"Cih! Jangan sok pintar, dasar sampah!" sarkas Tang Yin.
Gu Lang tak menanggapi ocehan tidak bermutu itu, dan menunggu hingga makhluk itu datang ke arah mereka. Semua anggota tim itu pun terkejut, karena ucapan Gu Lang ternyata benar adanya."Tang Yin, kali ini kaulah yang harus maju. Kami yang masih level tujuh tidak akan mampu melawan yang satu ini."Bukannya bersiap untuk melawan serigala awan yang sudah semakin mendekat itu, Tang Yin justru menatap kearah Gu Lang dengan seringai liciknya. Rasa tidak suka, sudah mendorong dirinya untuk melakukan trik licik itu."Hey, sampah! Kau belum memberikan kontribusi apapun sejak tadi, jadi sekarang adalah giliranmu!"Semua orang membelalak kaget, mendengar penuturan Tang Yin. Bagaimana tidak, mereka berpikir jika Gu Lang adalah yang terlemah di antara mereka berlima. Tapi Tang Yin malah dengan gilanya, menyuruh Gu Lang menghadapi monster yang bahkan tidak mampu mereka lawan."Tang Yin, apa kau sudah gila? Kau mau membunuhnya, hah!? Kau yang terkuat di sini, tapi kau malah menyuruh Gu Lang yang menghadapinya?!" seru Luxia dengan sangat marah."Lalu apa gunanya, kita membawa sampah ini?"Ingin sekali rasanya Luxia menghadiahi Tang Yin dengan bogem mentah di wajahnya, tapi sayangnya dia tau jika dia tak mampu mengalahkan Tang Yin."Kalau begitu aku akan membantu Gu Lang!" ujarnya, "Gu Lang, kita hadapi monster itu bersama."Melihat Luxia, Xiao San dan Bao Feng pun ikut serta untuk membantu Gu Lang. Dan tentu saja hal itu membuat Tang Yin sangat marah.Tapi berbeda dengan ketiga temannya, reaksi Gu Lang mendengar ucapan Tang Yin terlihat sangat santai. Bahkan dia justru dengan tenangnya menolak bantuan ketiga teman satu timnya itu, karena dia tak ingin terus diremehkan oleh Tang Yin."Terimakasih atas niat baik kalian, tapi kalau untuk yang satu ini kurasa aku masih sanggup."Mata mereka membola mendengar ucapan Gu Lang. Jujur saja mereka terkejut, dan sempat menganggap Gu Lang adalah orang yang terlalu percaya diri. Tapi Tang Yin justru terlihat tertawa mengejek pada Gu Lang.Hingga akhirnya Gu Lang melesat maju melawan serigala awan yang sudah berada di hadapan mereka saat ini. Dia menyerang serigala itu dengan pedangnya beberapa kali, dan mampu melukai serigala awan itu.Semua orang merasa terkejut dengan kekuatan Gu Lang, dan kini mereka paham kenapa Gu Lang bisa sepercaya diri itu, mengatakan jika dia masih mampu mengalahkan monster serigala awan level 8 itu."Sial! Kenapa dia bisa dengan mudahnya melukai serigala awan level 8 itu? Bahkan jika itu aku, aku masih harus mengerahkan seluruh kekuatanku," batin Tang Yin yang tidak kalah terkejut dan kesalnya melihat orang yang dia rendahkan ternyata sekuat itu.Hingga akhirnya serigala awan itu pun tersungkur jatuh saat Gu Lang menggunakan jurus pukulan matahari miliknya.Gu Lang tersenyum dan hendak berbalik untuk menghampiri teman timnya, namun teriakan Bao Feng yang tiba-tiba, membuat Gu Lang menggunakan langkah awan dan menghindari serangan tiba-tiba dari serigala awan yang ternyata belum mati dan justru sekarang dia tampak semakin marah."Cih! Sepertinya aku terlalu memandang tinggi dirimu!" gumam Tang Yin."Hati-hati, Gu Lang. Serigala itu akan segera berevolusi!" seru Luxia mengingatkan Gu Lang untuk berhati-hati.Gu Lang mengangguk dan bersiap untuk kembali menyerang. Karena serigala awan itu akan segera berevolusi, maka dia harus