Beranda / Romansa / LOVE TARGET / BAB 4: BUKAN ANAK KECIL LAGI

Share

BAB 4: BUKAN ANAK KECIL LAGI

Penulis: IvonyRose
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-15 21:57:08

Setelah berulang kali tidak berhasil menghubungi Gavin, akhirnya Darius menyerah dan memutar mobilnya menuju apartemennya. Morin yang menyadari Darius sudah tidak berniat  bertanya apapun lagi padanya hanya menatap keluar kaca jendela. Gadis itu harus mengigit bagian dalam pipinya agar tidak tersenyum dan bersorak.

“Kapan kamu tiba disini?” perkataan Darius menarik Morin dari lamunan euforianya. Dimana dia sedang menimbang apa saja yang akan dia lakukan di apartemen Darius setelah ini. Dia sudah hafal di luar kepala semua trik yang ada dalam buku strateginya.

“Kemarin Om”

“Kenapa tidak menghubungiku?”

“Morin takut mengganggu om, sepertinya om sangat sibuk. Om bahkan sudah dua tahun tidak pulang ke Indonesia.”

“Hm.. belakangan aku memang tidak bisa lama meninggalkan pekerjaanku. Sedangkan kembali ke Indonesia pasti tidak sebentar.” Darius melirik Morin saat mengatakan hal itu. Dulu anak itu selalu mengekorinya setiap kali dia pulang ke Jakarta. Bahkan selalu ikut ibunya saat akan mengunjungi Darius ke Inggris. Namun sudah hampir tiga tahun ini anak itu tidak pernah terlihat lagi. Ibunya mengunjunginya setiap tahun. Dulu selalu di bulan juni dan desember, saat liburan anak sekolah, karena mencocokkan dengan jadwal libur sekolah Morin. Namun sudah tiga tahun ini ibunya datang dengan waktu sesukanya tanpa Morin. Anak itu menghindarinya sejak saat itu, saat dirinya menolak anak itu dengan kasar tiga tahun lalu. 

“Dengar Morin. Aku bukanlah pangeran berkuda putihmu! Aku menyelamatkanmu karena kamu adalah putri Donny. Jadi berhentilah berharap padaku, buanglah impian kekanakanmu!”

“Ini adalah perasaanku. om tidak berhak memaksaku melupakan om!”

“Aku tidak tertarik untuk menikah Morin! Jadi berhentilah berpikir kalau kau bisa merubah pikiranku! Kamu masih anak anak, bersikaplah seperti anak anak. Carilah cinta monyet sesuai dengan umurmu!”

“Om menganggap perasaanku sebagai cinta monyet?”

“Tentu saja. Kau menganggap dirimu sebagai putri yang telah diselamatkan oleh pangeran dan mengharapkan kisah happy ending dengan sebuah pernikahan. Itu hanya dongeng! Aku tidak akan menikahimu. Tidak sekarang. Tidak nanti. Tidak kapanpun!”

Tidak ada yang bicara lagi setelah itu hingga mobil Darius masuk ke parkiran apartemen mewah milik Darius. Ya, apartemen ini adalah salah satu apartemen milik Volle Group. Dan dia memilih untuk tinggal disini karena fasilitasnya yang lengkap dengan standar keamanan yang tinggi. Dia tinggal di penthouse yang berada di lantai tertinggi gedung apartemen ini dengan lift khusus yang langsung menuju penthousenya. 

Masih tidak ada pembicaraan diantara mereka saat mereka berada dalam lift. Mereka sibuk dengan pikiran masing masing. Darius memikirkan alasan kemunculan Morin yang tiba tiba di depannya tadi dan Morin memikirkan bagaimana cara memastikan omnya melihat dirinya sebagai wanita dewasa sekarang, bukan anak perempuan lagi.

Ting

Pintu lift terbuka dan sekarang Darius sedang berada di pintu unitnya dan memasukkan kode keamanan.

“Apakah password nya masih sama?” tanya Morin.

“Iya” jawaban yang begitu singkat namun membuat senyum sumringah di wajah Morin. Karena dialah yang terakhir mengganti password itu menjadi tanggal lahir dirinya sendiri saat dirinya pertama kali datang menginjakkan kaki di tempat ini.

“Agar om selalu ingat denganku, hihi…” katanya saat itu.

