Kedua orang yang mengawasi Rey terlihat saling memberikan kode dengan tatapan mata. Salah satu dari mereka terlihat mengangguk mengerti dengan kode yang diberikan temannya tersebut. Mereka berdua langsung beranjak berdiri melihat para bawahan Rey yang tampak sedang menikmati jamuan tersebut.Avril yang duduk sendirian berniat beralih ke meja yang lainnya untuk berbaur dengan para warga yang sedang menikmati acara tersebut.Namun, dua orang yang sedari tadi mengawasinya dengan sigap membekap Avril dengan sapu tangan Yanga sudah diberi obat tidur dan langsung membawanya pergi dari sana.Avril berusaha untuk berontak, akan tetapi semakin lama tubuhnya semakin lemas dan pandangannya juga mulai kabur, hingga pada akhirnya dia tidak sadarkan diri.Kedua orang tersebut adalah Wan dan Gerd, mereka berdua memang memiliki rencana untuk menjadikan Avril sebagai tawanan. Karena setelah keduanya tahu Rey memiliki kemampuan spesial seperti mereka, sehingga menjadikan Avril sebagai tawanan adalah car
Rey masih mencari keberadaan Avril, begitu juga para bawahannya. Asmodeus Intelejen di buat sibuk malam itu, tidak ada orang yang diperbolehkan istirahat sama sekali."Rev, aku akan mencari Avril ke tempat lain, kamu tetap bersama Grace dan yang lainnya, jangan menghilang dari pandangan mereka sedetik pun, oke!" perintah Rey kepada Revalina."Sayang tapi ....""Nona Revalina, percaya sama Tuan, beliau pasti akan menemukan Nona Avril, lebih baik Anda bersama kami di sini," sela Grace sebelum Revalina selesai bicara.Revalina menghela napas, menatap Rey dengan sedih. "Kamu juga harus hati-hati, sayang."Rey menganggukkan kepalanya, mengecup kening Revalina kemudian pergi dari tempat tersebut untuk mencari Avril yang sudah menghilang selama tiga jam.Revalina hanya menatap kepergian Rey dengan penuh harap, agar sang Kekasih menemukan Avril secepatnya.Rey pergi seorang diri mengendarai mobil, pria itu sangat yakin kalau hilangnya Avril berhubungan dengan para pembunuh bayaran, terlebih S
Rey tidak tahu apa dari maksud Avril, dia mengira kalau sang Kekasih sangat ketakutan makanya pria itu langsung bergegas melepas ikatan di tubuh Avril."Tidak apa-apa, aku sudah ada di sini sekarang, kamu jangan takut," ucap Rey seraya melepaskan lakban di mulut Avril."Cepat pergi, mere ...."Drrt!Drrt!Avril belum selesai bicara suara senapan mesin terdengar dan langsung memberondong tubuh Rey tanpa henti.Rey reflek mendorong Avril sehingga wanita itu menjauh dari tempat semula, sementara dirinya terkena tembakan senapan mesin dengan telak."Rey!" teriak Avril yang melihat sang Kekasih terkena puluhan peluru senapan mesin yang ditembakkan ke dalam tubuhnya.Avril menyaksikan dengan kepala matanya betapa mengerikannya kondisi tubuh Rey setelah terkena tembakan tersebut. Tidak berselang lama pembunuh bayaran berhenti menembak, Avril bergegas menghampiri Rey.Bug!Brugh!Avril baru saja mendekat, wanita itu sudah ditendang kesamping hingga tersungkur ke tanah, sembari meringis kesak
