แชร์

52

ผู้เขียน: pasaazka
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-12-19 21:58:26

“Rumah Tante Lastri besar ya, Kak. Mirip rumah di sinetron yang biasanya ditonton ibu,” komentar Dinda saat ayahnya mulai menjalankan mobil dan keluar dari pintu gerbang.

Dila hanya mengangguk sambil memandangi rumah Lastri yang memang terlihat megah dan mewah. Bahkan pagar besi dan pintu gerbangnya terlihat kokoh dan mahal. Dalam hatinya ia merasa takjub dan kagum dengan kemewahan rumah Lastri. Ia tidak menyangka kalau wanita yang akan dinikahi ayahnya ternyata adalah wanita yang kaya. Pantas saja ia tidak keberatan saat membelikannya tas yang cukup mahal saat di mall kemarin.

Dinda dan Dila terus memandang rumah Lastri saat mobil bergerak menjauh. Mereka bahkan baru menoleh setelah rumah mewah itu sudah tidak terlihat lagi. Tarno melirik dari kaca depan sambil mengamati ekspresi wajah Dila yang masih terlihat masam.

“Kita sekarang mau kemana, Yah?” tanya Dinda pada Tarno yang sudah fokus memandang ke depan sekarang. Mobil sudah sampai d

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

บทที่เกี่ยวข้อง

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   53

    Susanti berpikir keras mencoba mencari cara agar pernikahan Tarno dan Lastri tidak jadi dilaksanakan. Ia masih tidak rela melihat kehidupan Tarno yang akan berubah menjadi lebih baik setelah berpisah dengannya.“Aku harus mencari cara agar rencana pernikahan mereka dibatalkan, tapi apa yang bisa kulakukan? Apakah Aku harus mempengaruhi Dila dan Dinda agar tidak menyetujui rencana pernikahan ayahnya?” batin Lastri dengan pandangan lurus ke depan.“Bu, Aku lapar,” ucap Dila sambil memegang perutnya.Susanti yang tengah melamun tidak mendengar perkataan Dila. Ia masih sibuk memikirkan berbagai rencana untuk menghancurkan hubungan Tarno dan Lastri agar pernikahan mereka tidak jadi dilaksanakan.“Bu ...,” panggil Dila agak keras.“Eh, iya Dil. Ada apa?” Susanti tersentak dari lamunannya saat Dila memanggilnya cukup keras. Diremasnya tas plastik berisi camilan pemberian Lastri tadi lalu diletakkan di atas m

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-21
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   54

    Tarno duduk di kursi teras dengan ditemani secangkir kopi panas yang mulai dingin. Ia baru saja menutup teleponnya setelah menelepon Dila dan Dinda cukup lama. Ditaruh ponselnya di meja lalu menyeruput kopinya yang sudah tidak panas lagi.Tadi ia menghubungi kedua putrinya untuk menanyakan jadwal mereka hari minggu besok. Rencananya ia akan mengajak mereka jalan-jalan bersama Lastri lagi. Usahanya untuk mendekatkan kedua putrinya dengan Lastri sepertinya masih belum membuahkan hasil.Dila sepertinya masih enggan menerima kehadiran Lastri dalam hidupnya sehingga ia menunjukkan rasa tidak sukanya secara terang-terangan dan sering kali bersikap tidak sopan padanya.Tarno menghembuskan nafas kasar. Ia merasa bingung harus menasihati Dila seperti apa lagi. Putri sulungnya yang mulai beranjak dewasa itu semakin sulit untuk dikendalikan. Tidak seperti dulu, saat masih kecil Dila adalah gadis manis yang penurut dan selalu mendengarkan perkataannya.“Kamu la

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-23
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   55

    Dila dan Dinda sedang duduk di ruang tamu, menunggu ayahnya datang menjemput. Hari ini adalah hari minggu, mereka berencana untuk jalan-jalan bersama Tarno dan Lastri.Dinda sudah memakai pakaian terbaiknya. Ia tidak sabar untuk segera berangkat. Pengalamannya jalan-jalan ke mall dua minggu lalu membuatnya ingin pergi ke sana lagi. Gadis kecil itu menyukai hawa dingin yang menerpa kulitnya begitu masuk ke bangunan besar itu. Suara musik yang keras juga bertalu-talu saling bersahutan memanjakan telinganya. Toko-toko yang berjajar ditata dengan apik memanjakan matanya untuk memandang barang-barang yang ditata secara estetik di etalase.Dan yang paling disukainya dari semua hal tersebut adalah saat masuk ke food court. Dinda bisa mencium berbagai aroma makanan yang memanjakan indra penciumannya begitu masuk ke tempat para penjual makanan berkumpul itu. Gambar-gambar makanan yang terpajang benar-benar membuatnya lapar mata ingin mencoba semua makanan yang ada di gambar. Ia