“Masuklah. Apakah kamu mau tersenyum seperti itu sepanjang malam di depan pintu?” kata Darius membuyarkan lamunan manis Morin. Membuat wajah gadis itu langsung berubah cemberut. 

Morin langsung masuk dan melepaskan jaketnya. Dia menatap sekeliling dan melihat tidak ada perubahan pada tata letak apartemen ini dari terakhir dia datang kemari. Jadi dia langsung menuju lemari tempat menggantung jaket.

“Om, aku tidak punya pakaian ganti” Morin memulai aksinya. Di pikirannya sudah terbayang adegan drakor sekertaris kim pada saat pertama kali Kim Mi So dan Lee Young Joon bercinta* dan esok harinya Kim Mi So menggunakan kemeja kekasihnya dan Lee Young Joon langsung tergoda melihat penampilan kekasihnya. Dia sudah mengincar untuk menggunakan kemeja putih Darius supaya dirinya juga tampak menggoda, agar pria itu bisa melihat dirinya sebagai wanita.

“Masih ada pakaian kamu di kamar yang biasa kamu dan mama tempati.” jawab Darius sambil lalu. Dia menuju pantry untuk mengambil air minum.

“Aku sudah tidak bisa menggunakan pakaian pakaian itu, semua sudah tidak muat. Aku sudah dewasa sekarang om. Aku pinjam baju om saja ya ” kata Morin penuh harap.

“Ada baju mama disana. Kamu pakai saja.”

Morin menghentakan kakinya kesal, dia tidak mungkin bilang dia tidak muat pakaian oma. Lalu dia masuk ke kamar yang biasa dia tempati bersama oma dan membanting pintunya.

BRAK

Darius yang sedang minum kaget mendengar bantingan pintu itu. Ada apa dengan anak itu? Kenapa tiba tiba marah? Perempuan memang memusingkan. Ga tua, ga muda, ga kecil, bisa tiba tiba ngambek sendiri.

Tidak lama gadis itu keluar lagi dari kamar saat Darius hendak masuk ke kamarnya, tangannya masih memegang handle pintu saat melihat Morin melewatinya. Matanya terpaku pada gadis itu yang sudah tidak ber-makeup dan rambutnya dijepit asal diatas kepalanya. Dia baru menyadari betapa cantiknya gadis itu sekarang, setelah semua makeup itu dilepas. Wajah seputih dan semulus porselen itu baru terlihat, ditambah dengan bibir bewarna pink alami yang sekarang sedang mengerucut kesal.

Morin yang tidak menyadari tatapan Darius karena masih kesal berjalan menuju pantry. Dia mau mengambil air untuk dibawa ke kamarnya agar nanti malam tidak perlu keluar jika terbangun karena haus. Itu kebiasaanya sejak kecil. 

Pakaian yang digunakannya sekarang hanyalah sebuah baju tidur satin bertali spageti bewarna biru milik sang oma. Namun bagi Darius, penampakan gadis itu dari belakang terlihat menggoda. Leher jenjang dan mulus dengan kulit seputih susu* menurun hingga ke pundak dan bahunya yang ramping yang hanya ditutupi sepasang tali baju. Dengan beberapa anak rambut yang lepas dari jepit rambutnya dan menjuntai di tengkuk dan punggung gadis itu membuatnya ingin menyingirkan rambut itu dan menyentuhnya untuk merasakan apakah akan sehalus seperti yang terlihat? apalagi saat salah satu tali yang menyangga baju itu terjatuh dari bahunya saat Morin menunduk di dispenser air. 

Darius yang menyadari arah pikirannya langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu.

BRAK!

Gila! Apa yang dia pikirkan? Itu keponakannnya. Anak adiknya. Bagaimana mungkin otaknya bisa memikirkan yang tidak tidak hanya karena melihat sebuah leher jenjang? Dari belakang pula! Bahkan dia sudah sering melihat wanita telanjang saat di club malam saat bersama teman temannya dan otaknya tidak berkelana kemana mana seperti sekarang. Bahkan gadis itu masih memakai pakaian yang bisa dibilang sopan.

Morin yang sedang mengambil air kaget mendengar suara bantingan pintu. Anak itu menoleh ke pintu kamar Darius yang baru dibanting dengan bingung. Ada apa dengan omnya itu? Bukannya harusnya dia yang marah karena rencananya gagal?

