Dinasti Zong, kota Biluo.
"Hey Long... kau sudah datang.""Hai paman Fei.""Hai Long.""Hai paman Feng."Sapaan yang terdengar sangat ramah bukan? Tapi sayangnya semua itu tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya.Mereka akan mengejek Long di belakangnya, karena kemampuannya yang lemah itu."Fei, siapa anak itu? Sepertinya dia sangat populer di sini, apa dia sangat kuat?""Kau baru saja pulang ke kota Biluo setelah sekian lama, jadi wajar jika kau tidak pernah melihatnya." Fei Han menepuk punggung Zan, "Dia ito Long, mantan tuan muda Keluarga Xiao. Dia bukan yang terkuat di sini, melainkan dialah yang terlemah di paviliun Cuxiao ini.""Hah?! Yang terlemah? Bukan yang terkuat?""Haish... tentu saja bukan. Dia di juluki sebagai pemburu terlemah di dunia, dia bahkan sering kali terluka di misi tingkat E.""Bagaimana bisa seperti itu, bagaimanapun dia itu kan dari keluarga Xiao.""Meskipun dia dari keluarga Xiao, tapi dia adalah sampah kultivasi seperti kita. Tapi bukan hanya itu, selain sampah kultivasi dia juga sampah dalam pelatihan tubuh fisik.""Apa dia setidak berguna itu? Kasihan sekali.""Ya, mau bagaimana lagi. Itu memang sudah takdirnya.""Sudahlah, takut nanti dia mendengarnya.""Cih! Dasar tua bangka! Aku sudah mendengar semuanya!" batin Long yang memang mendengar semua hal yang di bicarakan kedua paman itu."Long! Kau terluka lagi?!" seru seorang gadis cantik yang seumuran dengannya yang terlihat tengah berlari ke arahnya."Oh, Hai. Apa kau akan ikut juga dalam misi hari ini, Yin?""Tidak, hari ini aku mau tidak ikut dalam misi.""Ooh..."Long dan Yin pun mencari tempat duduk yang berada di pojokan, jauh dari para pemburu lainnya."Bagaimana kau bisa terluka seperti ini lagi?""Oh ini? Ini hanya luka kecil. Kemarin aku menjalankan misi level E, tim tidak membawa pil penyembuh jadi aku terluka.""Hah?! Jadi mereka benar-benar tak membawa persediaan pil sama sekali, karena menganggap misi ini tidak beresiko?""Ya, mau bagaimana lagi Yin. Kau tau kalau aku memang yang terlemah di sini, bahkan kau saja yang seorang wanita lebih kuat daripada aku." Long nampak tersenyum kecut saat mengucapkan kalimat itu."Haish..." Yin mengela nafasnya dan melirik ke arah Long yang menunduk lesu.Nan Gong Yin, adalah anak dari Nan Gong Cai. Keluarga Nan Gong adalah keluarga pebisnis, tapi Yin lebih menyukai pelatihan. Meskipun dia juga tidak bisa berkultivasi karena ada sesuatu yang salah dalam tubuhnya, yang menyebabkan dia tak bisa mengumpulkan Qi dalam dantian.Namun dia cukup baik dalam pelatihan tubuh Fisik, dia bahkan sudah menjadi pemburu level C di paviliun Cuxiao.Meskipun di paviliun Cuxiao ini hanya ada pemburu level A sebagai pemburu terkuat, namun tetap saja paviliun ini adalah yang paling terkenal di kota Biluo.Belum pernah muncul seorang pemburu monster level Ss di kota Biluo ini, sedangkan untuk yang level S pernah ada satu orang yang mendapatkan level itu.Tapi sekarang dia sudah menjadi ketua di paviliun Cuxiao ini, dan sudah tidak pernah lagi menjalankan misi memburu monster."Yin, semua orang sudah bersiap. Aku juga harus kesana, aku pergi dulu." pamit Long."Ehm. Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai kau terluka lagi.""Terimakasih kai sudah mengkhawatirkanku, Yin.""Aku akan menjadi ketua kalian dalam misi ini, apa ada yang keberatan?""Tidak ketua, kau memang yang paling kuat di tim ini." seru beberapa orang."Semuanya, hari ini kita akan melakukan misi level E. Jadi aku ingatkan pada kalian semua, jangan menjadi beban bagi teman satu tim kalian jika kalian tidak ingin di permalukan." pria muda bernama Dong Gu itu melirik pada Long dengan senyum sinisnya."Baik.""Cih! Terus saja mengejekku, andai saja aku lebih kuat darimu akan ku patahkan lehermu!" geram Long yang hanya bisa dia pendam dalam hati."Kau tidak pantas untuk Yin! Lebih baik kau mati daripada menjadi beban di tim ini nanti." Dong Gu mengepalkan erat tangannya, "Baiklah semuanya, kita berangkat sekarang!""Ayo!" seru semua orang.Akhirnya tim berisikan sepuluh orang itu berangkat ke hutan hantu untuk memburu monster, dan Dong gu sebagai pemburu level C di tugaskan sebagai ketua tim itu.Setibanya di hutan hantu, mereka mulai menangkap monster yang terlihat. Karena semua anggota tim itu terdiri dari para pemburu level D, mereka tidak kesulitan membunuh monster di pinggiran hutan hantu itu.Serigala yang sedang menyerang Long saat ini berada pada tingkat tubuh semu level dua. Namun meskipun hanya level dua, serigala itu sudah sangat merepotkan bagi Long.Grrrr...Serigala itu menampakkan gigi-giginya yang tajam dengan air liur yang terus menetes, dia menatap Long bagaikan menatap santapan yang sangat lezat."Sial!! Si Dong Gu itu sepertinya memang sengaja ingin membuatku terbunuh di sini." Gumam Long yang terus mencoba mengalahkan serigala itu.Serigala it menerjang ke arah Long dengan kecepatan tinggi, hingga.Srak!Srak!Srak!Beberapa cakaran mendarat di tubuh Long dan membuat beberapa luka di sana, sedangkan semua anggota timnya sudah tidak lagi terlihat.Genangan darah segar sudah mengelilinginya, namun kucuran darah itu masih terus mengalir dari luka-luka di tubuhnya.Deruan nafas berat bercampur dengan keputusasaan yang melekat, membuat pemuda yang tengah sekarat itu terlihat semakin mengenaskan.Xiao Long, pemuda berumur 15 tahun ini sebenarnya adalah tuan muda keluarga Xiao yang sangat terpandang di kota Cuxiao.Namun takdir seolah tengah bermain-main dengan hidupnya, kedua orang tuanya mati karena di jebak oleh pamannya sendiri dan dia juga terusir dari kediaman itu bersama adiknya yang sedang sakit parah."Keluarga Xiao tidak membutuhkan sampah sepertimu! Kau hanyalah beban dan aib keluarga, kau hanya parasit merugikan yang harus segera di singkirkan!" perkataan dari pamannya yang bernama Xiao Yang itu, masih sangat melekat di ingatannya."Apa aku benar-benar akan mati di sini hari ini?" air mata jatuh dari pelupuk matan Xiao Long, "Haha... apa takdir sangat bahagia bermain-dengan hidupku? Aku di usir dari kediaman Xiao, bekerja sebagai pemburu monster! Cih! Pemburu monster?!" senyum keputusasaan pun nampak di wajah tampannya yang sudah berlumuran darah itu."Yan, maafkan kakakmu yang tidak berguna ini. Andai saja aku bisa sedikit lebih kuat, nasib kita pasti tidak akan seperti ini."Long mengepalkan erat-erat tangannya dan berteriak sekuat tenaga, "Aaarrgghh...! Aku tidak terima! Aku masih ingin hidup, untuk membalaskan dendamku!!"Xiao Long menghembuskan nafas terakhirnya setelah batuk darah yang di alaminya.Serigala hitam itu berjalan mendekati tubuh Long yang sudah terkapar tidak bernyawa itu, namun tiba-tiba...BlarSekarang Gu Lang mulai mengerti arti sesungguhnya dari hukum rimba. Siapa yang kuat maka dia bisa