Rey menatap mayat Gerd yang ada dihadapannya, dia mengeluarkan ponselnya, menelepon Noel agar datang ketempat tersebut untuk membereskan mayat mereka berdua.Setelah memberitahu Neil, dia bergegas menemui Avril yang ditinggal dalam gubug sendirian."Kita pulang sekarang," ucap Rey yang tiba-tiba muncul dihadapan Avril sembari memapah wanitanya itu.Avril sedikit terkejut, dia tidak bisa berkata-kata melihat apa yang telah terjadi. Wanita itu hanya bisa mengangguk dan memeluk Rey dengan erat dengan tubuh masih sedikit gemetaran."Pejamkan matamu," ucap Rey lembut sembari balas memeluk Avril.Avril menganggukkan kepalanya, dia memejamkan mata sesuai dengan perintah Rey. Hanya dalam hitungan detik, Rey sudah sampai ditempat mobilnya berada.Rey meminta Avril membuka mata setelah sampai didekat mobil, sontak saja Avril bingung, kenapa tiba-tiba ada di sana."Ayo masuk," tegur Rey lembut sembari membukakan pintu mobil.Avril hanya mengangguk pelan dan masuk kedalam mobil dengan patuh. Rey
Kelompok pembunuh bayaran Dead X terdiri dari sepuluh orang mantan militer paling terkenal dengan kekejaman mereka.Gerd dan Wan merupakan tiga orang terlemah di kelompok tersebut, satu orang lainnya adalah Nine, Selain mereka bertiga, tujuh orang lainnya sangat kuat jika dibandingkan dengan pasukan militer pada umumnya.Kelompok Dead X sudah terbiasa mengambil misi dengan bayaran mahal. Seperti yang sedang dilakukan Gerd dan Wan, tetapi mereka salah perhitungan, mengira kalau misi membunuh Rey merupakan hal yang mudah, sehingga hanya mengirim dua orang saja.Masalah Rey kian bertambah, Bos Teroris dan Mafia yang sedang di incarnya saja belum terselesaikan, kini kelompok pembunuh bayaran Dead X juga kemungkinan akan membuat masalah dengannya, mengingat harga diri mereka sangat tinggi, tentu tidak terima jika kabar terbunuhnya Wan dan Gerd sampai ditelinga ketua kelompok tersebut.***Negara Velaz, di salah satu bangunan, pemukiman kumuh kota Ved, Markas kelompok pembunuh bayaran Dead X
Sementara Trint dan Fouz pergi ke markas Teroris Genesis dan Mafia Dark. Helios dan Nine langsung pergi ke bandara untuk terbang ke Drago Island hari itu juga.Terlihat Nine yang merupakan orang terkuat ke sembilan dari kelompok pembunuh bayaran Dead X, dia bertugas membawakan koper Helios yang isinya alat-alat Helios untuk melumpuhkan targetnya."Senior, apa benar Gerd tewas?" tanya Nine sambil berjalan dibelakang Helios."Tidak usah banyak bertanya, kau juga harus berhati-hati, misi kita kali ini sangat berbahaya," tegur Helios.Nine hanya bisa mengangguk pelan mendengar perkataan Helios. Dia memang tidak berani berbicara lebih jika sedang bersama lima orang terkuat kelompok Dead X.Mereka berdua masuk ke dalam pesawat pribadi milik kelompok Dead X. Pilot dan pramugari yang bertugas sudah menunggu mereka didepan tangga pesawat, menyambut keduanya dengan sopan.Setelah keduanya masuk kedalam pesawat, Pilot dan Pramugari pun bergegas masuk kedalam pesawat untuk bersiap-siap lepas landa
Terlihat Rey dan kedua wanitanya sedang bersandar diranjang bersama, setelah melakukan hubungan badan.Revalina dan Avril tampak meringkuk manja di dada bidang Rey, tanpa mengenakan sehelai benang pun."Jadi, kapan kita akan menikah Sayang?" tanya Avril sambil mendongak menatap Rey."Vril, kamu daritadi meminta cepat-cepat menikah terus, sebenarnya ada apa sih?" tanya Revalina sebelum Rey menjawab."Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin hubungan kita terikat dan tentunya bisa melayani Rey dengan sepenuh hati," jawab Avril sembari mengulas sebuah senyum.Revalina menyipitkan matanya, dia mendongak menatap Rey. Terlihat sang Kekasih hanya menatap mereka berdua dengan tatapan sayu.Rey tiba-tiba menghela napas panjang lantas buka suara, "kita nikah Minggu depan, tapi dengan satu syarat."Avril sontak saja langsung duduk dengan tegap dan menatap Rey bersemangat. "Apa syaratnya? Aku akan coba melakukan yang terbaik untukmu!" "Tunggu dulu, kamu serius akan menikahi kami?" sela Revalina yang m
