Share

Bab 61

Penulis: Fauzi Umboh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-25 15:40:11
Pada saat itu, seorang pria paruh baya berkemeja putih kusam bergegas masuk ke dalam toko dengan membawa sebuah tas.

Dia hampir saja bertabrakan dengan Ethan.

Pria paruh baya berkemeja putih itu buru-buru meminta maaf. "Aduh, maaf, aku tidak sengaja."

"Tidak apa-apa," jawab Ethan sambil tersenyum.

Pria paruh baya berkemeja putih itu mengangguk, lalu berjalan melewati pintu dan berseru, "Bos Zaki, bagaimana keputusanmu? Kamu mau barang-barang ini atau tidak?"

"Pak Haryo, aku sudah memikirkannya. Berhubung aku hanya menjual komputer baru, aku tidak perlu suku cadang bekas milikmu yang jelek. Coba tawarkan saja ke tempat lain," jawab Zaki sambil melambaikan tangannya dengan tidak sabaran.

Pria paruh baya berkemeja putih itu tampak kecewa, "Ya sudah, tidak apa-apa. Aku akan menawarkannya ke tempat lain. Sepertinya kamu sedang sibuk, jadi aku tidak akan mengganggumu."

Setelah berkata demikian, pria paruh baya berkemeja putih itu menghela napas dan berjalan pergi.

Nam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 62

    Penjelasan Haryo membuat hati Ethan tergerak, tetapi dia mempertahankan ekspresi datarnya. Dia berkata, "Pak Haryo, saya ini murid kelas 3 di SMA 1 Parung. Saya tertarik dengan aksesoris komputer dan sebagainya, jadi saya ingin membeli suku cadang bekas untuk dipelajari." Begitu Haryo mendengar bahwa Ethan hanya seorang pelajar SMA, raut wajahnya langsung berubah kecewa. Aku kira aku berhasil menemukan pembeli bermodal, tapi ternyata dia cuma murid SMA! Sayang sekali! Aku membuang banyak waktu untuk berbicara dengannya. Sepertinya hari ini akan berakhir sia-sia lagi! "Yah, kalau kamu mau membeli barang seperti itu, coba cari di toko daur ulang sampah. Mungkin kamu bisa menemukannya di sana," saran Haryo dengan ramah. Maksudnya, tidak ada gunanya bagi Ethan untuk membeli suku cadang bekas darinya. "Barang-barang di sana mungkin tidak banyak, sedangkan saya mau membeli dalam jumlah besar untuk mempelaja

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 63

    Malamnya, Tian mengantar Ethan pulang. Saat mereka melewati toko ponsel, Ethan meminta Tian untuk berhenti. "Kamu mau apa, Ethan?" "Aku mau beli ponsel. Repot juga kalau tidak punya ponsel." Ethan turun dari sepeda dan menambahkan, "Tunggu aku di sini. Aku akan segera kembali." Dia memasuki sebuah toko ponsel. Walau tidak besar, toko itu menyediakan berbagai merek ponsel, baik yang masih baru maupun sudah bekas. Ethan langsung bertanya tentang harga ponsel Nokia 3310 bekas kepada bos toko. Harga ponsel yang baru sekitar tiga juta, dan pemilik ponsel bekas ini menjualnya seharga 1.6 juta saja. Ethan mengulur-ulur waktu dan terus menawar harganya hingga berhasil turun ke 1.2 juta saja. Lalu, dia membeli sebuah kartu perdana dengan nomor telepon tujuh angka seharga 40 ribu, yang bisa langsung digunakan setelah diaktifkan. Ethan membayar sebesar 1.2 juta, lalu mengutak-atik ponselnya dengan gembira. Ponsel Nokia 3310 merupakan ponsel yang paling populer di era ini. Selain untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-27
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 64

    "Kenapa hari ini Ayah pulang terlambat?" tanya Ethan curiga. Jerry menghela napas dan berkata, "Yah, para pekerja pabrik mendirikan sebuah asosiasi swadaya. Mereka berniat memilih beberapa orang untuk mewakili mereka memperjuangkan hak dan kepentingan mereka di kota. Ayah harus ikut dalam pertemuan di sana, jadi Ayah pulang terlambat." Jerry menghela nafas."Keadaan di Pabrik Rolling Baja No. 3 saat ini makin kacau. Dengar-dengar, Agus diutus ke Kota Molang untuk membahas penggabungan dengan Baja Molang dan bertukar pendapat dengan mereka," Ketika Ethan mendengar ucapan ayahnya, dia seketika menyadari bahwa situasinya makin buruk. Seingatnya, Pabrik Rolling Baja No 3 tidak akan mampu bertahan hingga tahun depan, sekaligus akan menjadi salah satu perusahaan milik negara yang ditutup karena gelombang reformasi. Pabrik Rolling Baja No. 3 hanya salah satu perusahaan kecil dari ribuan perusahaan milik negara. Gelombang PHK terbes

