Di hari minggu pagi yang cerah, tampak dewi sedang sibuk mencuci pakaian yang sudah menumpuk karena sudah tiga hari tidak dicuci. Biasanya pada hari-hari sebelumnya, dewi mencuci pakaian pada malam hari, dan dijemur esok paginya menjelang berangkat sekolah. tetapi kemarin memang karena jadwal yang padat, sehingga dewi merasa kelelahan untuk menyelesaikan kegiatan mencuci, hingga akhirnya menumpuk. "dewi.." terdengar suara pak Broto memanggil mencari dewi "ya ayah.. ada apa?" jawab dewi sembari bertanya "kamu lagi ngapain? tanya pak broto "ini yah, lagi nyelesaikan cucian yang numpuk kemarin. kan sudah tiga hari gak dicuci" ujar dewi "owh gitu" kata pak Broto "ayah rencana mau ngajakin kamu sarapan diluar hari ini" lanjut pak Broto "wah tumben nih Yah sarapan diluar, biasanya kan ayah lebih suka sarapan dirumah" jawab dewi sedikit heran "ya gak apa-apa. sesekali ini kok. mumpung libur juga kan" jawab pak Broto "masih banyak cucian nya?" tanya pak Broto lagi "owh ini tinggal b
Tak berapa lama, tibalah dewi dan pak Broto di "Toko Aneka", dan mereka berdua langsung masuk ke dalam toko. seorang karyawan toko mendekat dan bertanya dengan ramah "selamat pagi pak, selamat pagi mbak, ada yang bisa dibantu? "saya mau lihat-lihat dulu, rencana mau cari sesuatu buat kado" jawab dewi "owh yang mau dikasi kado laki-laki atau perempuan mbak? tanya karyawan tersebut "laki-laki" jawab dewi singkat "anak-anak atau dewasa?" tanya karyawan itu lagi "dewasa, seumuran saya" jawab dewi lagi "owh mungkin di etalase sebelah kiri ada yang cocok mbak, silahkan dilihat-lihat dulu siapa tau ada yang cocok. mari saya antarkan" ujar karyawan tersebut "mas, coba tolong lihat yang itu" ujar dewi sambil menunjuk ke arah topi yang tergantung di dekat lemari kaca "oke sebentar mbak saya ambil dulu" ujar karyawan tersebut "gimana yah, bagus gak ini buat kado?" tanya dewi kepada pak Broto "bagus ini" ujar pak broto sambil memberi kode "sip" dengan jari tangan nya setelah melihat
"ehm" Terdengar suara dari bu Mirna memecahkan lamunan Edo"kok malah bengong? ayo ajak dewi ke ruang makan" ujar bu Mirna kepada Edo yang tampak sedikit kaget setelah beberapa saat terlihat melamun membayangkan hal-hal indah tentang dewi."ahh.. iya bu" ujar Edo singkat"mari pak, kita ke ruang makan" ajak bu Mirna kepada pak Broto yang sebelumnya duduk diruang tengah"wah bu Mirna repot-repot segala ini" ujar pak Broto"sekali-sekali gak apa-apa kok pak, hehehe" jawab bu Mirna"dewi, ayo ke ruang makan" ajak Edo kepada dewi yang disertai anggukan."banyak sekali makanan nya bu? ujar dewi saat melihat makanan yang sudah terhidang rapi di atas mejatampak sebakul besar nasi kuning lengkap dengan lauk pauk nya yang berupa ayam bakar, ikan goreng, lalapan, tahu dan tempe goreng, sayur asam dan tak lupa pula satu toples kerupuk kulit serta potongan buah semangka dan pepaya."ayo pak, dewi, silahkan, gak usah sungkan-sungkan. ambil saja sesuai selera" ujar bu Mirna mempersilahkan makan ke
