Share

Sudah Siap Bercerita

Penulis: Ndaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Senyum telah terukir kembali di wajah manisnya. Seolah beban terangkat ke langit, tiada menyisakan satu debu pun. Terlihat begitu ceria, Arum benar-benar sangat bahagia saat ini.

“Ibu, sudah aku katakan berulang kali. Aku tidak apa-apa. Aku sungguh baik-baik saja.”

["Ibu merasa ada yang aneh, Arum. Suamimu berwajah sedih saat datang tapi Ibu merasa dia hanya berpura-pura."]

“Ibu ... sudahi pembicaraan yang berkaitan dengan Mas Julvri. Aku hanya ingin tahu kabar Ibu tapi belum dijawab juga sampai sekarang.”

["Maaf. Ibu baik-baik saja. Tapi Ibu khawatir tentang suamimu itu, kalau bisa segera gugat cerai saja."]

Saran Ibu tidak jauh dari sebelumnya. Arum sempat berencana cerai tapi dengan dalih akan ditalak langsung oleh Julvri. Tetapi Julvri tidak pernah mengatakan talak dan tiba-tiba memberikan surat cerai walau semuanya palsu dan Arum mencoba untuk memperc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Karakter yang Berubah

    Perdebatan di antara mereka yang sebetulnya tidaklah berguna. Mereka saling melampiaskan amarah, kecewa namun juga khawatir. Terutama Jean, saking khawatirnya ia marah-marah pada Arum.Tepat setelah kalimat keputusasaan itu terlontar, seketika Jean terdiam di tempat. Situasi di antara mereka jadi canggung dan Dion pun secara tidak sengaja mendengar perdebatan itu karena kerasnya mereka berteriak.“Maafkan aku.”“Tidak. Ini salahku.”Mereka sama-sama keras kepala dan berakhir menyalahkan diri sendiri. Dion yang masih berada di ruang belakang pun lantas sengaja membuka pintu. Suara dari pintu tua mengagetkan mereka berdua, spontan Arum dan Jean melirik ke sumber suara itu.“Apa aku menganggu?” tanya Dion sambil tersenyum.“Dion—”“Maafkan aku, Pak Dion. Bukan bermaksud untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Teror dari Orang Terkasih I

    Jika saat itu Julvri tidak sadar kalau Arum melihat aksi kejinya di sebuah gang kecil maka apa yang akan dilakukan olehnya?Arum dibuat bungkam. Jean berdiri di hadapannya bukan sebagai seorang teman lama melainkan seorang detektif. Ia berniat menyelidiki perkara kasus misterius yang belakangan terjadi, instingnya seolah berkata ini semua berkaitan dengan Julvri.“Bagaimana? Apa kamu bisa menjawabnya?” tanya Jean serius.Kadang kala pria ini perhatian, dirinya memang menyukai Arum tapi ia mampu mengendalikan diri dan berjaga jarak. Pria yang keras kepala, tegas namun lembut. Setiap penuturannya singkat dan jelas pun terasa seperti dikritik pedas.“Itu ...,”“Kalau tidak bisa menjawab maka ya sudah. Aku tahu kamu takut.”“Lalu apa?” Dahi Arum berkerut, ia mendelikkan mata dan sesaat aura kebencian terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Teror dari Orang Terkasih II

    Matahari telah meninggi ke atas kepala, cuaca panas menyeruak tak tertahankan. Rasa pengap ia rasakan di mobil yang tidak ada pendingin ataupun sebuah pengharum. Terlebih melihat Jean yang terus memaki seseorang dari panggilan itu dalam kepanikan, membuat Arum merasa jadi tambah panas.“Aku tidak akan membiarkanmu berhubungan dengannya lagi! Kupastikan itu terjadi, secepatnya akan aku temukan bukti dan menyingkitkanmu yang sudah tidak waras itu!” tutur Jean dengan berani.Ia menoleh ke kanan dan kiri secara bergantian, dahinya berkerut tidak santai. Setelah itu Jean mendadak berlari pergi dan membuat Arum semakin cemas. Banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan pada Jean namun orangnya malah melarikan diri begitu saja.“Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tidak mengerti.”Pintu mobil tidaklah terkunci otomatis, sesaat ia berpikir untuk lari dan mengejar Jean akan tetapi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Teror dari Orang Terkasih III