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-25
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   56

    Lama Dila menunggu tapi tidak ada satu kata pun keluar dari bibir Lastri. Wanita yang akan menikahi ayahnya itu malah sibuk melihat-lihat sandal yang dipajang bersama Dinda dan membantu gadis kecil itu memilihkan sandal yang terlihat bagus untuknya.Lastri teringat dengan putri kecilnya yang sudah tiada saat melihat sandal untuk anak-anak perempuan yang lucu-lucu dan menggemaskan. Dipeganginya sebuah sandal berwarna pink dengan hiasan gambar kartun yang dulu suka ditonton putrinya. Matanya berkaca-kaca tanpa disadarinya saat ia mengelus hiasan kartun itu.Ditaruhnya kembali sandal berwarna pink itu ke tempatnya semula. Lastri menengadah agar air mata di matanya tidak jatuh ke pipinya. Setelah dirasa air matanya sudah kering dan tak bersisa lagi Lastri mengalihkan pandangannya ke arah Dila yang sedang menunduk dengan wajah lesu.“Kenapa? Tidak ada yang cocok?” tanya Lastri sembari mendekat ke arah putri sulung calon suaminya itu.Dila menggelen

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-26
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   57

    Sesuai janji yang telah diucapkan sebelumnya, hari ini Lastri datang ke acara pernikahan Susanti yang diadakan di rumah Joko. Setelah berpikir selama dua hari akhirnya Lastri memutuskan untuk memberikan kado sebuah cincin pada Susanti.Awalnya ia merasa bingung harus memberikan kado apa. Jika uang, ia merasa sungkan kalau ternyata nominal yang diberikan nanti terlalu sedikit dan dianggap kurang pantas. Pernah terlintas untuk memberikan sebuah kado seprei atau bed cover saja, tapi ia merasa bahwa kado itu sudah terlalu umum. Kemungkinan Susanti akan menerima banyak kado itu dari temannya yang lain. Karena itu ia akhirnya memutuskan untuk meminta Anto mengantarkannya ke sebuah toko emas sepulang dari toko.Malamnya Lastri membungkusnya dengan sebuah kertas kado bermotif batik setelah memberikan ucapan selamat di dalamnya. Ia memberikan ucapan selamat yang tulus dengan harapan Susanti akan menerimanya dengan baik sebagai calon istri Tarno. Bagaimana pun Lastri ingin menja

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-28
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   58

    “Mampir ke rumah emak dulu ya, Las,” ajak Tarno dalam perjalanan pulang.“Hah? Ngapain, Mas?” Lastri terlihat kaget saat Tarno mengajaknya mampir ke rumah.“Kita bicara sama emak mengenai rencana pernikahan kita.”“Tapi Aku nggak bawa apa-apa sekarang.”“Nggak usah bawa apa-apa. Bawa diri saja sudah cukup buat emak.”“Ish, tetep saja nggak sopan, Mas. Nanti kalau ada toko buah mampir dulu.”“Oke.” Tarno memilih mengalah untuk menghentikan perdebatan mereka.Lastri tersenyum sambil melempar pandangan keluar jendela. Hatinya menghangat karena saat-saat yang dinantikannya akhirnya akan tiba. Sebentar lagi ia akan menjadi seorang istri dan seorang ibu bagi dua putri kecil Tarno.Saat melihat kios buah, Tarno menghentikan mobilnya sesuai permintaan Lastri. Lastri segera turun dari mobil dan mulai memilih buah yang akan dibelinya sebagai buah tangan u

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-29
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   59

