"Hei sampah kemarilah!" seru seseorang kepada sosok pria yang sedang beristirahat di trotoar.
Pria itu menoleh kearah suara, ia menghela napas ketika melihat orang yang memanggilnya. Namun, pria kurus itu langsung berlari menghampirinya."Ya tuan Moses, ada apa?" tanyanya sambil menyunggingkan senyum."Telan ini, aku akan berikan satu Drago untuk kamu," ucap Moses mengeluarkan permen karet dari mulutnya.Teman-teman Moses yang berada di sana menertawakan pria kurus yang di panggil Moses, mereka semua tahu kalau pria itu akan melakukan apa pun demi mendapatkan uang.Sesuai dugaan mereka, pria kurus mengambil permen karet tersebut dan langsung menelannya tanpa ragu."Gila, dia benar-benar menelannya!""Hahaha ... anjing jalanan memang sangat penurut.""Dasar sampah tidak berguna, mencari uang sampai segitunya."Teman-teman Moses menertawakan dan menghina pria kurus. Namun, pria kurus tidak masalah sama sekali, pasalnya itu semua sudah menjadi kesehariannya."Sudah saya telan tuan Moses," ucapnya sambil membuka mulutnya lebar-lebar."Cih, tutup mulut baumu itu!" bentak Moses sambil menutup hidungnya.Pria kurus menurut, ia segera menutup mulutnya, berharap bisa di berikan uang yang dijanjikan Moses.Moses mengambil uang satu Drago, meremas, melemparkannya ke tanah begitu saja. "Ambil itu sampah!"Pria kurus tanpa ragu mengambil uang tersebut. "Terima kasih tuan Moses," ucapnya tulus."Sudah Pergi sana! Baumu sangat mengganggu!" ucap kekasih Moses ketus.Pria kurus mengangguk, dia bergegas pergi dari sana dengan wajah sedikit berseri-seri mendapatkan uang satu Drago.Sudah seharian dia mencari orang yang butuh bantuannya. Namun, tidak ada sama sekali yang meminta bantuannya, sebab itulah ia menunggu Moses di sana untuk mendapatkan uang, walaupun harus melakukan hal-hal menjijikan seperti tadi."Aku heran kenapa orang tidak berguna sepertinya masih ada di dunia ini," celetuk kekasih Moses."Hahaha ... kalau tidak ada dia, kita tidak bisa bersenang-senang menghinanya, betul tidak?" ujar Moses tertawa senang."Benar itu, setidaknya kita memiliki hiburan sesaat," timpal teman Moses.Mereka yang sudah terbiasa mempermainkan pria kurus itu sangat senang, pasalnya hanya dengan satu Drago saja mereka bisa menyuruhnya melakukan apa pun.Bagi keturunan sendok perak seperti mereka, mempermainkan kasta rendah sudah biasa hanya untuk sekedar bersenang-senang.***Rey Asmodeus, pria kurus yang hidup sebatang kara, tidak memiliki apa-apa sejak ia meninggalkan panti asuhan yang ada di kota kecil Bueno.Awalnya Rey dengan bangga ingin mencari pekerjaan di Ibukota Andalas, menurutnya dengan ia pergi ke Ibukota bisa mendapatkan pekerjaaan yang layak dan akan kembali dengan sukses.Namun, semua itu tidak seindah bayangannya, begitu sampai di Ibukota, Rey kesulitan mencari pekerjaan.Kemampuannya yang terbatas tidak bisa membuat dirinya mendapatkan pekerjaan yang layak, hingga akhirnya Rey menjadi gelandangan setelah dua tahun meninggalkan Kota Bueno.Rey tidak berniat kembali ke kota Bueno sebelum dia sukses, pria itu masih memiliki keyakinan bisa sukses di Ibukota.Sayangnya keyakinan Rey sudah mulai menghilang, ia sekarang sudah tidak berharap banyak, bisa makan setiap hari saja sudah untung. Karena hidup di Ibukota lebih keras daripada dugaannya.Melamar pekerjaan diberbagai tempat tentu sudah Rey lakukan, hasilnya mereka hanya menerima dia beberapa hari saja sebelum akhirnya dipecat.Rey selalu melakukan kesalahan, entah itu atau kutukan atau bukan, ia selalu saja mendapatkan masalah dengan tempat kerjanya.Pada akhirnya Rey sekarang sudah pasrah, ia mulai tidak menghargai dirinya sendiri, hingga julukan sampah dan anjing liar melekat padanya.