Malam hari nya.. "ayah mau makan malam langsung, ini banyak sekali makanan yang dibungkus oleh bu Mirna tadi" ujar dewi sambil menata makanan diatas meja "wahh gimana ngabisinnya ini, kita kan cuma berdua" ujar pak Broto sambil melihat kearah meja yang dipenuhi dengan makanan "tapi gak apa lah yah, ini masih bisa tahan kok sampai besok" jawab dewi "masakan bu Mirna enak ya, kamu kapan-kapan coba belajar masak kesana" ujar pak Broto sambil menyuap nasi ke mulutnya "iya yah, dewi juga pengen bisa masak macam-macam menu makanan, biar kita gak makan yang itu-itu terus, hehehe" ucap dewi sambil tertawa "oiya, nanti selesai makan ini ayah mau keluar sebentar" ujar pak Broto "mau kemana yah?" tanya dewi "ke rumah pak Antok" jawab pak Broto lagi ekspresi dewi menjadi sedikit berubah setelah mendengar tujuan dari ayahnya "mau ngapain ayah kesana? tumben" tanya dewi sedikit menyelidik "gak ada apa-apa kok, cuma main kesana aja" jawab pak Broto "hati-hati yah, kan ayah tau sendiri pa
Keesokan harinya, disekolah..."eh dewi, kamu kemarin dari rumah Edo ya?" tanya Yuli yang baru datang langsung menghampiri tempat duduk dewi"kok kamu tau?" tanya dewi balik"ya aku kan pas sore kemarin sewaktu lewat sana, liat kamu sama ayah kamu di rumah Edo, kayak pamit mau pulang gitu" jawab Yuli"kok gak manggil?" tanya dewi lagi"ya gak enak lah, lagian juga aku kan dibonceng sama kakak aku, pulang dari pasar" ujar Yuli"emang habis ngapain dari sana?"lanjut Yuli sambil bertanya"gak ada apa-apa, cuma main aja" jawab dewi cuek"ahh masa sih.. tumben main kesana, biasa juga gak pernah keluar rumah kalo hari libur" jawab Yuli seakan masih kurang puas dengan jawaban sahabatnya itu"Edo ganteng lho.." lanjut Yuli lagi sambil mencolek lengan dewi"apaan sih kamu, biasa aja kok" ujar dewi lagi sambil mengalihkan perhatian agar tidak ditanya lebih lanjuttiba-tiba, Sri dan Intan yang datang berbarengan mendekat kearah mereka"ada apa nih? masih pagi sudah heboh.." tanya Intan penasaran
"kamu dah jadian sama Edo?" tanya Sri langsung secara tiba-tiba yang membuat dewi kaget "jadian apanya?" tanya dewi balik "lha itu kata Yuli" ujar Sri sambil nunjuk kearah yuli yang tampak pura-pura tidak mendengar "sembarangan aja, aku gak ada apa-apa kok sama Edo" jawab dewi "cuma teman aja, tetangga juga" lanjut dewi lagi "seriusan?" tanya Sri memastikan lagi dewi hanya mengangguk "yess.. ada peluang dong kami kalau begitu, kenalin dong, hehehe" ujar Sri dengan nada manja sambil terkekeh "main aja kerumah hari minggu besok, nanti aku ajak kenalin sama dia" ucap dewi lagi "kamu nih seleranya kayak gimana sih dew? semua pada ditolak" tanya Intan memotong obrolan mereka "iya, padahal yang mau banyak banget, ganteng-ganteng semua, kalau gak mau kan bisa di oper ke kita, hehehe" lanjut Sri masih dengan nada manja nya "ambil aja" jawab dewi cuek sambil minum es teh yang sudah dipesan sebelumnya "tapi sayangnya gak ada yang mau sama kamu, hahaha" ujar Yuli sambil meledek Sri
selang beberapa saat"nanti aku turun di depan situ aja ya" ujar dewi kepada Edo sambil menunjuk ke arah tiang listrik"lho kok turun disitu? kan belum sampai" tanya Edo sedikit heran"gak apa-apa, udah dekat kok, nanti aku jalan aja" jawab dewi"lumayan jauh kok kalo jalan kaki dari sini" ujar Edo sambil menghentikan sepeda motornya"santai aja, aku dah biasa kok" jawab dewi lagi"nanti pulang kerja jam berapa? aku jemput ya" tanya Edo lagi"gak usah, Do" ujar dewi singkat"hmm oke lah kalo gitu, tapi lain kali boleh ya aq jemput" ujar Edo penuh harapdewi gak menjawab tapi hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Edo.Hari ini terasa sangat menggembirakan bagi Edo selain hari ulang tahunnya kemarin, karena hari ini untuk pertama kalinya, dia pergi berdua dengan dewi, walaupun hanya membonceng dari sekolah ke toko pak Ardi. dia berharap semoga awal yang indah ini berkelanjutan di keesokan hari nya dan seterusnya.Di dalam toko..."wahh sudah ada bodyguard nih.." ujar mbak Fitr
