Share

Tinggalkan aku sendiri!

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-27 11:26:35

"Annisa, kamu masih berstatus istriku!" Dani menatap penuh harap pada Annisa.

"Nis, ikuti kata hatimu. Pikirkan baik-baik, apa kamu masih mau berharap pada pria yang tidak tegas, yang tidak bisa melindungimu?" Surya juga menatap Annisa.

Annisa terdiam, ia belum bisa berpikir dengan jernih bagaimana langkah ke depannya. Dia tahu, kali ini harus mempertimbangkan dengan baik sebelum mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya.

"Nis, tolong beri aku kesempatan. Kamu harus ingat, kita pernah merasakan bahagia. Kita saling mencintai, dan akan terus seperti itu," Dani berusaha meyakinkan Annisa.

"Surya, pergi dari sini! Aku dan Annisa tidak akan bercerai! Kamu jangan mengharapkan Annisa lagi. Selama aku masih hidup, aku akan tetap memilikinya," kata Dani tegas.

"Hahaha.. Kemana saja kamu selama ini? Baru bangun dari mimpi? Apa yang kamu lakukan saat ibu dan adikmu menyakiti hati Annisa? Bahkan kamu sendiri yang mengusirnya dari rumah. Apa kamu pura-pura tidak bersalah saat ini? Kamu b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Demi Shafira

    Sementara itu di rumah Ibu Dani, Lily dan ibunya mulai menyadari jika Dani sudah menghilang dari rumah. "Bu, Ibu, cepat kemari!" teriak Lily. "Apa sih, Li?" tanya ibu tergopoh-gopoh menghampiri Lily yang ada di kamar Dani. "Mas Dani tidak ada di kamarnya, Bu," jawab Lily panik. "Kamu sudah cek ke kamar mandi? Dapur?" tanya ibu. "Iya, Bu. Mas Dani pergi dari rumah," jawab Lily. "Apa?! Kemana dia? Dia kan sedang sulit berjalan jauh. Ah, jangan-jangan dia mencoba bunuh diri di tempat lain?" Ibu mulai ikut panik. "Tenang dulu, Bu. Kita periksa barang-barang Mas Dani, siapa tahu dia hanya keluar sebentar," kata Lily sambil membuka lemari pakaian Dani. Ibu juga memeriksa tempat tidur Dani dan laci meja kecil di samping tempat tidurnya. "Semua pakaian Mas Dani masih lengkap, Bu. Mas Dani tidak membawa apa-apa. Tapi kalau mau keluar rumah, kenapa Mas Dani tidak berpamitan pada kita? Sepertinya Mas Dani sengaja pergi saat kita tidur semalam," ujar Lily. "Ibu jadi pusing, kenapa Dani

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Pintu Maaf

    Annisa dan Shafira mengantar Dani ke rumah sakit untuk memeriksakan diri dan juga melakukan terapi. Proses pengobatan dan perawatan masih memerlukan waktu yang cukup panjang. Tentu biaya yang dibutuhkan juga tidaklah sedikit. Setelah selesai, Annisa membayar semua biaya dan membeli obat yang diresepkan oleh dokter. Dani menatap istrinya, tanpa terasa air matanya mengalir. Ia tidak menyangka hidupnya kini bergantung pada Annisa. Wanita yang dulu hanya dipandang sebelah mata dan direndahkan oleh keluarganya. Wajah Annisa semakin cantik dan terawat, tubuh Annisa juga tidak banyak berubah, masih ramping seperti saat gadis dahulu. Wajar jika saat ini banyak pria yang menyukai dia. Apalagi kini Annisa adalah seorang pengusaha yang cukup sukses dan mandiri. "Ayo, Mas!" kata Annisa sambil membawa plastik obat di tangannya. Annisa tanpa sengaja menatap Dani yang masih memandangi wajahnya sambil melamun. "Kenapa, Mas?" tanya Annisa. "Ah, ga apa-apa," Dani berusaha berdiri dengan tongkatny

