Lanting Beruga berjala di antara banyak manusia atau warga di kota ini. Sekali pintas, tidak ada kesedihan di raut wajah mereka semua.
Ibu-ibu masih tertawa bersama anak-anak mereka, atau pula terlihat pemuda pemudi yang bercengkrama riang sepanjang jalan.
Kota ini benar-benar terlihat begitu tentram, tidak ada tanda-tanda kekacauan di kota tersebut.
Ketika Lanting Beruga duduk di pinggir kedai makanan, dan membeli beberapa kue kering untuk mengisi perut, dia mengetahui jika semu orang di tempat ini adalah warga yang taat terhadap perintah Neon.
Hal ini dibuktikan oleh kedatangan beberapa petugas yang meminta upeti harian kepada pedagang tersebut, dan terjadi percecokan di antara mereka.
Utusan itu hampir saja mendaratkan pukulan ke wajah pedagang, jika bukan karena Lanting Beruga menghentikan pukulan tersebut.
Pakaian yang dikenakan oleh Lanting Beruga tampaknya menunjukan status pangkat pendekar tersebut di Kota ini, jadi pendekar ya
Tunduk kepada musuh adalah pantangan bagi Lanting Beruga. Mana mungkin dia memberi penghormatan kepada pria tersebut, tapi bukan hanya itu alasan kenapa dirinya masih berdiri di hadapan pria tersebut, tapi ada alasan khusus.Mata Lanting Beruga berbinar-binar saat melihat sepasang sayap yang melekat di pundak pria itu, dan ini benar-benar membuat Lanting Beruga merasa takjub."Dimana kau mendapatkan sayap tersebut?" tanya Lanting Beruga, bertanya penuh semangat.Dia bahkan terlalu berani memeriksa tubuh pria itu, menggerakkan sayap-sayap tanpa sopan santun. Hal ini membuat eksekutif tersebut semakin kesal.Dia berniat mencengkram kepala Lanting Beruga, tapi gerakan pemuda itu cukup gesit."Hebat sekali, aku ingin memiliki sayap seperti ini!" ucap Lanting Beruga, masih menarik narik sayap tersebut. "Apa kau bisa terbang sampai ke langit? wah mantap!""Kau ingin mempermalukan diriku di hadapan orang banyak?!" pria itu berteriak keras, ya
"Damon, akhirnya kau datang! bagaimana keadaan Arkatama?" salah satu pria, pemimpin pasukan yang ada di dalam Kota Air Ekelois, begitu semangat ketika melihat Damon pria yang sebelumnya adalah teman Arkatama, dan juga membawa Lanting Beruga ke tempat ini, akhirnya datang pula ke ruangan rahasia di dalam rumah salah satu pelayan kota tersebut.Damon menceritakan kondisi Arkatama yang tidak baik-baik saja. Dalam beberapa minggu ke depan, Arkatama mungkin akan menemui ajalnya, jika pemilik teknik kutukan batu yang bernama Yunan, tidak dibunuh.Membunuh Yunan memang cukup sulit, pasalnya pria tersebut selalu berada di dalam Kastil dan dikelilingi oleh beberapa Eksekutif tinggi yang lain. Namun, bukan berarti mereka tidak dapat menemukan pria jahat tersebut, ketika para tahanan dibebaskan dan pabrik Sumber Daya dihancurkan, maka sekte Abu-Abu akan menghancurkan keluarga Gagak Hitam itu."Jadi, apa kita sudah siap?" pria itu bertanya lagi."Kita sudah sia
Pada akhirnya, dua penjaga itu mulai merasa pusing setelah beberapa teguk menelan minuman keras tersebut.Dunia mulai terlihat bergelombang, atau kadang mereka melihat wajah Damon yang membengkak lalu menciut lagi seperti boneka.Langit tampaknya akan runtuh saat ini, dan suasana mulai berguncang, seolah dua orang itu sedang berdiri di atas kapal yang terombang-ambing di tengah lautan."Kalian menyukainya?" tanya Damon, kemudian merangkul dua orang itu dan masuk ke dalam penjara. Dengan cepat, pria itu menggunakan kekuatan aura alam untuk mematahkan tulang leher dua penjaga.Dia berhasil mengambil kunci yang ada di kalung salah satu pria tersebut, dan pada saat yang sama dua pendekar di bawah pimpinan Damon segera masuk dan menanggalkan pakaian para penjaga itu.Sekarang, mereka berdua telah menjelma sebagai penjaga pintu penjara utama.Pada saat yang sama pula, puluhan pendekar masuk ke dalam penjara Kota, dan melewati pintu pertama.