berbuat apapun yang dia inginkan, sekalipun itu membunuh orang lain. Asalkan dia cukup kuat, maka dia memiliki hak untuk bicara, memilih, dan juga hak untuk tetap hidup.Jika dia tidak berusaha untuk menjadi lebih kuat, maka dia sama sekali tak memiliki kualifikasi untuk tetap bertahan hidup di dunia kultivator ini.Saat ini Gu Lang baru menguasai tiga jurus saja, yang pertama adalah jurus Pedang Kematian. Tapi jurus ini hanya bisa di pakai satu kali, pada musuh yang sama. Karena saat tujuan dari jurus ini sudah diketahui, maka jurus ini sudah tidak lagi berguna.Yang kedua, jurus Langkah Awan. Jurus yang tak memiliki daya serang, namun dapat di gunakan untuk meningkatkan kecepatan serangan dan untuk melarikan diri dari keadaan genting seperti tadi.Lalu yang ketiga adalah jurus Pukulan Sembilan Matahari, satu-satunya jurus menyerang yang bisa dia pakai saat ini. Maka dari itu, dia harus
"Cih! Jangan sok pintar, dasar sampah!" sarkas Tang Yin.Gu Lang tak menanggapi ocehan tidak bermutu itu, dan menunggu hingga makhluk itu datang ke arah mereka. Semua anggota tim itu pun terkejut, karena ucapan Gu Lang ternyata benar adanya."Tang Yin, kali ini kaulah yang harus maju. Kami yang masih level tujuh tidak akan mampu melawan yang satu ini."Bukannya bersiap untuk melawan serigala awan yang sudah semakin mendekat itu, Tang Yin justru menatap kearah Gu Lang dengan seringai liciknya. Rasa tidak suka, sudah mendorong dirinya untuk melakukan trik licik itu."Hey, sampah! Kau belum memberikan kontribusi apapun sejak tadi, jadi sekarang adalah giliranmu!"Semua orang membelalak kaget, mendengar penuturan Tang Yin. Bagaimana tidak, mereka berpikir jika Gu Lang adalah yang terlemah di antara mereka berlima. Tapi Tang Yin malah dengan gilanya, menyuruh Gu Lang menghadapi monster yang bahkan tidak mampu mereka lawan."Tang Yin, apa kau sudah gila? Kau mau membunuhnya, hah!? Kau yang
"Sial, beraninya kau meremehkanku!? Akan aku tunjukkan padamu, akar spiritual cambuk api level delapan milikku!"Aura berwarna merah menyala pun tampak membumbung tinggi dan menyelimuti tubuh Tang Yin, hawa panas juga terasa memancar keluar dari tubuh Tang Yin."Jurus Cambuk Dewa!" Aura merah itu pun berubah bentuk, menjadi sebuah cambuk raksasa, dan melesat begitu saja menyerang monster harimau bayangan itu.Namun berapa paniknya Tang Yin karena tak satupun setangannya yang mampu melukai harimau bayangan itu, meski seujung kuku pun.Karena keistimewaan monster harimau bayangan adalah kecepatannya. Kecepatan yang sangat mengerikan, hingga membuatnya datang tanpa bayangan dan pergi tanpa jejak seperti julukannya.Ketiga anggota tim lainnya pun ingin menolong Tang Yin, namun mereka juga sadar seberapa keras pun mereka coba melawan itu sama sekali tidak berguna. Tang Yin yang sudah mencapai level delapan saja tidak sanggup melukai harimau bayangan itu, apalagi mereka yang sama saja hanya