***Sementara itu Rey sedang membeli Roti untuk mengganjal perutnya, dengan uang satu Drago dia bisa mendapatkan sepotong roti kecil.Rey tampak sangat menikmati Roti yang ia belinya itu dengan penuh penghayatan, pasalnya dari pagi ia belum makan juga.Brug!Aw!Rey ditabrak seseorang hingga tubuhnya yang kurus kering itu jatuh terduduk, roti yang baru ia gigit jatuh ke tanah."Rotiku!" Rey bergegas mengambil rotinya yang jatuh ke tanah dengan tergesa-gesa membersihkannya.Rey tidak peduli sama sekali dengan orang yang menabraknya, pria itu hanya peduli dengan makanan satu-satunya itu."Ma-Maafkan aku," ucap seorang yang menabrak Rey.Rey menoleh melihat orang tersebut yang ternyata seorang wanita cantik sedang mengulurkan tangan padanya.Wanita dengan rambut sebahu, tubuhnya proposional dengan pakaian khas Mahasiswa itu membuat pria kurus itu tertegun."Kamu tidak apa-apa?" tegur wanita itu.Rey seketika tersadar, ia bergegas berdiri tanpa berani memegang tangan si wanita. "Aku tidak apa-apa," jawabnya pelan."Syukurlah, sekali lagi maaf aku sedang terburu-buru," ucap wanita itu.Rey hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan wanita itu lalu pergi meninggalkannya begitu saja.Wanita itu mengerutkan kening, ini pertama kalinya ada seorang pria yang tidak meliriknya sama sekali. Namun, ia mengabaikan Rey dan pergi begitu saja.Dijalan Rey menggerutu kesal, kepercayaan dirinya benar-benar sudah hilang, boro-boro mengajak kenalan wanita cantik, memandangnya saja ia sudah tidak sanggup.Ternyata benar jika kita tidak memiliki apa-apa pasti merasa minder sendiri, berbeda kalau memiliki segalanya, kepercayaan diri itu akan datang dengan sendirinya."Sial, apakah hidupku akan selamanya seperti ini?" gerutu Rey kesal pada dirinya sendiri.Rey menghela napas panjang, ia bergegas memakan rotinya lalu mencari pekerjaan kembali, ia berharap hari ini bisa mendapatkan pekerjaaan.Pria kurus itu terus menyusuri jalanan dengan wajah suram, beberapa kali ia menawarkan diri untuk membantu seseorang selalu saja ditolak.Tin ... tin ....Terdengar suara klakson mobil beberapa kali saat Rey sedang berjalan dekat dengan penyebrangan orang.Rey reflek menoleh, di sampingnya terlihat pria sepuh yang sedang menyebrang jalan sementara lampu lalu lintas sedang hijau.Mata Rey membelalak lebar karena terkejut, tanpa berpikir panjang pria kurus itu berlari kearah pria sepuh tersebut."Awas!" teriaknya sambil mendorong pria sepuh.Bruak!Ciitt ....Terdengar suara mobil menginjak Rem dengan sangat keras, tubuh Rey terlempar puluhan meter kedepan berguling-guling di jalan.Semua orang yang mendengar kecelakaan tersebut langsung berkumpul di lokasi kejadian.Rey terkapar dijalan dengan tubuh bersimbah darah, pria itu mendengar suara jeritan orang-orang yang melihat dirinya tertabrak mobil."Ah ... apakah ini akhir dari hidupku? Akhirnya aku terbebas juga dari kesulitan ini," gumamnya lirih.Perlahan pandangan mata Rey mulai kabur, walaupun ia masih mendengar orang-orang yang menyuruh menelpon ambulan. Namun, kondisi pria kurus itu sangatlah parah.Sebelum matanya menutup penuh, Rey sekilas melihat pria sepuh yang di selamatkannya tersenyum.Rey balas tersenyum hingga pandangannya benar-benar gelap, tidak ada yang bisa ia lihat sama sekali.[Ding][ Memulai pemasangan System Terhebat dalam tubuh Host ....]Terdengar suara robot dalam benak Rey. Namun, pria kurus itu mengira kalau itu hanyalah ilusi, mengingat dirinya sudah tidak bisa merasakan apa pun lagi.Rey dibawa ke rumah sakit terdekat dengan mobil bak terbuka, pasalnya mereka takut nyawa pria kurus itu tidak tertolong saat menunggu ambulan datang. Namun, keanehan terjadi ketika Rey dalam perjalanan ke rumah sakit, darah yang merembes keluar dari tubuhnya tiba-tiba masuk kembali.Tidak sampai di situ saja, patah tulang dan luka goresan yang menganga akibat berguling-guling di aspal tiba-tiba pulih dengan perlahan.Rey bagaikan hewan yang terkena tabrak lari, tidak ada yang menjaganya sama sekali, ia tergeletak di bak mobil sendirian. Akan tetapi dengan begitu tidak ada yang melihat tubuhnya yang sedang beregenerasi.[Sistem Terhebat terpasang!]Status System Terhebat level 1 ( 0 / 100 )Nama : Rey AsmodeusUmur : 26 tahunKemampuan : Regenerasi /Menyelesaikan Misi : 0Saldo : 1.000.000 Drago.Selesaikan misi untuk mendapatkan hadiah dan mengupgrade System.]Bersamaan dengan System terpasang, tubuh Rey tiba-tiba yang tadinya kurus menjadi sedikit lebih berisi seperti orang-orang pad
