Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Strategi Serangan

Share

Strategi Serangan

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-12 00:30:20

"Percayakan kepada diriku," ucap Ares, dia menatap ke arah Ledakan yang terus berlangsung, sebelum kemudian berubah menjadi cahaya putih terang dan lenyap dari pandangan Bony An.

"Aku juga akan membantunya ...." Satrio Langit tidak bisa membiarkan Lanting Beruga bertarung sendirian saat ini, walaupun dia tahu kekuatan Lanting Beruga sudah jauh di atas dirinya.

Namun, Satrio Langit percaya jika kekuatannya sedikit banyak bisa membantu Lanting Beruga menghadapi Dewa Kehancuran.

"Lanting memiliki pedang pembantai iblis," ucap Dewa Pemarah, "Dia akan menjadi ujung tombak kita, tugas kita membuka celah agar Lanting bisa menebas mahluk tersebut."

Dewa Pemarah akhirnya pergi mengiringi Satrio Langit, walaupun luka-lukanya masih belum sembuh setelah dirawat oleh Delima Kemala Putri.

"Begitu ya?" Dewa Penidur menggaruk kepala beberapa kali, "Jadi sekarang kita sudah memiliki tujuan yang tepat, serangan kita kali ini akan lebih terarah dibandingkan dengan sebelumnya."

Ya, mereka semua sepakat u
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Dark Devil
mantap authornya baik banget... update dikit2 itu mau ngasi waktu buat pembaca ngumpulin bonus baca gratis... wkwkwkwk
goodnovel comment avatar
nasibmagang00
Membayar dengan update yang lebih banyak...sampai hari ini pun gak ada..janji sungai lemanak
goodnovel comment avatar
Abdilla Shifa
sehat semangat terus Thor.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Jangan Menyerah

    Dewa Kehancuran terlambat menyadarinya, bahwa yang akan dijadikan sebagai ujung tombak serangan adalah Lanting Beruga.Dia mungkin ingin menghindari serangan cepat dari pria bertubuh merah itu, tapi dia tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya. Ares serta yang lain menahan dirinya.-Tarian Dewa Angin-Lanting Beruga mendaratkan serangan pedang pembantai iblis tepat di tubuh Dewa Kehancuran, menembus dinding tak kasat mata yang selalu melindungi tubuhnya.Serangan yang sangat tajam.Dewa Kehancuran berteriak keras, dan pada saat yang sama gelombang kejut yang dihasilkan dari tebasan tersebut juga melempar semua pendekar level dewa ke segala sisi.Lanting Beruga telah melewati tubuh Dewa Kehancuran, dan kini terlihat pada pedang pembantai iblis noda darah berwarna hitam pekat.Buk.Ares jatuh di sisi tanah yang berbatu, Satrio Langit terseok di permukaan tanah, sementara Dewa Pemarah dan Dewa Penidur terpisah pada jarak yang cukup jauh.Ke empat orang itu menatap ke arah langit, pa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-12
  • LANTING BRUGA   Kekuatan Sebenarnya Dari Asura Kuno

    Telaga energi batin di dalam alam bawah sadar pria tersebut mulai bergejolak saat ini. Pada saat yang sama pula, aliran energi batin mulai menyeruak keluar dari mata kiri Lanting Beruga.Ya, Lanting Beruga masih memiliki kekuatan yang lain. Sebuah kekuatan yang lahir dari dalam jiwanya sendiri, kekuatan yang tidak dimiliki oleh bangsa asura atau pula bangsa dewa sekalipun.Itulah kekuatan batin dari Lanting Beruga.Pow.Mata kirinya kini terbuka sangat lebar, berwana merah redup tapi dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh oleh sebagian besar mahluk asura dan para siluman.Tidak lama setelah itu, sosok Asura Kuno muncul dari dalam mata itu, bertubuh tinggi dengan wajah garang.Dua tangan besar mahluk tersebut direntangkan ke depan, semua jari terbuka lebar, tapi kemudian dua tangan yang lain muncul di belakang pundaknya, dan kini menyilang di atas kepala."Apa itu?" Dewa Kehancuran begitu terkejut melihat hal tersebut, tapi pandangannya tidak begitu jelas karena bola api kini telah m

