Beranda / Pendekar / LANTING BRUGA / Kemunculan Wanita Misterius

Share

Kemunculan Wanita Misterius

Penulis: Pancur Lidi
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-17 18:59:08

Di sisi lain, Lanting Beruga yang baru saja menemukan sebuah perkampungan paling aman yang pernah mereka temui saat ini, sedang menyantap makanan, tapi mendadak dia terhenti.

"Kenapa?" tanya Satrio Langit.

Lanting Beruga masih terdiam, belum menjawab pertanyaan itu, tapi wajahnya tampak sangat gelisah saat ini.

Ares yang berada cukup jauh dari posisi Lanting Beruga juga melihat perubahan sikap yang terjadi di wajah Lanting Beruga. Dia juga penasaran, tapi tidak ingin mencari tahu apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda tersebut.

Lanting Beruga kemudian berdiri, meninggalkan makanannya. Ini sangat mengejutkan, tidak pernah Lanting Beruga meninggalkan makanan sebelumnya.

Dia berdiri di sebuah pelataran yang luas, menatap ke arah langit dengan pandangan yang penuh arti.

Satrio Langit yang melihat hal tersebut kini mendekati Ares, dan bertanya apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda tersebut.

"Aku tidak pernah melihat dirinya begitu risau seperti hari ini ...."

Setelah beberapa saat kemudi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (22)
goodnovel comment avatar
Barkah Dodol
3 bab satu alur cerita, harusnya 3 bab 3 alur.
goodnovel comment avatar
Saipul Bahri
dari semua novel yg saya baca Lanting beruga yg paling mahal koinnya padahal panjang babnya tidak sampai sepanjang bab di novel yg lain
goodnovel comment avatar
Udidul
updatenya ditunggu thor..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • LANTING BRUGA   Pertengkaran Dan Kerja Sama

    'Jadi ini adalah manusia lain yang sejak tadi mengganggu perasaanku?' gumam Dewa Kehancuran. Yang dirasakan oleh Dewa Kehancuran sebenarnya bukan aura alam yang dimiliki oleh Bony An, melainkan kekuatan mata asura yang dimilikinya.Kekuatan mata asura kono yang memiliki level sama dengan milik Lanting Beruga, hanya saja dengan kekuatan yang berbeda.Mata asura milik Bony An memungkinkan orang lain mati karena melihat kecantikan dirinya. Kutukan mata yang mengerikan.Namun sayangnya, Bony An tidak bisa menggunakan mata itu kepada Dewa Kehancuran, karena mahluk tersebut tidak dapat melihat matanya.Ah benar-benar sial, kiranya Arya Mandala tidak memenggal kepala mahluk itu dengan pedang Bramasta, mungkin Bony An bisa membunuh Dewa Kehancuran dengan kekuatan matanya.Intan Ayu menatap Bony An dari kejauhan, dan sungguh dia seolah telah melihat bidadari turun dari langit. Kecantikan Bony An tiada duanya, bahkan Intan Ayu mengakui hal tersebut.Namun dia sedikit merinding ketika melihat ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • LANTING BRUGA   Pertemuan Dan Perpisahan

    Namun tanpa di duga, Dewa Kehancuran sengaja memotong kakinya, dimana di dalam kaki itu tersimpan jantung kegelapan.Sebuah tindakan yang tidak terduga baru saja terjadi. Bony An terbelalak, Madam juga demikian. Di waktu yang sama, Kegelapan sengaja membiarkan tubuhnya hancur oleh serangan kipas dan pedang Delima Kemala Putri.Namun dalam dua detik kemudian, tubuh Dewa Kehancuran kembali utus seperti semula."Regenerasi macam apa itu?" Bony An tercengang bukan kepalang. Sekarang, mereka semua tahu jika Dewa Kehancuran memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Dia sengaja membiarkan tubuhnya dihancurkan oleh Bony An dan Delima Kemala Putri, dan memindahkan jantung pada bagian kaki. Setelah berhasil meletakan jantung di tempat yang aman, Dewa Kehancuran dengan kejam memotong kakinya sendiri.Ada tiga alasan dia melakukan hal tersebut, pertama untuk menghindari serangan kipas dan pedang dari lawannya.Ke dua, agar dia bisa melakukan regenerasi tanpa terhalang oleh dua senjata lawannya.L