membunuh serigala itu sebelum dia benar-benar selesai berevolisi. Karena jika tidak, maka semuanya akan jadi merepotkan jika dia harus menghadapi induk serigala awan yang sudah berevolusi.Monster level tinggi memang mampu berevolusi dan meningkatkan kekuatannya untuk sementara waktu, yang pastinya itu akan sedikit merepotkan."Pukulan Sembilan Matahari!" Kali ini Gu Lang menggunakan jurus Pukulan Sembilan Matahari dengan bertubi-tubi.Hingga akhirnya serigala awan itu puj terjatuh untuk kedua kalinya, dan kali ini makhluk itu benar-benar sudah mati. Gu Lang mengambil inti monster serigala awan level 8 itu, dan berjalan menghampiri teman-teman timnya. Gu Lang menyerahkan inti monster itu pada Bao Feng."Astaga Gu Lang, apa kau benar-benar manusia? Kau bahkan lebih mengerikan daripada monster itu," ujar Xiao San yang masih belum selesai dengan keterkejutannya melihat aksi Gu Lang."Benar, aku tidak menyangka kau mampu mengeluarkan kekuatan penuh dari pukulan Sembilan Matahari." Bao Feng pun memuji keterampilan Gu Lang, yang ternyata sudah jauh melebihi ekspektasinya."Hanya mengalahkan monster lemah seperti itu, tapi kau sudah merasa bangga?! Benar-benar katak dalam tempurung, yang belum pernah melihat dunia luar!" Tang Yin tersenyum mengejek pada Gu Lang.Bao Feng, Xiao San dan Xia Luxia pun membela Gu Lang, dengan mengatakan jika dia benar-benar hebat dan bukanlah seorang sampah seperti yang Tang Yin katakan sebelumnya. Tentunya ucapan mereka membuat Tang Yin kesal dan malu karenanya."Sudahlah, memang serigala itu saja yang tidak sekuat rumornya. Lebih baik kita lanjutkan perjalanan saja," ucap Gu Lang mencairkan suasana yang menegang, dengan mengajak mereka untuk melanjutkan kembali perjalanan.Dan sekarang mereka merasa semakin bersemangat untuk melanjutkan perjalanan kali ini, karena ternyata mereka memiliki anggota tim sekuat Gu Lang. Asalkan mereka tak menemui monster dengan level yang lebih tinggi dari serigala awan tadi, maka bisa dipastikan jika mereka tak akan mengalami kesulitan.Namun tiba-tiba saja, mereka merasakan hawa mengerikan yang begitu menekan. Bahkan hawa itu membuat mereka merasa ketakutan dan sulit untuk bergerak, membuat mereka segera membalikkan badan untuk melihat siapa gerangan pemilik tekanan mengerikan itu."S-sial! Kapan datangnya harimau bayangan level 9 ini?!" ujar Tang Yin dengan terbata-bata, karena dialah yang berada paling dekat dengan monster itu.Mereka bahkan tak menyadari kedatangan monster itu, hingga dia sedekat ini dengan mereka. Harimau bayangan adalah monster level tinggi yang terkenal keji dan ganas. Dia selalu datang tanpa bayangan dan pergi tanpa jejak, terlebih kabarnya monster ini sangat suka menyiksa mangsanya. Benar-benar nengerikan."Hey! Kenapa kalian malah diam saja, cepat hadapi monster itu!" seru Tang Yin dengan panik, karena Gu Lang justru menahan langkah yang lainnya saat akan membantu Tang Yin."Kau sudah tau jelas kalau kau tak mampu menghadapinya, tapi kau malah menyuruh kami untuk maju? Apa kau pikir kami sebodoh itu untuk menjadi tameng hidup dan membantumu melarikan diri!?" Gu Lang menatap sinis pada Tang Yin."Gu Lang, kau!!!""Kenapa? Bahkan aku yang kau sebut dengan sampah saja, mampu mengalahkan monster yang levelnya lebih tinggi dari levelku. Tapi seorang Tang Yin yang dengan sombongnya menghinaku, ternyata sepengecut ini? Sepertinya aku yang terlalu