Semua orang pun terkejut dengan apa yang Gu Lang lakukan, bahkan setelah dia mengetahui jika Tang Yin memiliki pelindung yang sangat kuat seperti itu di dalam sekte.Namun Gu Lang bukan semata-mata membunuh Tang Yin tanpa alasan. Pertama, Tang Yin sudah menghinanya secara terang-terangan. Kedua, Tang Yin sudah mencoba membunuh dia dan yang lainnya secara terang-terangan juga. So, untuk apa juga menyelamatkan orang sepertinya."Habislah kita... Tang Yu Long pasti akan membalas kematian Tang Yin!""Jika mereka mencari kalian, katakan saja aku yang membunuh Tang Yin. Aku yang berbuat aku juga yang akan bertanggung jawab kalian tidak perlu khawatir."Meskipun Gu Lang berkata seperti itu, mereka masih saja merasa khawatir. Meskipun bukan lagi mengkhawatirkan diri mereka, namun kini mereka mengkhawatirkan nasib Gu Lang yang pastinya akan sangat mengenaskan nantinya, menurut mereka.Gu Lang tak perduli dengan kesenjangan level antara dia dan orang yang bernama Tang Yu Long itu, yang dia tau
Gu Lang berdiri dan berhadapan dengan pria yang tidak lain adalah Gu Feng, manusia tidak berhati yang tega membunuh saudaranya sendiri hanya demi posisi penerus kepala keluarga Gu. Benar-benar konyol."Tidak usah beradu mulut seperti perempuan, Gu Feng. Kita selesaikan dendam lama dan dendam baru dengan pertarungan. Jangan banyak omong besar, kalau tidak... Pada akhirnya kau hanya akan menjadi seperti adikmu yang tidak berguna itu.""Bajingan! Kau masih berani menyebut tentang adikku! Akan ku buat kau membayar perbuatanmu, sampah!!"Gu Feng menerjang ke arah Gu Lang dengan tangan di penuhi aura akar spiritual yang siap menghantam dengan keras tubuh Gu Lang. Tapi Gu Lang hanya berdiri diam dan menunggu serangan Gu Feng datang padanya.Namun sampai pukulan itu mendarat di tubuh Gu Lang, tak ada dentuman keras atu jeritan apapun yang terdengar. Gu Lang tersenyum sinis pada Gu Feng, sambil mencengkram lengannya yang tengah mampir di wajah tampannya itu.Hanya sebuah bekas luka kecil yang
"Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, jadi urusan kita belum selesai. Di lain waktu kita akan selesaikan semuanya! Cepatlah pergi karena kau bukan tandingan Meng Hao, dan aku tidak ingin kau mati di tangan orang lain, jadi hiduplah sampai saat dimana aku akan mencabut sendiri nyawamu."Gu Lang melirik sekilas ke arah Meng Hao yang siap melemparkan lagu aura berbentuk pedang miliknya pada Gu Lang, hingga secepat kilat Gu Lang menggunakan langkah awan dan melarikan diri."Meng hao ya? Aku dan kau tak pernah memiliki dendam, tapi kau malah menginginkan nyawaku. Suatu saat aku akan membunuhmu!"Gu Lang pun menghilang dari pandangan mata Mu Yue dan Meng Hao, membuat Mu Yue kembali mengingat jurus yang pernah Gu Lang gunakan saat kabur darinya beberapa waktu lalu."Tikus yang menarik," Gumam Meng Hao sambil tersenyum smirk.**Gu Lang kini sudah jauh dari tempat dimana dia bertemu dengan Mu Yue dan Meng Hao."Setidaknya aku harus mencapai level sembilan untuk mengalahkan Meng Hao y
"Kau benar-benar pria yang tangguh, bahkan luka dalam itu tak mampu membuatmu goyah sedikitpun." Pria itu memuji tekad Xiao San untuk menjadi lebih kuat lagi dengan melawan kultivator yang levelnya lebih tinggi darinya.Xiao San tersenyum, kemudian bersiap untuk kembali menyerang dan kali ini dia akan menggunakan serangan terkuatnya."Tinju membelah gunung!" Aura yang besar berkumpul di tangan Xiao San, begitu juga pria itu."Kuharap serangan ini benar-benar semenakutkan namanya!" seru pria itu dengan semangat.Hingga aura itu bertabrakan dan menimbulkan suara dentuman yang keras, membuat Xiao San terpental lumayan jauh dan pria itu juga terdorong mundur beberapa meter.Ternyata meski Xiao San sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tetap saja tak mampu mengalahkan pria itu. Dia hanya bisa menahan serangan, dan sekaligus membuat serangan pria itu menjadi serangan balik saat bertabrakan dengan kekuatannya hingga membuat pria itu terluka meskipun sedikit."Benar! Itu dia, karena aku t