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-18
  • LANTING BRUGA   Kekuatan Kutukan Mata Bony An

    Sementara di sisi lain, dua orang pria tua berjalan tertatih di tengah pilar-pilar raksasa Istana Olimpus. Salah satu dari orang tua itu buta matanya, dan satunya lagi kehilangan tangan sebelah kiri.Mereka berjalan dengan perlahan, menyelinap melalui ruang rahasia yang berada di Istana tersebut. Sepertinya, dua orang tua itu mengenal jelas Istana ini lebih dari siapapun."Husttt!" pria yang satunya menarik tubuh temannya ketika budak kegelapan hampir saja menemukan lokasi keberadaan mereka. "Hampir saja kita ketahuan."Kedatangan dua orang tua ini bertujuan untuk mengambil sebuah kitab yang disebut dengan Serat Dewa. Kitab itu berisi sebuah mantra suci yang digunakan untuk memanggil dewa langit.Namun ini tentu saja tidak sepenuhnya benar, karena yang mereka inginkan bukanlah mendatangkan dewa langit melainkan membangkitkan Jiwa Dewa Tersesat.Siapa dua orang ini? mereka tidak lain dan tidak bukan merupakan petinggi Bangsawan Dunia yang rupanya selamat dari amukan Dewa Kehancuran ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-19
  • LANTING BRUGA   Semuanya Sirna

    Serangan yang dilakukan oleh Dewa Kehancuran kali ini tidak bisa ditahan oleh kutukan mata Asura Bony An. Sebab serangan itu menggabungkan dua kekuatan roh yang sangat dahsyat.Mata Bony An berdarah lebih banyak dari sebelumnya, dengan perasaan kepala yang terbakar dan terbelah.Memaksakan kekuatan mata tersebut, nyatanya menguras banyak aura alam yang dimiliki oleh Bony An.Tidak seperti Lanting Beruga yang menggunakan energi batin, kekuatan mata asura milik Bony An murni menggunakan aura alam.Sayangnya, Bony An bukanlah pendekar level dewa seperti Madam atau Arya Mandala, itu artinya aura alam yang ada di tubuh Bony An juga terbatas.Cahaya terang kini berpijar hingga ke angkasa, menggetarkan pulau tersebut, dan meluluh lantakan pinggiran panti.Bony An hanya berhasil mengurangi setengah dari kekuatan serangan tersebut, tapi sayangnya dia harus mendapatkan luka yang cukup parah karena serangan Dewa Kehancuran.Di sisi lain, Delima Kemala Putri berusaha menyelamatkan Arya Mandala ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • LANTING BRUGA   Kebodohan

    "Apa yang kau lakukan?" Bony An benar-benar menyesalkan semua tindakan ceroboh yang dilakukan oleh Intan Ayu.Masalah besar akan terjadi, dan pasti akan terjadi karena tindakan bodoh tersebut.Sekarang, di tangan Dewa Kehancuran ada bola cahaya putih terang. Itu bukan cahaya biasa, itu adalah serpihan dari pedang Bramasta, tepatnya pada bagian ujung bilah mata pedang tersebut.Apa yang terjadi sebenarnya hanya bisa dilihat oleh Bony An. Dimana ketika Intan Ayu menggunakan pedang tersebut, Dewa Kehancuran menahannya dengan tiga kekutan roh sekaligus.Hal buruk yang terjadi kemudian adalah pedang Bramasta patah pada bagian ujungnya. Namun itu tidak sesederhana yang dipikirkan oleh orang biasa.Itu artinya, dia mendapatkan pecahan dari roh logam. Intan Ayu baru menyadari kesalahannya setelah melihat kondisi pedang Bramasta yang patah pada bagian ujungnya."Kenapa aku melakukan ini?" Intan Ayu mendadak merinding, dia menatap ke arah Bony An yang tertunduk lesu, kemudian menatap ke arah D