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 65

    Ethan berbalik. Dia melihat Jessie memegangi sebuah sepeda baru sambil menatapnya dengan penuh senyuman. Ethan melirik sepeda baru itu dan bertanya dengan terkejut, "Ja-jadi ini yang ingin kamu berikan padaku?" "Sebuah sepeda baru?" Ethan tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah bersusah payah agar bisa menumpang di sepedamu. Kenapa kamu malah membelikanku sepeda baru?Bagaimana aku bisa menumpang disepedamu besok-besok?"Ya, apa kamu tidak menyukainya?" tanya Jessie keheranan. Dari ekspresinya, Ethan lebih kelihatan kecewa daripada gembira. "Uhuk, tidak, aku suka kok. Aku sangat menyukainya. Wow! Sepeda baru ini keren sekali!" "Apa ini hadiahmu untukku? Aku sangat senang!" teriak Ethan, yang lantas berpura-pura terkejut. Jessie kehabisan kata-kata. "Apa kamu tidak bisa berbohong lebih baik lagi?" "Kalau kamu tidak menyukainya, aku akan mengembalikannya besok!" Jessie mendengus d

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-29
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 66

    Ada sebuah pasar malam di dekat kompleks karyawan. Tempat ini adalah tujuan favorit para karyawan Pabrik Rolling Baja No. 3 saat malam hari. Di sana ada barbeku, berbagai minuman manis, sate, bubur ayam, dan banyak makanan lezat lainnya. Pada saat itu, karena pasar malam lampu jalan di Danau Barat menjadi sangat populer, setiap jalan di kota Genjora memiliki satu jalanan kecil pasar malam seperti itu di sebelah setiap kawasan pemukiman.Pasar malam ini tidak jauh dari kompleks karyawan. Butuh lebih dari 10 dengan berjalan kaki atau kurang dari 10 menit dengan bersepeda untuk sampai ke sana.Malam itu, Ethan mengajak Jessie ke pasar malam itu dan memarkir sepedanya di pinggir jalan. "Wah, sepertinya di sini sudah tidak terlalu ramai lagi," ucap Jessie kaget sambil menatap ke arah pasar malam.Di kedua sisi persimpangan jalan, ada kios yang menjual pakaian, pakaian dalam, serta kaus kaki. Selain itu, ada berbagai kios makanan ringan. Masih ada banyak pedagang yang berjualan, tetapi p

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-30
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 67

    Selagi berbicara, dia buru-buru membungkus pakaian dalam pilihan Jessie. "Ah ... hehe." Jessie memaksa dirinya untuk tersenyum. Ethan menmbayarnya dan menyerahkan bungkusan pakaian dalam tadi kepada Jessie, "Nah, ini punyamu." "Terima kasih!" Jessie dengan senang hati mengambilnya. "Ini ukuran berapa? Nanti bisa tambah besar tidak?" tanya Ethan penasaran. Jessie mencubit Ethan, "Kalau tidak bisa bicara, tidak usah bicara!" Saat keduanya meninggalkan kios, wanita pemilik kios tadi tersenyum, "Apa mereka benar-benar bukan pasangan?" Enaknya jadi anak muda!Setelah membeli pakaian dalam, keduanya pergi ke warung barbeku dan membeli beberapa tusuk sate. Dagingnya masih segar dan terasa empuk di mulut. Selain itu, dagingnya diberi sedikit saus lada hitam. Rasanya jadi mirip steak. Ethan makan sate itu dengan lahap. Sebaliknya, Jessie makan dengan gaya anggun. Dia menggigit dagingnya sedikit-sedikit. Ethan selesai makan lebih dahulu. Dia mengambil selembar tisu dan menyeka mulutn

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-01
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 68