Rey tersentak kaget saat wanita yang mengajaknya itu menanyakan namanya."R-Rey, Rey Asmodeus," jawabnya gugup."Bagus juga nama kamu, seperti aktor film. Salam kenal Rey, aku Avril Selia," ucap wanita itu sambil mengulas senyum."Kita mau kemana Rey?" lanjutnya bertanya."M-Mall, aku mau beli baju," jawabnya masih gugup."Oh ... oke, kebetulan aku juga mau ke Mall," ucap Avril ramah sambil fokus menyetir.Rey tidak berbicara sama sekali setelah itu, ia masih gugup berada satu mobil dengan seorang wanita cantik.Avril sesekali melirik Rey yang tampak tegang duduk bersamanya. Wanita itu melihat penampilan pria di sampingnya tampak sangat lusuh, ditambah pakaiannya bolong-bolon, ia bertanya-tanya dalam hati. Entah mau apa pergi ke Mall.Rey tidak berbicara apa-apa hingga mobil sampai di parkiran Mall. Ia segera turun dari mobil Avril."Terima kasih banyak tumpangannya Nona Avril," ucap Rey saat baru turun dari mobil."Sama-sama," jawabnya sembari tersenyum.Rey menutup pintu mobil berge
Avril jelas saja bingung ketika Rey memberikan barang belanjaan kepadanya. "Rey! Kamu mau kemana?!" panggil Avril keras.Rey masih berlari kearah wanita yang sedang dibawa paksa kedalam sebuah mobil. Terlihat wanita itu mencoba untuk berontak dengan kondisi mulut dibekap."Diamlah, atau ku bunuh!" hardik salah satu penculik sambil menodongkan pisau.Wanita itu seketika terdiam, matanya berkaca-kaca tidak berani berontak lagi melihat pisau penculik yang tampak sangat tajam.Saat penculik baru saja akan memasukkan si wanita, tiba-tiba sebuah batangan besi menghantam kepala pria yang memegangi si wanita.Duak!Brug!Darah segar mengalir dari kepala pria yang memegangi si wanita, ia pun langsung ambruk ke lantai parkiran.Penculik yang lainnya terkejut, begitu juga si wanita, mereka reflek menoleh kearah orang yang memukul pria tersebut. Tampak Rey yang sedang memegang batangan besi yang ia temukan di sekitar parkiran."Cepat lari!" seru Rey.Si wanita tersadar, ia bergegas melarikan dir
Avril menatap Rey lekat-lekat dari atas sampai bawah, penampilannya tidak terlihat sama sekali seperti orang kaya pada umumnya, malah terkesan seperti gelandangan."Hati-hati bisa gak sih?" gerutu Rey sambil memegangi kepalanya yang terbentur."Rey, kamu tinggal di sana?" tanya Avril memastikan, mengabaikan perkataan Rey.Rey hanya mengangguk pelan, pasalnya akan menjawab iya, tapi belum pernah sama sekali tinggal di sana. Boro-boro tinggal melihatnya saja ia tidak pernah.Avril menutup mulutnya tidak percaya, wanita itu menggelengkan kepalanya terheran-heran, seorang pria berpenampilan lusuh memiliki apartemen Golden Home."Kamu kenapa Vril?" tegur Rey kepada wanita yang sudah sangat baik terhadapnya itu."Tidak apa-apa," jawabnya singkat sambil menghirup napas dalam-dalam kemudian membuangnya.Ada banyak hal yang ingin di tanyakan Avril kepada Rey. Namun, wanita itu takut pria yang sedang bersamanya itu ilfil kepadanya, sehingga ia kembali melajukan mobilnya menuju Apartemen Golden H