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • LANTING BRUGA   Petunjuk Ares

    Kabar mengenai kematian Madam dan Arya Mandala, tentu saja menjadi pukulan yang begitu berat bagi aliansi para pendekar. Tiada yang menyangka, jika Dewa Kehancuran turun tangan secara langsung ke Pulau Sayap Putih, dan berhasil mendapatkan setengah kekuatan roh air dan juga potongan roh logam.Ares yang mendengar hal itu hampir tidak bisa mengendalikan amarahnya. Penyesalan terbesarnya adalah tidak berada di pulau itu dan membantu Arya Mandala untuk menghadapi Dewa Kehancuran alias Asura.Intan Ayu menceritakan hal itu dengan sangat jelas dan rinci, dan didengarkan oleh banyak manusia yang ada di sebuah wilayah dimana Lanting Beruga dan teman-temannya sedang beristirahat.Satrio Langit juga tidak bisa berkata apapun lagi, dia malah membiarkan Ares menghancurkan beberapa batu besar sebagai pelampiasan kemarahannya.Mendengar hal tersebut, Lanting Beruga hanya terpaku di tempatnya. Mata kanannya berkaca-kaca tapi tidak meneteskan air mata.Mungkin saat ini orang yang paling terpukul ada

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-20
  • LANTING BRUGA   Bentrokan di Dalam Tubuh

    Dewa Kehancuran kembali ke Istananya, berjalan dengan tubuh yang sedikit sempoyongan. Kedatangan mahluk tersebut tentu pula mengejutkan semua Komandan yang ada di dalam Istana.Kala itu, mereka tampak sedang bersantai, ada yang tertidur dan ada pula yang sedang mencicipi banyak makanan, tapi melihat Pimpinan Mereka datang dengan tanpa kepala, membuat para Komandan bertanya-tanya.Apakah gerangan yang membuat Dewa Kehancuran kehilangan kepala itu, dan kenapa dia berjalan layaknya orang linglung.Nyaris saja Dewa Kehancuran tidak berhasil mencapai Singgasana agungnya. Dia menghempaskan punggung dengan kasar di atas kursi tersebut, dan karena luka di lehernya yang tidak sembuh, Singgasana itu kini dipenuhi oleh darahnya sendiri."Tuan Apa yang terjadi dengan dirimu, dimana kepalamu?""Manusia itu telah memenggal kepalaku," jawab Dewa Kehancuran. Sebenarnya dia tidak berbicara seperti manusia pada umumnya, karena jelas dia tidak memiliki kepala apa lagi mulut. Dia hanya berbicara dengan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21
  • LANTING BRUGA   Mencoba Semua Jurus

    Murka Naga Bayangan yang digunakan oleh Seno Geni nyatanya tidak kalah dari milik Lanting Beruga yang menggunakan roh api sebagai dasar kekuatannya.Sementara, Seno Geni menggunakan kekuatan Pramudhita, yaitu bangsa lelembut yang telah menjadi sahabat dan terikat kontrak dengan dirinya. Lalu sekarang mahluk tersebut berada di dalam tubuh Seno Geni, sebagai pensuplai kekuatan bagi pria tua tersebut.Perlu diingat Pramudhita adalah Guru bagi Lanting Beruga yang mengajari pemuda tersebut teknik pedang bayangan.Namun Seno Geni menguasai semua jurus Pedang Bayangan tidak seperti cucunya yang hanya menguasai jurus-jurus level tinggi saja."Masih sedikit kasar," ucap Seno Geni setelah menggunakan jurus Murka Naga Bayangan."Tentu saja, kau tidak pernah lagi menggunakan jurus tersebut lebih dari 70 tahun lamanya. Mungkin butuh beberapa kali percobaan agar kau terbiasa," gumam Pramudhita yang berada di dalam tubuh Seno Geni."Benar juga, setelah pertarungan besar melawan kegelapan 70 tahun ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-21