Pria itu menggeram kesal, dan langsung menyerang Gu Lang.Dia menerjang maju dengan akar spiritualnya yang berbentuk sebuah tongkat, "Cih! Aku belum pernah melihat ada orang yang menggunakan alat kelaminnya, sebagai sebuah senjata." Ejek Gu Lang karena memang tongkat itu berbentuk tak ubahnya alat kelamin seorang pria."Bedebah! Akan kubuat kau mati di bawah kekuatan tongkat iblisku!" serunya dengan marah.Aura iblis tiba-tiba saja menyelimuti tongkat itu, membuat Gu Lang sedikit terkejut karenanya begitu juga dengan Luxia yang langsung memperingati Gu Lang untuk berhati-hati."Jangan sampai kau menyentuh tongkat itu, Gu Lang. Dia akan membuat tubuhmu dikuasai oleh iblis dan berubah menjadi abu!""Kekuatan iblis ya? Apakah akar spiritualku juga termasuk iblis? Kalau begitu mari kita coba," batin Gu Lang yang tidak berniat untuk menghindar sama sekali, dan dia justru mengeluarkan akar spiritual langkanya, black shadow.Pria itu pun tersenyum karena mengira Gu
"Sifat buruk melawan sifat baik, tapi bagaimana jika sifat buruk bertemu dengan sifat yang sama buruknya. Benar, itu hanya jebakan! Karena aku melawan sifat buruk dengan sifat baik, semuanya jadi terkendali. Tapi yang harus kulakukan saat ini adalah membuat kekacauan!" Seringai tipis terbit di bibir Gu Lang, saat dia menemukan cara tercepat menangani situasi tidak menguntungkan itu.Gu Lang mulai menyerang monster-monster itu dengan jurus Pedang Neraka ciptaannya. Dan benar saja, para monster tidak punya otak dan akan saling menyerang satu sama lainnya.Sedangkan si penyebab kerusuhan itu, hanya perlu menghindar dari ledakan yang di sebabkan oleh benturan dua kekuatan yang sama kuatnya itu. Gu Lang tersenyum karena pengetahuannya di kehidupan lalu, kini kembali berguna.Dulu dia sering ditindas oleh teman-temannya, dan pada awalnya dia hanya bisa diam dan menyalahkan nasib kehidupannya yang memang seburuk itu. Tapi seorang gadis cantik pernah mengatakan sesuatu yang masi
Benar, seragam. Dia mengenakan baju putih abu-abu itu, lengkap dengan tas dan sepatu. Entah harus seperti apa Gue Lang bereaksi saat ini, haruskah dia senang karena bisa kembali ke dunianya atau justru sedih karena harus kembali menjalani hidupnya yang menyedihkan seperti dulu lagi."Sadarlah! Kau harus sadar dan lepas dari dunia mimpi ini, atau kau benar-benar akan mati!" Sebuah suara yang begitu besar dan menggelegar pun terdengar oleh Gu Lang, dan membuatnya mengerti dimana dia berada saat ini.Dia masih ada di tangga percobaan, namun dia masuk ke dalam dunia mimpi yang sengaja menciptakan ilusi masa lalu orang-orang yang terjebak. Dan jika orang itu tidak segera sadar dan lepas dari ilusi itu, maka orang itu akan mati."Sial! Aku harus segera keluar, tapi bagaimana caranya keluar dari sini!?" Gu Lang berusaha mencari ingatan tentang array ilusi seperti ini, untuk menemukan kelemahnnya, "Benar, pusat array. Aku harus mencari dimana pusat arraynya berada!"Gu Lang