    "Haha! Jessie, kenapa, ya, orang-orang mengira kita ini pasangan? Ah, keterlaluan sekali. " Ethan berpura-pura kesal, tetapi senyum di bibirnya tidak bisa disembunyikan. Jessie mendengkus. "Orang bodoh mana yang suka padamu? Cuma orang bodoh yang bisa jatuh cinta padamu!" "Padahal mereka punya bisnis, kenapa masih salah menilai orang? Dasar!" Wajah kesal Jessie terlihat lucu di mata Ethan. "Ya sudah, minum susu jahemu." Keduanya meminum minuman masing-masing sambil membicarakan segala hal seperti tidak akan pernah kehabisan topik. Jessie menghabiskan setengah minumannya, lalu menatap es sagu mutiara milik Ethan sambil menjilat bibirnya. "Tuan Ethan, es sagu enak tidak?" Ethan langsung paham maksud gadis itu. "Ini, kamu boleh coba dua sendok. Ingat ya, cuma dua sendok. Jangan banyak-banyak," ucap Ethan sambil tersenyum penuh kasih. Jessie mengangguk penuh semangat. "Hehe, percaya saja padaku. Aku minta sedikit saja kok." Jessie meraih es sagu Ethan. Awalny

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-02
  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 69

    "Untuk ku?" tanya Jessie sambil menunjuk dirinya sendiri."Ya, apa yang dibutuhkan oleh seorang pria dewasa seperti ku dengan bunga? Aku akan memberikannya padamu." kata Ethan sambil tersenyum.Jessie menunjukkan senyuman bahagia, "Baiklah! Maka aku akan menerima dengan berat hati!"Dia mengambil rangkaian bunga mawar, menciumnya, "Wanginya enak sekali!""Aku akan membawa pulang dan merawatnya."Ethan berkata, "Terserah kamu, tapi sepertinya mawar ini tidak akan bertahan lama.""Selama seseorang menaruh hati mereka ke dalamnya, mereka semua bisa dibangkitkan!" Jessie berkata dengan percaya diri.Dua orang itu pulang dengan bersepeda setelah selesai makan.Saat turun ke lantai bawah, kebetulan bertemu dengan Tian yang sedang berjalan-jalan di luar.“Saudara Ethan, kamu akan bermain di mana dengan Jessie?” Tian mendatangiku.Dia tiba-tiba melihat Jessie memegang buket bunga mawar di tangannya, dan tiba-tiba terlihat linglung."Oh oh~ aku mengerti, hehe, saudara Ethan sangat berbakat!"T

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03

Bab terbaru

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 108

    "Baiklah, sudah selesai, Ethan bau. Sekarang keluar dari sini dan pergi tidur." Jessie meletakkan gunting kukunya lalu menepuk kedua tangan. "Sudah selesai?" Ethan enggan berpisah dengannya.Dia merasa sangat senang saat kedua tangan kecil Jessie yang lembut menyentuh kulitnya. Sayangnya, waktu berlalu dengan sangat cepat. "Kau mau apa lagi? Kau ini sangat lambat!" Nada bicara Jessie terdengar kesal. "Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu. Tapi bisakah kau menolongku?" Ethan menatapnya dengan tatapan memelas. "Oke,""Kau ini memang baik sekali!" Jessie membantunya berdiri dari tempat tidur. Ethan bangkit dan sedikit oleng, bahkan sampai harus memeluk erat Jessie supaya tidak jatuh. Dia seolah dibuat melayang ke surga begitu aroma tubuh Jessie menyeruak memenuhi indra penciumannya. Aroma yang sangat unik dan menyegarkan. Jessie wangi sekali!"Berdiri yang benar, aku tidak bisa terus menahan tubuhmu!" Jessie tersipu malu, dia mengembungkan pipinya, berpura-pura marah. Entah k

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 107

    "Ah, sakit, sakit!" Ethan berteriak kesakitan. "Jessie, apa yang kau lakukan!" Jessie mendonggak dan menatap Ethan dengan ekspresi wajah datar, "Aku ini sedang mengoleskan salep, jadi pasti akan terasa sedikit sakit." "Sabar dulu kalau mau cepat sembuh." "Sudah besar masih saja cengeng." Ethan terdiam mendengarnya. "Enak saja kalau bicara. Kau sendiri juga menjerit kesakitan waktu aku mengobati lukamu, kan?" Jessie memelototinya lagi dan bertanya, "Benarkah? Apakah aku sampai menjerit? Bohong!" "Hmph, tentu saja benar. Aku masih ingat, saat kau kelas dua SMP kau jatuh dari tangga. Haha!" Ethan teringat kejadian saat Jessie jatuh berguling menuruni tangga, bahkan sampai terkena kotoran kucing. Apalagi posisi jatuhnya sangat lucu. Ethan tak akan melupakannya seumur hidup. Wajah Jessie terlihat menahan malu. Dia lalu mendengus dan makin menekan kaki Ethan. Raut wajah Ethan langsung berubah! "Aduh!" Jeritan kesakitan pun langsung menggema. Di ruang tamu di luar pintu, Hendra