meninggikanmu sebelumnya!""Sial, beraninya kau meremehkanku!? Akan aku tunjukkan padamu, akar spiritual cambuk api level delapan milikku!"Aura berwarna merah menyala pun tampak membumbung tinggi dan menyelimuti tubuh Tang Yin, hawa panas juga terasa memancar keluar dari tubuh Tang Yin."Jurus Cambuk Dewa!" Aura merah itu pun berubah bentuk, menjadi sebuah cambuk raksasa, dan melesat begitu saja menyerang monster harimau bayangan itu.Namun berapa paniknya Tang Yin karena tak satupun setangannya yang mampu melukai harimau bayangan itu, meski seujung kuku pun.Karena keistimewaan monster harimau bayangan adalah kecepatannya. Kecepatan yang sangat mengerikan, hingga membuatnya datang tanpa bayangan dan pergi tanpa jejak seperti julukannya.Ketiga anggota tim lainnya pun ingin menolong Tang Yin, namun mereka juga sadar seberapa keras pun mereka coba melawan itu sama sekali tidak berguna. Tang Yin yang sudah mencapai level delapan saja tidak sanggup melukai harimau bayangan itu, apalagi mereka yang sama saja hanya
Semua orang pun terkejut dengan apa yang Gu Lang lakukan, bahkan setelah dia mengetahui jika Tang Yin memiliki pelindung yang sangat kuat seperti itu di dalam sekte.Namun Gu Lang bukan semata-mata membunuh Tang Yin tanpa alasan. Pertama, Tang Yin sudah menghinanya secara terang-terangan. Kedua, Tang Yin sudah mencoba membunuh dia dan yang lainnya secara terang-terangan juga. So, untuk apa juga menyelamatkan orang sepertinya."Habislah kita... Tang Yu Long pasti akan membalas kematian Tang Yin!""Jika mereka mencari kalian, katakan saja aku yang membunuh Tang Yin. Aku yang berbuat aku juga yang akan bertanggung jawab kalian tidak perlu khawatir."Meskipun Gu Lang berkata seperti itu, mereka masih saja merasa khawatir. Meskipun bukan lagi mengkhawatirkan diri mereka, namun kini mereka mengkhawatirkan nasib Gu Lang yang pastinya akan sangat mengenaskan nantinya, menurut mereka.Gu Lang tak perduli dengan kesenjangan level antara dia dan orang yang bernama Tang Yu Long itu, yang dia tau
Gu Lang berdiri dan berhadapan dengan pria yang tidak lain adalah Gu Feng, manusia tidak berhati yang tega membunuh saudaranya sendiri hanya demi posisi penerus kepala keluarga Gu. Benar-benar konyol."Tidak usah beradu mulut seperti perempuan, Gu Feng. Kita selesaikan dendam lama dan dendam baru dengan pertarungan. Jangan banyak omong besar, kalau tidak... Pada akhirnya kau hanya akan menjadi seperti adikmu yang tidak berguna itu.""Bajingan! Kau masih berani menyebut tentang adikku! Akan ku buat kau membayar perbuatanmu, sampah!!"Gu Feng menerjang ke arah Gu Lang dengan tangan di penuhi aura akar spiritual yang siap menghantam dengan keras tubuh Gu Lang. Tapi Gu Lang hanya berdiri diam dan menunggu serangan Gu Feng datang padanya.Namun sampai pukulan itu mendarat di tubuh Gu Lang, tak ada dentuman keras atu jeritan apapun yang terdengar. Gu Lang tersenyum sinis pada Gu Feng, sambil mencengkram lengannya yang tengah mampir di wajah tampannya itu.Hanya sebuah bekas luka kecil yang
"Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, jadi urusan kita belum selesai. Di lain waktu kita akan selesaikan semuanya! Cepatlah pergi karena kau bukan tandingan Meng Hao, dan aku tidak ingin kau mati di tangan orang lain, jadi hiduplah sampai saat dimana aku akan mencabut sendiri nyawamu."Gu Lang melirik sekilas ke arah Meng Hao yang siap melemparkan lagu aura berbentuk pedang miliknya pada Gu Lang, hingga secepat kilat Gu Lang menggunakan langkah awan dan melarikan diri."Meng hao ya? Aku dan kau tak pernah memiliki dendam, tapi kau malah menginginkan nyawaku. Suatu saat aku akan membunuhmu!"Gu Lang pun menghilang dari pandangan mata Mu Yue dan Meng Hao, membuat Mu Yue kembali mengingat jurus yang pernah Gu Lang gunakan saat kabur darinya beberapa waktu lalu."Tikus yang menarik," Gumam Meng Hao sambil tersenyum smirk.**Gu Lang kini sudah jauh dari tempat dimana dia bertemu dengan Mu Yue dan Meng Hao."Setidaknya aku harus mencapai level sembilan untuk mengalahkan Meng Hao y
"Kau benar-benar pria yang tangguh, bahkan luka dalam itu tak mampu membuatmu goyah sedikitpun." Pria itu memuji tekad Xiao San untuk menjadi lebih kuat lagi dengan melawan kultivator yang levelnya lebih tinggi darinya.Xiao San tersenyum, kemudian bersiap untuk kembali menyerang dan kali ini dia akan menggunakan serangan terkuatnya."Tinju membelah gunung!" Aura yang besar berkumpul di tangan Xiao San, begitu juga pria itu."Kuharap serangan ini benar-benar semenakutkan namanya!" seru pria itu dengan semangat.Hingga aura itu bertabrakan dan menimbulkan suara dentuman yang keras, membuat Xiao San terpental lumayan jauh dan pria itu juga terdorong mundur beberapa meter.Ternyata meski Xiao San sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tetap saja tak mampu mengalahkan pria itu. Dia hanya bisa menahan serangan, dan sekaligus membuat serangan pria itu menjadi serangan balik saat bertabrakan dengan kekuatannya hingga membuat pria itu terluka meskipun sedikit."Benar! Itu dia, karena aku t
Pria itu menggeram kesal, dan langsung menyerang Gu Lang.Dia menerjang maju dengan akar spiritualnya yang berbentuk sebuah tongkat, "Cih! Aku belum pernah melihat ada orang yang menggunakan alat kelaminnya, sebagai sebuah senjata." Ejek Gu Lang karena memang tongkat itu berbentuk tak ubahnya alat kelamin seorang pria."Bedebah! Akan kubuat kau mati di bawah kekuatan tongkat iblisku!" serunya dengan marah.Aura iblis tiba-tiba saja menyelimuti tongkat itu, membuat Gu Lang sedikit terkejut karenanya begitu juga dengan Luxia yang langsung memperingati Gu Lang untuk berhati-hati."Jangan sampai kau menyentuh tongkat itu, Gu Lang. Dia akan membuat tubuhmu dikuasai oleh iblis dan berubah menjadi abu!""Kekuatan iblis ya? Apakah akar spiritualku juga termasuk iblis? Kalau begitu mari kita coba," batin Gu Lang yang tidak berniat untuk menghindar sama sekali, dan dia justru mengeluarkan akar spiritual langkanya, black shadow.Pria itu pun tersenyum karena mengira Gu
"Kita pergi ke arena hidup mati!" tantang Xiao San dengan percaya diri. Dan pria yang dia tantang pun tersenyum mengejek pada Xiao San, sebelum akhirnya mengiyakan tantangan itu dengan senang hati.Sedangkan Gu Lang sangat terkejut mendengar ucapan Xiao San barusan. Dengan cedera seperti itu, dia justru ingin bertarung di arena hidup mati?Tapi pada dasarnya, Xiao San memiliki alasan tersendiri kenapa dia memilih untuk bertarung di arena hidup mati, daripada bertarung lepas seperti ini.Karena di arena hidup mati memiliki aturan, aturan yang tidak bisa di langgar oleh siapapun. Jadi setidaknya pertarungan akan berlangsung dengan adil, dan benar-benar hanya mengandalkan kekuatan semata jika mereka bertarung di atas arena hidup mati.**Arena hidup mati, jurang pelatihan...Seorang tetua dengan jenggot dan rambut putih itu berdiri di tengah arena hidup mati, dengan Xiao San berada di sisi kiri dan pria licik itu berada di sisi kanannya."Apa kalian sudah siap?" Kedua kubu pun menganggu