Keesokan harinya, di sekolah..."ciyeee, yang kemarin dijemput pangeran ganteng, mau juga dong, hehehe" ledek Sri kepada dewi dengan nada manja"iya nih, tumben-tumbenan mau" ujar Intan"apaan sih kalian ini, aku gak ada apa-apa sama Edo, cuma teman aja" jawab dewi"teman apa temannnn" kembali Sri meledek dengan nada manjanya"tetanggaku idolaku" lanjut Sri"T..T..P.. tetangga tapi pacaran" ujar intan"kayak lagu dangdut.. pacar lima langkah, hahaha...." lanjut Sri lagidewi yang terus-terusan diledek oleh teman-temannya itu hanya tersenyum saja, tak berapa lama Yuli datang masuk kelas bersama dengan Deni, mendekat kearah mereka"buruan ngomong langsung sana sama orangnya" ujar Yuli kepada DeniDeni yang tampak malu-malu pun agak gugup saat berhadapan secara langsung dengan dewi"hmm dewi, nanti ada waktu gak?" tanya Deni"kenapa emangnya?" tanya dewi balik"ada yang mau aku omongin" ujar Deni"ya ngomong aja" ujar dewi sedikit cuek"jangan disini, nanti aja, pas jam istirahat" jawab
Siang harinya, pas pulang sekolah setelah selesai ujian hari pertama.. "eh dewi, kok kamu cepat banget ngisi jawaban tadi?" tanya Sri "iya, padahal dah ketinggalan hampir setengah jam" lanjut Intan "ya kebetulan aja sih soalnya gak terlalu sulit, jadinya bisa cepat jawabnya tadi, hehehe" ujar dewi sambil tertawa "gak sulit? gila... kita aja hampir pingsan liat soal kayak tadi" ujar Sri "ya beda lah,, otak kita jangan disamain dengan otaknya dewi, hahaha" jawab Yuli "kalian aja mungkin gak ngulangin belajar dirumah, padahal kan semua soal tadi sudah pernah kita pelajari sebelumnya" jawab dewi "sebanyak itu materinya gimana bisa masuk semua diotak pelajaran kemarin-kemarin" ujar Sri lagi "trus tadi bisa gak jawabnya?" tanya dewi "ada beberapa sih yang gak keisi, mau nyontek juga pengawasnya merhatiin terus, ampe gerak dikit aja susah, hahaha" jawab Sri sambil tertawa "besok ujian matematika lho, gak kebayang deh soalnya bakalan kayak gimana" ujar Yuli "nah iya, bisa-bisa gak
Beberapa jam sebelumnya, di pagi hari di pinggir jalan.. "kenapa yah ini motornya? kok tiba-tiba mati" tanya dewi kepada ayahnya "gak tau nih, padahal kemarin aman-aman saja" jawab pak Broto sambil beberapa kali menstarter motornya "bensin nya kali habis yah" ujar dewi sambil menerka-nerka "ah gak mungkin kalau itu, bensin sudah ayah isi penuh kok kemarin sore" jawab pak broto lagi "bisa terlambat nih dewi kalau gini, mana ujian hari pertama lagi" ujar dewi sedikit cemas "kayaknya sih begitu, mana belum ada bengkel yang buka juga di sekitar sini, kamu lanjut naik angkot aja ya" ujar pak Broto sambil membuka jok motor nya mengambil beberapa kunci pas "wah kalau naik angkot jalurnya mutar-mutar dulu yah, bisa tambah lama sampainya" jawab dewi tampak semakin bingung selang beberapa saat, sebuah sepeda motor berhenti di dekat mereka. tampak seorang pemuda yang diperkirakan berusia sekitar dua puluh tujuh tahun, berwajah ganteng dan juga dengan perawakan yang gagah. "kenapa pak m