Wajar saja jika Helios dan Nine terkejut saat melihat semua aset milik Rey, mengingat usia Rey masih sangatlah muda.Helios merasa ada yang mencurigakan dengan identitas Rey. Karena diantara semua datanya, hanya asetnya yang tergolong terungkap semua, tetapi tidak dengan keluarga Rey, dimana dirinya hanya sebatang kara, tidak memiliki keluarga satu pun."Nine, menurutmu apa ada orang kaya yang mau merelakan semua asetnya begitu saja pada orang lain?" tanya Helios tiba-tiba.Nine tampak berpikir sebentar kemudian menjawab, "kemungkinan besar itu mustahil Bos, jikapun ada mungkin hanya segelintir orang saja, tapi kekayaan dia tidak masuk akal, mana mungkin semua aset itu diberikan secara cuma-cuma.""Kamu benar, seharusnya tidak mungkin aset sebanyak itu hanya dari pemberian seseorang, pasti ada sesuatu dibalik kekayaannya," ujar Helios yakin.Nine mengangguk setuju, mereka berdua memiliki pendapat yang sama. Karena tidak mungkin ada orang yang akan memberikan kekayaannya begitu saja pa
Rey berdiri tegap di depan gerbang kediamannya, menatap tajam ke arah Hors yang juga sedang menatapnya balik. Mereka berdua seperti terjebak dalam ketegangan yang tak terucapkan, seolah ada perang bisu yang terjadi di antara mereka. Bawahan Rey, yang melihat dari kejauhan, pun tak luput dari suasana yang menyelimuti situasi itu. Mereka menyaksikan Tuan mereka dengan kewaspadaan yang tinggi, siap siaga untuk bertindak jika ketiga orang yang datang bersama Hors tiba-tiba berbuat onar, walaupun mereka yakin Rey pasti mampu menangani segalanya sendiri. Hors akhirnya memecahkan keheningan dengan ucapannya yang langsung menohok. "Ikutlah dengan kami secara baik-baik, kau harus menjelaskan darimana kekuatanmu itu berasal," tantangnya tanpa basa-basi, dengan nada yang tegas."Ikut denganmu? Kau seenaknya datang dan menyuruhku ikut denganmu, apa kau pikir aku mudah ditekan?" tanya Rey mengejek.Bawahan Hors yang terhempas terlihat menyerang kembali ke arah Rey, kali ini dengan kecepatan penu
Keesokan harinya, Hors dan ketiga bawahannya berjalan dengan langkah pasti di jalanan kota yang sibuk, mencari tahu keberadaan Rey, manusia yang memiliki kekuatan setara dengan mereka yang merupakan Dewa. Mereka terus menyusuri jalan-jalan di kota tersebut, sambil mencoba mencari tanda-tanda keberadaan Rey.Tak lama kemudian, mereka menemukan sebuah bangunan megah yang tampaknya menjadi tempat tinggal Rey. Bangunan itu berdiri megah di tengah-tengah kota, dengan arsitektur yang mewah dan elegan. Mereka merasa yakin bahwa di sinilah tempat Rey berada.Hors, dengan bijaksana, meminta para bawahannya untuk menekan energi spiritual mereka, agar kedatangan mereka tidak terdeteksi oleh Rey. Mereka ingin mengejutkan Rey dan menghadapinya dengan kekuatan penuh."Jangan sampai keberadaan kita diketahui olehnya," ucap Hors penuh penekanan.Ketiga bawahan Hors mengangguk dan segera menurunkan energi spiritual mereka, membuat mereka tampak seperti manusia biasa yang berjalan di jalanan kota. Mere