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 106

    "Loh, aku kan belum menyanyikan lagu selamat ulang tahun untukmu," ucap Ethan yang terkejut. "Ethan, aku sudah terlalu sering mendengarmu bernyanyi, jadi kenapa aku harus mendengarnya lagi?" balas Jessie sambil mengalihkan pandangan dari Ethan. "Tapi kan ...." Ethan hanya bisa tersenyum tak berdaya. Dulu dia memang tidak punya bakat menyanyi, tapi dia belajar musik sebagai mata kuliah pilihan. Bahkan meski sudah lulus, dia tetap mendaftar kursus menyanyi. Jadi seharusnya kemampuan bernyanyinya lumayan bagus. Ah, mungkin Jessie belum beruntung untuk bisa mendengar suara merduku.Jessie memotong dan membagikan kuenya pada yang lebih tua terlebih dahulu. Kemudian baru memberikannya pada Ethan, sementara dia sendiri hanya memakannya sedikit. "Kenapa hanya makan sedikit?" tanya Ethan. "Kalori kuenya terlalu tinggi, aku takut gemuk. Kau saja makan yang banyak." Jessie menjawab dengan santai."Benar juga. Kau kan pendek, kalau makan banyak pasti terlihat gemuk. Bukankah kau harus diet

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 105

    "Ethan, akhirnya kau datang juga. Kebetulan sekarang sudah saatnya makan!" ujar Jessie seraya tersenyum. "Aku lapar sekali, aku mau makan dua porsi malam ini!" balas Ethan sambil tersenyum. Begitu memasuki rumah Jessie, Ethan pun melihat ibunya dan ibu Jessie sedang sibuk memasak di dapur, sementara ayahnya dan ayah Jessie mengobrol di ruang tamu. Tapi entah apa yang dua orang itu bicarakan. "Anakku sudah pulang rupanya. Ayo, sini." panggil Jerry seraya melambaikan tangan. "Memangnya ada apa, Yah?" tanya Ethan seraya berjalan menghampiri. "Aku dengar dari Jessie kalau hasil tesmu sudah keluar, dan kau termasuk dalam sepuluh besar di kelas. Apa benar begitu?" tanya Jerry. "Ya, hasil tesku memang cukup baik. Tapi aku masih harus meningkatkan nilaiku dalam pelajaran Fisika, Kimia dan Bahasa," kata Ethan sambil tersenyum. Jerry kemudian bertanya, "Apa kau yakin bisa lulus ujian masuk universitas?" "Kalau bisa lulus, kau akan masuk ke universitas yang bagus." "Nilai Jessie juga lu

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 104

    Dia sama sekali tak peduli meski si gendut Zaki itu menyuruh Geral untuk memata-matainya. Karena hal ini sama sekali tidak mudah dipelajari hanya dengan melihat. "Siap, siap." Geral lalu berbalik badan untuk mengambilkan barang yang diminta. Ekspresi wajahnya tampak buruk, namun dia berusaha untuk tak terlalu menunjukkannya. Sementara Ethan terlalu malas untuk memedulikannya, dan hanya fokus untuk bekerja. Geral kemudian mengamati cara kerjanya. Namun sama sekali tak berani banyak bertanya karena takut membuat Ethan malah marah. Jika dia mau belajar dari Ethan, maka dia tidak boleh membuat pemuda ini sampai marah. Meskipun tidak suka dengan sikap Ethan, tapi Geral tetap harus bersikap sopan karena statusnya di sini adalah sebagai asisten magang yang akan membantu Ethan. Zaki yang duduk di sudut toko tampak mengulas senyum puas menyaksikan dua orang tersebut. Geral ini merupakan lulusan jurusan komputer dari universitas ternama, jadi pasti orangnya akan cepat belajar, kan? Asa

