“Bocah miskin! Rindu mudaku ingin kau minggir! Jadi kau minggir! Apakah kamu tidak memiliki telinga atau sudah bosan hidup?” Salah satu dari mereka berteriak, dia adalah seorang lelaki terlihat memiliki usia 33 tahun. Wanita muda itu mengangkat tangannya untuk menghentikan ucapan pengawalnya. “Apakah kamu tidak ingin minggir?” “Hmm, mengapa aku harus minggir ketika ini adalah alam bebas.” Xiao Tian tidak memperdulikan ucapan wanita itu. “Meneliti kematian, kamu berani berbicara seperti itu terhadap rindu mudaku, jadi kematianmu sudah bisa dipastikan!” Whooss— Dua orang langsung menyerang Xiao Tian menggunakan rantai hitam. Rantai itu tidak hanya kuat, tapi memiliki ujung seperti tombak. “Cih!” Baang— Ketika rantai itu sudah mendekati Xiao Tian, Xiao Tian hanya mendengus, dan rantai tersebut langsung hancur berkeping-keping. Melihat pemandangan itu, puluhan orang tercengang, tapi tidak untuk peringkat dua setengah Suci. Dia langsung melesat dengan cepat, seketika dia berada d
“Bocah bodoh, binatang buas yang kamu sempurnakan, walaupun kebanyakan dari mereka memiliki ranah peringkat sepuluh setengah Suci, energi yang bisa disempurnakan hanya sebanding dengan setengah Suci peringkat 4, jadi sudah bersyukur kamu bisa membuat terobosan!” Leihuo Dashi berteriak marah juga terhadap Xiao Tian. “Binatang tua, walaupun itu peringkat empat, itu peringkat empat alam setengah Suci, bukan Alam Mulia, sedangkan aku adalah alam Mulia, bagaimana itu bisa seperti ini?” “Bodoh! Katamu tidak hanya membutuhkan energi alam yang lebih besar untuk membuat terobosan kultivasi beladiri karena ada aku. Kamu juga memiliki tubuh fisik yang bisa menampung energi alam dengan jumlah besar, akibat tubuh fisikmu lah yang menyebabkan kamu memerlukan energi alam yang jauh lebih besar daripada biasanya!” Leihuo Dashi memelototi Xiao Tian dengan marah. “Kamu menyebutkan itu diakibatkan oleh tubuh fisikku, padahal kamu tinggal bilang bahwa energi alam itu habis dimakan olehmu! Cih, berpura-
Xiao Tian mengerutkan keningnya, lalu dia menatap wanita itu dengan dingin. “Apalagi yang kamu butuhkan?” Wanita itu menggelengkan kepalanya. “Terima kasih sudah menyelamatkan kami, tapi mengapa kamu menyelamatkan kami?” tanya wanita itu dengan penasaran. “Apakah kamu ingin tahu alasannya?” jawab Xiao Tian dengan dingin. “Iya.” Wanita itu mengangguk. “Dorongan tiba-tiba, itu saja.” Xiao Tian meninggalkan kata-kata itu dan bersiap untuk pergi lagi. “Tunggu sebentar.” Wanita itu berdiri dan bergegas menuju Xiao Tian, dia berdiri lalu membungkuk ke hadapannya. “Terima kasih telah menyelamatkan kami, dan maafkan aku karena sudah bersikap kasar terhadapmu sebelumnya, aku harap kamu tidak tersinggung dengan ucapanku.” “Heh.” Xiao Tian tertawa ringan, kemudian dia berkata. “Haruskah aku pergi ke tempatmu, lalu membunuh semua anggota Klan mu, kemudian setelah itu aku meminta maaf kepadamu, dan semuanya selesai?” “Aku…” Wanita itu menggigit bibirnya dengan erat, dia diam membisu tidak t
Li Wei mengangguk, lalu dia memberikan kotak itu. Setelah menerima kotak itu, Xiao Tian langsung pergi jauh. Setelah berada di lokasi yang cukup jauh, Xiao Tian menyeringai, dia membuka kotak itu, ketika kotak itu dibuka, wangi tanaman itu langsung keluar, itu benar-benar sangat wangi dan mengandung aroma obat yang kuat. “Tanaman roh raja Suci tingkat unggul memang memenuhi reputasinya, sekarang aku tidak hanya bisa memiliki kedua tanaman ini, tapi aku juga bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.” Xiao Tian menatap kedua tanaman itu. “Klan Li sepertinya cukup kaya, mereka berani mengorbankan tanaman seperti ini untuk mendapatkan black wisteria, harus ku akui walaupun black wisteria memiliki level yang sama, tanaman itu sangat langka. Namun, untuk diriku sendiri, semuanya sangat langka, karena aku baru pertama kali melihatnya di hadapan mataku tanaman roh raja Suci tingkat unggul, aku mengetahui tanaman ini hanya dalam catatan kitab, sekarang akhirnya aku bisa mendapatkannya.
