Share

Setrategi !

Penulis: Pramesti GC
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pagi ini, setelah sholat subuh. Aku berlari pagi disekitar rumah. Hal yang semenjak menikah tak pernah lagi aku lakukan. Hidupku sibuk dengan urusan perut Haris sebelum berangkat kerja. Kini kebebasan itu kembali aku dapat.

Sekarang setelah sarapan dan mandi, aku bersiap pergi.

"Mbak Din mau kemana?" Anik yang sedang menguras kolam ikan menghentikan kegiatanya. Menatapku dengan wajah penuh tanya.

"Ada urusan. Jaga Emak ya An. Besok mbak ajak ke toko mebel sekalian belanja. Kemarin, mbk ngak sempat belanja"

Aku memberitahunya. Kalau-kalau dia berharap aku ajak jalan- jalan selama disini. Dan lagi memang aku belum berbelanja kemarin. Kepalaku terlalu pusing memikirkan kelakuan Mas Haris.

Anik kulihat hanya menganggykkan kepana dan sibuk menyikat kolam kembali.

Aku berjalan kehalaman belakang. Melihat Emak kali ini ternyata hanya duduk di kursi dengan teh hangat dan bolu dimeja.

"Assalamua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Benise Elmara
author gmn nih kalimat terakhirnya kepotong lagi
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
duh.. menegangkan ......
goodnovel comment avatar
Yanyan
ihhh kereeen tauuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Ketahuan

    Tepat pukul dua siang, mereka sudah kembali kemarkas. Rock berteriak girang seolah baru saja lepas dari malaikat maut. "Ini benar-benar membuatku bersemangat Queen!"Rock terdengar sangat antusias. Dia berjalan masuk bagai gladiator yang barusaja memenangkan pertarungan tunggalnya."Good Game Rock! " Siku kami saling bertemu. Rock menyambut dengan senyuman."Hay Sky, are you okey?""yeaa. Itu lebih seru dari permainan game" Sky tertawa lalu duduk dikursinya."Jangan senang dulu kawan. Ini baru awalnya"Rose memperingatkan."Kalian ingin istirahat dulu? makan siang?" Aku menanyai mereka. Semua menggelengkan kepala kecuali Rock."Ayolah kawan-kawan. Aku baru saja beli dua belas bungkus nasi padang, tanpa menyentuhnya satupun. Sekarang saat jam makan,kalian mengeleng bersamaan. Apa kalian tak lapar?" Rock terlihat sangat serius. Bahkan  wajahnya seper

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Menunggu

    "Keluarlah din., Mala akan segera datang. Dia sedang berbelanja, aku tak ingin dia salah paham"Aku tertawa, sungguh menertawai nasibku sendiri. Bukankan aku yang istri sahnya? Tapi lelaki ini justeru memintaku pergi karena takut selingkuhanya salah paham. Dunia yang lucu!" Tak tau malu! memang kenapa kalau dia salah paham? Kau takut juga diusir dari sini?""Manamungkin Mala melakukan itu!""kau yakin Mala perempuan baik untukmu?""Apa maksudmu Dina? kau cemburu?""Aku, Cemburu?" Aku tertawa lepas. Bahkan yang tersisa hanya rasa jijik. Bagaimana bisa aku cemburu."Aku hanya bertanya apa kau yakin Mala perempuan baik? Bukan karena aku cemburu. Tapi aku tau dia lebib dari dirimu""Mala perempuan baik. Paling tidak dia ada saat aku sulit. Bukan sepertimu yang mengusirku tanpa berfikir!""Aku mengusirmu justru karena aku masih sehat berfikir mas. Rasanya kamu pantas mendapatkan itu" Aku kini berjalan membuka kamar pertama."Jangan masuk!" Mas Haris menutupnya dengan cepat. Aku tepis tang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Assalamualaikum Ibu Mertuaku

    Pagi ini setelah subuh aku melihat video terakhir di gudang, mereka mengirim paket itu setelah di masukkan bungkusan. Bungkusan yang tak dapat kulihat isinya karena tertutup lapban berwarna coklat.Benda itu masuk di antara kotak jam dan tempat jam. Ternyata ada celah di sana untuk menyimpan sesuatu sebesar ibu jari. Aku jadi teringat sesuatu, Kotak jam itu juga kulihat di gudang rumah Mala, ada diantara tumpukan barang pecah namun masih bisa aku pastikan itu adalah kotak jam yang sama. Aku sudah tak mungkin lagi kesana, tak ada alasan apapun aku datang ke sana. Aku kini melihat juga rekaman di rumah Mala, aku pilih yang kupikir penting dan aku percepat ke Pukul 11 malam.Rumah sudah sepi kulihat, di kamar mereka sedang memadu kasih. Terlihat diantara remang cahaya dari lampu di luar jendela. Aku beralih keluar dari CCTV jalan, dan melihat sebuah mobil jib berhenti cukup lama.Dua jam mereka di sana dan akhirnya masuk lewat dini hari, Mala keluar membuka gerbang dan seorang lelaki y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Memberi Pelajaran

