat sampai di restoran"Pagi juga." Ucap sang kasir sambil kembali menyusun tempat kerjanya

  • Laras love story   09

    Setelah sekitar 5 menit Laras menunggu, akhirnya ada sebuah mobil yang terparkir di depan kafe. Mungkin saja itu bosnya, kita liat saja.Saat sedang memperhatikan mobil tersebut, Laras seperti mengenal mobil itu. Tapi apakah benar itu Banyu? Ya mobil itu mirip sekali dengan mobil Banyu, tapi apakah mungkin dia pemilik kafe ini? Semoga sana itu bukan BanyuSetelah mobil itu terparkir, turunlah seorang lelaki tampan dengan setelan anak kuliahan."Itu Banyu, apakah dia hanya kebetulan mampir di kafe ini? Semoga saja iya. Kalau dia atasanku bagaimana?." Pikir LarasLaras berpura-pura tidak memperhatikan Banyu, tapi saat Banyu sampai kenapa kasir tadi menunjuk ke arah Laras? Apakah? Jangan-jangan benar Banyu bos dia nanti. Oh tidak, ini bisa kacau."Pagi." Ucap Banyu kepada kasir"Pagi juga, ouh iya bos ada yang melamar pekerjaa

  • Laras love story   08

    "Eum iya mas, eh nggak papa kan aku panggil mas? Atau aku panggil sayang seperti yang lain?." Tanya Laras, sangat lucu. Nama panggilan saja harus tanya dulu ke Banyu."Terserah kamu aja sayang." Ucap Banyu lalu kembali mencium kening Laras"Eoh Laras panggil mas atau sayang saja ya." Ucap Laras sambil melihat ke arah Banyu"Iya sayang, yaudah ayo makan dulu. Semua makanan sudah siap." Ucap Banyu"Mas udah pesan makanannya?." Tanya Laras"Iya, yaudah ayo makan." Ucap Banyu"Ih mas, lain kali jangan asal pesan. kalo nggak di makan kan sayang mubazir." Ucap Laras"Astaga sayang, iya-iya nanti mas kalo ajak kamu jangan nggak kayak gini lagi deh." Ucap Banyu sambil mengusak rambut Laras"Ehehe makasih mas." Ucap Laras"Iya sayang, yaudah yuk makan."

  • Laras love story   07

    “Nak, kamu itu cerdas dan teteh-teteh kamu juga cerdas, tapi sayang waktu teteh kamu ayah belum mampu membiayai mereka sampai kuliah. Dan sekarang giliran kamu, ayah ingin salah satu anak ayah bisa sukses dan membanggakan orang tua. Kalau ada yang mengejek kamu bahwa kamu anak petani bilang kepada mereka, saya bangga menjadi anak petani. Dan tunjukkan kepada mereka bahwa kamu anak seorang petani bisa sukses seperti anak lainnya.”Kata-kata itu terus saja Laras ingat, dan kadang Laras menangis saat nilainya turun. Laras merasa tidak berguna kuliah, setelah itu Laras mencoba belajar dan terus belajar supaya bisa mewujudkan impian ayah. Melihatnya menjadi seorang yang sukses dan membanggakan orangtuanya.Cita-cita Lara

  • Laras love story   06

    Karena saat itu posisinya sepi tidak ada orang, maka Laras pun berinisiatif dan mempercepat langkahnya. Takutnya itu orang yang akan menjahati Laras, maka nya Laras segera mempercepat langkahnyaNamun semakin cepat langkah Laras, semakin cepat pula mobil itu mengikuti Laras. Ya Tuhan ini sangat menakutkan, bagaimana bisa dirinya dalam situasi se tegang ini. Bak di film-film yang di kejar orang jahat, seperti itulah situasinya.Setelah beberapa lama, karena posisinya Laras capek. Maka Laras pun menghentikan langkahnya sebentar, ntah sejak kapan pula mobil yang tadi mengejar tiba-tiba berada di depan Laras sekarang. Mengerikkan“Semoga saja itu bukan orang jahat.” Ucap Laras, sambil terus menetralkan nafas

  • Laras love story   05

    “Ah sebenarnya bukan rumah, saya ngekos dan kos an nya ada di daerah ****.” Ucap Laras“Ouh ngekos, loh itu searah dengan rumah saya Laras.” Ucap Banyu“Eoh benarkah?.” Tanya Laras“Iya, Cuma beda beberapa blok dari kos an kamu.” Ucap Banyu“Eoh? Wah tapi itu kan daerah perumahan elit kak.” Ucap Laras“Sama saja rumah di sana, menurut saya tidak ada yang namanya rumah elit.“ Ucap Banyu“Eum.”“Jadi saya boleh kan antar kamu pulang?.” Tanya Banyu“Boleh kak kalau kakak tidak repot.” Ucap Laras“Baik, pulang nanti tunggu saya di parkiran, kakak permisi dulu ya. Habis ini ada pelajaran terakhir.” Ucap Banyu lalu berdiri dari duduknya“Eum iya kak.” Ucap Laras ikut bangu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status