Keesokan harinya, disekolah..."eh dewi, kamu kemarin dari rumah Edo ya?" tanya Yuli yang baru datang langsung menghampiri tempat duduk dewi"kok kamu tau?" tanya dewi balik"ya aku kan pas sore kemarin sewaktu lewat sana, liat kamu sama ayah kamu di rumah Edo, kayak pamit mau pulang gitu" jawab Yuli"kok gak manggil?" tanya dewi lagi"ya gak enak lah, lagian juga aku kan dibonceng sama kakak aku, pulang dari pasar" ujar Yuli"emang habis ngapain dari sana?"lanjut Yuli sambil bertanya"gak ada apa-apa, cuma main aja" jawab dewi cuek"ahh masa sih.. tumben main kesana, biasa juga gak pernah keluar rumah kalo hari libur" jawab Yuli seakan masih kurang puas dengan jawaban sahabatnya itu"Edo ganteng lho.." lanjut Yuli lagi sambil mencolek lengan dewi"apaan sih kamu, biasa aja kok" ujar dewi lagi sambil mengalihkan perhatian agar tidak ditanya lebih lanjuttiba-tiba, Sri dan Intan yang datang berbarengan mendekat kearah mereka"ada apa nih? masih pagi sudah heboh.." tanya Intan penasaran
"kamu dah jadian sama Edo?" tanya Sri langsung secara tiba-tiba yang membuat dewi kaget "jadian apanya?" tanya dewi balik "lha itu kata Yuli" ujar Sri sambil nunjuk kearah yuli yang tampak pura-pura tidak mendengar "sembarangan aja, aku gak ada apa-apa kok sama Edo" jawab dewi "cuma teman aja, tetangga juga" lanjut dewi lagi "seriusan?" tanya Sri memastikan lagi dewi hanya mengangguk "yess.. ada peluang dong kami kalau begitu, kenalin dong, hehehe" ujar Sri dengan nada manja sambil terkekeh "main aja kerumah hari minggu besok, nanti aku ajak kenalin sama dia" ucap dewi lagi "kamu nih seleranya kayak gimana sih dew? semua pada ditolak" tanya Intan memotong obrolan mereka "iya, padahal yang mau banyak banget, ganteng-ganteng semua, kalau gak mau kan bisa di oper ke kita, hehehe" lanjut Sri masih dengan nada manja nya "ambil aja" jawab dewi cuek sambil minum es teh yang sudah dipesan sebelumnya "tapi sayangnya gak ada yang mau sama kamu, hahaha" ujar Yuli sambil meledek Sri
selang beberapa saat"nanti aku turun di depan situ aja ya" ujar dewi kepada Edo sambil menunjuk ke arah tiang listrik"lho kok turun disitu? kan belum sampai" tanya Edo sedikit heran"gak apa-apa, udah dekat kok, nanti aku jalan aja" jawab dewi"lumayan jauh kok kalo jalan kaki dari sini" ujar Edo sambil menghentikan sepeda motornya"santai aja, aku dah biasa kok" jawab dewi lagi"nanti pulang kerja jam berapa? aku jemput ya" tanya Edo lagi"gak usah, Do" ujar dewi singkat"hmm oke lah kalo gitu, tapi lain kali boleh ya aq jemput" ujar Edo penuh harapdewi gak menjawab tapi hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Edo.Hari ini terasa sangat menggembirakan bagi Edo selain hari ulang tahunnya kemarin, karena hari ini untuk pertama kalinya, dia pergi berdua dengan dewi, walaupun hanya membonceng dari sekolah ke toko pak Ardi. dia berharap semoga awal yang indah ini berkelanjutan di keesokan hari nya dan seterusnya.Di dalam toko..."wahh sudah ada bodyguard nih.." ujar mbak Fitr
Keesokan harinya, di sekolah..."ciyeee, yang kemarin dijemput pangeran ganteng, mau juga dong, hehehe" ledek Sri kepada dewi dengan nada manja"iya nih, tumben-tumbenan mau" ujar Intan"apaan sih kalian ini, aku gak ada apa-apa sama Edo, cuma teman aja" jawab dewi"teman apa temannnn" kembali Sri meledek dengan nada manjanya"tetanggaku idolaku" lanjut Sri"T..T..P.. tetangga tapi pacaran" ujar intan"kayak lagu dangdut.. pacar lima langkah, hahaha...." lanjut Sri lagidewi yang terus-terusan diledek oleh teman-temannya itu hanya tersenyum saja, tak berapa lama Yuli datang masuk kelas bersama dengan Deni, mendekat kearah mereka"buruan ngomong langsung sana sama orangnya" ujar Yuli kepada DeniDeni yang tampak malu-malu pun agak gugup saat berhadapan secara langsung dengan dewi"hmm dewi, nanti ada waktu gak?" tanya Deni"kenapa emangnya?" tanya dewi balik"ada yang mau aku omongin" ujar Deni"ya ngomong aja" ujar dewi sedikit cuek"jangan disini, nanti aja, pas jam istirahat" jawab