    “Sah!” teriak para saksi dan penghulu setelah mendengar kalimat ijab kabul yang dilafalkan oleh Tarno dengan lancar meskipun hatinya berdebar-debar. Diikuti ucapan hamdalah oleh orang-orang yang ikut menyaksikan prosesi ijab kabul tersebut.Setelah berlatih dan menghafalkan kalimat ijab kabul semalaman kemarin, ia akhirnya bisa mengucapkannya dengan lancar tanpa kesalahan yang fatal. Mendengar teriakan sah, hatinya menjadi lega karena tidak perlu mengulang lagi kalimat ijab kabul untuk kedua kalinya.Dengan mas kawin seperangkat alat salat ditambah sepasang cincin yang dipilih sendiri oleh Lastri, Tarno kini sudah resmi menjadi suami sah Lastri. Baik secara agama maupun negara, karena ia langsung menandatangani buku nikah setelah mengucapkan ijab kabul. Saat ditanya mas kawin apa lagi yang diinginkannya, Lastri hanya menggeleng dan mengatakan bahwa ia sudah puas dengan cincin yang dipilihnya sendiri kemarin.Tarno menceritakan hal tersebut pada emak.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2021-12-31
  • LELAKI YANG TERKHIANATI   60

    Lastri terbangun beberapa menit sebelum azan subuh berkumandang. Rasa lelah yang mendera tubuhnya membuat tidurnya sangat pulas sehingga ia tidak terbangun sama sekali malam itu. Bahkan saat Tarno mulai merebahkan tubuhnya di sebelahnya, ia tidak merasakannya sama sekali. Padahal biasanya ia sangat sensitif dengan suara-suara atau pun gerakan-gerakan pelan di sekitarnya dan mudah terbangun dari tidurnya saat merasakan hal tersebut. Namun entah kenapa ia benar-benar tidak terbangun sama sekali semalam.Melihat Tarno yang masih tertidur pulas, ia bergerak dengan sangat pelan agar tidak mengganggu tidurnya. Dipandanginya wajah lelaki yang kini sudah menjadi suaminya dengan saksama. Ia tersenyum tipis saat mendengar nafas berat yang keluar dari hidungnya seiring dengan gerakan dadanya yang teratur. Wajahnya terlihat damai dan tenang.Setelah puas memandangi Tarno, Lastri segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi dengan pelan. Kandung kemihnya sudah penu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2022-01-02

บทล่าสุด

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   80

    Dokter yang rambutnya sudah memutih sebagian itu tidak langsung menjawab. Ia terdiam cukup lama sambil memandang Lastri dengan tatapan serius. Lalu pandangannya berpindah ke layar monitor, wajahnya tampak mengernyit sesaat lalu tersenyum hangat pada Lastri, “Selamat ya, Bu Lastri, Anda hamil. Saat ini usia janin sudah 10 minggu. Sepertinya bayinya kembar dilihat dari kantung kehamilan yang ada dua ini.”“K-kembar, Dok?” tanya Lastri tidak percaya. Perasaan cemas yang menderanya langsung hilang berubah menjadi rasa senang yang tidak terkira saat mendengar ada dua janin di dalam rahimnya. Ia menatap Tarno yang terlihat kaget juga saat mendengar penjelasan dokter.“Iya, karena masih kecil jadi belum terlihat jelas. Tapi ada dua kantung yang terlihat di sini, jadi kemungkinan besar bayinya kembar. Nah untuk lebih jelasnya nanti USG lagi saat kandungan lebih besar lagi.”Mata Lastri berkaca-kaca mendengar penjelasan Dokter mengenai

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   79

    “Dek ... Ada apa?” Tarno mengetuk pintu dengan panik setelah mendengar teriakan Lastri dari dalam kamar mandi.Tidak ada jawaban dari Lastri. Merasa panik dan penasaran, Tarno mendekatkan kepala ke pintu. Mencoba mencari tahu apa yang terjadi di dalam kamar mandi. Isak tangis Lastri terdengar lirih dari dalam kamar mandi, membuat Tarno yang berada di luar tambah cemas.“Dek ... Buka pintunya. Kamu kenapa? Apakah ada yang sakit?” Tarno mengetuk pintu semakin keras setelah mendengar tangisan Lastri. Takut terjadi sesuatu pada Lastri di dalam, ia bersiap untuk mendobrak pintu kamar mandi. Saat berancang-ancang untuk mendobrak, daun pintu terbuka perlahan.Lastri keluar dari kamar mandi dengan kepala menunduk. Sementara tangan kirinya sibuk menghapus sisa-sisa air mata di pipi.“Dek, apa yang terjadi? Kamu sakit? Kita ke rumah sakit sekarang ya,” tanya Tarno cemas. Dipandanginya mata Lastri yang sembap sehabis menangis.

