Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Sosok Yang Datang

Share

Sosok Yang Datang

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-12 22:20:08

Membuat terowongan bawah tanah, yang benar saja! Komandan Wanita itu harus membutuhkan bantuan pasukan kegelapannya untuk membuat lubang, tapi Lanting Beruga malah melakukannya sendirian.

Komandan wanita itu kini berpikir seperti apa kekuatan manusia di hadapannya saat ini?

Lanting Beruga tertawa kecil, tapi kemudian tawanya mendadak lenyap ketika pada saat yang sama dia mengarahkan mata pedang ke depan.

"Bunuh dia!"

Komandan wanita memberi perintah kepada seluruh budak kegelapan yang ada di dalam penjara ini.

Untuk menghindari warga desa terkena imbas serangan, Lanting Beruga terpaksa lebih dahulu menyerang musuhnya.

Semakin banyak yang mati, maka semakin kecil kemungkinan warga kota ini terlibat dalam pertarungan.

Pemuda itu mulai menekan budak-budak kegelapan itu, hingga menggiring mereka ke bagian lain dari raungan bawah tanah.

Kini mereka tiba di sebuah goa bebatuan yang dipenuhi oleh lumut berwarna hijau dan juga memancarkan cahaya. Di sana, Lanting Beruga membunuh lebih banyak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (45)
goodnovel comment avatar
Made Fitra
kuis tanya Jawab apakah alasan Author saat ini 1. kebon lagi panen 2. komputer/hp rusak 3.sakit 4. ga punya ide bagi yang menjawab benar dapet hadiah...baca novel lainnya dengan koin mahal ...
goodnovel comment avatar
ferry panjaitan
kaya gak bayar aj baca novel ini..begaya betul nti d tnggal pengemar ya bru kaw ngemis sma pengemarmu...
goodnovel comment avatar
Adi Imran
dan akhirnya malam ini libur lg update nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Arya VS Dewa Kehancuran

    Di pulau itu hanya ada beberapa pendekar yang tersisa, semuanya telah pergi meninggalkan pulau setelah masing-masing mendapatkan misi.Madam, Intan Ayu, Delima Kemala Putri, Garuda Kencana, dan juga sekitar 20 pendekar level bumi yang masih menempati pulau tersebut, tapi mereka semua terkejut bukan kepalang setelah merasakan adanya aura gelap datang menyelimuti pulau ini."Guru, tubuhku tiba-tiba menggigil ...." Delima Kemala Putri mendekap dua tangannya di balik mantel, sementara itu, Madam yang berada tidak jauh dari gadis kecil itu telah merasakan adanya hawa kegelapan.Intan Ayu kemudian duduk memandangi Delima Kemala Putri, lalu berkata kepada gadis tersebut untuk segera pergi bersembunyi.Dia juga memberi perintah kepada Garuda Kencana untuk selalu menjaga Delima Kemala Putri."Apapun yang terjadi dengan pulau ini, kalian tidak boleh keluar!" perintah Intan Ayu."Tapi, Guru."Intan Ayu tersenyum tipis, kemudian membelai wajah Delima Kemala Putri dengan lembut, "tidak ada waktu,

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-13
  • LANTING BRUGA   Arya VS Dewa Kehancuran 2

    Dewa Kehancuran melepaskan serangkaian serangan yang mengandung energi kegelapan ke arah Arya Mandala.Serangan yang begitu kuat lagi berat membuat Arya Mandala begitu kesulitan untuk menghadapinya.Dia telah menggunakan banyak aura alam, mencoba menahan hebatnya musuh, tapi apalah daya, aura alam tidak begitu efektif untuk digunakan.Mencoba menangkis serangan tampaknya juga percuma, karena energi kegelapan masih dapat menembus pertahanan.Lalu kali ini, Arya Mandala telah terpukul entah berapa jauhnya setelah mencoba menahan serangan kegelapan itu.Dia menghantam puing-puing markas Kelompok Sayap Putih, kemudian menembusnya, lalu terus terpental hingga membuat hutan yang ada di bagian belakang Istana bergetar.Burung-burung yang menjadikan hutan itu tempat persembunyian terakhir, sontak terbang berhamburan tak tahu arah.Bagi burung yang malang, dia akan terbang ke arah kegelapan, lalu mati dengan tubuh mengering. Tiada satupun mahluk hidup yang bisa bertahan di zona kegelapan yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • LANTING BRUGA   Arya VS Dewa Kehancuran 3