    Arum memukul-mukul dada Jean. Amukannya tak pernah berhenti begitu pun dengan ocehan berupa amarah yang terpendam lama. Wajah Arum pucat pasi, pandangannya tak benar-benar mengarah pada Jean melainkan ke orang lain.Orang-orang mulai memperhatikan mereka berdua. Sekilas terlihat seperti sedang terjadi KDRT atau sejenisnya. Jean melirik ke sembarang arah dengan sorot mata yang tajam guna menelisik keadaan sekitar serta mencari keberadaan sosok pria tidak waras itu.“Orang itu. Sebenarnya ada di mana dia?”Jengkel karena sejak tadi dipermainkan, Jean menggigit bibir bawahnya. Sedikit darah mulai menetes dari sudut bibir tanpa ia sadari. Jean kembali menatap Arum dan memastikan bagaimana keadaan mentalnya saat ini.“Pergilah! Aku tidak mau!”“Tidak mau? Tidak mau apa? Sejak tadi kamu terus menyuruhku untuk pergi. Apa yang sedang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Bayangan

    Hari semakin berlalu, waktu terasa panjang dan menenangkan. Meskipun hanya berlaku untuk sementara waktu tapi pasti 'kan dinikmati dengan tenang. Wanita yang bebas, senyum periang selalu terukir di wajahnya. Sorot mata bercahaya seperti gadis kecil yang polos itu sungguh memikat banyak hati orang.“Julvri.”Arum melindur, tanpa ia sadari dirinya memanggil-manggil nama sang suami. Dahinya berkerut, keringat mulai bercucuran. Tiba-tiba hati yang terasa tenang menjadi gundah entah mengapa. Arum bertanya-tanya apa yang terjadi pada dirinya namun tidak ada jawaban sama sekali.“Kenapa ... Julvri? Kenapa? Aku ... hanya berharap kita berdua ... bahagia.” Perlahan kedua matanya terbuka, manik-manik berwarna hitam kecoklatan memiliki cahaya yang sedikit redup. Melihat beberapa perabotan sederhana di sekitar serta sebuah pintu kayu terletak di bagian sisi kirinya. Belum lama ia memperhatikan pintu itu kemudian terbuka dan Jean datang. “Jean?” Arum beranjak dari ranjang kecil, Jean menyuruhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Telepon

    Jalan persimpangan terbilang cukup jauh dari penginapan. Sepinya jalan benar-benar membuat orang tenang tapi juga membuat Arum sedikit was-was akan keadaan sekitar. Menelisik keadaan sekitar, yang bahkan seekor serangga saja tidak terlihat di depan mata.Suara yang sejak tadi memanggilnya justru menghilang begitu Arum berbelok ke kanan. Tidak mendapati siapa pun selain dirinya sendiri, dengan bertelanjang kaki ia berputar di tempat. Bola matanya bergerak ke kanan dan kiri, berusaha mencari sesuatu atau sumber suara mencurigakan itu.“Siapa yang memanggil tadi ya? Aku bingung.”Kedua alisnya hampir menyatu, beberapa pertanyaan terus bergilir dalam otaknya. Sebanyak apa pun pertanyaan pun rasanya tidak akan pernah ada jawaban. Arum mundur setengah langkah kemudian sesuatu yang berat di saku celana hitamnya bergerak lalu terjatuh membentur jalanan beraspal.“Ponselku?!” jerit Aru

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Berpikir Ulang, Berpikir Positif

    Bagaimana pandangannya terhadap sosok pria bernama Julvri Vandam? Pernah beberapa kali pertanyaan ini terlontar dari orang-orang di sekitarnya tapi tak pernah sekalipun Arum menjawab dengan sepenuh hati lantaran dulu ia berpikir hanya untuk memanfaatkan kekayaannya saja. Sedikit demi sedikit hubungan mereka seperti dua buah kain yang dijahit ulang. Perasaan yang sebenarnya tumbuh, Arum yang merasakan itu hanya bisa terdiam sembari memandang sosok suaminya dalam perasaan senang. Kebahagiaan sejati sudah berada di depan mata, kemudian kalimat ini terlintas dalam benaknya. Arum berpikir selamanya akan seperti ini tapi ia salah dan terjadilah kejadian tak terduga hari itu. Berawal dari sebuah ramalan dukun lalu berlanjut sifat atau sikap Julvri yang aneh, hingga kejadian di mana Arum menyaksikan suaminya telah melakukan hal keji secara langsung. Berdalih, "Ini demi dirimu. Aku tidak mau kamu diganggu oleh mereka lagi." Jika diingat kembali Julvri melakukan itu semua murni karena kein