Bab terbaru

  • LANTING BRUGA   TAMAT

    Satu minggu telah berlalu, dan kini sudah waktunya bagi Rambai Kaca untuk pergi dari dunia lelembut.Dia telah menyiapkan semuanya, mental dan keberanian, bertemu dengan manusia untuk kali pertama bagi dirinya.Ibunya hanya bisa pasrah dengan pilihan Rambai Kaca, dia hanya bisa menyeka air mata yang setiap saat keluar membasahi pipi.Sementara itu, Pramudhita tampaknya begitu tabah melepaskan kepergian putra angkat yang telah dibesarkan00000000 dari bayi.Namun, ada yang lebih parah, yaitu Nagin Arum. Dia bersikeras untuk pergi bersama Rambai Kaca ke alam manusia, bahkan setelah ayahnya menjelaskan mengenai kehiudapan manusia, dia tetap bersikeras untuk pergi ke sana.Ya, impian Nagin Arum adalah keluar dari alam ini, dan berniat untuk menjelajahi seluruh dunia. Menurut dirinya, di sini dia tidak bisa hidup dengan bebas, ada batas-batasan yang ada di dalam alam lelembut tersebut.“Ayah, apapun yang terjadi, kau harus memikirkan caranya agar aku bisa pergi bersama Rambai Kaca!” ketus N

  • LANTING BRUGA   Keinginan

    Dua hari telah berlalu, pendekar dari Padepokan Pedang Bayangan terlihat sedang berbenah saat ini. Membenahi apa yang bisa dibenahi, seperti bangunan dan beberapa peralatan lainnya.Terlihat pula, ada banyak pendekar yang dirawat di dalam tenda darurat. Para medis bekerja cepat, memastikan tidak ada satupun dari korban yang mati.Di salah satu tenda darurat tersebut, tiga anak Pramudhita masih terkapar dengan kondisi tubuh penuh dengan ramuan obat-obatan.“Apa mereka baik-baik saja?” Rambai Kaca bertanya kepada salah satu tabib muda di sana. Dia sudah berada di tempat itu sejak tiga saudara angkatnya dibawa oleh Pramudhita.Meskipun Rambai Kaca juga terluka cukup parah, tapi tubuhnya luar biasa kuat, dia mampu bertahan, bahkan masih bisa berdiri atau bahkan berlari.Ditubuhnya sengaja dililit oleh banyak perban, menunjukan jika Rambai Kaca sebenarnya tidak baik-baik saja. Namun, hal biasa bagi pemuda itu merasakan sakit seperti ini, jadi ini bukanlah hal yang harus dipikirkan.“Ketig

  • LANTING BRUGA   Maaf

    Satu gerakan dari pemuda itu melesat sangat cepat, tepat menuju leher pria tersebut yang saat ini tengah bersiap dengan serangan yang di berikan oleh Rambai Kaca barusan.Melihat pemuda itu bergerak sangat cepat, Reban Giring menggigit kedua rahangnya, sembari menatap Rambai dengan tajam, kemudian bersiap dengan gerakan kuda-kuda.Nafasnya kembali teratur ketika dia melakukan gerakan barusan, lalu menyilangkang senjata yang dia miliki tepat ke arah dada.Sesaat kemudian, dia melesat kearah Rambai Kaca lalu melepaskan jurus Murka Pedang Bayangan.“Dengan ini, matilah kau..!!”Satu teriakkan pria itu menggema di udara, yang membuat siapapun yang mendengarnya, akan merinding ketakutan.Namun, hal itu tidak berlaku pada Rambai Kaca, yang seakan meminta hal tersebut benar-benar terjadi terhadap dirinnya.Dengan jurusnya tersebut, Reban Giring melepaskan semua tenaga yang dia miliki berharap ia dapat mengenai pemuda itu tepat sasaran.Wush.Tebasan itu di lepaskan ketika jarak mereka tingg