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Lily Hamil

    Dani dan Annisa kembali bersama dan berusaha untuk melupakan semua hal buruk yang terjadi sebelumnya. Annisa berharap keluarga kecil mereka bisa kembali utuh dan harmonis. Butuh proses dan waktu yang panjang bagi Annisa untuk bisa memaafkan Dani atas kesalahannya di masa lalu. Annisa juga harus menerima kenyataan bahwa Dani saat ini belum bisa pulih dan bekerja seperti dulu. Annisa mau mencoba membuka hatinya kembali dan mempercayai Dani. Semua Annisa lakukan demi kebahagiaan Shafira. Terbukti Shafira memang sangat bahagia ketika melihat papa dan mamanya berada di dekatnya setiap saat. Shafira bahkan sering meminta tidur bertiga, di antara papa dan mamanya. Di siang hari, Shafira bermain sepuasnya dengan sang papa. Suatu hal yang dulu sangat jarang bisa dilakukan karena Dani sibuk bekerja dan pulang larut malam. Saat ini Dani membantu Annisa menjalankan usaha laundry miliknya yang mulai berkembang pesat. Annisa sangat bersyukur, untuk semua hal yang mereka alami saat ini. Karina

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Amarah Ibunda Lily

    Dani dan Annisa tentu tidak ingin melindungi Lily dengan kebohongannya. Dani dan Annisa menolak dengan tegas niat Lily untuk menggugurkan kandungan itu. Dani dan Annisa segera menuju rumah ibu. Annisa menyetir mobil, sementara Dani memegang tangan Lily untuk memastikan ia tidak berontak dan melarikan diri. "Aku sudah mencari informasi mengenai klinik untuk menggugurkan kandungan, Mas. Aku mau bayi sialan ini keluar dari tubuhku!" seru Lily.Dani terpaksa memegangi kedua tangan Lily karena ia ingin memukuli perutnya. Annisa menggelengkan kepalanya melihat sikap Lily yang berani berbuat, tetapi ingin lari dari tanggung jawab. "Li, bayi itu tidak berdosa. Kamu tidak boleh membunuhnya!" ucap Dahlia. "Tapi bayi ini membuat aku kehilangan masa mudaku. Semua orang akan memandang aku hina seumur hidupku. Seandainya anak ini lahir, ia pasti juga akan menderita," Lily berusaha membenarkan pemikirannya. "Apapun yang terjadi, kamu harus siap menanggung semua akibat dari perbuatanmu," ujar Da

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Dani berusaha menemui Darwin

    "Mengapa kamu bisa sebodoh itu?" Ibu Dani kesal dan geram pada tingkah Lily. "Sudahlah, Bu! Ibu juga menikmati uang yang Om Darwin berikan," cerocos Lily kesal. "Jadi uangmu itu dari dia? Kamu mengatakan kalau kamu bekerja patuh waktu dan menghasilkan uang. Jadi semua itu hanya karanganmu saja? Kamu jual diri pada pria itu? Bahkan kamu memanggil dia dengan sebutan Om? Ya ampun, kenapa hidupku seperti ini?" Ibu Dani bersandar di kursi sambil mengelus dadanya. Lily merengut dan berkata, "Ibu pikir cari kerja itu mudah? Aku belum lulus kuliah, dimana bisa mencari tempat bekerja dan menghasilkan uang sebanyak itu? Aku tidak hanya memakai uang itu untuk keperluanku, tapi juga membantu kebutuhan kita di rumah ini. Mana cukup gaji Mas Dani selama ini, iya kan Bu?""Tapi bukan begitu caranya, Ibu tidak pernah mengajarkan kamu menjual diri!" seru ibu. "Sudahlah, Bu, Li, semua sudah terjadi. Kita tidak bisa mengulang waktu atau menyesalinya. Kamu jangan berusaha membenarkan perbuatanmu, Li.