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   78

    Dila menangis sesenggukan di pelukan Susanti. Menenangkan diri setelah keluar dari kantor polisi. Wajahnya tampak ketakutan dan pucat. Dengan tubuh gemetar, gadis kecil itu berjalan perlahan keluar dari kantor polisi. Andaikan Susanti tidak sigap menangkap, Dila pasti sudah ambruk ke lantai karena masih merasa kaget setelah diinterogasi polisi.Sesuai dengan janji sebelumnya, Lastri mencabut laporan segera setelah selesai berbicara dengan Susanti. Lastri menanyakan semua hal yang selalu menjadi pertanyaan di hatinya pada Susanti. Dengan terbata-bata Susanti menjawab semua pertanyaan yang diajukan Lastri secara jujur. Alasan ia menyuruh Dila untuk mencuri dan awal mula tercetusnya hal tersebut serta hal penting lainnya.Sebelum masuk ke kantor polisi untuk mencabut laporan, Lastri membuat kesepakatan dengan Susanti agar tidak mengulangi perbuatan ini lagi. Meminta uang secara tidak jujur, dengan alasan anak-anak. Padahal uang tersebut digunakan untuk kebutuhan yang lain

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   77

    Setelah memarkirkan mobil, Tarno segera mengambil ponsel dan mencoba menghubungi Susanti. Telepon tersambung tapi tidak diangkat. Tarno tidak menyerah dan mencoba mengirim pesan.[Aku sudah sampai ke lokasi yang kamu kirimkan, tapi malah tiba di kantor polisi. Benarkah ini? Kamu tidak keliru kan?]Tarno memastikan sekali lagi lokasi yang dikirimkan Susanti sudah benar. Lama menunggu masih belum ada balasan dari Susanti. Karena bosan ia akhirnya memutuskan turun dari mobil dan berjalan sambil melihat sekitar. Pandangannya terhenti pada sesosok yang sangat dikenalinya.Susanti dan Lastri sedang duduk di kursi di depan kantor polisi tampak membicarakan sesuatu yang serius. Dengan langkah cepat hampir berlari, Tarno mendatangi Lastri dan Susanti.“Sayang, kamu ke mana saja selama ini? Kenapa tidak pernah mengabariku? Apakah kamu tidak tahu betapa khawatirnya aku?” berondong Tarno setelah sampai di dekat Lastri dengan nafas menderu. Ia hampir kehab

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   76

    Kepergian Lastri yang tidak meninggalkan kabar sama sekali membuat Tarno semakin cemas dan khawatir. Ia takut jika terjadi apa-apa dengan wanita yang sangat dicintainya itu. Ia panik dan gelisah, tidak bisa berpikir dengan jernih sehingga bingung harus melakukan apa. Setiap saat ia terus menerus memandang ponsel, berharap ada kabar dari Lastri.Karena takut jika Lastri akan menelepon atau mengabari sewaktu-waktu, Tarno membawa ponsel itu ke mana pun ia pergi. Bahkan saat ke kamar mandi sekalipun. Begitu pula saat tidur, ponsel itu terus digenggam dengan erat di tangan.Sudah dua hari Lastri pergi meninggalkan rumah. Tarno tampak kusut dan awut-awutan. Bahkan ia memakai sandal yang berbeda saat berangkat ke toko hari ini. Puluhan pesan sudah ia kirimkan, tapi tetap tidak ada balasan dari Lastri. Ia juga tidak menyerah dan terus menerus menghubungi nomor Lastri meskipun tetap tidak diangkat sampai sekarang.“Kok kusut banget, Pak? Ada masalah di rumah?&rdquo