    "Assalamualaikum ibu mertuaku"Sapaku memberinya senyuman tercantik."Dina, Kamu ada di sini?"Ya Allah, kok aku takut jantungnya kambuh karena terkejut. Maafkan Dina ya bu, sudah merusak rencana pamermu!"Lho kan memang Dina yang punya toko ini. Ibu lupa ya?" Aku tersenyum mendekati mertuaku.Tubuhnya mendingin, keringatnya kini terlihat di pelipisnya, padahal tempat ini ber AC, asihan sekali ibu mertuaku ini"Oh ini menantu jeng Lasmi, cantik sekali ya!"Seorang wanita seusia ibu mertuaku mendekat dan menyapaku ramah.Aku juga tersenyum ramah padanya."Iyaa bu, alhamdulillah" Hanya itu jawabku."Bu Lasmi bilang kita bisa dapat diskon kalau belanja di sini. Saya mau beli banyak soalnya mbak, anak saya mau pindah rumah"Aku hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar. Sebenarnya mereka ini siapa sih, Kok tiba-tiba datang minta diskon!"Kalau boleh tau, ibu-ibu cantik ini siapa ya? Kok saya baru lihat." Aku bertanya saking penasarannya."Walah, Jeng ngak bilang to kita mau ke sini?""S

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Sang Pewaris tunggal!

    Subuh dini hari kami panik, seseorang dengan sengaja melempar bola api di jendela ruang depan. Untungnya lemparan itu hanya memecah kaca dan jatuh tercepit di antara tralis dan daun jendela. Namun api menyambar tirai dan membuat kain itu kini berlubang besar.Mereka sudah main kasar rupanya, aku sebenarnya tak terkejut mendapati ini, hanya saja di sini ada Emak yang jelas akan membuat beliau berpikir berat setelahnya. Mala menerorku dengan sesuatu yang dia pikir akan membuat nyaliku menciut. Jangan bermimpi, aku bukan perempuan lemah seperti dugaannya.Karena insiden itu, Emak tak mengizinkan aku pergi dari rumah. Aku menghubungi King J dan memita bantuan, dengan cepat ia datang ke rumah untuk melihat keadaan kami.Sebuah mobil Lexus LS di iringi dua mobil Lard Rover Putih berhenti di depan rumah. King membawa dua mobil pasukanya untuk berjaga. Aku hanya mengharapkan bantuan kecil, bukan macam pengamanan paspampres begini!Yang membuatku lebih terkejut ketika King datang sendiri kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Rahasia Ibu Lasmi

    Saat kami sedang bicara, di luar ada keributan lain. Seseorang yang kukenal mencoba memaksa masuk ke dalam rumah kami."Ada keributan apa ini!" Ucapan King membuat semua pengawalnya terdiam, lalu seorang pengawal mendekat memberi laporan."Maaf tuan, ada orang yang ingin bertemu Nyonya"Mataku membelalak. Nyonya dia bilang? Seperti aku ini istri King saja! Dia Tuan dan aku Nyonya nya, begitu?"Sudah suruh saja masuk!" Ucapku saat kupastikan lelaki itu mas Haris dan Ibunya yang melipat tangan di dada.Mereka berjalan dengan ponggahnya masuk ke halaman rumahku."Wah ada acara apa istriku? Ramai sekali rumah kita." Ucapnya tertawa."Tunggu! Apa mereka ini rentenir? Apa sekarang kau jatuh miskin, hingga segrombolan rentenir ini menyerbu rumah kita?"Mas Haris nampak tersenyum menatapku dan kini memandang King."Apa anda tuan rentenirnya? Berapa banyak hutang perempuan ini sampai anda membawa pasukan?"Kulihat King memutar matanya sinis, dia berjalan dan berhadapan dengan Haris. matanya ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Bersama Bapak