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Darwin tidak mengakui anaknya

    Dani dan Annisa pulang ke rumah dengan lesu. Dani langsung duduk di sofa tanpa bicara sepatah katapun. Ibu dan Lily menatap Dani dengan penuh harap. Wajah Lily yang biasanya cantik dengan polesan make up kini polos dan cenderung pucat. Rasa mual melanda Lily setiap waktu dan selera makannya hilang. "Dan, apa kalian berhasil bertemu dengan pria itu?" tanya Ibu penasaran. Dani menggelengkan kepalanya, lalu menghembuskan nafas kasar. "Tidak bisa, Bu. Kantornya besar sekali, dan kami tidak ada janji dengannya. Karyawannya juga tidak mau memberi alamat rumahnya," jawab Dani. "Lalu bagaimana, Dan? Apa yang harus kita lakukan? Hei, anak bodoh! Apa kamu sebodoh itu sehingga sama sekali tidak mengetahui alamat pria itu? Kenapa kamu mau berhubungan sejauh itu dengan pria yang tidak dikenal?" Ibu melemparkan bantal sofa ke wajah Lily. Lily yang tidak sempat menangkap bantal itu hanya pasrah membiarkan wajahnya terkena lemparan ibunya. "Aku benar-benar tidak tahu alamat rumahnya, Bu," reng

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Hinaan dari keluarga Darwin

    Bugh.. Dani tidak dapat lagi menahan amarahnya, ia melayangkan tinjunya ke wajah Darwin. "Kurang ajar kamu!" seru Dani. "Eh, apa-apaan kamu? Beraninya kamu berbuat seperti itu padaku. Aku tidak akan tinggal diam," kata Darwin sambil menyentuh wajahnya yang sakit. "Kamu harus bertanggung jawab dan menikahi Lily!" kata Dani dengan suara keras. "Siapa kamu? Kamu tidak berhak memerintah aku," kata Darwin. Darwin mendorong tubuh Dani, dan membuat Dani sempoyongan dan jatuh ke lantai. Annisa segera menolong Dani untuk bangkit berdiri. "Aku tidak akan menikahi kamu!" ujar Darwin sambil menunjuk Lily. Darwin berlari dan segera naik ke mobilnya. Dani tidak bisa mengejar Darwin dengan cepat. Namun Annisa sempat mencatat nomor plat mobil Darwin. Lily menangis dan meraung, ia sudah merasa putus asa karena tepat seperti dugaannya, pria itu tidak mau bertanggung jawab. Ibu berseru dan menangis histeris, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"Dani duduk di sofa dan meremas rambutnya sendi

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Lily depresi

    Annisa, Dani, Lily, dan ibunya baru saja tiba di rumah. Ibu Dani langsung melampiaskan kekesalan dan amarahnya pada Lily. "Dasar anak bodoh! Perbuatanmu ini mempermalukan keluarga kita!" ucap Ibu Dani sambil memukuli Lily. "Bu, sabar. Marah-marah seperti ini tidak akan bisa menyelesaikan masalah," kata Annisa sambil berusaha menahan tangan ibu. "Itu sebabnya aku mau menggugurkan anak ini, Bu. Kalau aku tidak hamil, aku bisa kembali kuliah, semua orang juga tidak akan mengetahui tentang kehamilanku," ucap Lily. "Jangan lakukan itu, Li! Pasti ada solusi lain," kata Annisa. "Solusi apa Mbak? Aku tidak mau menanggung ini sendirian. Ada temanku yang pernah menggugurkan kandungan dan semuanya berjalan lancar, aku akan menanyakan padanya bagaimana caranya," ucap Lily. "Jangan membuat masalah lebih rumit, Li!" bentak Dani. "Mengapa aku punya anak-anak bodoh seperti kalian?" keluh Ibu Dani sambil berurai air mata. "Ini semua karena Ibu. Ibu selalu menekan kami untuk menghasilkan banyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31