Tetua Lang menggelengkan kepalanya. “Aku benar-benar konyol, sebelumnya aku ingin membunuh orang yang bisa membunuh ranah alam setengah Suci peringkat 11.” Tetua Lang menyaksikan Xiao Tian membantai binatang-binatang itu, walaupun itu terlihat sangat sulit, Xiao Tian bisa mengalahkan semuanya. Dia tidak tahu bahwa kekuatan Xiao Tian lebih mengerikan daripada apa yang dia lihat. Setelah membunuh semua binatang, Xiao Tian menatap sebuah gua yang berada di belakang air terjun. “Li Wei, aku akan beristirahat di dalam gua itu, kalian cari tempat istirahat sendiri, lagi pula sekarang sudah larut malam, jadi lebih baik sekarang kita bermalam di sini.” Li Wei mengangguk. “Dermawan Tian bisa beristirahat dengan tenang, aku akan membuat tenda di sini bersama para pengawal.” “Baiklah, sampai ketemu besok.” Xiao Tian langsung memasuki gua di belakang air terjun. Kebetulan gua itu sangat luas, jadi dia bisa mengeluarkan semua binatang yang dia dapatkan. Mayat binatang-binatang buas itu membent
“Nona Muda, syukurlah kamu telah kembali. Kondisi Patriark semakin memperihatinkan, apakah Nona Muda berhasil membawa kembali tanaman black wisteria?” tanya Tetua yang menghampirinya. “Aku mendapatkannya. Sekarang, biarkan aku masuk ke ruangan ayahku.” Lalu Li Wei menatap Xiao Tian. “Dermawan Tian, ikutlah denganku untuk melihat ayahku.” Xiao Tian mengangguk, dia mengikuti Li Wei masuk ke dalam kamar. Beberapa Tetua di Aula Istana itu sangat heran, mereka tidak menyangka Li Wei bisa bersikap seperti itu terhadap seorang pria, padahal biasanya dia bersikap sangat dingin terhadap seorang pria. Tetua di Aula Istana menatap Tetua Lang. “Tetua Lang, siapa pemuda itu?” Tetua Lang tersenyum. “Itu dermawan Tian, dia menyelamatkan kita ketika kita dihadapkan dengan kematian, berkat dia juga kita bisa mendapatkan tanaman black wisteria.” *** Sementara orang-orang sedang mengobrol, Xiao Tian berada di kamar Patriark Klan Li, dia melihat seorang lelaki tua yang sudah sangat kering, tubuhny
Tabib Gio tidak bisa lagi menyangkal perkataannya, karena dia sering mengatakan hal jelek ketika dia mengobati Patriark Klan Li, dia pikir tidak akan ada yang bisa menghilangkan racunnya, dia tidak menyangka bahwa pemuda yang baru tiba itu bisa menghilangkan racunnya dengan mudah. Gio tidak menjawab ucapan Patriark Klan Li, dia malah menatap Xiao Tian. “Bocah, aku tidak menyangka kamu memiliki kekuatan sebesar ini, bahkan aku dibuat tidak berdaya olehmu. Namun, kamu jangan senang dulu, semua ini belum berakhir.” setelah mengatakan itu, Gio menghancurkan bola giok di tangannya. Patriark Klan Li tidak tahu maksud tujuan Gio, yang dia heran, Gio tidak memiliki wajah ketakutan sama sekali. “Gio, apa maksudmu itu? Kamu sekarang sudah tidak bisa menyelamatkan nyawamu sendiri, tapi kamu masih sempat-sempatnya mengancam orang lain!” tanya Patriark Klan Li. Gio menyeringai. “Li Shi, apakah kamu yakin bisa membunuhku? Asal kamu tahu, jika aku mati, Klan Li mu akan langsung menghilang dari mu
