Hari ini Audrey pergi ke rumah sakit, memeriksa kehamilan dan berencana menjenguk Tuan Smith. Stefan ikut pergi mengantar, begitu juga Keandra dan Nyonya Smith yang memohon untuk bisa ikut pergi bersama Audrey dan Stefan. Mereka pun pergi bersama.
Setelah kehamilan Audrey di periksa, mereka pun menjenguk Tuan Smith yang terbaring koma. Audrey hanya menatapi Ayahnya itu dari balik kaca, Stefan merangkul Audrey, menghiburnya. Keandra menatapi iri. Dokter dan perawat terlihat masuk, dan bersiap memindahkan Tuan Smith.
"Ei.... itu kenapa?" tanya Keandra dan Nyonya Smith.
"Akan dipindahkan ke ruang VIP," jawab Stefan.
Stefan telah mengatur dokter terbaik untuk merawat Papa mertuanya ini, juga memberikan kamar rawat inap yang lebih baik.
Keandra mengetahui jika Stefan meminta susu hangat untuk diantarkan ke ruang kerjanya, Keandra dengan sukarela menawarkan diri untuk mengantar susu itu untuk Stefan. Keandra sedikit membuka kancing atas kemeja-nya sehingga membuat dadanya seakan seperti akan menyumbul keluar, tak lupa Keandra juga menyemprotkan parfum yang wanginya menggoda penciuman dan bisa membangkitkan hasrat.Keandra mengetuk pintu dan masuk lalu berjalan perlahan kearah meja kerja Stefan lalu meletakan susu hangat itu dengan perlahan, Stefan meletakan pulpennya karena mencium aroma wangi yang tajam di hidungnya. Stefan menengadahkan kepalanya dan melihat Keandra dengan sedikit membungkuk meletakan susu hangat itu di meja.Keandra berdiri dengan wajah tersenyum, berharap Stefan tertarik dengan tubuhnya. Keandra agak bergerak dengan sedikit sensual mencoba memberi tanda jika dia sedang merayu, mengajak Stefan melakukan olah raga fisik yang menyenangkan nikmatnya. Stefan memandangi Keandra, dan ini
Karena keadaan Audrey, Stefan pun jadi sering kembali di siang hari hanya untuk menemani Audrey makan siang dan juga mengecek keadaan Audrey. Dengan kesibukan Stefan yang tinggi demi kesehatan istri dan bayinya maka Stefan dengan rela hati melakukan hal itu. Mia sesekali juga tetap datang jika Stefan harus pergi dinas luar dan tidak bisa menemani Audrey meski hanya sebentar saja.Di tiap Stefan pulang di siang hari untuk menjenguk Audrey, maka Keandra akan mencari-cari kesempatan untuk berbicara atau bertanya apa saja, yang memperlihatkan seakan-akan dirinya dan Stefan sedang berbincang sesuatu. Audrey terkadang melihat ini dari kejauhan, namun lebih memilih percaya kepada Stefan dari pada dengan apa yang hanya dilihatnya saja. Meski Stefan tidak menanggapi, namun tanpa tahu malu Keandra tetap saja ingin menempelkan diri pada Stefan bagai ngengat yang terbang terus-menerus di sekeliling Stefan."Jika tidak ada keperluan apa-apa lagi, maka jangan mencariku lagi," ujar S
Mendengar pengakuan Stefan, Audrey pun merasa tersentuh. Audrey menengadahkan kepala Stefan untun menatap wajahnya. Lalu dengan lembut Audrey menundukan kepalanya untuk mengecupi bibir Stefan. Stefan membalas kecupan Audrey dengan penuh kelembutan. Audrey mengusap-usap wajah Stefan dengan lembut."Jika kau menginginkannya maka lakukan dengan perlahan dan lembut jika kau takut menyakiti kami," ujar Audrey dengan malu-malu.Stefan menatapi wajah wanita yang telah menjadi kesayangannya ini, wanita yang telah menjadi pemilik detak jantungnya ini. Stefan berdiri lalu dengan lembut menggendong Audrey secara horizontal. Stefan membawa Audrey ke ranjang besar di kamar itu dan merebahkannya."Jika sakit maka katakan," ujar Stefan."Emm..." jawab Audrey.Stefan mulai menciumi wajah Audrey, ke telinga lalu ke tulang selangka Audrey. Dengan lembut Stefan melucuti pakaian Audrey, lalu mulai menggerakan tubuhnya diatas tubuh Audrey dengan lembut. Audrey memeluk
Gery, "..."Melinda pun pergi setelah meletakan undangan tersebut, Gery mengambil undangan tersebut dan malah membuangnya ke tempat sampah. Dirinya merasa marah karena masih saja dipaksa untuk menjalin hubungan romantis dengan Melinda, demi politik kerjasama bisnis. Gery pergi keluar dan bekerja kepada Stefan karena ingin menghindar pernikahan bisnis yang telah diaturkan itu namun nampaknya tetap saja itu tidak berhasil."Yang benar saja ingin menukarku sebagai bahan transaksi bisnis," gumam Gery kesal.Gery masih belum bisa bertindak sesuka hatinya, karena Kakek Olson masih memegang kekuasaan penuh terhadap kekayaan dan lini bisnis keluarga Olson. Jika ingin berkuasa maka Gery harus bisa mengambil kekuasan dari tangan Kekek Olson, dan hal inilah yang menjadi PR besar bagi Gery.Gery mengambil kunci mobilnya dan segera bergegas pergi ke kantor Mia, Toko dan pabrik parabotan kayu. Gery memarkirkan mobilnya lalu segera masuk ke dalam pabrik. Terlihat Mia se