Di dalam kastil Gagak Hitam, Para petinggi atau eksekutif Keluarga Gagak Hitam masih berkumpul, membahas mengenai gempa yang terjadi di dataran tinggi tersebut.Namun tiba-tiba, pria bersayap masuk ke dalam ruangan tersebut dengan sayap yang terkulai ke bawah."Omiros, apa yang terjadi dengan dirimu?" Rea segera bangkit dari tempat duduknya, berlari ke arah Omiros yang terlihat masih meringis kesakitan.Omiros langsung menceritakan mengenai hal yang terjadi dengan dirinya, dan gempa yang dirasakan hampir seluruh penduduk Kota Air Akelois.Seorang prajurit adalah pemberontak, dan sialnya dia memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga berhasil membuat Omiros mengalami luka yang cukup parah."Jangan-jangan para pemberontak?" ucap Rea. "Besok adalah hari dimana Serikat Abu-Abu akan datang untuk mengambil sumber daya pelatihan, aku yakin para pemberontak ingin mengacaukan ....""Jangan-jangan mereka ingin mengincar Pabrik Sumber Daya?" eksekutif
Pria itu bertubuh tinggi besar, dua kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan Lanting Beruga. Dua punya mata yang dalam, rambut keras dan lengah lebih besar jika dibandingkan dengan betis kakinya sendiri.Ketika dia berjalan, akan terdengar suara hentakan yang cukup keras, dimana dasar tempat ini akan retak oleh kaki pria itu.Lanting Beruga menyipitkan matanya, memperhatikan setiap gerakan orang tinggi besar ini, yang terlihat begitu kaku.Dan anehnya, mata tajam itu sama sekali tidak berkedip sedikitpun. Apakah mungkin manusia tidak berkedip? Lanting Beruga mulai penasaran.Mata kirinya terbuka pelan, dan mulai memperhatikan dengan seksama sosok manusia tinggi di yang baru saja menarik tubuhnya."Kau bukan manusia?" ucap Lanting Beruga. "Kau adalah patung yang dapat bergerak?"Prajurit itu tertawa keras, dari dalam mulutnya yang besar, muncul ratusan jarum beracun yang menderu ke arah Lanting Beruga.Dengan mode pertama, Lant
Damon berhasil melewati sebuah ranjau yang hampir membuat nyawanya melayang jika bukan karena bantuan teman mata-matanya.Ranjau tersebut berupa semburan api yang dapat membakar pendekar di bawah level bumi menjadi abu karena begitu panasnya, sementara pendekar level bumi seperti Damon akan mengalami luka bakar yang tidak ringan."Hampir saja!" ucap Damon.Dia kemudian mengeluarkan kunci terakhir, kunci itu terdiri dari dua buah dengan lubang kunci yang diletakan pada tempat yang berbeda, dan berjauhan.Mereka harus memutar kunci secara bersamaan, karena jika tidak, maka ranjau lain akan muncul dan pintu penjara ini akan terkunci selamanya, tidak akan bisa terbuka lagi."Dimulai dari hitungan ke tiga ...." Damon memberi instruksi kepada temannya, dan hitungan akhirnya di mulai.Dengan perasaan berdebar-debar mereka berdua tampak begitu tegang, karena selisih 1/4 detik saja, maka ranjau akan langsung aktif dan pintu berlapis baja tebal
Tuas pada akhirnya di tarik oleh mata-mata itu, dan pada saat yang sama pula, semua pintu sel tahanan terbuka lebar. Namun tentu pula pintu baja mulai perlahan tertutup kembali, sementara air mulai bergerak naik memenuhi ruangan ini."Cepat!" teriak Damon.Semua tawanan yang ada di dalam penjara bergegas keluar dari dalam sel, berlari sekuat tenaga dengan menggunakan sisa energi yang mereka miliki, menerjang air yang mulai membludak.Entah dari mana datangnya air ini, tapi yang jelas jika air ini memenuhi ruangan, dan pintu tertutup rapat, maka tidak ada jalan lain yang bisa menyelamatkan mereka.Satu persatu tawanan akhirnya keluar dari dalam pintu sel tahanan tersebut, tapi ada lebih banyak orang yang masih berada di dalam.Sekarang, tinggi air sudah melebihi ubun-ubun kepala merkea, jadi terpaksa orang-orang ini berenang sekuat tenaga menuju pintu keluar yang sedikit lebih tinggi.Lima orang berhasil mencapai pintu keluar dan berhasil sel
Puluhan tahanan yang lain tiba-tiba terpaku setelah mendengar pernyataan Sach mengenai teman mereka yang dibunuh di luar Penjara.Tentu saja jiwa mereka terasa sangat terpukul, bagaimana tidak! mereka semua berjuang keras untuk menyelamatkan semua tahanan, tapi apa yang terjadi benar-benar diluar rencana mereka, Sach telah membunuh mereka semua, tepat sebelum mereka bertemu dengan para tawanan yang dibebaskan.Dilain sisi, Damon merasa dirinya tidak layak memimpin pemberontakan ini, bahkan meskipun dia sudah berusaha meminimalisir resiko yang akan mereka tanggung. Namun, tentu saja setiap tindakan ada konsekuensinya, dan hal itu harusnya di sadari oleh Damon."Rupanya kau adalah penghianat!" Sach menatap mata-mata yang dikirim Damon untuk menyelidik penjara ini.Mendadak, rambut panjang Sach mulai berdiri seperti orang yang terkena sengatan listrik. Beberapa detik kemudian, rambut itu mulai membentuk rantai dimana pada bagian ujung rambut berbentuk