Di Istana Langit yang megah dan penuh keagungan, Dewa Agung duduk di atas singgasananya yang tinggi. Dia yang sudah tahu kalau Rey manusia terkuat yang ada di Bumi, tidak merasa terganggu sama sekali dengan keberadaannya. Karena sepanjang dia mengawasi Rey, pria itu tidak pernah berbuat sesuatu yang negatif, cenderung bergerak positif melindungi orang-orang terdekatnya.Sementara itu, Hors, berbeda Dewa Agung, dia yang merasa penasaran dengan sosok Rey. Pasalnya, Rey mampu mengelabuhi sihir penglihatan Dewa Pengawasan yang selama ini dianggap sempurna. Hors merasa perlu untuk turun ke Bumi dan mencari tahu tentang siapa sebenarnya Rey.Hors berencana turun ke Bumi membawa beberapa bawahannya, untuk melihat sendiri, siapa sebenarnya Rey.Hors segera memanggil beberapa bawahannya yang handal, setelah dari kediaman Dewa pengawasan.Mereka bersiap-siap untuk turun ke Bumi, menyamar sebagai manusia biasa, dan mencari informasi tentang Rey dari jarak jauh."Kalian, jangan sampai membuat kes
Rey berdiri di atas atap rumahnya, menatap langit yang semakin gelap. Raihdo baru saja meninggalkan Rey setelah mereka membuat segel kontrak janji.Raihdo berjanji tidak akan memberitahukan kekuatan yang dimilikinya pada Dewa lainnya dan akan melindungi rahasia Rey.Angin malam bertiup kencang, membuat rambut hitam Rey terbang mengikuti hembusan angin. Matanya yang tajam melihat ke arah langit, seolah mencari sosok Raihdo yang sudah menghilang.Rey menghela napas panjang, menahan kebingungan dan kekhawatiran yang kini mulai menguasai pikirannya."Semakin rumit saja, masalahku," gumam Rey dalam hati.Dalam sekejap, hidupnya berubah drastis. Entitas yang seharusnya jauh dari kehidupannya, kini turun ke Bumi dan mencampuri urusannya. Rey merasa gelisah, namun sekaligus penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.Rey menghentakkan kakinya ke atap, mengekspresikan rasa frustrasinya. Dia tahu bahwa situasi ini berpotensi membawa bahaya bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.R
Raihdo terkejut ketika melihat kekuatan yang dimiliki oleh Rey, yang sudah mencapai tingkat Dewa tinggi. Dia merasa takjub dan tak percaya, bagaimana mungkin seorang manusia biasa seperti Rey bisa memiliki kekuatan sebesar itu. Rey berdiri tegak, penuh percaya diri, dengan sinar kilauan kekuatan yang melingkupi tubuhnya. Kemampuan regenerasi yang dimiliki Rey juga sangat cepat, membuat Raihdo merasa tidak mampu lagi untuk melawannya. Setelah berpikir panjang, Raihdo akhirnya memutuskan untuk menyerah. Dia menunjukan wajah memelas pada Rey, memohon belas kasihannya.Rey menatap Raihdo dengan pandangan tajam, mencoba menilai kejujuran dari wajah sosok tersebut. Setelah beberapa saat, dia akhirnya angkat bicara. "Baiklah, aku akan mengampunimu. Tapi, jelaskan padaku, apa tujuanmu datang ke Bumi?"Rey melepaskan injakan kakinya dari dada Raihdo, sosok tersebut pun perlahan beranjak dari tanah dan bertekuk lutut dihadapan Rey.Raihdo menghela napas panjang, kemudian mulai bercerita. "Sebe
Raihdo, terkejut melihat sosok manusia yang datang menghampirinya. Energi spiritual yang dimiliki manusia itu begitu kuat, sehingga Raihdo merasa tertekan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Keringat dingin mengalir di wajah Raihdo, dan matanya terbelalak, menatap sosok tersebut dengan takjub."Siapa kau?!" tanya Raihdo dengan suara yang bergetar karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.Sosok manusia itu tersenyum tipis, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan tegas, "seharusnya bukankah aku yang bertanya padamu, kenapa kau berada di sini?"Raihdo menelan ludah, merasakan betapa luar biasa tekanan yang diberikan oleh energi spiritual Rey. Dia tidak pernah menyangka bahwa akan ada manusia yang mampu menekan dirinya,sebagai sosok Dewa penjaga gerbang langit, hingga sejauh ini.Rey melangkah maju, menyadari ketakutan Raihdo, namun tetap tidak menurunkan energi spiritualnya. "Aku tidak tahu apa yang kau cari di sini, tetapi dari kekuatanmu, aku yakin kau bukanlah manusia biasa," uc
