Share

Bab 317

Penulis: Nandar Hidayat
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-28 08:02:08

"Kenapa kau seperti dikejar jurig?" tanya Bimaraksa kepada yang baru datang.

"Maaf Aki Balangantrang, saya mendapatkan kabar bahwa Dewata Kala hendak mendukung Rahyang Manarah!"

Semua yang ada di sana terkejut, termasuk Kameswara. Yang di masksud Dewata Kala pasti Rana Surya, tapi Kameswara belum bertemu dengan Dewi Payung Terbang.

Menurut Padmasari saat ini Dewata Kala belum bisa dikalahkan kecuali disegel. Lalu Kameswara juga baru tahu kalau Bimaraksa berganti nama menjadi Aki Balangantrang.

"Kita harus berhati-hati dengan orang yang satu itu, dia pasti mempunyai rencana lain dibalik sikap dukungannya," kata Aki Balangantrang.

"Bukankah dulunya dia juga prajurit Galuh yang diangkat oleh Rahyang Sora?"

"Sekarang sudah berbeda, dia murid Kala Cengkar, manusia setengah siluman yang sesat. Sebisa mungkin kita jangan melibatkan orang-orang persilatan!"

Tidak mau mendengarkan percakapan mereka lebih lanjut, Kameswara memilih
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 318

    Skandal asmara yang dulu terjadi antara Amara alias Rahyang Mandiminyak dengan Dyah Rababu kini terulang kembali pada cicitnya, Tamperan.Putra Sanjaya dari Nyai Tejakancana ini tergila-gila kepada Dewi Pangrenyep, istri kedua Premana Dikusumah, cicitnya maharesi.Istri pertama Premana Dikusumah yang ditunjuk jadi raja di Galuh bernama Dewi Naganingrum. Sebelum ditunjuk jadi raja, skandal antara Tamperan dan Pangrenyep sudah terjalin."Kakang Premana lebih cenderung 'minandhita' dari pada mengurusi kerajaan. Sepertinya dia tidak ada gairah menjadi raja," ujar Pangrenyep yang terkulai di atas tubuh Tamperan tanpa sehelai benang.Mereka baru saja mendayung di lautan asmara yang penuh gelora. Ini bukan pertama kalinya, sudah beberapa kali dan belum tercium oleh orang lain."Kemungkinan nanti Kakang yang akan repot mengurusi istana, karena Kakang Premana pasti akan mewakilkan kepada Kakang,""Apa keinginan Nyai?" tanya Tamperan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 319

    Selanjutnya Tamperan membuat berita bahwa ada orang yang membunug Premana Dikusumah di pertapaan. Sementara dia tidak bisa menyelamatkannya karena terlambat.Sehingga hanya bisa membunuh si pembunuh saja. Itu juga karena terpaksa, sebab diapun katanya hampir terbunuh. Ilmu si pembunuh cukup tinggi.Pada waktu itu orang-orang percaya saja dengan keterangan Tamperan. Padahal tanpa sepengetahuan Tamperan, ada orang yang menyaksikannya, tapi tidak berani bicara.Orang ini kebetulan anak buahnya Aki Balangantrang yang sebenarnya adalah Bimaraksa yang sedang menyusun kekuatan untuk merebut Galuh kembali, karena dia masih dendam kepada Sanjaya.Kemudian Tamperan menikahi kedua jandanya Premana. Dalam jarak waktu yang sedikit. Pangrenyep melahirkan anak dari Tamperan yang diberi nama Banga.Disusul kemudian Naganingrum juga melahirkan anak dari Premana Dikusumah yang diberi nama Manarah. Tamperan mengangkat Pangrenyep sebagai permaisuri utama.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 320