Bukannya Tetua Agung tak bisa langsung memberikan pil penyambung nyawa level empat itu pada Gu Lang. Tapi sebagai tetua Agung, dia tetap harus menjunjung tinggi aturan sekte yang sudah ada sejak sekte Bulan Sabit didirikan, dan masih di pertahankan hingga saat ini."Asal kau tau saja anak muda, sudah seratus tahun lamanya tidak pernah ada orang yang berhasil menyelesaikan semua tantangan di menara sembilan tingkat. Dan orang yang gagal, jika tidak mati mereka pasti cacat. Jadi pikirkan baik-baik, apa kau tetap akan pergi ke sana atau tidak."Gu Lang langsung mengangguk dengan yakin, tanpa berpikir panjang lagi. Hal itu membuat Tetua Agung semakin menyukai sosok Gu Lang, dan berniat untuk menjadikannya murid pribadi, jika Gu Lang mampu menaklukkan semua tantangan di menara sembilan tingkat.Tanpa menunggu lama, Gu Lang segera berpamitan dengan tetua Agung, memintanya untuk menjaga Xiao San sampai dia kembali. Setelah berpamitan dengan tetua Agung, Gu Lang segera berangkat
"Kau hanya mengada-ada! Aku bahkan tidak melihat dia menggunakan jarum itu saat pertarungan, jangan-jangan kaulah yang sengaja melakukannya!? Sengaja mengganggu pertandingan di arena hidup mati adalah kejahatan besar!"Gu Lang mendecih mendengar pembelaan diri dari tetua itu, hanya untuk menyelamatkan harga dirinya sebagai tetua arena hidup mati. Namun dengan status tetua itu yang sudah pasti lebih tinggi darinya, membuat opini semua orang kembali berbalik mendukung sang tetua meskipun Gu Lang sudah menunjukkan bukti nyata.Hanya dengan satu kalimat sangkalan dan tuduhan, Gu Lang justru menjadi tersangka saat ini. Namun tak ada rasa cemas dan takut sedikitpun pada diri Gu Lang saat ini, dia bahkan terlihat sangat tenang dalam mengalami situasi yang tidak menguntungkan untuknya."Bukankah tetua mengatakan jika tetua tidak melihat dia menggunakan jarum ini, tetua Fang Teng yang terhormat?" tanya Gu Lang sambil mengangkat jarum itu, "Lalu bagaimana tetua bisa mengatakan jik
"Kita pergi ke arena hidup mati!" tantang Xiao San dengan percaya diri. Dan pria yang dia tantang pun tersenyum mengejek pada Xiao San, sebelum akhirnya mengiyakan tantangan itu dengan senang hati.Sedangkan Gu Lang sangat terkejut mendengar ucapan Xiao San barusan. Dengan cedera seperti itu, dia justru ingin bertarung di arena hidup mati?Tapi pada dasarnya, Xiao San memiliki alasan tersendiri kenapa dia memilih untuk bertarung di arena hidup mati, daripada bertarung lepas seperti ini.Karena di arena hidup mati memiliki aturan, aturan yang tidak bisa di langgar oleh siapapun. Jadi setidaknya pertarungan akan berlangsung dengan adil, dan benar-benar hanya mengandalkan kekuatan semata jika mereka bertarung di atas arena hidup mati.**Arena hidup mati, jurang pelatihan...Seorang tetua dengan jenggot dan rambut putih itu berdiri di tengah arena hidup mati, dengan Xiao San berada di sisi kiri dan pria licik itu berada di sisi kanannya."Apa kalian sudah siap?" Kedua kubu pun menganggu
Pria itu menggeram kesal, dan langsung menyerang Gu Lang.Dia menerjang maju dengan akar spiritualnya yang berbentuk sebuah tongkat, "Cih! Aku belum pernah melihat ada orang yang menggunakan alat kelaminnya, sebagai sebuah senjata." Ejek Gu Lang karena memang tongkat itu berbentuk tak ubahnya alat kelamin seorang pria."Bedebah! Akan kubuat kau mati di bawah kekuatan tongkat iblisku!" serunya dengan marah.Aura iblis tiba-tiba saja menyelimuti tongkat itu, membuat Gu Lang sedikit terkejut karenanya begitu juga dengan Luxia yang langsung memperingati Gu Lang untuk berhati-hati."Jangan sampai kau menyentuh tongkat itu, Gu Lang. Dia akan membuat tubuhmu dikuasai oleh iblis dan berubah menjadi abu!""Kekuatan iblis ya? Apakah akar spiritualku juga termasuk iblis? Kalau begitu mari kita coba," batin Gu Lang yang tidak berniat untuk menghindar sama sekali, dan dia justru mengeluarkan akar spiritual langkanya, black shadow.Pria itu pun tersenyum karena mengira Gu