Selang beberapa hari, di hari pertama ujian "Kok dewi belum datang ya?" tanya Intan kepada Sri yang lagi sibuk membolak-balik buku menghapal materi pelajaran yang akan diujikan hari ini "paling juga sebentar lagi" jawab Sri sambil melihat jam di tangannya yang menunjukkan pukul tujuh lewat lima menit Sepuluh menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit, para siswa sudah duduk rapi di meja masing-masing sesuai nomor ujian saat dua orang guru pengawas memasuki ruang kelas. Namun dewi belum juga muncul. hal ini membuat Intan, Yuli dan Sri yang merupakan sahabat dekatnya tampak panik. "sudah masuk semua?" ujar salah seorang guru pengawas "maaf bu, dewi belum datang" ujar Intan sambil menunjuk kursi kosong di bagian depan sebelah kiri yang merupakan tempat duduk dewi "kemana dia?" tanya guru pengawas tersebut para siswa pun serentak menggeleng kepala karena tidak tau kabar dewi "baiklah kalau begitu kita langsung mulai saja, silahkan simpan buku-buku n
Selang beberapa saat, ternyata Edo tidak lanjut pulang. dari kejauhan dia melihat dewi yang keluar gerbang sekolah sendiri, berjalan berbeda arah terpisah dari Sri dan Intan. Edo tampak kecewa melihat itu, dalam hati ia bergumam 'kenapa dewi mesti berbohong kalau hari ini mau ada acara dirumah Intan, mungkinkah dewi tidak suka padanya dan berusaha menghindar' secara perlahan Edo pun mengikuti kemana arah dewi pergi, dan jalur yang dilewatinya ternyata menuju ketempat kerja dewi. dan memang benar, setelah sampai ditempat tujuan, dewi pun langsung masuk ke dalam toko. Edo pun lanjut pulang Di dalam toko, setelah berganti seragam kerja.. "Mbak Fitri, pak Ardi ada diruangan nya gak ya?" tanya dewi kepada mbak Fitri yang tampak sedang sibuk dengan pekerjaannya "kayaknya ada, tadi baru saja masuk habis dari makan siang di luar" jawab mbak Fitri "memang ada apa kok nyariin pak bos?" tanya mbak Fitri "hmm anu... mbak.. mau minta izin libur kerja, kan mulai senin depan, aku sudah mulai
Saat jam pulang sekolah.. "ehh pulang bareng yuk" ajak dewi kepada teman-temannya "tumben nih ngajakin bareng" jawab Sri "iya, biasa juga dah kabur duluan, emangnya kamu gak kerja hari ini?" ujar Intan "gak mau nih? yaudah aku duluan aja kalo gitu" jawab dewi sedikit ngambek "yahh gitu aja ngambek, bukan dewi yang biasa nya kalo ini, hehehe" ujar Intan lagi sambil tertawa "aku duluan ya, sori gak bisa bareng" ujar Yuli sambil merapikan tas sekolahnya "yuk Den" ajak Yuli kepada Deni yang duduk di bangku belakang "oke.." jawab Deni singkat sambil melangkah keluar kelas "mau kemana?" tanya Sri "ada deh, mau tau aja" jawab Yuli sepintas saat terjadi adu pandang antara Deni dengan dewi, dan mereka pun hanya saling berbalas senyum tanpa ada sepatah kata pun yang keluar "anterin aku ke tempat kerja ya" pinta dewi kepada dua sahabatnya itu "lho kenapa?" tanya Sri sedikit heran "aku gak enak nanti dilihat Edo" jawab dewi sedikit berbisik "maksudnya gimana nih?" tanya Sri lagi
Tak lama dewi masuk kelas, Intan dan Sri langsung mendekat ke meja tempat duduknya "aduuhhh romantisnya.." ledek Sri "mau juga donk diantar jemput tiap hari, hehehe" Intan pun tak mau kalah meledek dewi juga "apa yang kalian lihat tadi tak seperti yang kalian bayangkan ya" jawab dewi "aku sama Edo gak ada hubungan apa-apa" lanjut dewi lagi Selang beberapa saat, Yuli dan Deni masuk kelas berbarengan, mereka tampak heran dengan suasana kelas yang masih pagi tapi sudah heboh "ada apa nih rame-rame, masih pagi juga" ujar Yuli "ahh kamu sih telat datangnya, jadi ketinggalan info" celetuk Usman, salah seorang siswa dikelas itu juga "tuh, Usman yang lugu aja udah tau cerita, kalah update kamu sama dia, hahahaha" ujar Intan sambil terkekeh "emang ada kejadian apa?" tanya Yuli lagi, sambil memperhatikan dewi yang dari tadi diam saja "itu si dewi tadi diantar sama cowok" celetuk Usman lagi Mendengar itu, raut wajah Deni menjadi sedikit berubah, ada perasaan sedih dan sedikit kesal me