Gadis itu mengedikkan bahu acuh. Biarin sajalah, toh dia sudah berhasil mendapatkan akses ke ponsel Om Darius, habis ini akan dia sambungkan ke ponselnya sendiri. Ya, itu yang dia lakukan tadi saat meminjam ponsel omnya itu. Sekarang dia akan tau dimanapun posisi omnya berada. Beruntung tadi omnya meminjamkan ponselnya, jadi dia tidak perlu mencari cari alasan meminjam ponsel omnya. 

Ini adalah keahlian Morin. Gadis itu memang hobby dalam hal hal yang berhubungan dengan teknologi. Dia sudah mulai belajar meretas sejak kelas sepuluh, walau belum terlalu ahli, tapi jika hanya meretas cctv dan ponsel dia bisa. Karena itu juga dia memilih kuliah jurusan teknik informatika untuk memperdalam keahliannya. 

Untuk ponselnya sendiri tentu saja masih menyala. Jadi setelah ini dia tidak akan tidur sampai ponsel mereka terhubung dan dia bisa melacak dimanapun posisi om tersayangnya untuk membuat pertemuan pertemuan tidak disengaja lainnya.

Besok pagi dia sudah harus mengatur agar barang barangnya dikirim dari tempat Jisoo kesini agar omnya tidak bisa mengusirnya lagi.

Yah rencana yang satu gagal tapi yang lain berhasil. Tidak ada yang tidak bisa bagi Morin.

****

Bab terkait

  • LOVE TARGET   BAB 5: CIUMAN TIDAK LANGSUNG

    Pukul delapan pagi Darius sudah bersiap untuk berangkat ke kantornya. Saat keluar dari kamar, dia tidak melihat Morin. Mungkin gadis itu masih jetlag karena gadis itu bilang dia baru tiba kemarin lusa. Jadi dia tidak tega untuk membangunkan Morin untuk mengantar gadis itu ke tempat Gavin. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang lebih cepat hari ini, nanti sore saja dia mengantarkan Morin ke tempat Gavin. Setelah menyiapkan sarapan untuk gadis itu, Darius berangkat ke kantor.Tidak lama setelah pintu apartemen ditutup, Morin keluar dari kamarnya. Gadis itu sebenarnya sudah bangun dari jam tujuh, tapi dia tidak berani keluar kamar. Dia tidak mau diseret Darius pagi pagi ke tempat Jisoo, tidak ada alasan bagi Om Gavin untuk tidak mengangkat teleponnya saat Darius menghubungi di pagi hari seperti ini.Morin tiba di London lima hari yang lalu, tapi dia sengaja tidak mencari Darius dari saat dia tiba. Hari ini adalah waktunya Jisoo dan Om Gavin kembali ke Jakarta. O

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • LOVE TARGET   BAB 6: SUGAR BABY?

    Darius kesal setengah mati. Dia menyadari kalau dia sudah masuk jebakan keponakan bandelnya. Selain harus mengurus keponakannya selama di Inggris, nanti dia juga harus mengantarkan anak ini pulang tanpa cacat* sedikitpun, atau dirinya akan habis oleh ibunya. Dan sekarang dia harus tahu apa yang sebenarnya membuat anak itu memaksa tetap disini.“Apa yang kau inginkan Morin?” tanyanya. Matanya menyipit curiga menatap keponakannya.“Melihat kampus tempat aku kuliah. Kan barusan Morin sudah bilang” jawab Morin polos sembari mengerjapkan bulu matanya. Padahal dalam hatinya sudah deg deg-an melihat cara Darius melihatnya.“Yang sebenarnya Morin?” kalimat itu lebih mirip tuduhan daripada pertanyaan.“Tentu saja sebenarnya” Jantungnya sudah seperti mau copot melihat ekspresi dingin Darius.“Aku tahu ada yang kau rencanakan” sekarang suaranya-pun sedingin cuaca di luar.“Kan sudah aku

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-16
  • LOVE TARGET   BAB 7: MENYUSUN RENCANA BARU