    Berbahaya jika Rana Surya alias Dewata Kala sampai menang. Bisa-bisa terulang dari geger yang dulu dibuat oleh Kala Cengkar.Sampai sepeminuman teh berlalu. Sampai tempat itu porak poranda. Sampai pakaian mereka sobek di beberapa tempat. Udara dingin berubah bagai dalam kobaran api.Mereka masih terpatok di tempatnya. Pertarungan tenaga halus masih berlangsung. Namun, kekuatannya semakin lama semakin mengendur.Kameswara juga bisa memperkirakan seandainya dia yang melawan Dewata Kala, mungkin tidak akan bisa menang.Hingga akhirnya...Blarrr!!!Ledakan amat dahsyat terjadi di tengah-tengah mereka. Ledakan yang menimbulkan tenaga hentakan sangat kuat hingga membuat tubuh ayah dan anak terpental ke belakang.Kameswara segera berkelebat menolong mereka sebelum jatuh. Otomastis sosok mereka menghilang setelah dipegang Kameswara yang masih mengaktifkan Rompi Nyumput Buni.Sementara Dewata Kala masih berdiri kuat. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 321

    Karena sangat penasaran dan ingin segera mewujudkan harapannya, Dewata Kala akhirnya mendatangi kediaman Si Tapak Angin.Kalau semula menantang bertarung di tempat lain biar bisa dilihat oleh pendekar lain walau sembunyi-sembunyi menyaksikannya.Akan tetapi sekarang sudag kadung ingin membunuh pendekar tua satu itu, sekalian dengan anak dan muridnya,.Maka Rana Surya yang menjelma jadi manusia setengah siluman ini menyatroni rumah si Tapak Angin.Belum sampai di sana dia berpapasan dengan salah satu murid Tapak Angin yang langsung ngacir karena ketakutan. Dewata Kala mengumbar tawanya.Sejak dari jauh mula dia sudah mengirimkan hawa sakti untuk menyerang. Baginya sekarang si Tapak Angin hanyalah sampah yang tidak berguna."Tapak Angin, kemana pun kau sembunyi tidak akan mengubah takdir kematianmu!" teriak Dewata Kala sebelum memasuki pintu pagar rumah Tapak Angin.Namun, alangkah terkejutnya ketika sampai di sana. Keadaa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 322

    Dua telapak tangan Dewata Kala langsung menutup telinganya. Padahal tidak mendengar apapun, tapi seolah ada suara yang sangat memekak telinga dan membuat panas seluruh tubuh."Ilmu apa ini!" Muka Rana Surya memerah bagai terpanggang.Hawa sakti yang dilepaskan perlahan mengendur. Dalam jiwa Dewata Kala entah kenapa ada rasa takut melihat Kameswara. Dadanya berdebar kencang."Si keparat ini seolah tidak ada habis ilmunya, aku tidak mau mati konyol sekarang. Aku harus menyempurnakan kekuatan siluman sepenuhnya!"Pada saat itu Kameswara hendak mengeluarkan ajian Serap Sukma, tapi mendadak saja Dewata Kala membanting tangan ke tanah.Blarrr!Asap hitam meledak menutupi pemandangan Kameswara, beberapa saat kemudian soson Dewata Kala lenyap dari tempat itu."Hah, dia kabur!" umpat Kameswara. "Bacaan wirid memang ampuh, tapi tetap aku mencari Dewi Payung Terbang untuk mendapatkan cara menyegelnya!"Ketika menengok ke b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 323

    Manarah tarik tenaga dalam lalu meloncat setinggi satu tombak. Selagi melayang di udara dia memutar badan sambil menghentakkan dua tangan.Wush! Braat!Sebelum ujung pedang sampai pada sasaran, segelombang angin padat berbentuk lingkaran menghempas bagai dinding penghalang melabrak dua belas penyerang sampai terpental kembali ke belakang.Di sisi lain hampir bersamaan dengan serangan selusin pedang ini, dari segala arah melesat puluhan anak panah mengarah satu titik di tengah.Serangan ini bagian Aki Balangantrang yang mengurus, dia hanya mengangkat tangan kanan lurus ke atas dengan telapak tangan terbuka.Wushh! Byarr!Puluhan anak panah terpental kembali ketika baru setengah jalan. Gelombang angin yang keluar dari telapak tangan Bimaraksa lebih dahsyat lagi.Dua belas pendekar bayaran sudah siap menyerang lagi. Jika tadi menyerang secara bersamaan, kini mereka membagi tiga lapis serangan.Empat orang pertama m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 324