Bab terbaru

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Pernikahan Karina dan Jhon

    Lily sempat mengunjungi Annisa dan ingin mengambil Bagas kembali. Namun tentu saja Bagas yang tidak pernah mengenal Lily langsung menolak. Bagas menangis dan berteriak, lalu bersembunyi di balik pintu.Lily menatap Bagas yang kini sudah bertumbuh menjadi anak yang sehat dan pintar. "Mbak Nisa, aku kangen sama Bagas. Aku ingin menebus kesalahanku dan merawatnya," kata Lily. "Kalau kamu menyayangi Bagas, biarkan dia tinggal bersamaku, Li. Aku gak akan mengijinkan kamu membawanya, karena itu hanya akan membuatnya terluka. Dia bahkan gak mengenal kamu, Li," ujar Annisa. Lily memejamkan matanya dan diam beberapa saat. "Dulu kamu pergi begitu saja, tanpa memikirkan bagaimana Bagas bisa hidup. Kamu asyik dengan duniamu sendiri dan gak pernah menanyakan kabarnya. Sekarang kamu kembali dan mengatakan ingin membawanya? Aku akan berjuang untuk mempertahankan Bagas tetap bersamaku. Saat ini dia sudah menjadi anakku, adiknya Shafira," kata Annisa dengan tegas. "Bagas, ini mama kandungmu, Saya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Kembalinya Lily

    Pagi itu Dani kembali melangkahkan kakinya ke minimarket tempat ia menjadi tukang parkir. Ia berusaha tetap bersemangat, sekalipun kondisi ini bertentangan dengan harapannya. Sebentar lagi Winda akan melahirkan dan membutuhkan biaya. Dani biasa bekerja dari pagi sampai sore. Sekalipun ia memakai topi dan masker agar wajahnya tidak mudah dikenali, tetapi akhirnya beberapa tetangga melihat dirinya saat sedang bekerja. Namun kini Dani pasrah, ia tidak peduli lagi dengan ucapan orang-orang. Bahkan ada yang mengedarkan berita bahwa Dani, papa Shafira bekerja sebagai tukang parkir. Selama Shafira ada di rumah Ibu Dani, rumah itu lebih ramai dari biasanya. Beberapa tetangga datang untuk berfoto bersama Shafira. Hari-hari Shafira menjadi sangat melelahkan. Menjelang siang, Ibu Dani mendengar suara ketukan di pintu depan. Ia segera membukakan pintu dan melihat punggung seorang gadis yang membelakanginya. "Cari siapa?" tanya Ibu Dani. Wanita berambut panjang dan pirang itu berbalik badan.

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Mengambil Shafira kembali

    Mendengar berita tentang Lily, Surya segera pulang dan menjemput Annisa. Mereka langsung menuju ke rumah sakit dengan perasaan yang tak menentu. Geram, kesal, cemas, dan amarah memenuhi hati Annisa dalam perjalanan ke rumah sakit itu. "Mengapa mereka gak memberi tahu keadaan Shafira pada kita, Mas?" tanya Annisa dalam kegeraman. "Tenang, Sayang, beruntungnya jaman sekarang berita cepat menyebar melalui media sosial, sehingga kita bisa mengetahui keadaan Shafira dan dimana dia sekarang," jawab Surya sambil tetap fokus mengemudi."Aku gak akan pernah mengijinkan Mas Dani dan ibunya untuk menyentuh Shafira lagi!" ucap Annisa. Surya sangat memaklumi rasa sakit dan kemarahan yang sedang melanda Annisa. Annisa adalah wanita yang mengandung dan membesarkan Shafira dengan penuh cinta, sehingga wajar ia merasa marah ketika melihat anaknya sakit dan menderita seperti itu. Annisa dan Surya akhirnya tiba di rumah sakit Permata. Annisa sudah tidak sabar, ia ingin segera berlari menuju kamar p