Akhir pekan pun tiba, saatnya mEreka pergi ke pesta. Gery menjemput Mia dan membawa Mia masuk ke dalam GranD Ball Room hotel tempat perayaan Kakek Olson merayakan pesta ulang tahunnya, Melinda meradang ketika masih menunggu Gery menjemput namun malah Gery sudah tiba di tempat acara dengan menggandeng wanita lain.Melinda segera saja pergi menuju Grand Ball Room hotel tersebut. Berjalan dengan membawa aura kemarahan di wajah dan tubuhnya. Nyonya Olson segera menenangkan Melinda, Bagaimana pun juga Melinda adalah tiket VIP dirinya menuju kemewahan."Tenanglah, bukankah hari ini ini adalah hari besar," hibur Nyonya Olson.Melinda pun terdiam seraya menyesap segelas anggur putih, lalu membanting gelasnya karena kesal. Nyonya Olson menarik tangan Melinda untuk masuk kedalam Grand Ball Room hotel tersebut. Melinda menatap sinis kepada Mia yang sedang asyik berbincang dengan kolega-kolega Gery. Sementara Gery menemui Kakek Olson.Gery masih menolak pengaturan da
Di dalam mobil nampak sesekali Mia masih menghapus air mata yang terjatuh di pipinya, mengingat hal-hal manis yang belakangan ini mereka lakukan bersama, tiba-tiba hari ini semua seperti terbakar menjadi debu ketika pengumuman pertunangan tadi, Audrey menepuk-nepuk tangan Mia, memberikan dukungannya."Mia! menginap saja ya di rumah kami," ujar Adurey.Mia,"..."Sementara Audrey sibuk menghibur Mia, Stefan sibuk bertukar pesan dengan Gery, "Malam ini dia akan menginap di rumahku."Setelah membacanya Gery memasukan ponselnya di saku, bergegas pergi ke rumah Stefan dan akan menginap di sana juga. Melinda yang melihat Gery akan pergi mencoba menahan kepergian Gery."Mau kemana?" tanya Melinda."Tempatku bukan di sini dan bukan bersamamu," jawab Gery."Apa maksudmu, pengumuman resmi tentang pertunangan kita baru saja diumumkan, dan mau kau batalkan begitu saja?" tanya Melinda tak percaya."Aku tidak pernah menyetujuinya, jika kau sa
Keesokan paginya ketika sarapan, Mia tidak melihat kehadiran Gery. Stefan langsung saja membuka suara memberi tahu jika Gery sudah pergi pagi-pagi sekali. Jabatan yang baru Stefan berikan kepadanya memiliki tanggung jawab yang sama besarnya seperti yang selama ini Stefan kerjakan. Berbagi kekuasaan hanya saja bedanya, Stefan yang akan tetap memiliki keuntungan yang paling besar dalam hal ini. karena akan memiliki banyak waktu dengan Audrey. Sementara Gery akan semakin sibuk dengan semua pekerjaan terkait seluruh operasional Wyatt Group.Gery memulai dengan melakukan inspeksi terhadap cabang-cabang Wyatt Group, pagi-pagi sekali. Kedatangan Gery yang tiba-tiba terang saja membuat heboh. Ini sama seperti mereka telah kedatangan mata, tangan dan kaki dari Stefan,Gery mulai menginspeksi cabang-cabang Wyatt Group yang bekerja sama dengan keluarga Olson dan juga keluarga Melinda. Wyatt Group adalah pemasok utama untuk produk-produk rumah tangga. Mereka menyediakan bahan baku
Di pemandian umum Lanscote inii, Stefan bekerja sebagai kasir terkadang juga sebagai pelayan di cafe kecil yang ada di dalam pemandian ini. Dengan ketampanan yang dimiliki oleh Stefan tentu saja itu bagaikan madu yang menarik kumbang-kumbang wanita untuk datang. Audrey memperhatikan dari meja reception di depan. Benar-benar tak bisa menahan diri karena cemburu, Audrey berjalan kearah Cafetaria tersebut, berjalan dengan lembut kearah Stefan lalu menariknya dan tiba-tiba saja mencium Stefan di depan orang banyak.Stefan terkejut mendapatkan ciuman panas yang datang tiba-tiba dari Audrey, "ini apa yang baru saja terjadi," Pikir Stefan bingung bercampur senang.Setelah puas mencium Stefan, Audrey pun melepaskan pelukan tangganya dari leher Stefan lalu kembali ke meja recptionis. Stefan melihat sekitarnya mulai berbisik-bisik seketika saja memahami jika Audrey sedang memberi tanda kepemilikan di depan para wanita yang sedang mencari perhatian kepadanya, sungguh itu terasa m