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   75

    Sebenarnya banyak hal yang ingin Tarno tanyakan pada Dila mengenai masalah pencurian uang yang telah dilakukannya tersebut. Namun, melihat putri sulungnya masih menangis terus sepanjang perjalanan pulang, hal itu membuat Tarno terpaksa menahan keinginannya tersebut. Ia hanya sempat menanyakan dua hal yang dijawab dengan jawaban kurang jelas dan tidak bisa dipahami karena dijawab sambil menangis.Akhirnya Tarno memutuskan untuk diam dan menunggu Dila menenangkan diri terlebih dulu. Setelah menangis hampir sejam, Dila terlihat mulai tenang dan berhenti menangis. Dari kaca depan, Tarno bisa melihat Dila sibuk melihat pemandangan di luar sambil menyeka sisa air mata yang mengalir di pipi. Sesekali suara isak tangis masih terdengar lirih di telinga Tarno.“Dil,” panggil Tarno pelan tapi masih cukup terdengar.Dila yang sudah berhenti menangis langsung menangis lagi saat mendengar panggilan Tarno. Membuat Tarno urung bertanya lagi. Sampai mereka tiba di de

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   74

    Sesuai perkataannya di mobil tadi, Lastri memanggil Dila dan Dinda untuk berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan sesuatu yang membuat Tarno sangat penasaran dari tadi.Setelah semua berkumpul, Lastri tidak segera memulai pembicaraan dan malah diam sembari memperhatikan Dila dengan tatapan tajam. Membuat gadis kecil itu jadi salah tingkah dan menunduk, tidak berani membalas tatapan Lastri.Sepertinya Dila sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan Lastri. Ia terus menunduk sambil memainkan kedua tangan yang ditaruh di atas paha. Kakinya digoyang-goyangkan untuk mengurangi rasa gelisah dan rasa cemas yang menyerangnya.“Dek, apa yang ingin kamu bicarakan? Katanya ada hal penting yang mau kau tunjukkan padaku. Kenapa harus mengajak anak-anak juga?” bisik Tarno ke telinga Lastri.Ia pikir Lastri tidak serius saat mengatakan akan mengajak anak-anak untuk berbicara. Ternyata dugaannya keliru, Lastri benar-benar serius dengan perkataannya. Membu

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   73

    Lastri bertekad untuk mencari bukti dan menyelidiki masalah uang yang selalu berkurang setiap kali Dila dan Dinda menginap di rumahnya. Saat anak-anak berkunjung, ia memindah letak penyimpanan uang di tempat yang lain. Ia juga mengamati pergerakan Dila dan Dinda, ke mana pun mereka berdua pergi tak luput dari perhatiannya.Tidak ada yang aneh yang bisa ditemukan. Dila dan Dinda bersikap seperti biasanya. Malah Lastri yang terlihat aneh karena selalu memperhatikan mereka berdua. Dan anehnya saat setor uang ke bank keesokan harinya, uang tetap berkurang.“Lihat, Mas. Uangnya berkurang lima ratus ribu setelah anak-anak menginap kemarin. Padahal minggu sebelumnya tidak.” Lastri memberitahukan masalah itu pada Tarno sekali lagi untuk membuktikan kecurigaannya.“Masa sih, Dek. Kamu salah ngitung mungkin.” Tarno melihat kertas setruk dari bank dan membandingkan dengan catatan kecil yang ditulis Lastri. Selisih lima ratus ribu, sesuai ucapan Last

  • LELAKI YANG TERKHIANATI   72

    “Apakah Kamu butuh sesuatu? Atau sudah lapar?” tanya Lastri sambil berjalan mendekat pada Dila.“Eh ... Aku baru saja dari kamar mandi,” jawab Dila dengan gugup. Ia berbalik untuk melihat Lastri yang tengah tersenyum menatapnya.“Aku mau ke kamar dulu,” imbuh Dila lirih.Tidak ingin berlama-lama berdua saja dengan Lastri, Dila segera berjalan menuju kamar yang ditempatinya karena Lastri tidak mengatakan apa pun setelahnya.Lastri hanya mengangguk sambil tersenyum dan membatin dalam hati, “Apakah Dila masih marah padaku? Kenapa dia tidak mau menatap mataku saat berbicara denganku.”“Sepertinya wanita itu tidak melihatku keluar dari kamarnya. Buktinya dia diam saja, tidak mengatakan apa pun tadi. Atau ada sesuatu yang direncanakannya?” pikir Dila sambil berjalan dengan cepat.Ternyata hal yang ditakutkan Dila tidak terjadi. Lastri tidak membahas atau menanyakan apa pun mengenai ia yan

DMCA.com Protection Status