    Di depan gua terdapat dua angin puyuh yang saling mengejar. Menerbangkan daun-daun baik yang masih basah atau sudah kering ke angkasa.Pusaran anginnya tampak berbeda warna. Yang satu merah dan satunya biru.Dewata Kala sudah berdiri di mulut goa. Dia tidak berani sampai keluar sana. Ini pertarungan dua makhluk alam lelembut.Sosoknya tidak kelihatan, tapi dia bisa merasakan energinya yang sangat kuat."Ini pasti Blotong, siapa yang satunya. Apa mungkin peliharaannya Kameswara?"Seandainya dia sudah sepenuhnya menjadi siluman, mungkin dia akan turun membantu Blotong. Namun, kalaupun benar rasanya dia tidak sudi membantu.Bukanlah justru Blotong adalah budaknya. Dia hanya memanfaatkan mahkluk itu untuk kepentingan diri sendiri. Blotong diperlakukan seperti orang suruhannya.Bahkan dia punya rencana kalau cita-citanya sudah tercapai maka tidak akan membutuhkan makhluk itu lagi. Begitulah kalau orang tamak dan ambisius.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 325

    Seorang gadis bertubuh mungil berkulit putih. Mukanya agak lonjong dengan dagu lancip, hidung kecil juga lancip. Sepasang mata yang lentik.Wajah, jangan ditanya lagi. Cantik bersih bagai tiada cacat. Tubuh mungilnya ini yang membuat Kameswara tak berkedip memandangnya dari kejauhan.Tubuh Puspa Arum juga mungil, tapi yang ini lebih indah karena memiliki kulit putih.Pakaian atasnya berupa kemben yang dilapis kebaya berbentuk indah warna biru muda dan serasi dengan tubuhnya.Sementara di bagian bawah mengenakan celana pangsi yang tidak terlalu lebar, menyesuaikan bentuk kaki, tapi tidak ngetat.Di bagian pinggang melilit kain sinjang yang dilipat pendek bercorak batiik.Kameswara sepertinya pernah melihat wajah gadis ini, tapi lupa di mana. Yang membuatnya melongo, gadis mungil ini tengah berjalan sambil menggendong kayu bakar di pinggangnya.Si gadis sampai berhenti beberapa langkah di depan Kameswara. Keningnya mengker

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 342

    Kameswara menatap sejenak situasi di depannya. Asmarini duduk menyandar ke bahu raga kasarnya. Di atasnya Payung Terbang memayungi keduanya. Pendekar muda ini tersenyum. Kemudian sukma Kameswara masuk kembali ke dalam tubuh kasarnya. Pedang Bunga Emas otomatis terpegang di tangannya. Asmarini langsung sadar dari lamunannya. "Kakang sudah kembali!" Asmarini langsung menyimpan payungnya. Tangan kiri memegang pedang, tangan kanan merangkul tubuh istrinya. "Inikah Pedang Bunga Emas?" Kameswara pura-pura tidak tahu. "Terbuat dari emas dan menebarkan harum, ini memang pedang pusaka leluhur. Kakang telah membawanya dengan selamat. Terima kasih banyak, Kang!" "Aku suamimu, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaanmu. Tidak perlu berterima kasih. Ini, simpanlah!" Asmarini menerima pedang pusaka tersebut, lalu dia menggeser duduknya hingga saling berhadapan. "Aku juga rel

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 341

    Blang!Kameswara menemukan sebuah ruangan bawah tanah agak luas. Keadaannya remang-remang.Di tengah ruangan ini ada gundukan bantu besar bentuknya mirip seperti dulu dia menyelam ke dasar telaga.Cahaya remang-remang ini pasti berasal dari pedang pusaka itu. Kameswara segera mencari letaknya. Dulu tertancap pada sebuah batu, sekarang pasti sama.Setelah berkeliling satu kali akhirnya menemukan juga pusaka tersebut. Kedua mata Kameswara terbelalak."Mungkinkah ini pedang yang sama? Kalau begitu bisa jadi ada dua, karena di masa depan sudah aku ambil dan diserahkan kepada Ayu Citra, atau..."Kameswara ingat selama sering bertemu dengan Fan Xiang yang merupakan reinkarnasi dari Ayu Citra, gadis itu tidak pernah membicarakan tentang pedang ini."Atau bisa jadi pedangnya kembali ke sini!"Ketika tangan Kameswara menjulur hendak memegang pedang yang tertancap di batu tersebut, tiba-tiba ada serangan hawa gaib yang me