    Darius tidak menolak saat Morin menggandeng tangannya yang membuat gadis itu senang, padahal sebenarnya Darius tidak mempermasalahkan hal itu karena masih menganggapnya anak kecil yang sedari dulu suka menggandeng tangannya.Saat menunggu lift, Morin yang sudah penasaran sedari tadi akhirnya bertanya“Bagaimana cara om menemukan aku?”“Tentu saja dari GPS tracking yang kamu pasang di ponsel om” itu adalah tracking dua arah, jadi kedua belah pihak bisa saling memantau.“Om tahu?” mata Morin membelalak kaget. Darius yang melihat reaksi keponakannya menjadi bingung.“Bukannya memang kamu sengaja memasang itu untuk memberi tahu saya dimana posisi kamu. Agar saya bisa mengetahui dimana mencari dirimu?” tanyanya.Morin hanya diam. Tidak mungkin dia mengakui kalau GPS itu dia pasang untuk memata matai omnya. Malah sekarang omnya berpikir dia memasang GPS itu karena takut menjadi anak hilang di negara

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • LOVE TARGET   BAB 8: KAMPUS

    Darius segera menyelesaikan makannya dan langsung masuk ke kamarnya, tepatnya ke kamar mandi. Dia sengaja mandi dengan menggunakan air dingin untuk meredakan panas yang tiba tiba datang tadi, padahal sekarang sedang musim dingin. Dia harus mengeyahkan pemandangan pinggang ramping dan mulus Morin dari otaknya. Namun bukannya bayangan itu hilang tapi malah ditambah bayangan tengkuk dan bahu mulus Morin yang dilihatnya semalam.Darius masih berdiri di bawah pancuran air dingin. Dia bingung dengan reaksi tubuhnya sendiri. Setelah sekian lama dia hidup sendiri dan tidak pernah menyentuh wanita, mengapa baru sekarang tubuhnya bereaksi seperti saat dirinya puber? Dan mengapa harus tubuh keponakannya yang bisa membuat pikirannya kemana mana? Tiba tiba sebua

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-22
  • LOVE TARGET   BAB 9: KENCAN EUY

    Tiga puluh menit kemudian mobil itu berhenti di lobby Volle Tower. Morin turun dan masuk ke dalam bangunan itu. Dia memperhatikan tidak ada perubahan yang signifikan dari terakhir kali dia kesini tiga tahun lalu. Dia berdiri di lobby menunggu Raymond yang memakirkan mobil.Sekali lagi penampilannya menarik perhatian orang orang disana, selain karena rambutnya yang berwarna ungu, dia juga tidak menggunakan pakaian kerja, dia lebih tampak seperti artis yang sedang mau syuting film.Suasana lobby itu agak sepi karena sekarang baru jam tiga. Tidak lama kemudian, Raymond sudah masuk ke dalam lobby dan menghampirinya.“Mari ikut saya nona” kata pria itu dan Morin berjalan di belakang pria itu dan ikut naik lift menuju ruangan omnya.Namun sepertinya hari ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-08
  • LOVE TARGET   BAB 10: CEMBURU ATAU TIDAK?

    Morin hampir menangis terharu saat Darius berbisik di telinganya“Begini cara kerjanya”Eh? Cara kerja?“Jika kau menekan berlian yang berada di bagian atas, dia akan langsung merekam dan rekaman itu akan langsung masuk ke ponselku.” Darius menekan berlian itu untuk memberi contoh.Rekaman apaan?“Dan jika kau dalam bahaya. Kau bisa menarik bandulnya seperti ini dan akan ada alarm bahaya yang masuk ke ponselku dan lokasi ter-akurat-mu akan terlihat.” Darius menarik bandulnya hingga terlepas. Dan ponsel darius langsung berbunyi pip pip pip pip“Awww” ringis Morin saat anting itu ditarik paksa hingga bandulnya lepas.“Apa kau mengerti?” tanya Darius.“Mengerti apa?” tanya Morin masih syok. Otaknya sedang mencoba mengerti apa yang sebenarnya terjadi?“Cara kerja alat ini” jawab Darius sembari menunjukkan bandul yang sudah l

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-13
  • LOVE TARGET   BAB 11: FIRST KISS

    deg deg degMorin menutup matanya dan semakin mendekatkan bibirnya ke bibir Darius. Morin menyentuhkan bibirnya ke bibir Darius. Seakan masih penasaran, dia mengulum pelan bibir bawah pria itu. Lalu dia merasakan pergerakan pria itu, Morin langsung melompat mundur. Untunglah dia melihat omnya mata omnya masih tertutup, dan dia langsung kabur keluar dari ruangan itu dan berlari ke kamarnya, dia takut pria itu nanti terbangun.Begitu Morin keluar dari ruangan itu, Darius membuka matanya, sekarang dia menggosok wajahnya dengan sebelah tangannya. Jantungnya masih berdetak cepat, dia terkejut dengan apa yang dilakukan Morin tadi.Sebenarnya tadi dia hanya bermaksud untuk mengistirahatkan matanya sebentar dan dia menyadari saat Morin mendekat. Dia penasaran apa yang ingin gadis itu lakukan dengan mengendap mendekatinya. Di

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05
  • LOVE TARGET   BAB 12:GAY?