"Kau hanya mengada-ada! Aku bahkan tidak melihat dia menggunakan jarum itu saat pertarungan, jangan-jangan kaulah yang sengaja melakukannya!? Sengaja mengganggu pertandingan di arena hidup mati adalah kejahatan besar!"Gu Lang mendecih mendengar pembelaan diri dari tetua itu, hanya untuk menyelamatkan harga dirinya sebagai tetua arena hidup mati. Namun dengan status tetua itu yang sudah pasti lebih tinggi darinya, membuat opini semua orang kembali berbalik mendukung sang tetua meskipun Gu Lang sudah menunjukkan bukti nyata.Hanya dengan satu kalimat sangkalan dan tuduhan, Gu Lang justru menjadi tersangka saat ini. Namun tak ada rasa cemas dan takut sedikitpun pada diri Gu Lang saat ini, dia bahkan terlihat sangat tenang dalam mengalami situasi yang tidak menguntungkan untuknya."Bukankah tetua mengatakan jika tetua tidak melihat dia menggunakan jarum ini, tetua Fang Teng yang terhormat?" tanya Gu Lang sambil mengangkat jarum itu, "Lalu bagaimana tetua bisa mengatakan jik
"Sifat buruk melawan sifat baik, tapi bagaimana jika sifat buruk bertemu dengan sifat yang sama buruknya. Benar, itu hanya jebakan! Karena aku melawan sifat buruk dengan sifat baik, semuanya jadi terkendali. Tapi yang harus kulakukan saat ini adalah membuat kekacauan!" Seringai tipis terbit di bibir Gu Lang, saat dia menemukan cara tercepat menangani situasi tidak menguntungkan itu.Gu Lang mulai menyerang monster-monster itu dengan jurus Pedang Neraka ciptaannya. Dan benar saja, para monster tidak punya otak dan akan saling menyerang satu sama lainnya.Sedangkan si penyebab kerusuhan itu, hanya perlu menghindar dari ledakan yang di sebabkan oleh benturan dua kekuatan yang sama kuatnya itu. Gu Lang tersenyum karena pengetahuannya di kehidupan lalu, kini kembali berguna.Dulu dia sering ditindas oleh teman-temannya, dan pada awalnya dia hanya bisa diam dan menyalahkan nasib kehidupannya yang memang seburuk itu. Tapi seorang gadis cantik pernah mengatakan sesuatu yang masi
Benar, seragam. Dia mengenakan baju putih abu-abu itu, lengkap dengan tas dan sepatu. Entah harus seperti apa Gue Lang bereaksi saat ini, haruskah dia senang karena bisa kembali ke dunianya atau justru sedih karena harus kembali menjalani hidupnya yang menyedihkan seperti dulu lagi."Sadarlah! Kau harus sadar dan lepas dari dunia mimpi ini, atau kau benar-benar akan mati!" Sebuah suara yang begitu besar dan menggelegar pun terdengar oleh Gu Lang, dan membuatnya mengerti dimana dia berada saat ini.Dia masih ada di tangga percobaan, namun dia masuk ke dalam dunia mimpi yang sengaja menciptakan ilusi masa lalu orang-orang yang terjebak. Dan jika orang itu tidak segera sadar dan lepas dari ilusi itu, maka orang itu akan mati."Sial! Aku harus segera keluar, tapi bagaimana caranya keluar dari sini!?" Gu Lang berusaha mencari ingatan tentang array ilusi seperti ini, untuk menemukan kelemahnnya, "Benar, pusat array. Aku harus mencari dimana pusat arraynya berada!"Gu Lang