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Masa Lalu Arum yang Memiliki Banyak Wajah

    Terbesit dalam pikiran Jean tuk menyembunyikan keberadaan Arum sepenuhnya namun ia teringat bahwa sikap itu akan sama saja seperti Julvri yang telah memperlakukannya kasar. Entah dengan alasan apa pun juga Jean merasa bahwa tindakan Julvri salah, namun Jean tidak mengerti kenapa Arum ingin mempercayainya sekali lagi.“Benarkah kamu wanita yang dulu sangat buruk itu?” Jean merupakan teman kuliah Arum, tapi juga teman semasa sekolah dulu. Meskipun Arum sama sekali tidak ingat akan hal itu. Sudah sejak lama Jean menaruh perhatiannya pada Arum, saat itu masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Arum Kusuma Pramesti, awal masuk ia cukup pendiam dan seringkali melihat seorang murid entah itu laki-laki ataupun perempuan yang dirundung oleh teman-teman sekelasnya. Arum hanya bisa diam membisu seolah tidak melihat kejadian tersebut.Sepekan hingga dua pekan telah berlalu, Jean Caspiro sebagai murid pindahan sekaligus kakak kelas bagi Arum masih memperhatikan setiap tingkah Arum hingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Cinta Kematian

    Kehadiran seorang lelaki adalah pendamping bagi seorang wanita dan begitu juga dengan sebaliknya. Akan tetapi pasutri yang terikat pernikahan suci selama setengah tahun ini memiliki persepsi berbeda dari lainnya. Mereka memiliki sisi buruk yang tak terbayangkan serta sisi baik tak terduga. "Aku ... akan mati." Pikiran Arum hanya tertuju pada kematian saja. Dirinya berpikir ini sudah berakhir hingga beberapa petugas kepolisian menerobos masuk ke dalam rumah sembari menodongkan senjata. “Angkat tanganmu!” Luka lecet, lebam, bekas tusukan, darah terus mengalir di bagian lukanya, bahkan bekas luka jeratan tali masih terlihat. Tidak hanya itu, luka di hati pun sudah terpampang jelas di hadapan mereka. Arum sudah lemas dan tak sanggup bergerak di sisa napasnya yang sedikit. “Gawat! Orang ini tidak mau berhenti!”“Biar saya yang melakukannya!” seru seorang lelaki berpakaian jas coklat muda. Lelaki itu bergegas menghampiri lalu mem

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Sosok Iblis yang Dicintai

    “Ah!” Arum terbangun dalam keadaan tubuh basah berkeringat dingin. Wajahnya memucat, pupil matanya pun bergetar kuat dengan mengingat semua hal buruk yang ia pikir sedang terjadi saat ini. Namun ternyata Arum salah, begitu kesadarannya pulih dan mendapati dirinya berada di atas ranjang, ia mulai merasa tenang dan lega.“Syukurlah,” ucap Arum. “Ada apa, Arum?” Sampai melupakan sosok lelaki yang membuat Arum bermimpi buruk itu bertanya. Julvri yang telah membuka mata, lantas meraih wajah Arum dan memberinya kecupan pagi.Perasaan gelisah kembali hadir, seolah kabur hitam mengitari sekeliling tubuh mereka. Merinding tanpa bisa berekspresi lebih selain terdiam merasa takut.“Arum?” Sekali lagi sang suami memanggil dan bertanya apa masalahnya. “Ada apa?”“Julvri ... aku hanya kembali bermimpi buruk.” Perlahan Arum berucap sembari menyentuh punggung tangan kekar itu. “Mimpi buruk? Apakah itu tentang aku?”Awalnya Arum terkejut, dengan mata terbelalak dan mulut sedikit menganga, nyaris