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 340

    Manakala terbetik berita yang dibawa oleh pedagang dari Arab bahwa Ali bin Abi Thalib telah meninggal dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam, maka Rakean Sancang bergegas kembali ke Arab.Tempat pertahanan di Gunung Negara terpaksa ditinggalkannya. Di saat itulah dengan segera pasukan Tarumanagara dikerahkan untuk menghancurkan umat agama baru itu.Hampir separuh penganut agama baru itu meninggal dan sebagian lainnya dapat melarikan diri melalui jalan rahasia berupa gua kemudian keluar di bukit yang curam.Para penganut agama baru lalu menyebar ke mana-mana di wilayah Tatar Sunda."Dan sejak saat itu mereka menjalankan keyakinannya secara sembunyi-sembunyi?" tanya Padmasari."Benar, bisa jadi telah mengganti nama agar tidak ketahuan lagi," sahut Ki Santang."Kau mencurigai atau menemukan sesuatu yang berkaitan dengan hal itu?""Ada!""Wah, apa itu?""Ada sebuah ajaran yang namanya Sunda Wiwitan, ajarannya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 339

    Sepasang suami istri berbeda masa sudah dalam perjalanan mencari Pedang Bunga Emas. Pada malam hari apabila tidak mendapatkan penginapan, maka mereka bermalam di hutan atau kebun.Mereka membuat gubuk dadakan. Dengan kesaktian Kameswara tentu saja sangat mudah dan cepat membangun tempat istirahat sementara tersebut.Sebelum tidur Asmarini sempatkan untuk bersemedi mencari petunjuk keberadaan pusaka leluhurnya.Selama ini setelah berkali semedi sebelum perjalanan, dalam pikirannya selalu ingin pergi ke arah utara."Kalau ke utara, tempat apa saja yang akan kita temukan? Selain bukit Gajah Depa tempat aku menyegel Kala Cengkar. Bukit itu dekat ke perbatasan kerajaan Wanagiri,"Kameswara tampak menerawang. Meski berbeda waktu, tapi letak suatu tempat tetap sama.Tempat mereka berada sekarang sudah dekat ke wilayah yang suatu saat nanti menjadi kerajaan Talagamanggung."Di masa ini kerajaan itu belum berdiri, sedangkan Hutan

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 338

    "Aku tidak menyangka ternyata orang-orang desa Linggapura menggunakan cara-cara memalukan!" teriak Genta."Jangan ngawur!" sentak Suryadana tidak bisa menahan diri. "Sebenarnya kau mau apa ke sini?"Genta bertolak pinggang, wajahnya menunjukkan keangkuhan dan congkak. Sambil menunjuk dia berseru."Aku akan buktikan bahwa warga desa yang katanya kumpulan para pendekar melakukan cara licik untuk memikat hati wanita. Dengan cara membunuhmu, maka guna-guna yang merasuki Sukesih akan hilang!"Genta melangkah ke alun-alun. Keributan kecil di balai desa ini memancing warga yang lain berdatangan untuk melihat apa yang terjadi."Aku tantang kau di kandang sendiri, Suryadana. Katanya kau adalah pemuda berbakat di desa ini, aku ingin tahu seberapa hebatnya dirimu!"Di tempat lain Kameswara dan Asmarini sudah menyaksikan kejadian itu.Sebelum melangkah memenuhi tantangan Genta, pemuda berbakat desa Linggapura menyuruh calon istrinya