Mereka berdua masih saling beradu pandang satu sama lain dengan posisi Rey yang merangkul tubuh Avril.Jantung Avril berdegup dengan kencang, walau penampilan Rey lusuh, tapi menurut pandangannya, pria yang sedang bertatap muka dengannya itu memiliki karisma tersendiri."Apa kamu mau terus seperti ini?" tanya Rey sedikit gugup. Namun, mencoba untuk tetap tenang."Eh ... ma-maaf," jawab Avril yang langsung berdiri tegap.Wajah Avril merah merona, ia tidak berani menatap Rey lagi. Wanita itu memegangi dadanya yang masih terasa berdebar-debar setelah beradu pandang dengan Rey.Berbeda dengan Avril yang yang merasa getaran dalam hatinya. Rey hanya merasakan takut, ia yang tidak pernah berhubungan dengan wanita jelas saja takut jika tindakannya barusan salah."Bagimana ini? Apakah dia akan marah denganku?" tanyanya pada diri sendiri dalam hati.Sementara Avril sedikit mencuri pandang pada Rey dan bergumam dalam hati, "astaga, apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?"Kedua a
Tanpa Rey sadari ia mulai bersinggungan dengan seseorang yang sudah memiliki kekuasaan di kota Andalas. Meskipun, niatnya baik untuk menyelamatkan seorang wanita yang akan di culik, tapi pria itu tidak tahu telah terlibat dengan masalah orang lain.Caesar Santana, merupakan pebisnis cukup ternama di kota Andalas, banyak saingan bisnisnya yang menghalalkan segala cara untuk menghancurkan usahanya.Salah satunya dengan menculik anggota keluarga pria itu, untung saja Rey ada di sana. Jika tidak, mungkin Caesar bisa saja kehilangan anak perempuannya.***Di Apartemen Rey berada, pria itu sedang berdiri di balkon sambil melihat mata hari terbenam. Matanya terlihat berkaca-kaca, menyaksikan keindahan yang dulu tidak pernah ia lihat."Indahnya, apa begini cara orang kaya menikmati hidup?" tanyanya pada diri sendiri.Semenjak kecil Rey sudah hidup susah, wajar saja jika dia sangat terharu dengan apa yang dimilikinya sekarang. Walau masih hanya sebatas memiliki tempat tinggal dan uang yang pas
Setelah sudah selesai meminta keterangan kepada Rey dan Security yang tersadar. Polisi membawa dua orang yang telah mengintai Rey ke kantor mereka."Tuan, sekali lagi saya berterima kasih," ucap Security sopan sambil sedikit membungkukkan badan.Rey menepuk bahu Security. "Bukan masalah, buatku," jawabnya percaya diri.Security hanya bisa tersenyum penuh arti, ia baru melihat ada anak orang kaya yang begitu ramah seperti Rey, biasanya mereka yang tinggal di Apartemen tersebut sangatlah arogan. Namun, Rey sangatlah berbeda, ditambah pria itu memiliki kemampuan beladiri, jelas saja hal tersebut menambah kekaguman Security kepada Rey.Tiba-tiba sebuah mobil Lamborghini Veneno datang ke parkiran Apartemen, berhenti tepat di samping Rey dan Security yang sedang membangunkan rekannya dengan menepuk-nepuk kedua pipinya.Seorang pria dengan tubuh gempal turun dari mobil, tampangnya sangat arogan ketika melihat Rey dan Security yang tertegun menatapnya."Hei, apa benar tuan Asmodeus tinggal di
Wanita yang akan menabrak Rey Monica Santander, orang yang pria itu selamatkan dari para penculik.Monica menatap Rey lekat-lekat, ia yakin kalau pria itu memang penyelamatnya ketika akan diculik dalam pusat perbelanjaan."Ka-Kamu pria yang menyelematkan aku 'kan?" tanyanya memastikan dan bersemangat, sehingga membuat wanita itu gugup.Rey tersadar dari lamunannya, ia bingung dengan pertanyaan dari wanita cantik dihadapannya itu."Maaf kamu siapa?" Rey balik bertanya dengan raut wajah bingung.Monica tersenyum sambil langsung menggenggam tangan Rey. "Monica Santander, aku orang yang kamu selamatkan dari penculik sewaktu diparkiran pusat perbelanjaan," jawabnya bersemangat.Rey tidak fokus mendengar perkataan Monica, pria itu melihat tangannya yang sedang digenggam seorang wanita cantik.Sangat lembut dan halus, membuat Rey benar-benar lupa kalau Monica sedang berbicara dengannya. "Hei, malah melamun! Siapa nama kamu?!" tegur Monica dengan suara sedikit keras."Eh ... i-iya, a-aku Rey
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t