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Shafira Sakit

    Dani sangat terkejut ketika melihat Shafira ada di rumah ibunya. Ia langsung memeluk Shafira dan menumpahkan rasa rindu yang sudah lama terpendam dalam hatinya. "Fira, Papa kangen sekali," ucap Dani. "Pa, Fira mau pulang ke rumah Mama," jawab Shafira sambil menangis. "Bu, kenapa Fira bisa ada di sini?" tanya Dani."Memangnya kenapa? Itu yang kamu mau, kan? Ibu menjemputnya tadi, karena kamu gak punya usaha dan inisiatif untuk mengambil anakmu kembali," jawab ibu. Shafira terus menangis tanpa henti sejak tiba di rumah itu. Berbagai cara sudah Dani lakukan untuk menenangkan Shafira, tetapi ia tetap rewel dan memanggil-manggil nama Annisa. Dani memberi isyarat pada Winda untuk mengajak Shafira ke kamar, karena ia ingin lebih banyak berbincang dengan ibunya. Winda menggandeng tangan Shafira dan membujuknya masuk ke dalam kamar. Dani mulai beralih menatap ibunya dan berbicara dengan volume suara yang tidak terlalu keras. "Bu, apa Ibu mengambil Shafira dengan paksa? Kasihan Annisa dan

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Ibu Dani merebut Shafira

    "Apa?! Kamu jadi tukang parkir? Memalukan! Apa gak ada pekerjaan lain?" seru Ibu Dani. "Kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik, aku pasti mau, Bu. Masalahnya aku sudah mencoba melamar pekerjaan ke banyak tempat lain, tapi sampai sekarang gak ada jawaban. Aku rasa sementara gak masalah kalau aku menjadi tukang parkir, yang terpenting itu halal dan kita bisa makan," jawab Dani. "Ibu gak mau! Apa kata orang lain? Keluarga kita ini terhormat, kamu juga sudah Ibu sekolahkan tinggi, masa hanya menjadi tukang parkir?" oceh Ibu Dani. Winda berusaha memberanikan diri untuk bicara, menengahi keributan itu. "Bu, ini hanya untuk sementara. Kita doakan saja Mas Dani cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik. Aku setuju pendapat Mas Dani, yang penting sekarang kita bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,""Siapa yang minta pendapatmu? Pokoknya Ibu mau kamu mengerjakan pekerjaan lain, bekerja di kantor dan punya gaji tetap!" Winda tersentak dan langsung kembali bungkam. Sementara itu Dani hanya

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Annisa Hamil

    Sambil mengemudi mobil, Surya melirik Annisa yang banyak diam sejak pertemuan dengan Dani dan istrinya tadi. Annisa terlihat melamun dan berpikir, sesekali ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya kembali. "Sayang, ada apa? Apa kamu masih merasa sakit hati melihat Dani bersama wanita lain?" tanya Dani. "Ah, bukan begitu, Mas. Aku hanya sedikit terkejut tadi. Tapi aku bersyukur, karena aku dan Mas Dani sudah menemukan pasangan baru dan kebahagiaan masing-masing," jawab Annisa. "Kalau kamu masih merasa aneh, aku memakluminya. Kamu dan Dani cukup lama menikah, jadi wajar jika tetap ada kenangan di antara kalian berdua," ujar Surya. Annisa mengulurkan tangan dan menggenggam tangan Surya. Ia berkata lembut, "Mas Dani adalah bagian dari masa laluku. Sekarang aku punya kamu, Mas. Kebahagiaanku sempurna karena ada kamu dan anak-anak kita,""Terimakasih, Sayang. Kamu juga harus tahu, bahwa aku sangat bahagia memiliki kalian," ujar Surya. "Oh ya, bagaimana kalau kita percepat saja