Raihdo dan Uruz merupakan penjaga gerbang langit, ketika mereka sedang berjaga melihatvpetir kehendak langit aktif, keduanya pun langsung mencari tempat dimana petir kehendak langit menyambar yang menandakan adanya peningkatan Drajat Dewa. Kedua Dewa penjaga gerbang itu langsung turun ke Bumi sebab hal seperti ini jarang sekali terjadi."Uruz, kau laporkan masalah ini pada Dewa Agung! Aku yang akan mencari sosok yang telah mengaktifkan petir kehendak langit!" Perintah Raihdo dengan nada tegas."Baik, berhati-hatilah, Raihdo," jawab Uruz sambil pergi meninggalkan rekannya tersebut.Dengan kekuatanya, Raihdo segera melacak sosok yang terkena sambaran petir kehendak langit tersebut. Ternyata sumbernya berasal dari tempat Rey tinggal. Meskipun hanya merasakan samar-samar, tetapi Raihdo yakin itu berasal dari sana.Raihdo yang penasaran dengan apa yang terjadi dan ingin mencari tahu lebih jelas lagi, dia memperhatikan kediaman Rey dari kejauhan untuk berjaga-jaga agar tidak ada yang melih
Ledakan yang menggelegar terdengar mengiringi sambaran petir berbentuk siluet Naga yang menghantam tubuh Rey. Seketika, tempat itu hancur, membuat bawahan-bawahan Rey yang berada di kejauhan terhempas oleh gelombang angin yang tercipta oleh benturan dahsyat tersebut.Noel yang tahu betul bahwa tuannya sedang berada dalam proses peningkatan kekuatan, hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berharap semoga Rey baik-baik saja. Tubuhnya terjungkal terhempas oleh gelombang angin yang disebabkan oleh sambaran petir Naga yang sangat besar tersebut.Para bawahan Rey lainnya yang terhempas oleh gelombang angin itu juga terlihat sangat khawatir, mereka menatap ke arah Rey dengan mata yang penuh kegelisahan. Beberapa di antaranya berusaha bangkit dan melihat kearah Rey untuk memastikan kondisinya, namun asap tebal masih menyelimuti tempat tersebut.Sementara itu, Rey yang terkena sambaran petir Naga, terasa seolah tubuhnya terbakar oleh energi yang luar biasa. Wajahnya tampak meringis menahan ras
Rey terpaku melihat tubuh manusia rekayasa genetika yang hancur di depan matanya. Dalam hitungan detik, ia menyaksikan daging dan tulang yang hancur mulai menyatu kembali, perlahan membentuk sosok yang utuh. "Tidak mungkin..." gumam Rey terkejut, matanya membelalak tak percaya. Ia merasa darahnya terasa membeku melihat kekuatan regenerasi yang dimiliki sosok itu, seperti kekuatan yang ia miliki. Merasakan ancaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Rey merasa terancam oleh kekuatan yang sama dengan dirinya, kini ada pada sosok di depannya.Rey menatap tajam ke arah sosok misterius itu, bersiap untuk menghancurkan setiap inci tubuhnya agar tidak bisa beregenerasi kembali. Dia menghirup napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan tenaga penuh. SwuzzSwuttBooomm! Kawah raksasa yang sudah tercipta menjadi semakin besar ketika Rey melepaskan pukulan mautnya. Asap tebal menyelimuti tubuh Rey, menciptakan nuansa mencekam di sekitarnya. Namun, kali ini Rey tidak menunggu asap t