Xiao Tian tersenyum dingin. “Dengan kekuatan kecil seperti ini, kamu ingin membunuhku, apakah kamu sedang bercanda?” Setelah mengatakan itu, Xiao Tian menatap Fu Fanting. “Dulu kamu sangat beruntung bisa menghindari kematian, sekarang kamu tidak akan seberuntung dulu!” Whooss— Sebelum Fu Yang sempat bereaksi, Xiao Tian sudah menghisap Fu Fanting, dan dia langsung mencengkram lehernya. Flop— “Aahhh…” Fu Fanting meronta-ronta, dia ingin membebaskan diri, tapi dia tidak memiliki cukup kekuatan. Kakaknya yang melihat itu tidak bisa tinggal diam, tapi dia sadar bahwa kekuatannya tidak sebaik Xiao Tian, jadi dia hanya bisa mengancam Xiao Tian dengan pendukung yang berada di belakangnya. “Bocah, lepaskan adikku! Jika tidak, kamu tidak akan memiliki tempat lagi di Alam Yuzu! Kamu mungkin tidak takut dengan Klan Fu ku, tapi asal kamu tahu, aku adalah murid Sekte Xian, sebuah kekuatan yang tidak bisa kamu singgung!” “Cih…” Xiao Tian mendengus. “Hanya kekuatan kelas dua, kamu sudah berlag
Memanfaatkan Zunhan yang masih melongo, Xiao Tian melompat mundur untuk menjaga jarak.Xiao Tian tahu pil yang ditelan oleh Zunhan adalah obat terlarang. Pil itu bisa memberikan efek peningkatan ranah kultivasi dan juga kekuatan bertarung dalam waktu singkat. Namun, efek sampingnya tentu tidak ringan. Yang harus ia pikirkan saat ini bukanlah konsekuensi bagi Zunhan, tetapi bagaimana menghadapi seseorang yang telah mencapai peringkat tiga Alam Agung dalam waktu singkat.Apalagi, melihat ekspresi Zunhan yang penuh rasa superioritas, Xiao Tian bisa menebak bahwa musuhnya benar-benar yakin akan kemenangannya.Dia menghela napas dalam-dalam.“Leihuo Dashi, apakah kamu bisa meminjamkan kekuatanmu?”Dalam dunia dantiannya, suasana yang semula tenang berubah. Awan petir berkumpul, dan kobaran api berkecamuk. Dari tengah lautan api dan petir itu, sesosok makhluk raksasa perlahan membuka matanya—sepasang mata merah menyala, penuh dengan keangkuhan.Monster itu memiliki tubuh yang hampir menutup
Qiancheng memperkenalkan Xia Meimei terhadap Xiao Tian.“Tian, ini adalah Xia Meimei dari Klan Xia Agung.”“Aku sudah mengetahuinya, bukankah dari tadi kalian sudah menyebutkan namanya?” ucapnya polos.Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun menggelengkan kepala, seakan tak tahu harus tertawa atau mengeluh.Ketika banyak pria muda yang siap mengorbankan nyawa mereka hanya untuk bisa lebih dekat dengan Xia Meimei dan Qiancheng, hanya Xiao Tian yang bisa bersikap dingin terhadap mereka.Jiangkun menyayangkan sikap Xiao Tian. Xia Meimei adalah wanita tercantik kedua di Alam Zuwu, sedangkan Qiancheng adalah yang pertama. Dua keindahan ini bisa membuat siapa pun meleleh, tetapi Xiao Tian tetap acuh terhadap mereka. Jiangkun mulai bertanya-tanya dalam hati, apakah Xiao Tian ini normal atau tidak?Namun, sebelum pemikiran itu bisa berkembang lebih jauh, suara teriakan penuh amarah menggema dari bawah, memecah keheningan.“Bajingan tercela! Kamu berani menyerangku secara tiba-tiba, ap
Xiao Tian terus melayang di udara, angin dingin menyapu jubah hitamnya yang berkibar pelan. Tatapannya tajam saat dia menangkap suara benturan logam yang menggema di langit, bercampur dengan teriakan penuh amarah dan dentuman energi yang beradu.Di bawah sana, tepat di sekitar Danau Abadi, pertempuran sengit sedang berlangsung.Xiao Tian mengangkat tangannya sedikit, memberi isyarat agar kelompoknya berhenti. Seketika, Qiancheng, Jianzen, Houdo, dan yang lainnya menahan langkah mereka, mengikuti pandangan Xiao Tian ke arah pertempuran yang mengguncang tanah.Kilatan pedang menari-nari di udara. Para anggota Klan Xia Agung bertempur dengan gigih melawan anggota Rumah Sembilan Surga, yang berasal dari Alam Atas—tempat di mana hanya para kultivator elit yang dapat bertahan. Namun, yang mengejutkan, Klan Xia Agung tidak terdesak.Mereka mampu bertahan!Di tengah medan perang, Xia Meimei berdiri di udara, memegang busur panjang berwarna perak. Mata dinginnya berkilat tajam saat dia menarik