    Morin tidak membuang waktu. Begitu sambungan telepon dengan ayahnya terputus, dia langsung berselancar di dunia maya. Tentu saja pencariannya berkisar mengenai ciri ciri pria gay, perilaku pria gay, bagaimana membedakan pria gay yang memang berperan sebagai pria dengan pria tulen asli? bagaimana cara menyembuhkan pria gay? bagaimana cara membuat pria gay kembali menyukai wanita? Terapi untuk pria gay, dan seterusnya seterusnya seterusnya…Tanpa terasa waktu terus berjalan hingga cacing di perutnya berdemo, ternyata sekarang sudah jam dua belas siang, dia bahkan melewatkan sarapannya. Sekarang buku catatannya sudah habis berlembar lembar untuknya membuat berbagai skenario cara membuktikan kalau omnya itu belok atau tidak?Karena ini adalah masalah yang sangat krusial untuk masa depannya, Morin berencana untuk ke kantor omnya nanti sore. Dia harus memperhatikan dengan seksama bagaimana omnya berinteraksi dengan stafnya. Karena memang di kantor omnya, terutama di l

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-05

Bab terbaru

  • LOVE TARGET   EXTRA PART 4: KEBUCINAN DARIUS 2

    “Lokasi meeting akhir tahun cabang Eropa dan Amerika akan dipindah ke Volle Tower Jakarta” kata Darius pada Jimmy, asistennya di Jakarta.“Ng.. bukankah rapat akhir tahun itu tiga hari lagi Pak?” tanya Jimmy memastikan dia tidak salah tanggal. Dia bahkan sedang menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk dibawa bosnya itu ke London.“Betul. Nanti kamu koordinasi dengan Raymon untuk memastikan semua peserta bisa datang tepat waktu” jawab Darius.“Baik Pak. Saya permisi dulu untuk mengatur persiapan meeting di Jakarta” pamit Jimmy. Begitu keluar ruangan bosnya, dia segera membuka komputernya dan menemukan email dari Raymond. Dia langsung sakit kepala begitu melihat isi email itu. Mampus! Ini tiga hari gak pulang juga gak kekejer!‘noted’Hanya itu balasan yang dikirimkan Jimmy pada Raymond. Dia tidak akan sanggup mengerjakan semua itu sendiri, sekarang dia harus mencari bantuan! Hanya James dan Raymond yang akan ke Jakarta, satu orang harus tetap berada di London untuk memastikan disana s

  • LOVE TARGET   EXTRA PART 3: KEBUCINAN DARIUS 1

    Semenjak menikah, Darius dan Morin tinggal di rumah Rosaline. Jika ada yang keperluan atau meeting, Darius baru akan berangkat ke London, itupun dengan membawa Morin bersamanya. Dan sekarang dia harus menghadiri rapat akhir tahun dan Morin baru melahirkan satu minggu, jadi tidak mungkin dia membawa istrinya itu ke London. “Apakah ada masalah beer?” tanya Morin yang sedang duduk bersandar di kepala ranjang. Dia memperhatikan suaminya yang sejak tadi mengerutkan alis sambil melihat layar ponselnya. “Tiga hari lagi ada rapat akhir tahun yang harus aku hadiri di London” jawab Darius. “Oh. Jadi kapan kamu berangkat?” tanya Morin. Dia menatap suami tercintanya sendu. Semenjak menikah mereka selalu bersama, walaupun itu baru tujuh bulan ini. Jika sekarang suaminya harus berangkat ke London, berarti mereka akan terpisah beberapa hari. Sekali perjalanan saja memakan waktu enam belas jam. Jadi berangkat - meeting - pulang saja memakan waktu paling cepat tiga hari. Itu kalau meeting satu ha