    DeamNet menemukan banyak bukti, meski sadah sangat kuat untuk menyeret Mala dan sindikatnya ke kantor polisi, namun King belum mengizinkan aku melihatnya. Mereka bilang aku harus fokus pada perceraianku dulu. Seperti ada rasa khawatir juga dari mereka padaku, mengingat kejadian teror bola api menimpa rumah tempatku tinggal.Sebenarnya aku tak takut, aku bisa melawan, bahkan jika dikeroyok enam lelaki sekalipun. Tapi dengan adanya Emak di sini, rasa khawatirku lebih besar.Bapak dan mas Pandu datang pagi tadi, sekarang Bapak sedang memberi makan ikan di kolam rumah. Ikan itu kini gemuk dan lincah, selama di sini Anik merawatnya dengan sangat baik. Bahkan dinding kolam yang dulu berlumut, kini bersih di tanami juga tumbuhan air. Sayang dia harus pulang dulu, sidang sekripsi katanya.Mas Pandu di kamar sejak datang, sekarang sedang menelpon seseorang. Kupikir mungkin calon istri yang dibicarakan tempo dulu padaku."Masih sibuk mas?" Aku membuka kamarnya tanpa mengetuk. Membuatnya menatap

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Ketakutan Mala

    Semenjak Bapak dan Mas Pandu datang. Semua pengawal suruhan King memang aku minta pulang. Aku fikir sudah ada mas Pandu, Bapak bahkan Ramdan. Jadi tidak perlu lagi ada pengawal.Tapi baru tiga jam kami keluar, rumahku sudah seperti kapal pecah. Siapa yang melakukan ini pada kami?Bapak turun dengan tergesa. Rahangnya mengeras, melihat apa yang terjadi dirumah ini."Priksa CCTV le!"Bapak meminta mas Pandu melihat CCTV. Mas Pandu berjalan kekamarnya. Aku mengeryitkan alis. Sejak kapan CCTV rumah ini terhubung kekamar mas Pandu?Mas Pandu membawa tablet ke ruang tengah. Ramdan juga duduk disana. Melihat Bapak dengan cepat membuka Rekaman CCTV. Aku hanya sesekali mengintip. Tak terlalu jelas.Bapak tiba-tiba berdiri. tangannya mengepal."Ayo kita temui anak kurang ajar itu!"Aku hanya terbengong melihat Bapak keluar, diikuti mas Pandu dan Ramdan. Kuambil tablet di sofa lalu melihat rekaman yang membuat Bapak Marah. Ternyata mas Haris. Datang sendiri mengeledah seluruh rumah. Bahkan kama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Berjuang hidup

    Sky yang melihat itu tersenyum, dia tau Banyu akan punya cara membawaanya pergi. Ya, Tali itu di ayun Terus agar ujungnya bisa mendekati Sky. beberapa kali ayunan membuat ujungnya lebih dekat ke arah Sky, dirinya mencoba meraih namun masih belum tergapai."Kamu harus lompat!" Teriak Banyu, dipa merasakan angin terlalu kuat sekarang."Lompat Sky!" Banyu merasakan ombak mulai tinggi menghantam"Kompat? sekarang?""Tahun depan, sekarang lah!" Ucap Banyu kesal, kapal terbakar itu mulai tenggelam dan Sky masih juga ragu untuk meninggalkan nya.Sky melihat air laut semakin dekat, jika dia gagal melopat, artinya takk ada lagi kesempatan, tali kapal tak cukup jika harus menyentuh lautan dan jangkar tak bisa di keluarkan dengan segera, sementara gulungan awan hitam mulai terlihat di atas mereka."Kenapa cuaca tiba-tiba berubah mbak?" Anik panik melihat badai akan segera datang."Tidak tiba-tiba, awan itu sudah bergelantung di atas kita sejak pagi hanya saja tidak sebesar ini.""Sky, lompat!" T

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Tanpa batasan

    Kanaya begitu marah mendengar kabar pelarian Banyu, dia sudah berbuat banyak sejauh ini, namun justeru kebodohan demi kebodohan dia dengar."Tolol kalian semua!" Teriaknya kesal di ruang sunyi tempatnya bersembunyi.Panggilan dari Philip tak lagi di gubrisnya, Kanaya merasa semua sudah berakhir sekarang. "Aku benci pada Kalian semua!" Teriaknya lagi, bayang wajah Banyu semakin membuat hatinya tercabik dan nyeri.Mencoba perbikir jernih bagaimana dia akan menemui Banyu sekarang, Kanaya berjalan keluar ruangan, berusaha tersenyum pada beberapa orang staf nya di luar, Kanaya berjalan menuju lif."Ada apa lagi Naya?" Khan menarik tangan adiknya itu.Kanaya menatap Khan dengan kesal, berusaha melepaskan tangan kakaknya."Aku ada urusan.""Soal Banyu lagi?" Khan bertanya, setelah pertengkaran dengan adiknya tempo hari, Khan mencoba kembalu memberikan kesempatan."Bukan, aku harus pergi menemui temanku!" Ucapnya dingin lalu meninggalkan Khan di depan Lif.Kanaya turun ke lanti dasar, ingin