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 337

    Desa Linggapura tidak besar juga tidak kecil, penduduknya agak padat. Sususan pemukimannya tertata dengan rapi. Karena awalnya hanya sebuah padepokan kecil.Pada waktu itu, selain menerima murid baru dari luar, juga ada penambahan warga dari dalam padepokan sendiri. Yaitu anak-anak dari pernikahan antara murid laki-laki dengan perempuan.Desa padepokan ini berada di kaki gunung Lingga. Dulu padepokan utamanya berada di lereng gunung.Sekarang dijadikan tempat keramat yang tidak sembarangan orang bisa ke sana, walaupun warga desa sendiri."Lama-lama bisa jadi kerajaan," ujar Kameswara yang diajak jalan memutar. Tidak melalui jalan utama, tapi langsung menuju lereng."Memangnya ada yang seperti itu?""Ada, dulu Indraprahasta juga awalnya hanya pedukuhan kecil yang dibangun oleh resi Santanu,""Oh, ternyata begitu. Sayangnya sekarang sudah hancur!"Kameswara teringat ketika menyelamatkan keluarga Prabu Wiratara seb

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 336

    Keesokan harinya perjalanan mencari Pedang Bunga Emas dimulai. Kameswara sudah mempunyai rencana kemana dia akan pergi, tapi tidak disampaikan ke istrinya."Kemana kita akan mulai?" tanya Kameswara."Ke utara!"Tepat. Arah yang hendak dituju Kameswara memang ke utara. Mudah-mudahan saja firasatnya benar."Jadi kita tidak membutuhkan para pendamping?""Hanya untuk keadaan darurat. Jangan terlalu mengandalkan mereka. Selagi masih bisa dikerjakan sendiri, jangan malas!""Baiklah!"Pada dasarnya Kameswara memiliki pemikiran yang sama dengan istri mungilnya ini. Hanya untuk hal yang sangat tidak mungkin baru dia meminta bantuan Padmasari.Seperti menyeberang ke negeri tempat tinggal Ayu Citra dalam waktu sekejap, tapi itu mungkin tidak akan dilakukan lagi.Satu kesamaan yang dimiliki Asmarini dengan Kameswara adalah tidak suka membawa banyak barang dalam perjalanan. Hanya seperlunya saja.Setelah se

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 335

    Angin yang tadinya berhembus bagaikan badai berganti menjadi tiupan lembut dan sejuk. Semua mata kini memandang ke atas. Satu sosok melayang bagaikan turun dari langit. Bercahaya.Sosok yang memegang payung terbuka menaungi kepalanya dari terik mentari. Setelah semakin turun barulah terlihat sosok tersebut adalah seorang wanita yang kecantikannya bagai bidadari dari alam Tunjung Sampurna."Dewi Payung Terbang!"Beberapa orang berseru mengenali siapa yang datang itu. Semuanya terpana, takjub dengan cara-cara wanita yang dijuluki Dewi Payung Terbang ini muncul di hadapan semua orang.Wanita cantik berpayung mendarat di depan Kameswara. Mereka saling pandang dengan seulas senyum tipis."Kakang berhasil,""Ini berkat Nyai juga!"Aki Balangantrang dan Manarah tampak mendekat."Terima kasih, Ki Sanak telah menyelamatkan kerajaan dan juga ibu saya!" ucap Manarah.Sementara beberapa orang telah mengamankan Hari

  • LEGENDA KAMESWARA   Bab 334

    Apa yang terjadi? Kita mundur dulu sejenak ceritanya.Setelah kematian suaminya, lalu dinikahi oleh Tamperan. Hidup Dewi Naganingrum tidak tenang. Dia merasa telah mengkhianati sang suami.Sedangkan Pangrenyep sepertinya malah senang. Naganingrum tidak tahu kalau di antara Pangrenyep dan Tamperan sudah ada skandal sejak suami masih hidup.Karena rasa tidak tenang inilah akhirnya Naganingrum memutuskan untuk tinggal di luar istana. Dia memilih bekas pertapaan Premana Dikusumah.Di sana dia membangun rumah sederhana. Manarah juga dirawat di sana. Baru ketika umur tujuh tahun, Manarah diperbolehkan pergi ke istana.Sampai besar Manarah sering bolak balik dari istana ke rumah ibunya.Lalu sekarang, tiba-tiba saja Dewi Naganingrum berada dalam cengkraman tangan seseorang yang berdiri di atas atap. Sosok yang mengenakan pakaian serba merah."Dewata Kala!" Aki Balangantrang terkejut. Lebih-lebih Manarah karena dia sangat menyay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status