  • LOVE TARGET   EXTRA PART 2: JENNY

    Jenny cemberut saat menatap layar ponsel mahalnya yang untuk kesekian kalinya hilang signal. Sudah tiga bulan dia berada di pengasingannya dan tidak ada yang bisa dia kerjakan selain bermain game di ponselnya atau berkuda.Dia baru menerima kabar kalau Morin, sahabatnya baru saja melahirkan. Namun sejak tadi dia kesulitan untuk menghubungi sahabatnya itu untuk mengucapkan selamat. Itu semua karena signal di tempat ini yang lebih suka off daripada on. Jangankan jaringan internet, operator telepon saja lebih sering diluar jangkauan.Sepertinya dia harus berkuda hingga keluar hutan ini agar mendapatkan signal. Setidaknya ada perkampungan di dekat sini dan dia bisa kesana untuk mendapatkan signal agar bisa menelepon. Dekat sini yang dimaksud adalah satu jam berkuda, benar benar penderitaan untuknya.Dia mengganti pakaiannya dengan pakaian berkuda dan meminta pelayan disana menyiapkan kudanya. Bahkan sekarang dia sudah mahir berkuda. Dulu saat pertama kali tiba di hutan ini, dia hampir gil

  • LOVE TARGET   EXTRA PART 1: LISA

    BRAKPintu ruang perawatan Morin dibanting terbuka dan Sissy masuk dengan tergesa. Dia bahkan tidak memperhatikan Darius yang menatapnya dingin dari sofa karena mengganggu ketenangan di ruangan itu.“Morin, kau harus membantuku” teriak Sissy panik.“Sissy, aku baru melahirkan” komplain Morin dari ranjang perawatannya. Dia sekarang sedang menepuk bokong bayinya untuk menenangkan si baby yang baru selesai menyusu agar tidak terkejut.“Oh iya. Baiklah, kuulang dulu ya” kata Sissy. Dia berbalik dan berjalan keluar kamar.Tok tokCeklek“Hai Morin. Bagaimana keadaanmu? Ah si baby lagi menyusu. Lucu sekali” kata Sissy ceria sambil berjalan mendekati ranjang Morin.“Aku baik. Iya, baby Clayson sangat menggemaskan, apalagi saat dia sedang memperhatikan orang” jawab Morin ceria. Darius yang memperhatikan interaksi Morin dan Sissy lalu menggelengkan kepala dan berjalan keluar kamar perawatan itu. Bagaimana bisa satu kejadian diulang seperti sedang syuting film? Morin dan Sissy memang sahabat ab

  • LOVE TARGET   BAB 87: END - BABY BOY

    Darius duduk dengan gelisah di depan ruang bersalin. Morin memilih untuk melahirkan dengan cara operasi caesar karena kata dokter bayinya besar. Operasi baru dimulai lima menit yang lalu dan paling lama setengah jam lagi dia sudah bisa melihat anaknya yang kata dokter berjenis kelamin laki laki. Semua anggota keluarga Hartadi juga menunggu disana. Tapi melihat wajah tegang Darius yang terlihat seperti ingin memakan orang, tidak ada yang berniat mengajak pria itu bicara. Mereka semua menunggui operasi itu dan berdoa agar operasi berjalan lancar. Di dalam ruang operasi, dokter ginekologi sedang menjahit bekas operasi di perut Morin setelah mengeluarkan bayi berjenis kelamin laki laki. Sekarang bayi itu sedang dibersihkan oleh dokter anak. Ruang bersalin itu menjadi tegang karena si bayi tidak kunjung menangis. Dokter anak sudah membalik tubuh bayi itu dan menepuk bokongnya untuk mendapatkan respon bayi itu. Namun bukannya menangis, bayi itu malah membuka matanya dan menatap tidak suka

  • LOVE TARGET   BAB 86: MORIN NGIDAM

    “Ijsbeer” panggil Morin sambil mengguncang tubuh Darius yang masih tidur. “Ya Morin?” tanya Darius sambil mengucek matanya. Dia melihat kalau diluar masih gelap. “Aku ingin makan pai daging” kata Morin lagi. “Sekarang?” tanya Darius bingung. “Iya” jawab Morin. “Dimana pai daging yang buka jam segini?” tanya Darius sambil melihat jam yang menunjukkan pukul dua pagi. “Tapi aku mau” kata Morin manja. “Baiklah aku akan bangunkan koki untuk membuatnya” jawab Darius sambil turun dari ranjang. “Ga mau itu. Maunya yang dijual di pasar malam di London saat natal” kata Morin lagi yang membuat Darius menatap istrinya dengan alis berkerut dalam. “Morin, sekarang bulan Mei, Desember masih enam bulan lagi. Kau tahu sendiri kalau pai daging itu hanya dijual saat natal” kata Darius bingung. Mengapa juga Morin tiba tiba aneh begini? Membangunkannya untuk meminta pai daging yang dijual saat natal sekarang. “Tapi aku kepingin banget” jawab Morin sambil menatap suaminya dengan puppy eyesnya yang