Bukannya Tetua Agung tak bisa langsung memberikan pil penyambung nyawa level empat itu pada Gu Lang. Tapi sebagai tetua Agung, dia tetap harus menjunjung tinggi aturan sekte yang sudah ada sejak sekte Bulan Sabit didirikan, dan masih di pertahankan hingga saat ini."Asal kau tau saja anak muda, sudah seratus tahun lamanya tidak pernah ada orang yang berhasil menyelesaikan semua tantangan di menara sembilan tingkat. Dan orang yang gagal, jika tidak mati mereka pasti cacat. Jadi pikirkan baik-baik, apa kau tetap akan pergi ke sana atau tidak."Gu Lang langsung mengangguk dengan yakin, tanpa berpikir panjang lagi. Hal itu membuat Tetua Agung semakin menyukai sosok Gu Lang, dan berniat untuk menjadikannya murid pribadi, jika Gu Lang mampu menaklukkan semua tantangan di menara sembilan tingkat.Tanpa menunggu lama, Gu Lang segera berpamitan dengan tetua Agung, memintanya untuk menjaga Xiao San sampai dia kembali. Setelah berpamitan dengan tetua Agung, Gu Lang segera berangkat
"Kau hanya mengada-ada! Aku bahkan tidak melihat dia menggunakan jarum itu saat pertarungan, jangan-jangan kaulah yang sengaja melakukannya!? Sengaja mengganggu pertandingan di arena hidup mati adalah kejahatan besar!"Gu Lang mendecih mendengar pembelaan diri dari tetua itu, hanya untuk menyelamatkan harga dirinya sebagai tetua arena hidup mati. Namun dengan status tetua itu yang sudah pasti lebih tinggi darinya, membuat opini semua orang kembali berbalik mendukung sang tetua meskipun Gu Lang sudah menunjukkan bukti nyata.Hanya dengan satu kalimat sangkalan dan tuduhan, Gu Lang justru menjadi tersangka saat ini. Namun tak ada rasa cemas dan takut sedikitpun pada diri Gu Lang saat ini, dia bahkan terlihat sangat tenang dalam mengalami situasi yang tidak menguntungkan untuknya."Bukankah tetua mengatakan jika tetua tidak melihat dia menggunakan jarum ini, tetua Fang Teng yang terhormat?" tanya Gu Lang sambil mengangkat jarum itu, "Lalu bagaimana tetua bisa mengatakan jik
"Kita pergi ke arena hidup mati!" tantang Xiao San dengan percaya diri. Dan pria yang dia tantang pun tersenyum mengejek pada Xiao San, sebelum akhirnya mengiyakan tantangan itu dengan senang hati.Sedangkan Gu Lang sangat terkejut mendengar ucapan Xiao San barusan. Dengan cedera seperti itu, dia justru ingin bertarung di arena hidup mati?Tapi pada dasarnya, Xiao San memiliki alasan tersendiri kenapa dia memilih untuk bertarung di arena hidup mati, daripada bertarung lepas seperti ini.Karena di arena hidup mati memiliki aturan, aturan yang tidak bisa di langgar oleh siapapun. Jadi setidaknya pertarungan akan berlangsung dengan adil, dan benar-benar hanya mengandalkan kekuatan semata jika mereka bertarung di atas arena hidup mati.**Arena hidup mati, jurang pelatihan...Seorang tetua dengan jenggot dan rambut putih itu berdiri di tengah arena hidup mati, dengan Xiao San berada di sisi kiri dan pria licik itu berada di sisi kanannya."Apa kalian sudah siap?" Kedua kubu pun menganggu
Pria itu menggeram kesal, dan langsung menyerang Gu Lang.Dia menerjang maju dengan akar spiritualnya yang berbentuk sebuah tongkat, "Cih! Aku belum pernah melihat ada orang yang menggunakan alat kelaminnya, sebagai sebuah senjata." Ejek Gu Lang karena memang tongkat itu berbentuk tak ubahnya alat kelamin seorang pria."Bedebah! Akan kubuat kau mati di bawah kekuatan tongkat iblisku!" serunya dengan marah.Aura iblis tiba-tiba saja menyelimuti tongkat itu, membuat Gu Lang sedikit terkejut karenanya begitu juga dengan Luxia yang langsung memperingati Gu Lang untuk berhati-hati."Jangan sampai kau menyentuh tongkat itu, Gu Lang. Dia akan membuat tubuhmu dikuasai oleh iblis dan berubah menjadi abu!""Kekuatan iblis ya? Apakah akar spiritualku juga termasuk iblis? Kalau begitu mari kita coba," batin Gu Lang yang tidak berniat untuk menghindar sama sekali, dan dia justru mengeluarkan akar spiritual langkanya, black shadow.Pria itu pun tersenyum karena mengira Gu