Selang beberapa saat, dewi menyusul ke kantin menghampiri teman-temannya yang sudah lebih dahulu kesana "tuh dewi" ujar Sri saat melihat dewi mendekat "ehh gimana-gimana sama Deni tadi?" tanya Intan penasaran "bentar dong, aku minum dulu, baru juga muncul dah langsung diserbu aja, hahaha" ujar dewi sambil tertawa dewi pun langsung menyerobot gelas es teh punya Sri diatas meja, dan meminum sampai habis dalam satu tegukan Sri yang memperhatikan tingkah sahabatnya itu langsung tertawa terbahak-bahak "haus ya? kayak dari perjalanan jauh aja, hehehe.. habis diapain Deni emangnya?" tanya Sri melanjutkan dewi pun mulai bercerita dengan teman-temannya perihal Deni yang ditemuinya didepan ruang UKS tadi. "makasih ya sudah mau datang kesini nemuin aku" ujar Deni saat dewi datang mendekat kearahnya "tadi katanya ada yang penting mau diomongin, mau bahas apaan?" tanya dewi "waduh, aku bingung mau mulainya dari mana" jawab Deni "jadi gini, aku sebenarnya mau... hmm.. hmm..., aduh gimana
Setelah menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temannya, dewi kemudian menatap tajam kearah Yuli "emang apa aja yang kamu ceritain sama Deni tentang aku? tiba-tiba dewi bertanya kepada Yuli yang lagi asyik menyantap mi ayam pesanannya Yuli pun kaget, tetapi kemudian terkekeh "hehehe, maaf ya dew, aku ceritain ya apa adanya aja" jawab Yuli Intan dan Sri yang mendengar itu serentak menoleh ke arah Yuli "semuanya?" tanya dewi lagi "i..iyaa.. yang aku tau aja" jawab Yuli lagi "maksudnya gimana nih, kok aku gak ngerti ya" tiba-tiba Sri yang tampak bingung memotong obrolan mereka "ada hubungan apa sih antara kamu sama Deni?" tanya Intan melanjutkan "ceritain dari awal Yul" pinta dewi "hmm, jadi gini ya teman-teman ku yang baik hati dan tidak sombong, aku ceritain semua deh, dengerin ya.. hehehe" ujar Yuli sedikit dengan nada manja "aku sama Deni itu sebenarnya sudah berteman dari kecil, dari jaman SD dulu, karena Ibu nya Deni dengan Ibu ku itu teman dekat juga. Jadi ya kami
Di suatu sore, di rumah bu Mirna "Edo.. sini bentar" ujar bu Mirna memanggil anak sulungnya tersebut yang lagi asyik main gitar di teras depan rumah. "ya bu, ada apa" sahut Edo sembari mendekat kearah dapur "kamu mampir ke rumah pak Broto, tolong antarkan ini ya" ujar bu Mirna lagi sambil menyerahkan sebuah rantang empat tingkat "apa ini bu?" tanya Edo "owh itu ada lauk makan, tadi ibu masak kebanyakan, jadi ibu pikir dari pada nanti lama habisnya, mending ibu bagi-bagi aja sedikit ke tetangga" jawab bu Mirna "cuma buat pak Broto aja?" tanya Edo lagi "owh iya, tinggal pak buat Broto yang belum diantar, kalo buat pak Herman dan Bu Lilis sudah tadi ibu yang antar" jawab bu Mirna sambil tersenyum mendengar itu Edo sedikit berfikir, kenapa yang pak Broto gak sekalian aja tadi ibu nya yang antar. apa jangan-jangan ibu sengaja nyuruh aku, biar bisa sekalian ketemu sama dewi. ucap Edo dalam hati "iya bu, sini Edo antar ke rumah pak Broto" ujar Edo sambil meraih rantang makanan ters
Keesokan harinya.."tiittt..tiiittt.." terdengar suara klakson di depan rumahnya, dewi yang sedang sarapan pagi bersama ayahnya, langsung keluar dan melihat sosok Edo yang sudah menunggu di depan."berangkat bareng yukk" ajak Edo kepada dewidewi pun tampak bingung karena sebelum-sebelumnya dia sama sekali tidak pernah dijemput teman, apalagi yang jemput adalah seorang cowok. 'waduhhh, bisa habis nanti aku diledekin teman-teman kalo ada yang lihat nanti' ujar dewi dalam hati"kok bengong.. ayokk siap-siap, nanti terlambat" Ujar Edo yang melihat dewi hanya diam mematung tanpa respon terhadap ajakannya tadi"kamu duluan aja Do, aku belum sarapan, nanti aku bareng sama ayahku aja" tolak dewi secara halus"yaudah gak apa-apa, gih sana sarapan dulu, aku tunggu disini ya" jawab Edo lagimelihat Edo yang tampak tak mudah menyerah, dewi pun hanya diam saja dan masuk ke dalam rumah melanjutkan sarapannya tadi"ada siapa dew?" tanya pak Broto"Edo yah.." jawab dewi singkat"tumben pagi-pagi ke