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Bebas

    Banyu keluar lebih dulu ke dalam kabin, Rock masih terduduk di sana dengan mata hampir tak bisa terbuka lagi."Tidurlah, aku akan gantikan." Ucapnya pada Rock, lelaki itu berdiri dan berpindah posisi ke belakang, menyandarkan tubuhnya pada kursi yang lebih lega."Aku masih ada di jalur yang benar, kemudikan saja begitu, mungkin beberapa jam lagi kita sampai di darat." Ucap Rock dengan suara sedikit meracau.Banyu hanya tersenyum tipis menyadari kantuk menguasai sahabatnya itu. "Tidur saja di dalam, aku akan Pastika semua aman." Ucap Banyu lagi, namun Rock sudah tak mendengar, dengkurannya halus sudah menemani tidurnya yang lelap.Banyu kembali menatap ke laut, semalam benar-benar membuatnya ketakutan, matanya yang bening seolah menelisik arah mana dirinya dan yang lain datang semalam."Cari sesuatu?" Sky masuk degan semangkuk mie dalam sterofom, aromanya membuat perut banyu serasa meronta."Baru buat?" Tanya banyu."Ya, di belakang ada, air panas yang aku buat juga masih, bikin saja s

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Menyelam Bersama Rindu

    "Kami ada di tempat semula, bergeser sedikit kearah barat."Suara Rock terdengar pada alat yang Dina pakai dalam baju selamnya.Bus... Bus...Suara peluru menembus air, mereka dapat melihat peluru-peluru itu membelah air membentuk gelembung-gelembung yang menjurus ke bawah.Dina memberi sinyal bahaya pada Rock, sementara Banyu membuat isyarat agar mereka berenang lebih dalam.Matikan lampuBanyu meminta dengan isyarat, Dina dan Anik mematikan lampu di tangan mereka.Ke bawah!Sky meunjuk arah bawah dan mereka bergandengan menjauhi peluru yang masih terus menerjang ke dalam air.Mereka menyelam menjauhi tembakan yang masih terdengar, semakin ke dalam menuju ke arah yang di rasa benar. Banyu menyalakan lampu merah di dalam air, mereka saling melihat untuk membaca isyarat selanjutnya.Kalian di mana?Rock kembali menghubungi dan mencari dimana sahabat-sahabat nya sekarang. Anik menyalakan sinyal yang ada di pinggangnya, lalu mencari di mana letak kapal mereka berhenti.Ke arah barat kali

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pelarian

    "Bagaimana kita bisa ke bawah? Lihat semua tempat penuh dengan pengawasan." Sky memperhatikan setiap tempat yang mereka lewati, namun tak satupun tempat sepi."Jika begitu kita harus turun." Banyu berbisik, mereka berhenti sebentar di atas sebuah lorong."Bagaimana bisa kita turun? Lantas dimana kita akan turun?" Sku masih tak mengerti apa yang Nanti rencanakan."Jika kita tak bisa mengelabuhi mereka, maka jadilah bagian dari mereka!" Ucap Banyu lalu berusaha membuka tutup lubang angin di bawahnya."Kamu benar!" Ucap Sky saat sadar bahwa ide Banyu mungkin bisa di gunakan membawa mereka ke ruang bawah.Mereka melompat turun, lalu bersembunyi di antara tepian lorong, Banyu sedikit lega sekarang, sebab semua cctv berada di bawah kendali teamnya.Sky berada di belakang Bantu, menyelinap di antara lorong dan tak lama empat lelaki keluar dari sebuah ruangan."Ada yang datang!" Ucap Sky bersembunyi dinujung lorong bersama Banyu. Empat orang itu berbatus rapi, dan dua di antaranya masuk ke ru