    Ya, setelah menahan diri untuk tidak menggunakan pedang paling tajam di dunia, akhirnya Arya Mandala terpaksa menggunakannya. Pedang Bramasta, pedang yang pernah diciptakan oleh empu terbaik di benua sundaland. Pedang paling baik karena menggabungkan logam berkualitas paling baik pada era ini, ditambah lagi memiliki roh logam yang tentu saja akan menambah kekuatan pada pedang tersebut.Alhasil, pedang itu bisa memotong tangan Dewa Kehancuran yang tidak bisa dilakukan oleh pedang level tinggi sekalipun.Merasa lawannya sedikit tangguh, Dewa Kahancuran melompat ke belakang tepat sebelum pedang bramasta sekali lagi ingin mebebasnya.Dia mencari jarak yang cukup aman saat ini, dan untuk pertama kali, Dewa Kehancuran merasa sedikit takut melawan manusia.Kini pria itu berdiri di atas gundukan tanah gersang, menatap ke arah Arya Mandala dengan amarah yang meluap-luap.Dia kemudian memperhatikan tangan kanannya yang terpotong, dan mengerahkan energi kegelapan untuk menyelimuti luka pada tan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • LANTING BRUGA   Kegelapan Di Tanah Bintang Biru

    Begitu sengitnya persaingan antara Satrio Langit dan Ares, malah membuat Lanting Beruga tidak kebagian banyak lawan. Ares dan Satrio Langit menunjukan kemampuan mereka masing-masing, dan sesekali mereka berteriak dengan hitungan-hitungan setiap kali membunuh musuhnya.Setelah beberapa saat kemudian, pasukan kegelapan telah dihancurkan sepenuhnya. Bagi mereka berdua, melihat satu saja budak kegelapan seolah melihat daging di waktu perut lapar. Mereka berdua akan berebut untuk membunuh budak kegelapan tersebut.Namun sayangnya, dari ribuan orang yang tinggal di kota ini, hanya tersisa 20 orang saja. Selebihnya telah dibunuh oleh budak kegelapan, dan selebihnya lagi telah menjadi budak kegelapan itu sendiri.Kadang kala terpikir di benak masing-masing, bahwa mereka sebenarnya sedang membunuh manusia dan mengurangi ras manusia itu sendiri.Namun, apa boleh buat, jika dibiarkan maka bukan mustahil seluruh dunia ini menjadi bawahan dari kegelapan.Ares membersihkan mata tombaknya kala berh

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • LANTING BRUGA   Arya Vs Dewa Kehancuran 4

    Sang Jenius dan Yanca akhirnya mengusulkan untuk membuat sebuah alat yang mampu bertahan dari serangan para kegelapan. Kereta iblis yang mampu memuntahkan puluhan tombak dalam satu tembakan saja.Namun di sini mereka membutuhkan banyak kayu, jadi mereka harus menebang pohon yang berada hutang kering berada di belakang tempat persembunyian ini.Sayangnya untuk mencapai tempat itu para pendekar harus berhadapan dengan puluhan budak yang berkeliaran di sekitar hutan kering."Jika ini adalah satu-satunya cara untuk bertahan, maka apa boleh buat, aku akan mengambil banyak pohon." Asoka menyanggupi permintaan Sang Jenius untuk keluar dari markas persembunyian mereka.Dengan di bantu oleh belasan pendekar yang lain, dia akhirnya memenuhi permintaan Sang Jenius.Nyatanya memang benar, belum pula tiba di hutan kering itu, mereka harus berhadapan dengan budak kegelapan yang muncul bagai hantu.Dibunuh satu akan datang dua, tampak tidak ada habisnya.Butuh usaha keras untuk mendapatkan sumber da