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Persidangan

    Semilir angin membawa pergi dedaunan gugur, beterbangan bagai sehelai bulu yang ringan dan entah ke mana perginya mereka kala angin terus menggerakkannya. Sejenak suasana terasa tenang, Arum merasa begitu memejamkan mata maka dirinya akan cepat terlelap. “Julvri, apa kamu benar-benar akan membunuhku?” Dari sekian banyaknya pertanyaan, hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir tipisnya. Sosok lelaki yang hadir berada di sampingnya itu hanya bisa terdiam dengan mulut setengah terbuka seakan hendak mengatakan sesuatu tapi tertahan. Setelah beberapa saat lelaki itu melengos dan kembali menghadap arah depan sambil menggandeng tangan sang istri dengan kuat."Ada apa dengan Julvri?" batin Arum bertanya-tanya dalam kebingungan. Sebab tak pernah merasa bahwa Julvri akan bersikap begini karena ini adalah pertama kalinya. Rasa bimbang ataupun bingung, resah dan gelisah. Entah apa yang sebenarnya Julvri pikirkan. “Tidak menjawab itu artinya benar. Lalu kenapa nggak lakukan saja sekarang? Aku

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Rahasia Ibu dan Ayah

    “Lalu kamu akan melakukan apa setelah menemukan sesuatu di laptopku?” Bagai disambar petir di siang bolong, Arum tersentak kaget mendapat pertanyaan yang jelas adalah sebuah sindiran. Arum mengubah posisinya menjadi duduk, sekali lagi terkejut, ia menatap tajam pada Julvri seolah sedang berbalik menghakimi.Julvri lantas bangkit dan berkata, “Ayo katakan sesuatu. Jangan sampai aku dibuat penasaran.” Di lain sisi ia merasa ada seseorang yang memperhatikan mereka. Spontan Arum menoleh ke arah pintu yang terdapat celah sedikit. “Julvri, pintunya tidak ditutup?” tanyanya sembari berusaha mengalihkan pembicaraan. “Ah, benar. Aku melupakannya,” ucap Julvri. Di celah pintu terbuka, Arum melihat sosok siluet familiar. Ia pun turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu dan membukanya.“Bibi Elli?” Rasanya tak pernah habis keterkejutan Arum dalam hidupnya. Ia dikagetkan oleh bibinya sendiri yang ternyata mengintip.“Ikut aku sebentar, rum.” Begitulah bibi memanggil, lalu Arum hanya mengi

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Berkas Kosong

    Bibi Ella dan Elli adalah kembar seiras, yah, meskipun dari sifat mereka berbanding terbalik. Bibi Ella orang yang lembut sedangkan bibi Elli orangnya galak. Lalu sekarang bibi Elli berhadapan dengannya, dan entah kenapa seperti sedang marah. “Aku tidak berharap kamu mengerti ucapanku, Arum. Tapi kupikir sebaiknya ...,”“Bibi membicarakan apa?” Seolah tak ingin membahas sesuatu hal buruk itu, Arum kembali melanjutkan jahitannya yang belum selesai. Mulai dari pakaian hingga ke taplak meja, dengan sangat giat Arum mengerjakannya sepenuh hati hingga kembali sempurna seperti sedia kala. Sementara ia merasakan punggungnya dingin akibat tatapan tajam dari bibi Elli. “Aku belum selesai bicara,” katanya.Arum menelan ludah, bibir bawahnya sedikit tergigit. Setelah selesai menjahit, ia lantas menoleh ke belakang. Arum sangat terkejut akan tatapan yang dirasa semakin tajam dan menakutkan itu. “Iya, baiklah. Aku akan mendengarkannya tapi tentang apa? Bibi Elli selalu bicara setengah-setenga

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Aura yang Sama

    Suasana di kampung halaman yang terasa lebih sejuk membuat Arum merasa rileks sejenak. Saat ini ia sedang membantu nenek menjahit pakaian yang sedikit rusak dengan cara manual. Nenek tampak sehat dengan kegesitan yang ia gunakan tuk menjahit. Sungguh hebat. “Arum, jujurlah pada nenekmu ini tentang satu hal.”Nenek memulai percakapan yang sejujurnya terdengar seolah Arum menyembunyikan sesuatu. Arum pun menghentikan gerakan tangannya terkejut. “Iya, nek. Kenapa?”“Ibumu sudah tiada dan aku ingin tahu bagaimana keadaan Ayahmu.” Rasa terkejut kembali bertambah, Arum sepenuhnya bungkam karena tak mengira bahwa nenek tidak mengetahui kabar tentang Ayahnya.“Ayahku ...,” Arum menggumam. Pikirannya mulai kalut dalam kebingungan, ia bimbang apakah perlu menceritakan yang sebenarnya atau tidak lantaran ibunya sendiri pun sengaja tidak memberitahukan hal tersebut. "Kenapa Ibu menyembunyikan hal ini? Kejadiannya sudah cukup lama. Apa aku perlu menceritakannya?" batin Arum yang memiliki bany