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-13
  • LANTING BRUGA   Belum Berakhir

    "Aku sarankan, agar kalian semua menyerap aura alam dan menyembuhkan luka," ucap asura wanita tersebut, "Ah ngomong-ngomong, namaku adalah Medusa.""Aku tidak peduli," timpal Bony An."Manusia, kau akan membutuhkan kekuatanku lagi, jadi aku hanya akan menolongmu jika kau memanggil namaku."Bony An tersenyum sinis, bersamaan dengan itu Medusa juga lenyap dari pandangannya. Namun usulah Medusa tidak terlalu buruk, dibandingkan mereka tidak melakukan apapun, maka lebih baik semuanya memulihkan diri dan menyerap aura alam sebanyak mungkin.Masing-masing masih memiliki pil air kehidupan yang diberikan oleh Delima Kemala Putri, lebih dari cukup untuk mengobati luka pisik mereka."Semuanya!" ucap Bony An, memanggil para pendekar untuk berkumpul, "selagi Lanting bertarung, aku ingin kalian semua menyembuhkan diri, aku memiliki firasat buruk mengenai hal yang akan kita hadapi nanti.""Untuk berjaga-jaga, jika saja ada hal yang tidak diinginkan terjadi?" tanya Ares."Benar, kita belum melihat

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-14
  • LANTING BRUGA   Kebangkitan Dewa

    Salah satu Petinggi Bangsawan Dunia melakukan teknik yang aneh, hingga kemudian tepat langit muncul sebuah lingkaran dengan motif yang juga aneh. Lingkaran itu berwarna putih terang, tapi juga memiliki rona hitam yang pekat.Tidak beberapa lama kemudian, dia mengeluarkan sebuah batu dari dalam saku bajunya.Dilempar batu itu pada tengah lingkaran energi tersebut, lalu dia berteriak, "Bersatulah!" Tidak lama kemudian, udara di sekitar tempat itu menjadi lebih berat dari sebelumnya. Bumi kembali berguncang pelang, tapi semakin lama guncangannya semakin parah."Lanting, ini gawat, aku merasakan sesuatu yang tidak beres akan terjadi setelah ini ....""Apa maksudmu?" tanya Lanting Beruga, berbicara kepada Roh Api yang berada di dalam relung kepalanya."Batu itu menyerap semua roh yang terbebas ....itu artinya, dia menjadikan batu itu sebagai wadah pengganti dari cawan induk ....""Apa maksudmu, apa kau ingin mengatakan jika Dewa Kehancuran akan kembali bangkit?""Aku rasa lebih dari itu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • LANTING BRUGA   Kehancuran Dinding Es Abadi

    Tubuh pertama petinggi bangsawan dunia untuk menciptakan raga baru, dan darah petinggi bangsawan dunia ke dua untuk memanggil jiwa. Digabungkan dengan 5 roh pusaka, maka kini Jiwa Dewa Yang Tersesat telah mendapatkan kehidupannya kembali.Ah, tidak, sekarang dia bukan lagi jiwa dewa yang tersesat, melainkan dialah Dewa Yang Tersesat tersebut. Dialah dewa yang pertama kali tinggal di bumi, melanggar aturan dengan mencintai manusia.Dia adalah leluhur dari bangsawan Dunia itu sendiri.Kemilauan cahaya mata miliki Dewa tersebut kini melirik ke segala sisi. Sepertinya dia sedang berusaha memahami lingkungannya saat ini, dimana hanya ada kehancuran di banyak tempat.Tidak lama kemudian, tatapan mata bercahaya itu jatuh pada para pendekar yang telah bersiaga."Kalian manusia biasa? aku tidak merasakan adanya aliran darahku pada tubuh kalian ...." Dewa Tersesat itu terdiam sejenak, tapi situasi ini membuat semua pendekar serba salah, mereka tidak tahu harus melakukan apa, melawan atau hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-16
  • LANTING BRUGA   Keadaan Buruk Dunia Manusia