WHOOSSHH!!!Xiao Tian melambaikan tangannya, dan seketika, ribuan cincin dewa yang sebelumnya dimiliki para korban pembantaian melayang ke arahnya. Cincin-cincin itu berputar di udara sebelum meluncur ke telapak tangannya, berkilauan dengan cahaya spiritual yang samar.Qiancheng, yang berdiri di sampingnya, menggelengkan kepala dengan senyum tipis. Matanya menatap punggung pemuda yang baru saja membinasakan ribuan musuhnya tanpa ekspresi sedikit pun.“Begitu ganas, menampilkan kekuatan yang mengerikan, tapi masih sempat-sempatnya mengumpulkan cincin dewa mereka,” gumamnya.Xiao Tian tetap diam. Dia mulai memeriksa isi setiap cincin, memindai satu per satu dengan kesadaran ilahi-nya. Dari sekian banyak cincin itu, sebagian besar hanya berisi pil penyembuhan, senjata berkualitas rendah, dan sejumlah kecil harta spiritual yang tak begitu bernilai baginya.“Benar-benar miskin,” gumamnya dengan nada kecewa.Dengan gerakan santai, dia melambaikan tangannya lagi.WHOOSSHH!!!Semua cincin itu
Bumi Bergetar. Langit Bergetar. Mereka langsung membagi kelompok untuk menyerang.Xiao Tian dikelilingi oleh ratusan orang.Tebasan pedang, tusukan tombak, dan hantaman tinju berdatangan dari segala arah, namun setiap serangan yang mengarah kepadanya gagal mengenai tubuhnya.Gerakannya bagai hantu.Langkah kakinya begitu cepat, tubuhnya seperti bayangan yang sulit disentuh.Sekali ia mengayunkan telapak tangannya, puluhan orang langsung terhempas seperti daun kering di tengah badai.Namun, bagaimanapun juga, jumlah mereka terlalu banyak.Bahkan dengan kekuatan luar biasa yang ia miliki, menghadapi ribuan orang bukanlah perkara mudah.Sementara itu, di sisi lain medan pertempuran, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun tengah bertarung mati-matian.Tapi mereka mulai kelelahan walaupun pertarungan baru dimulai.Houdo mengayunkan palu besarnya, menghancurkan tubuh dua orang dalam sekali serangan. Napasnya memburu, keringat bercucuran di dahinya. Darah segar menetes dari lenganny
Perjalanan menuju Danau Abadi yang awalnya damai tiba-tiba berubah mencekam.Udara mendadak terasa berat, tekanan luar biasa menyelimuti mereka.Xiao Tian berhenti melangkah. Begitu pula dengan Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun. Tatapan mereka beralih ke sekeliling, melihat siluet manusia yang terus bermunculan dari segala arah.Di depan, di belakang, di kiri, di kanan, ribuan orang telah mengepung mereka.Dari pakaian dan lambang di dada mereka, jelas bahwa ini adalah kumpulan dari berbagai Sekte dan Klan terkemuka di Alam Zuwu.Xiao Tian tidak terkejut. Sebaliknya, ekspresinya tetap tenang, seolah-olah ribuan orang itu hanyalah sekumpulan semut yang menghalangi jalannya.Langkah kaki menggema. Dari kerumunan, seorang pria bertubuh tegap dengan mata penuh keangkuhan melangkah maju.“Tian, akhirnya aku menemukanmu setelah sekian lama mencarimu.”Suara berat itu milik Bo Fu dari Villa Senjata, sosok terkuat di antara ribuan orang yang berkumpul di sini. Dia adalah peringk