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Melepas Rindu di Kampung Halaman

    Arum mencercanya habis-habisan tanpa kenal takut, ia sudah tidak peduli bila suaminya akan marah karena hal ini sebab Arum pun merasa bahwa dirinya sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi. "Aku ingin merekam bagian ini tapi tak aku sangka aku kehabisan cara dan yang aku andalkan sekarang kata-kata meskipun tenggorokanku terasa kering sekarang," batin Arum. Rasa takut adalah hal wajar, ia berpikir sudah tak mungkin menyembunyikan kekesalannya lagi tapi di luar dugaan Julvri merespon seolah ini candaan. “Hahaha! Apa yang kamu bicarakan, Arum?” sahut Julvri yang juga tertawa bahak-bahak.“Sejak tadi kamu sepertinya berusaha membuatku marah ya? Tapi tidak masalah,” imbuhnya. “Kamu lah yang mempermainkan aku, membuatku marah dan jengkel karena terus memperlakukan aku seperti hewan ternak. Kalau kamu kesal seharusnya bunuh saja aku!” Senyum terukir semakin lebar di wajahnya yang tampan. Jemari yang besarnya dua kali lipat itu lantas kembali meraih dan membelai wajahnya dengan penuh

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Trik Bermain II

    Dengan memanfaatkan paras tampannya, Julvri Vandam selalu mencari kesempatan untuk bermain dengan banyak wanita. Bohong kalau ia sungguhan mencintai mereka, sebab kenyatannya ia hanya mempermainkan para wanita saja. Ia bersenang-senang demi dirinya sendiri. Julvri adalah seorang lelaki tidak waras. “Hei, bagaimana kalau kita kencan besok?” Paras tampan, berduit dan memiliki hati yang baik. Itu semua terlihat di mata para wanita, ketika diajak kencan, siapa yang akan menolak? Tentu saja tidak akan ada kecuali orang buta.“B-boleh saja.” Wanita berambut pendek sebahu menjawab dengan gugup. Namun satu syarat mutlak bagi Julvri, ia memilih wanita yang sama sekali tidak berguna di kemasyarakatan. Julvri akan mengencani setiap wanita yang statusnya kadang tidak jelas, ada yang buron, setengah tidak waras, peminum dan masih banyak lagi. Rata-rata wanitanya tidak bisa dibilang wanita normal sehingga akan mudah bagi Julvri yang akan menghabisi mereka jika sudah bosan. “Julvri, hari ini kit

  • Kunkungan Pernikahan Suami Psikopat   Trik Bermain I

    “Jangan kamu kira aku tidak tahu.”“Kenapa kamu berpikir begitu? Bisa saja bukan aku 'kan?” “Tapi kupikir begitu.”Semenjak perilaku Julvri yang sebenarnya terungkap jelas di depan mata, Arum dengannya selalu berdebat dan beradu kemampuan di samping ada rasa keinginan untuk melenyapkan. Kehidupan yang didambakan oleh Arum selama ini nyatanya takkan pernah terwujud karena orang yang sekarang berada di hadapannya. Apa yang Arum masukan ke dalam makanan Julvri adalah obat pencahar sementara Julvri memasukan obat pelemas otot sehingga dengan kondisi Arum saat ini akan cepat berefek, ia lemas dan sudah tak bertenaga lagi. “Taksi online pesanan kita sudah sampai. Ayo cepat pulang ke kampung halaman rumahmu, Arum.” Sambil tersenyum pria itu kembali menuntunnya masuk ke taksi online, Arum hanya bisa pasrah kala Julvri sepenuhnya mengendalikan dirinya seperti sekarang ini. “Ayo pak, jalan.”“Baik.” Perasaan mual kembali muncul setelah sekian lama, kehamilannya membuat keadaan Arum semaki

DMCA.com Protection Status