    Kekaisaran Tang terlambat mengamankan wilayah mereka yang berada di dataran rendah. Ketika para petinggi kekaisaran Tang berada di sana, mereka sudah melihat semua wilayah lenyap oleh lautan."Kenapa dinding esnya bisa hancur, sudah beberapa ribu tahun dinding ini berdiri kokoh, dan hari ini dinding ini lenyap bak ditelan oleh lautan ...." Salah satu petinggi menatap kabut putih di tengah samudra dengan mata berbinar karena tidak percaya, jelas dia tidak menduga jika pemandangan yang biasanya dia lihat kini telah berubah bentuk. Dinding yang biasanya membatasi pandangan mata kini telah lenyap, berganti lautan yang masih menyisakan asap putih."Tidak bisa dipercaya, kekuatan apa yang telah membuat dinding es ini hancur? ratusan pendekar level dewa sekalipun tidak mungkin dapat melenyapkan dinding es ini.""Telah terjadi sesuatu di dunia utara, apakah itu berkaitan dengan Elang Api, jika benar, mungkin sedang terjadi pertarungan yang besar di tempat tersebut.""Mengenai surat yang dikir

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • LANTING BRUGA   Manusia Tidak Punya Pilihan Lain

    Hancurnya dinding es abadi bukanlah akhir dari masalah yang akan dihadapi oleh Dunia Tengah, yang jadi masalah besar adalah putra dan putri keturunan Dewa Tersesat telah bangkit dan sesuai perintah Ayahnya, mereka menyerang semua manusia yang ada di dekat mereka."Semuanya, angkat senjata kalian! Jangan biarkan satu orangpun dari mahluk purba menguasai tanah kita!" berteriak para pendekar dari Kekaisaran Tang.Jumlah keturunan Dewa Tersesat sebenarnya tidak begitu banyak, tapi demikian mereka memiliki kekuatan yang mengerikan, hal ini dikarenakan mereka adalah ras manusia campuran pertama yang ada di dunia ini.Lebih dari itu, mereka memiliki kemampuan bertarung pada level yang tinggi. Pengalaman mereka yang terus dihadapkan oleh serangan-serangan langit adalah modal utama bagi manusia ras campuran tersebut.Jadi sekarang, baik Kekaisaran Tang atau pula Aliran Darah Besi telah menghadapi persoalan yang sama, yaitu menghadapi keturunan langsung Dewa Tersesat.Hal serupa juga dialami o

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-18
  • LANTING BRUGA   Gabungan Kekuatan

    "Kakang, kondisi tubuhmu belum pulih sepenuhnya," ucap Delima Kemala Putri, "jangan memaksakan diri, tunggu beberapa waktu lagi, aku pasti akan mengembalikan kekuatan pisikmu."Mengobati Lanting Beruga rupanya membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Delima Kemala Putri, hal ini dikarenakan tubuh pria tersebut telah berbeda dari struktur tubuh manusia pada umumnya.Delima harus memfokuskan roh air dalam jumlah yang besar agar stamina Lanting Beruga bisa kembali pulih sepenuhnya."Suamiku," ucap Bony An, "yang diucapkan oleh Delima ada benarnya, tunggulah sebentar lagi.""Kami akan melindungi dirimu," sambung Intan Ayu."Bodoh-" timpal Lanting Beruga, dia segera berdiri dan mengetuk kening Intan Ayu dengan ujung jari telunjuknya. "Apa kau pikir aku akan membiarkan kalian bertarung?""Tapi Suamiku ....""Aura alam yang kalian miliki sudah terkuras habis, bahkan Delima, jika kau menggunakan roh airmu terus menerus, maka energi roh itu juga akan habis. Butuh beberapa bulan agar kau bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-19

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status