  • LANTING BRUGA   Terserah

    Di sisi lain, Pramudita yang saat ini telah berhasil membunuh semua sosok hasrat berukuran besar, sempat terdiam beberapa detik, ketika ia melihat dari kejauhan langit berubah warna menjadi hitam pekat.Tidak hanya itu, dari sumber cahaya kehitaman tersebut, sempat terjadi kilatan petir di ikuti dengan beberapa ledakan yang mengguncang area tersebut.Dari sana, dia dapat menebak, jika saat ini terdapat seseorang yang sedang bertarung di tempat itu, akan tetapi ia bahkan telah menebak jika serangan beberapa saat yang lalu di akibatkan olah anaknya sendiri.“Rambai Kaca, apa yang sedang terjadi?” gumamnya bertanya.Namun pada yang sama, dia mulai menyadari jika dari cahaya berwarna hitam pekat itu, tidak lain ialah kekuatan yang di timbulkan dari kegelapan.Saat ini, Pramudita dapat menebak, jika Rambai Kaca tengah bertarung dengan sosok yang tidak lain ialah Reban Giring.Anggapan itu di landasi oleh tindakan yang telah di lakukan Reban Giring sebelumnya, ketika memulai pertempuran yan

  • LANTING BRUGA   Matilah

    Pedang Bayangan...." Satu jurus tersebut melesat, dengan terbentuk nya beberapa pedang bayangan yang melesat kearah sosok hasrat. Bom. Ledakan terjadi cukup besar, ketika jurus yang di lepaskan Pramudita berhasil mengenai musuh. Ya, satu serangan tersebut berhasil membunuh setidaknya, tiga atau lebih sosok hasrat yang berukuran besar. Tentu hal tersebut tidak dapat di lakukan oleh siapapun, selain Maha Sepuh Pramudita. Jabatan yang pantang bagi seseorang dengan kemampuan sangat tinggi. "Berakhir sudah."Di sisi lain, saat ini tengah terjadi gejolak batin yang mendalam bagi seorang pria ketika tengah merasa sangat kehilangan akan kehadiran sosok seorang adik. Isak tangis tidak dapat terbendung, ketika ia berusaha untuk menghampiri adiknya tersebut.Dengan langkah yang tertatih ia berusaha sekuat tenaga, tetapi langkah yang ia lakukan, bahkan tidak sebanding dengan jumlah tenaga yang dia keluarka"Adik...""Bertahanlah!"Langkah demi langkah berhasil membuatnya tiba di tempat ya

  • LANTING BRUGA   Satu Serangan

    Tubuh Reban Giring saat ini, tengah terdorong mundur akibat mendapat serangan tak terduga oleh Rambai, yang menyerang lehernya.Beberapa pohon bahkan telah tumbang dibuatnya, akibat bertabrakan dengan tubuh pria tua itu, sementara Rambai Kaca masih melakukan gerakan mendorong dengan tangan yang mencekik leher pria tua tersebut.Tidak banyak yang dapat pria itu lakukan, selain berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman jurus yang telah Rambai Kaca berikan. Brak. Brak. Beberapa pohon kembali tumbang, sementara mereka melesat dengan cepat, yang pada akhirnya gerakan tersebut berhenti ketika Rambai Kaca merasa cukup terhadap aksinya. "Bocah sialan!" "Kau bebas untuk berkata sesuka hatimu." timpal Rambai Kaca."Hiat.!"Kerahkan semua kemampuan yang kau miliki, Bocah!" Dalam keadaan ini, Reban Giring sempat menggigitkan kedua rahangnya, untuk bersiap menerima serangan dari Rambai Kaca, ketika telah mencapai titik dimana pemuda ini akan melepaskan tekanan tenaga dalam yang tinggi.