"Kau benar-benar pria yang tangguh, bahkan luka dalam itu tak mampu membuatmu goyah sedikitpun." Pria itu memuji tekad Xiao San untuk menjadi lebih kuat lagi dengan melawan kultivator yang levelnya lebih tinggi darinya.Xiao San tersenyum, kemudian bersiap untuk kembali menyerang dan kali ini dia akan menggunakan serangan terkuatnya."Tinju membelah gunung!" Aura yang besar berkumpul di tangan Xiao San, begitu juga pria itu."Kuharap serangan ini benar-benar semenakutkan namanya!" seru pria itu dengan semangat.Hingga aura itu bertabrakan dan menimbulkan suara dentuman yang keras, membuat Xiao San terpental lumayan jauh dan pria itu juga terdorong mundur beberapa meter.Ternyata meski Xiao San sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, dia tetap saja tak mampu mengalahkan pria itu. Dia hanya bisa menahan serangan, dan sekaligus membuat serangan pria itu menjadi serangan balik saat bertabrakan dengan kekuatannya hingga membuat pria itu terluka meskipun sedikit."Benar! Itu dia, karena aku t
"Aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, jadi urusan kita belum selesai. Di lain waktu kita akan selesaikan semuanya! Cepatlah pergi karena kau bukan tandingan Meng Hao, dan aku tidak ingin kau mati di tangan orang lain, jadi hiduplah sampai saat dimana aku akan mencabut sendiri nyawamu."Gu Lang melirik sekilas ke arah Meng Hao yang siap melemparkan lagu aura berbentuk pedang miliknya pada Gu Lang, hingga secepat kilat Gu Lang menggunakan langkah awan dan melarikan diri."Meng hao ya? Aku dan kau tak pernah memiliki dendam, tapi kau malah menginginkan nyawaku. Suatu saat aku akan membunuhmu!"Gu Lang pun menghilang dari pandangan mata Mu Yue dan Meng Hao, membuat Mu Yue kembali mengingat jurus yang pernah Gu Lang gunakan saat kabur darinya beberapa waktu lalu."Tikus yang menarik," Gumam Meng Hao sambil tersenyum smirk.**Gu Lang kini sudah jauh dari tempat dimana dia bertemu dengan Mu Yue dan Meng Hao."Setidaknya aku harus mencapai level sembilan untuk mengalahkan Meng Hao y
Gu Lang berdiri dan berhadapan dengan pria yang tidak lain adalah Gu Feng, manusia tidak berhati yang tega membunuh saudaranya sendiri hanya demi posisi penerus kepala keluarga Gu. Benar-benar konyol."Tidak usah beradu mulut seperti perempuan, Gu Feng. Kita selesaikan dendam lama dan dendam baru dengan pertarungan. Jangan banyak omong besar, kalau tidak... Pada akhirnya kau hanya akan menjadi seperti adikmu yang tidak berguna itu.""Bajingan! Kau masih berani menyebut tentang adikku! Akan ku buat kau membayar perbuatanmu, sampah!!"Gu Feng menerjang ke arah Gu Lang dengan tangan di penuhi aura akar spiritual yang siap menghantam dengan keras tubuh Gu Lang. Tapi Gu Lang hanya berdiri diam dan menunggu serangan Gu Feng datang padanya.Namun sampai pukulan itu mendarat di tubuh Gu Lang, tak ada dentuman keras atu jeritan apapun yang terdengar. Gu Lang tersenyum sinis pada Gu Feng, sambil mencengkram lengannya yang tengah mampir di wajah tampannya itu.Hanya sebuah bekas luka kecil yang