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • LANTING BRUGA   Arya VS Dewa Kehancuran 5

    Serangan yang begitu kuat dari Arya Mandala berhasil di tahan oleh Dewa Kehancuran berkat bantuan Roh Bumi. Ini benar-benar mengejutkan sekaligus mengundang ketakutan.Padahal, Dewa Kehancuran hanya menggunakan setengah dari kekuatan roh bumi yang digabungkannya dengan energi kegelapan tapi berhasil menahan serangan dari Arya Mandala.Namun di sini, satu hal yang membuat serangan ayah Lanting Beruga itu tampak lemah dihadapan Dewa Kehancuran, alasannya adalah Arya Mandala tidak pernah berhasil menguasai kekuatan Roh Logam.Seperti yang dia katakan kepada Lanting Beruga, untuk mengeluarkan setengah dari total kekuatan Roh Logam rasanya tidak mungkin dilakukan oleh Arya Mandala.Pemahamannya terhadap senjata itu benar-benar minim, alhasil dia hanya melatih aura alam untuk meningkatkan kekuatannya.Di alam batas, Arya Mandala pernah beberapa kali berniat menggunakan kemampuan lebih dari 50% tapi nyatanya dia hampir mati saat menggunakan kekuatan itu.Maka jelas disini, serangan Arya Mand

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • LANTING BRUGA   Tangan Kera

    Sekarang, terlihat seorang gadis cantik berpakaian seksi sedang menatap dinding es abadi. Dia berdiri di atas lesung batu yang dikendalikan oleh Dewa Beralis Tebal."Aku tidak pernah berpikir akan melewati dinding es abadi setelah 300 tahun lamanya," ucap gadis tersebut, "apa kau bisa mempercepat laju perjalanan kita?""Sayang sekali Nona, lesung batu bukan kendaraan yang bisa bergerak secepat kilat, ini adalah batas dari kecepatan kendaraanku."Gadis itu tampak tidak puas mendengar ucapan Dewa Beralis Tebal, tapi apalah daya, dia juga tidak mengetahui jalan pasti menuju Dunia Utara. Mau tidak mau dia harus rela menggunakan lesung batu milik Dewa Beralis Tebal ini seraya berharap tiba di lokasi tujuan tepat waktu.Dewa Beralis Tebal tidak menduga jika undangan untuk membentuk aliansi pendekar guna melawan Dewa Kehancuran tidak membuahkan hasil.Dia telah mendatangi banyak kelompok, seperti Aliran Darah Besi, Kekaisaran Tang bahkan juga Serikat Satria, tapi tiga kelompok besar itu sama

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • LANTING BRUGA   Arya VS Dewa Kehancuran 6

    Madam akan memberi waktu kepada Arya Mandala untuk menghimpun aura alam, sementara itu dia akan menghadapi Dewa Kehancuran sekuat tanaga.Namun itu tidak berarti, Madam memiliki kepercayaan diri untuk bisa menahan kekuatan Dewa Kehancuran. Hanya menahan saja, hingga kemudian dia berencana untuk menyerang Dewa Kehancuran itu bersama-sama dengan Arya Mandala.Tampaknya itu adalah rencana paling bagus yang bisa dilakukan saat ini, dan juga satu-satunya cara yang dapat mereka lakukan.Mundurpun tampaknya tidak mungkin, karena Dewa Kehancuran sejak awal memang mengincar mereka berdua untuk mendapatkan roh air dan roh logam.Pertarungan sengit antara Madam dan Dewa Kehancuran telah dimulai. Elemen es dan kegelapan saling bertabrakan satu sama lain.Pertarungan yang hebat terjadi di tangah lautan, tapi lautan itu kini telah membeku oleh kekuatan es. Sementara itu, Arya Mandala duduk di tepian pantai dengan posisi duduk bersila.Tampak energi berwana hijau yang berasal dari hutan mulai masuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status