Keesokan harinya.."tiittt..tiiittt.." terdengar suara klakson di depan rumahnya, dewi yang sedang sarapan pagi bersama ayahnya, langsung keluar dan melihat sosok Edo yang sudah menunggu di depan."berangkat bareng yukk" ajak Edo kepada dewidewi pun tampak bingung karena sebelum-sebelumnya dia sama sekali tidak pernah dijemput teman, apalagi yang jemput adalah seorang cowok. 'waduhhh, bisa habis nanti aku diledekin teman-teman kalo ada yang lihat nanti' ujar dewi dalam hati"kok bengong.. ayokk siap-siap, nanti terlambat" Ujar Edo yang melihat dewi hanya diam mematung tanpa respon terhadap ajakannya tadi"kamu duluan aja Do, aku belum sarapan, nanti aku bareng sama ayahku aja" tolak dewi secara halus"yaudah gak apa-apa, gih sana sarapan dulu, aku tunggu disini ya" jawab Edo lagimelihat Edo yang tampak tak mudah menyerah, dewi pun hanya diam saja dan masuk ke dalam rumah melanjutkan sarapannya tadi"ada siapa dew?" tanya pak Broto"Edo yah.." jawab dewi singkat"tumben pagi-pagi ke
Di suatu sore, di rumah bu Mirna "Edo.. sini bentar" ujar bu Mirna memanggil anak sulungnya tersebut yang lagi asyik main gitar di teras depan rumah. "ya bu, ada apa" sahut Edo sembari mendekat kearah dapur "kamu mampir ke rumah pak Broto, tolong antarkan ini ya" ujar bu Mirna lagi sambil menyerahkan sebuah rantang empat tingkat "apa ini bu?" tanya Edo "owh itu ada lauk makan, tadi ibu masak kebanyakan, jadi ibu pikir dari pada nanti lama habisnya, mending ibu bagi-bagi aja sedikit ke tetangga" jawab bu Mirna "cuma buat pak Broto aja?" tanya Edo lagi "owh iya, tinggal pak buat Broto yang belum diantar, kalo buat pak Herman dan Bu Lilis sudah tadi ibu yang antar" jawab bu Mirna sambil tersenyum mendengar itu Edo sedikit berfikir, kenapa yang pak Broto gak sekalian aja tadi ibu nya yang antar. apa jangan-jangan ibu sengaja nyuruh aku, biar bisa sekalian ketemu sama dewi. ucap Edo dalam hati "iya bu, sini Edo antar ke rumah pak Broto" ujar Edo sambil meraih rantang makanan ters
Setelah menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temannya, dewi kemudian menatap tajam kearah Yuli "emang apa aja yang kamu ceritain sama Deni tentang aku? tiba-tiba dewi bertanya kepada Yuli yang lagi asyik menyantap mi ayam pesanannya Yuli pun kaget, tetapi kemudian terkekeh "hehehe, maaf ya dew, aku ceritain ya apa adanya aja" jawab Yuli Intan dan Sri yang mendengar itu serentak menoleh ke arah Yuli "semuanya?" tanya dewi lagi "i..iyaa.. yang aku tau aja" jawab Yuli lagi "maksudnya gimana nih, kok aku gak ngerti ya" tiba-tiba Sri yang tampak bingung memotong obrolan mereka "ada hubungan apa sih antara kamu sama Deni?" tanya Intan melanjutkan "ceritain dari awal Yul" pinta dewi "hmm, jadi gini ya teman-teman ku yang baik hati dan tidak sombong, aku ceritain semua deh, dengerin ya.. hehehe" ujar Yuli sedikit dengan nada manja "aku sama Deni itu sebenarnya sudah berteman dari kecil, dari jaman SD dulu, karena Ibu nya Deni dengan Ibu ku itu teman dekat juga. Jadi ya kami