"Kau benar-benar pria yang tangguh, bahkan luka dalam itu tak mampu membuatmu goyah sedikitpun." Pria itu memuji tekad Xiao San untuk menjadi lebih kuat lagi dengan melawan kultivator yang levelnya lebih tinggi darinya.Xiao San tersenyum, kemudian bersiap untuk kembali menyerang dan kali ini dia akan menggunakan serangan terkuatnya."Tinju membelah gunung!" Aura yang besar berkumpul di tangan Xiao San, begitu juga pria itu."Kuharap serangan ini benar-benar semenakutkan namanya!" seru pria itu dengan semangat.Hingga aura itu bertabrakan dan menimbulkan suara dentuman yang keras, membuat Xiao San terpental lumayan jauh dan pria itu juga terdorong mundur beberapa meter.Ternyata meski Xiao San sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tetap saja tak mampu mengalahkan pria itu. Dia hanya bisa menahan serangan, dan sekaligus membuat serangan pria itu menjadi serangan balik saat bertabrakan dengan kekuatannya hingga membuat pria itu terluka meskipun sedikit."Benar! Itu dia, karena aku t
"Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, jadi urusan kita belum selesai. Di lain waktu kita akan selesaikan semuanya! Cepatlah pergi karena kau bukan tandingan Meng Hao, dan aku tidak ingin kau mati di tangan orang lain, jadi hiduplah sampai saat dimana aku akan mencabut sendiri nyawamu."Gu Lang melirik sekilas ke arah Meng Hao yang siap melemparkan lagu aura berbentuk pedang miliknya pada Gu Lang, hingga secepat kilat Gu Lang menggunakan langkah awan dan melarikan diri."Meng hao ya? Aku dan kau tak pernah memiliki dendam, tapi kau malah menginginkan nyawaku. Suatu saat aku akan membunuhmu!"Gu Lang pun menghilang dari pandangan mata Mu Yue dan Meng Hao, membuat Mu Yue kembali mengingat jurus yang pernah Gu Lang gunakan saat kabur darinya beberapa waktu lalu."Tikus yang menarik," Gumam Meng Hao sambil tersenyum smirk.**Gu Lang kini sudah jauh dari tempat dimana dia bertemu dengan Mu Yue dan Meng Hao."Setidaknya aku harus mencapai level sembilan untuk mengalahkan Meng Hao y
Gu Lang berdiri dan berhadapan dengan pria yang tidak lain adalah Gu Feng, manusia tidak berhati yang tega membunuh saudaranya sendiri hanya demi posisi penerus kepala keluarga Gu. Benar-benar konyol."Tidak usah beradu mulut seperti perempuan, Gu Feng. Kita selesaikan dendam lama dan dendam baru dengan pertarungan. Jangan banyak omong besar, kalau tidak... Pada akhirnya kau hanya akan menjadi seperti adikmu yang tidak berguna itu.""Bajingan! Kau masih berani menyebut tentang adikku! Akan ku buat kau membayar perbuatanmu, sampah!!"Gu Feng menerjang ke arah Gu Lang dengan tangan di penuhi aura akar spiritual yang siap menghantam dengan keras tubuh Gu Lang. Tapi Gu Lang hanya berdiri diam dan menunggu serangan Gu Feng datang padanya.Namun sampai pukulan itu mendarat di tubuh Gu Lang, tak ada dentuman keras atu jeritan apapun yang terdengar. Gu Lang tersenyum sinis pada Gu Feng, sambil mencengkram lengannya yang tengah mampir di wajah tampannya itu.Hanya sebuah bekas luka kecil yang