  • LANTING BRUGA   Terlambat

    Melihat Eruh Limpa dan Nagin Arum yang sudah tidak berdaya, Reban Giring berniat untuk segera mengakhiri nyawa kedua orang tersebut. Perlahan pria itu mendekati Nagin Arum yang terlihat masih berusaha untuk meraih tangan kakaknya, akan tetapi bergerakan wanita itu terpaksa berhenti, ketika Reban Giring menginjak tangannya. Tidak hanya itu, saat ini, Reban Giring sedang menekan kakinya dengan cukup kuat, sehingga membuat Nagin Arum berteriak. "Aggrr..!" Rasa sakit tiada tara sedang di rasakan oleh Nagin Arum yang berusaha untuk melepaskan tangannya dari injakkan kaki Reban Giring saat ini. Melihat hal tersebut, Eruh Limpa hanya bisa memaki pria itu, lalu mengutuknya beberapa kali dengan melampiaskan rasa amarahnya menggunakan kata-kata. Namun sayang, hal tersebut bahkan tidak dihiraukan sama sekali oleh Reban Giring dengan tetap melakukan aksinya, seakan sedang menikmati rasa sakit yang dialami oleh wanita tersebut. "Ini belum seberapa!" ujarnya, "Setelah ini, akan ku pastik

  • LANTING BRUGA   Ingin Menjadi Mahasepuh

    Kedua kakak beradik tersebut lantas langsung mengejar keberadaan Reban Giring yang sempat mereka lihat tengah terluka. Hal itu menjadi sesuatu yang sangat mereka nantikan, karena menduga jika mereka akan dapat mengalahkan pria itu dengan cukup mudah. Namun di saat yang sama, salah satu pria juga menyadari kepergian Eruh Limpa dan Nagin Arum, akan tetapi saat ini, pria itu masih sibuk berhadapan dengan musuh yang seakan tidak pernah habis. "Mau kemana mereka pergi?" batinnya bertanya. Saat ini, pemuda yang tidak lain memiliki nama Saka ini, tengah menjadi pusat perhatian, ketika dia menggila dengan jurusnya yang mematikan. Tebasan demi tebasan berhasil membunuh sosok hasrat yang berada di dalam jangkauannya, sehingga hal itu membuat para sepuh sempat merasa kagum atas aksi yang telah dia lakukan. Bukan hanya kagum, bahkan beberapa sepuh, berniat untuk mengangkat menantu pria itu, akan tetapi jika Pramudita mengiyakan tentunya. "Menarik, sungguh menarik!" ujar salah satu Sepuh.

  • LANTING BRUGA   Apakah Terluka

    Di sisi lain, Rambai Kaca dan Tabib Nurmanik yang saat ini tengah menyusul rombongan yang berada paling depan, perlahan mulai mendekat kearah pasukan yang tengah bertarung melawan musuh-musuh mereka. Melihat hal tersebut, kedua orang yang baru saja tiba ini, lantas lasung mengambil posisi masing-masing untuk berhadapan dengan para sosok hasrat yang semakin menggila. Dengan beberapa gerakan, Rambai Kaca berhasil membunuh satu sosok hasrat dan menyelamatkan hidup satu orang pasukan mereka yang hampir saja tewas, akibat tidak dapat mempertahankan diri, dari serangan sosok hasrat yang menyerangnya. "Tuan muda, terimakasih!" Mendengar jawaban dari pria itu Rambai Kaca hanya mengangguk satu kali, sebelum dirinya bergegas menuju pasukan paling depan, seakan tidak begitu peduli dengan kondisi yang menimpa orang tersebut. Tampaknya pemuda itu sedang merasakan sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sehingga membuat dia bergerak lalu mengeluarkan jurus kilat putih yang membantunya seakan m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status