  • LOVE TARGET   BAB 85: FIONA 2

    Kalimat itu seperti bom bagi Fiona, dia langsung menoleh pada mantan suaminya dan baru menyadari kalau banyak lebam dan bekas luka baru di wajah pria itu. Tangan pria itupun terluka karena dia melihat perban melapisi tangan pria itu. “A-apa maksudmu?” tanya Fiona pucat pada Rizky. “Aku tidak bisa melihatmu menderita seperti ini Fiona. Aku tahu kau fobia gelap dan anak kita membutuhkanmu. Biar aku menggantikanmu” jawab Rizky sambil memegang tangan Fiona. “Mengapa kau terluka” selidik Fiona. “Dia berusaha menyandera istriku agar aku membatalkan tuntutannya padamu. Dan Rizky pasti sudah berada dalam kubur sekarang jika istriku tidak menahanku” jawab Darius. Jawaban Darius membuat Fiona semakin pucat. “Dasar bodoh! Untuk apa kau lakukan itu! Sudah kubilang aku tidak bisa mencintaimu!” omel Fiona panik. Dia mulai menangis karena ketakutan, takut jika pria itu mati karenanya. Mengapa Rizky begitu bodoh! Dia sudah bilang berkali kali kalau dia tidak bisa mencintai pria itu! Pria itu terl

  • LOVE TARGET   BAB 84: FIONA 1

    sekolahnya. Semua berita sudah di setting sesuai dengan rencana yang mereka buat, karena interview pun hanya dilakukan oleh Volle Magazine. Morin sekarang selalu dikawal beberapa bodyguard jika akan keluar, dikarenakan masih sangat banyak wartawan yang berusaha mengejarnya untuk mendapatkan berita. Sekarang satu minggu sejak resepsi pernikahannya, Morin sedang berkumpul dengan squad lengkapnya di ruang VIP sebuah restoran, mumpung Rose dan Lisa juga masih di Jakarta. Mereka semua menyadari kalau sebentar lagi mereka akan berpisah dan entah kapan bisa bertemu lagi? Setelah ini Morin akan ikut suaminya ke Inggris dan Jenny akan diasingkan ayahnya. Hanya Sissy si pengangguran yang sedang membujuk Rose untuk mengajaknya ke Italia untuk memoduskan Garry Kean. Sedangkan Jisoo, wanita itu memang sudah memiliki keluarga sendiri dan dia juga bisa bertemu Morin di London jika Om Gavin ada pekerjaan disana. Mereka sedang bersenda gurau dengan heboh saat mendengar suara pistol di kokang, yang me

  • LOVE TARGET   BAB 83: RESEPSI

    Morin merencanakan resepsi pernikahan dibantu oleh Monika, Eloisa dan Rosaline. Rasanya tidak mungkin meminta Darius membantu menyusun acara resepsi. Dan sesuai dengan perkiraan Darren, resepsi akan dilakukan di resort terbaru Rosaline yang berbentuk kastil di kepulauan seribu yang menjadi hadiah pernikahan mereka.Darius hanya sekali ikut campur dalam hal ini, yaitu pada saat memilih gaun untuk resepsi. Morin tidak boleh menggunakan gaun yang agak terbuka, jangankan terlihat belahan dada, bahu dan punggung saja tidak boleh. Jadilah Morin menggunakan gaun yang tertutup dari atas sampai bawah. Untung bentuk tubuhnya belum banyak berubah, tubuhnya masih terlihat indah walau ditutup semua.“Morin, kamu yakin mau menikah dengan kak Darius?” tanya Monika khawatir yang membuat Morin mengerjapkan matanya bingung.“Kau pun tahu dia sudah menikah dengan Darius” jawab Rosaline sambil tertawa. Dia mengerti kekhawatiran Monika, melihat begitu posesifnya Darius pasti mengingatkannya pada Jeffry Wi

DMCA.com Protection Status