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 103

    "Oh, dek Ethan sudah datang rupanya. Sini aku kenalkan padanya!" Zaki menyambut hangat kedatangannya.Namun senyuman itu terasa palsu bagi Ethan. "Wah, Bos Zaki, suasana hatimu sepertinya sedang baik hari ini, apakah kakak iparmu hamil lagi?" Ethan bercanda."Hei, dek Ethan memang pandai bercanda, kita harus menanggapi untuk memiliki lebih sedikit anak, hei, hari ini bukan untuk membicarakan tentang ini!" Zaki bereaksi karena dibawa miring, lalu tertawa: "Ayo, saya akan memperkenalkan Anda, Geral, teman sekelas kakak ipar saya, adalah mahasiswa senior Universitas Ratulangi Provinsi Sulawesi Selatan, baru saja lulus beberapa waktu yang lalu.""Halo Kak Ethan." Sapa Geral sambil membenarkan letak kacamatanya dan tersenyum malu. Bukankah terdengar sedikit memalukan bagi seorang lulusan dari universitas top harus memanggil seorang bocah SMA dengan sebutan kakak? "Hai, biasanya lulusan Universitas Ratulangi ini orangnya pintar-pintar," kata Ethan. Geral pun tampak tersenyum bangga mend

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 102

    "Kak Ethan, nih makanannya ada di sini!" Mata Jessie berkedip dan berkata, "Aku akan pergi makan camilan dulu!" Dengan cepat dia menyelinap keluar dari bawah lengan Ethan dan berlari mengambil camilan. "Dasar rakus." Ethan menggelengkan kepalanya tersenyum dan mengikuti. Dengan dua puluh ribu, Putra membeli banyak jenis camilan. Jessie makan biskuit, melihat Ethan mengambil sosis, dia juga ingin makan, tetapi hanya ada satu. "Ah, sudah tidak ada sosis? Hanya ada satu?" kata Jessie kecewa. Ethan memberikan sosisnya kepada Jessie. "Gigit pelan saja, hati-hati dengan gigimu." "Tidak akan, aku bukan anak kecil. Aku sudah 18 tahun." "Hehe!" "Hmm, kamu gigit saja ini! Kenapa, tidak senang? Masih ingin membantahku?" "Baiklah, ini untukmu saja." Ethan menyerah dan hanya bisa memberi sosis itu kepadanya. Jessie takut Ethan akan merebutnya lagi dan segera memasukkan sosis ke dalam mulutnya. "Haha! Sekarang semua penuh air liurku. Kamu tidak bisa makan lagi!" Dia tertawa bangga dan

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 101

    Dia telah memikirkannya selama beberapa tahun, tetapi dia juga tahu bahwa kondisi keuangan keluarganya tidak seberapa. Komputer adalah barang mewah bagi keluarganya. Oleh karena itu, setiap kali dia mendengar beberapa teman sekelas dari keluarga berada membahas tentang komputer, Facebook dan permainan di sekolah, dia sangat iri. Hanya bisa diam-diam iri. Ketika dia melihat begitu banyak komputer menumpuk di sini, meskipun semuanya tampak tua, matanya sulit melepaskan pandangan sehingga sulit untuk mengendalikan rasa gembira. Walaupun komputer bekas, satu unit setidaknya seharga delapan sampai sepuluh juta, itu juga sudah cukup mahal. "Saat ini, hanya dua yang sudah diperbaiki, dan yang lainnya belum diperbaiki." Ethan tersenyum dan pergi menepuk komputer di atas meja kerja. "Komputer ini adalah hadiah ulang tahunmu." Jessie tertegun selama tiga detik ketika mendengarnya. "Hah? Apa? Untuk hadiah ulang tahunku?" "Ethan, apa kamu serius?" "Benarkah?" Jessie dengan bersemangat m

  • Lahir Kembali Kemasa Aku Harus Membalas Cintanya    Bab 100

    Ethan membawa Jessie ke tokonya. "Tempat apa ini?" Jessie mendongak ke pintu toko yang dibangun oleh Ethan dengan ragu. "Markas karierku, masuklah." Ethan tersenyum dan membuka pintu untuk masuk. "Kak Ethan!" Putra melihat Ethan, meletakkan palu di tangannya, dan bangkit menyambutnya. "Putra, apa kamu tidak beristirahat di akhir pekan?" Ethan melihat pakaiannya penuh debu, dan matanya sedikit merah. Dia tampak sangat lelah. "Aku tidak lelah. Aku tidak perlu istirahat. Aku ingin menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin," Ucap Putra dengan suara serak."Tetap saja kamu perlu istirahat. Kamu terus-terusan begini, pekerjaan belum selesai, lalu jatuh sakit." "Jangan kerja lagi. Tugasmu hari ini hanya satu, istirahat dengan baik. Jika aku melihat kamu bekerja lagi, gaji kamu akan dipotong." Kata Ethan dengan wajah datar. Hati Putra menghangat dan dia mengembuskan napas, "Baik, kak Ethan, aku paham." Dia tiba-tiba melihat seorang gadis cantik berdiri di belakang Ethan, bertemperamen

DMCA.com Protection Status