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Pertaruhan hidup dan mati

    Dina menyelam lautan dingin, dia tau bisa saja nyawanya tak selamat malam ini, tugasnya bersama anik adalah masuk dari bawah kabin kapal. Banyu sudah memberikan koordinasi kapal tempatnya di tawan, Sky dan dirinya sudah bisa mengendalikan ruang kontrol kapal sejak kemarin.Anik dan Dina hanya bisa berkomunikasi dengan sandi cahaya, sandi yang sudah mereka pelajari selama perjalanan kemari. Tiba di dekat pintu bawah, Dina dan Anik berusaha meraih tangga besi di atasnya. Kapal itu berhenti di satu tempat jadi cukup aman berada tepat di ujung belakang kapal untuk bisa meraih tangga ke atas.Hup!Anik naik lebih dulu, dia melepas tabung oksigen di pijakan terakhir dan menalinya dengan erat, lalu menarik tubuh Dina naik lebih dulu. Dina Menik melewati Anik dan ikut melepaskan tabung oksigen nya lalu Anik menerimanya dengan sigap, ia menali lagi tabung itu tepat di sisi bawah tabung miliknya.Tanpa banyak bicara, mereka lalu naik mengikuti tangga yang membawa mereka ke pintu belakang kapal

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   36. Pertarungan harga diri

    Banyu tau dirinya dan Sky dalam keadaan terancam, kapanpun mereka bisa saja mati sia-sia, sebab semua penjaga di sini tak pernah lepas dari senjata api. Philip diam-diam terus mengawasi, meski Banyu pura-pura tak tau, namun mata-mata yang di bayarnya bisa banyu ketahui.Hari ini terpaksa juga Banyu meminum sesuatu yanh sudah di campur obat pencahar, ia tau Philip yang sudah membuatnya begini, bahkan siapa yang membawakan obat itu Banyu juga tau, tapi untuk sesuatu yang lebih besar, dia relakan perutnya terkuras hari ini."Harusnya jangan kamu telan minuman itu!" Sky berbisik kesal, mereka sedang berada di klinik saat ini."Lalu menurutmu Philip tak akan curiga?" Banyu bertanya dengan alis terangkat."Entah, tapi menyebalkan sekali saat kita tau seseorang ingin mengerjaimu tapi kamu justeru pura-pur bodoh untuk membiarkannya." Ucap Sky kesal sendiri.Banyu tersenyum sendiri, meski benar apa yang Sky katakan, kali ini dia harus mengalah dulu."Ini obat diarenya, jangan lupa untuk banyak

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   Misi Rahasia

    Pov author.Mereka tiba di bandara Banyuwangi, lalu Rock membawa mereka semua ke sebuah tempat yang tak pernah mereka kunjungi. Rock meminta bantuan seseorang untuk bisa membawanya datang kempat ini. Perjalanan mereka cukup menguras tenaga, menyeberangi lautan dengan kapal kecil dan membawa team Dream Net ke pulau misterius."Kita sudah ada di ujung timur jawa.""Lantas apa maksudnya kak?" Anik bertanya, gadis itu begitu tak sabar memulai misinya membawa pulang sang kekasih."Kalian tau Kanaya jelas tak sendiri, kita bahkan tak yakin apakah Khan memang tak tau apa yang di lakukan adiknya atau ini hanya bagian dari rencana mereka.""Lantas apa maksudnya kak Rock?" Anik masih belum memahami."Maksudnya adalah kita kecoh mereka!" Ucapk Dina menjelaskan lebih gamblang apa yang akan mereka lalukan."Jika untuk mengecoh, kenapa hanya di ujung timur kita bisa pergi ke luar jawa, mereka akan berpikir tujuan kita bukan di tempat kapal itu berada." Anik dengan kritisnya mencoba menerka apa yang

  • Kuretas Hidup Suamiku Dan Simpanannya   34. Kami pergi mak, pak.

    Emak terus mendekapku malam ini, tak ada sedikitpun kalimat terucap dari bibirnya setalah aku berpamitan sore tadi, bahkan ketika makan malam bersama, emak tak banyak bicara, bibirnya terkatup dan hanya tersenyum saat dua cucunya mengajak bicara.Dingin udara malam semakin membuat aku menyadari bahwa kehilangan itu terasa sangat menyesakkan. Bapak bahkan menahan tangis saat aku pamit selepas magrib tadi."Mak..."Aku memanggilnya, namun wanita yang melahirkan aku itu hanya memejamkan mata dan diam."Mak, apa emak..." Belum juga aku selesai bicara, emak sudah mengatup bibirku dengan jarinya."Koe ra perlu ngomong opo-opo nduk, emak wes reti kabeh." (kami tak perlu bicara apapun nduk, emak sudah tau semua.)Aku hanya diam, lalu memeluk erat emak. Mungkin juga ini kali terakhir aku bisa mencium aroma tubuh wanita yang begitu aku cintai ini. Mungkin ini juga kali terakhir aku bisa mendekap dan merasakan napas hangatnya menyentuh kulit ku.Mataku terpejam, merasakan setiap detik kasih emak

DMCA.com Protection Status