Share

Meradang Gara-Gara Mantan

Kamar dekat tangga dijadikan tempat MUA yang cukup ternama untuk menyulap aku, Acha, dan Tante Fatma. Aku menjadi orang terakhir yang mendapat giliran karena tadi sempat terjebak kemacetan.

Acha dan Tante Fatma sudah rapi, mereka pamit ke lantai atas. Mungkin akan berdiskusi sebelum berangkat ke hotel di mana acara pertunangan digelar.

MUA yang menanganiku tinggal memberikan sentuhan terakhir ketika tiba-tiba Bang Ayas menyelonong masuk karena pintu sengaja tidak ditutup. Dia berdiri di sampingku, tapi justru melihat ke cermin. Mungkin pantulan wajahku lebih cantik ketimbang aslinya.

"Ini nggak bisa ditutup pakai kain atau apa gitu, Mbak?" tanya Bang Ayas.

Aku menatap ke cermin, memperhatikan Bang Ayas yang sedang menunjuk bahuku yang terbuka.

"Emang modelnya begini, Mas. Jadi aneh kalo dipakein kain," jawab MUA dengan ramah.

Bang Ayas menggerutu seakan tidak setuju denan kebaya seragam keluarga. Punyaku dan Acha satu model. Sama-sama berlengan pendek dengan bagian bahu terbuka.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nisa Nur
greget bacanya,author nya keren bisa ngaduk²perasaan aku......
goodnovel comment avatar
Kikiw
nah nah.. yang tua banyak gengsi, yang muda banyak ovt.. ribut teroossss
goodnovel comment avatar
Vivo Mantap
issss.....kaaaaannn,bg ayas,udah mele2h akunya,malh ribut lagi.gemez aku.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status