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Perjumpaan Tanpa Sengaja

    Dani mengakhiri panggilan telepon itu dan terdiam beberapa saat. Setelah kembali menguasai dirinya, ia berkata pada Winda, "Win, kita ke rumah sakit sekarang. Aku sudah mendapatkan pinjaman uang,""Uang dari mana, Mas? Apa kamu meminjamnya?" tanya Winda. "Iya, terpaksa aku meminjam pada mantan istriku. Sudahlah, yang terpenting kamu bisa dirawat di rumah sakit," jawab Dani. Dani mengantarkan Winda ke rumah sakit, mengurus semua proses administrasi dan menemaninya sampai masuk ke kamar perawatan. Setelah itu Dani berpamitan untuk mengambil pakaian Winda di rumah dan mengembalikan mobil yang ia pinjam pada Pak Imron. Ibu Dani melihat Dani memasukkan beberapa pakaian Winda ke dalam tas ranselnya. Ia bertanya, "Dan, apa Winda jadi dirawat di rumah sakit?""Iya, Bu," jawab Dani. "Dari mana kamu mendapatkan uang?" tanya Ibu Dani lagi. "Aku terpaksa meminjam pada Annisa, Bu. Aku gak tahu bisa mendapatkan uang dari mana lagi," jawab Dani. Ibu Dani duduk di tempat tidur di dalam kamar it

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Terpaksa berhutang pada mantan

    "Bu Winda harus dirawat di rumah sakit, Pak. Ini demi keselamatan ibu dan bayinya," kata dokter setelah memeriksa Winda. "Apa?! Memangnya istri saya kenapa, Dok? Apa tidak bisa dirawat di rumah saja?" tanya Dani. "Bu Winda sepertinya mengalami kontraksi dan harus beristirahat total di tempat tidur. Dia saat ini tidak boleh terlalu lelah dan memaksakan diri. Jika tidak, bisa berbahaya untuk bayi yang sedang dikandungnya. Janin Ibu bisa gugur nantinya. Kita juga harus memeriksa Bu Winda lebih mendetail, dan peralatan di rumah sakit pastinya lebih memadai. Secara fisik, sepertinya Bu Winda kurang mendapatkan asupan atau gizi yang diperlukan, apalagi dalam kondisi hamil seperti ini," beber dokter muda itu. "Dasar merepotkan! Ibu sudah sering mengingatkan kamu, jangan malas makan! Kalau sudah begini bagaimana? Dari mana kita mendapat uang untuk biaya rumah sakit?" seru Ibu Dani sambil menoyor kepala Winda. Dokter yang memeriksa sempat terkejut melihat Ibu Dani tak segan mengoceh dan me

  • Kukembalikan Suami Pada Mertua Munafik   Ternyata anakku artis cilik

    "Nis, bukankah itu Dani?" tanya Surya. "Iya, Mas," jawab Annisa sambil melihat ke arah mantan suaminya yang berlari menjauh. Surya bertanya lagi, "Apa yang terjadi padanya? Apa sekarang dia menjadi tukang parkir?" "Aku juga gak tahu, Mas. Sejak kami berpisah, aku sudah gak mendengar kabarnya lagi," Annisa juga hampir tidak mempercayai apa yang dilihatnya, ia tidak habis pikir, apa yang sudah terjadi pada Dani dan keluarganya. Namun Annisa tidak terlalu peduli lagi, baginya Dani adalah bagian dari masa lalunya. Annisa sudah menutup lembaran kelam masa lalunya itu. Kini Annisa sudah membuka lembaran baru, memiliki jalan hidupnya sendiri bersama Surya dan anak-anaknya. ---Dani terengah-engah dan berhenti di bawah sebuah pohon rindang. Ia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan mantan istrinya dalam kondisi seperti ini. Dani merasa malu karena hidupnya berubah total sejak Annisa meninggalkan dirinya. 'Nis, apa kamu sudah menikah dengan Surya? Sekarang aku sudah menikah dengan W

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status