Hutan terasa lebih teduh saat Xiao Tian dan Qiancheng berjalan kembali ke tempat kelompoknya berkumpul. Aroma dedaunan yang mengering bercampur dengan udara siang yang sejuk, sementara cahaya matahari yang menembus celah pepohonan menciptakan bayangan yang bergoyang lembut di tanah.Qiancheng berjalan di belakang Xiao Tian dengan ekspresi datar, tetapi dalam hatinya ada pergolakan yang sulit ia jelaskan. Seumur hidupnya, ia tidak pernah berpikir akan mengalami hal seperti ini. Xiao Tian, pria yang baru saja ia benci dengan sepenuh hati, sekarang malah membuat hatinya terasa aneh.Namun, sebelum ia bisa memahami lebih jauh perasaan ini, suara langkah kaki yang ramai terdengar dari kejauhan."Tuan muda Tian!"Begitu mereka tiba di tempat istirahat kelompoknya, beberapa orang langsung menghampiri. Houdo, dengan tubuh kekarnya, berjalan paling depan, diikuti oleh Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, dan Jiangkun."Tuan muda Tian, ke mana saja?" tanya Wei Lan, ekspresinya terlihat khawatir sebelum
Sisa pertarungan mereka masih terasa di udara. Debu-debu halus melayang setelah pertarungan panjang yang berakhir dengan satu pihak sepenuhnya dikalahkan. Qiancheng, menatap Xiao Tian dengan tatapan enggan menerima kekalahan.Namun, tidak peduli seberapa besar tekadnya, ia tidak bisa bergerak. Auranya tertekan oleh kekuatan Xiao Tian yang luar biasa, membuat tubuhnya seakan terkunci di tempat.Ia menggertakkan giginya. "Bajingan! Lepaskan aku sekarang juga!"Pemuda itu hanya meliriknya dengan tatapan santai sebelum berkata, “Sekarang, tunggu aku mandi dulu.”Qiancheng mengedipkan mata. Sesaat, ia tidak bisa memproses apa yang baru saja didengarnya."APA?!"Xiao Tian tidak menjawab lagi. Dengan langkah santai, ia berjalan meninggalkan Qiancheng menuju danau, membiarkan gadis itu berdiri dengan wajah merah padam antara amarah dan keterkejutan.Airnya danau begitu jernih walaupun sudah berkali-kali tercemarkan akibat pertarungan. hingga dasar yang dipenuhi bebatuan halus terlihat jelas.
Xiao Tian terkapar di tepi danau, tubuhnya setengah basah, wajahnya sedikit memar akibat hantaman terakhir Qiancheng. Wanita itu masih berdiri di hadapannya dengan tatapan seperti elang yang siap mencabik-cabik mangsanya. Napasnya memburu, matanya menyala penuh amarah.“KAU TIDAK AKAN KUBIARKAN HIDUP TENANG SETELAH INI!!” bentaknya.Xiao Tian buru-buru bangkit dan mengangkat kedua tangannya. “Hei, hei! Kita bisa bicara baik-baik! Aku benar-benar tidak sengaja melihatmu! Aku juga kena sial di sini, tahu?!”“DIAM!!”WHOOOSH!Qiancheng menyerang lagi. Tangannya menyapu ke arah Xiao Tian dengan kecepatan luar biasa, hampir seperti kilat. Kali ini, Xiao Tian mulai kesal. Ia bisa menerima kesalahannya karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya, tapi kalau dihajar terus begini, ini sudah keterlaluan!Ketika pukulan Qiancheng hampir mengenai wajahnya, refleks Xiao Tian akhirnya muncul.BAGH!Dengan satu gerakan cepat, ia menangkis serangan itu! Qiancheng terkejut sesaat, tapi justru semakin