Beranda / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 489 Mulai Mengadu Domba (1)

Share

Bab 489 Mulai Mengadu Domba (1)

Penulis: Dhesu Nurill
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-08 16:47:29

"Kalau gitu, kenapa Mas masih bertahan? Tinggalin saja Mbak Mila," ucap Maura dengan frontal, membuat pria itu langsung menoleh.

Bahkan Raka sampai menawarkan kedua alisnya.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Kan kamu tahu kalau Mila itu sedang mengandung anakku," elak Raka tiba-tiba saja dengan tatapan mengintimidasi, membuat Maura seketika ciut.

Namun dengan niat yang penuh dengan rasa dendam, Maura berusaha untuk memberanikan diri, meracuni pikiran Raka agar bisa melepaskan Mila.

Biar saja kakaknya itu sengsara. Anak yang ada dalam kandungan juga harus merasakan sengsara. Karena dia tidak terima kalau kehidupan Mila dan turunannya itu bahagia, sementara dia mendapatkan trauma yang begitu dalam di masa lalu. Tidak, Maura tidak pernah ikhlas dengan semua itu.

"Iya, aku tahu, sih, Mas. Bukan maksudku buruk. Tapi, kasihan aja sama Mas. Apalagi sama Ibu Mas. Walaupun memang orang tua bersikap buruk, tapi tidak seharusnya dibalas dengan buruk juga, kan? Kalau aku jadi Mbak Mila, itu le
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 490 Siapa yang Pantas?

    "Jadi, maksudmu Mila itu tidak baik untukku?" tanya Raka. Sebenarnya semua itu adalah pancingan, ingin tahu bagaimana anggapan Maura terhadap Mila. Dia butuh pandangan beberapa orang yang mengenal Mila, bisa tahu bagaimana sifat sang istri yang sebenarnya. "Ya, kalau misalkan Mas Raka tanya siapa yang pantas dengan Mas Raka, tentu saja Mbak Lusi. Tapi aku tahu sih, Mas Raka juga sulit untuk meraih Mbak Lusi," ucap Maura dengan sarkas, membuat Raka langsung tersentak. Entah kenapa dia merasa tersinggung dengan semua perkataan Maura. Tetapi dia tidak mau berpikir banyak, yang penting sekarang mencari jalan keluar yang terbaik untuk masalah yang terus menimpanya selain Lusi."Jangan bahas mantan istriku lagi. Kamu tahu kan maksudku? Jawablah pertanyaanku dengan baik. Jangan mengatakan macam-macam dengan cerita-cerita yang sudah berlalu," ungkap Raka. Kali ini wajahnya tampak serius, membuat Maura akhirnya berdehem beberapa kali. Lama-lama Raka mungkin akan marah kepadanya, kalau Maur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 491 Bolehkah Menikah Lagi?

    "Gini saja, kalau memang mau mempertahankan anak Mas, gimana kalau misalkan Mas tinggal menggugat hak asuh anak? Bilang saja kalau misalkan Mbak Mila itu bukan wanita yang baik untuk dijadikan Ibu.""Maksud kamu apa?" tanya Raka, tidak mengerti."Ya, seperti yang mas bilang. Mbak Mila itu tempramental. Memangnya bisa seorang anak hidup dengan seorang Ibu yang temperamental? Bukannya merasa nyaman, aku yakin anaknya pasti akan tertekan jika hidup dengan seorang Ibu yang pemarah seperti Mbak Mila. Menurutku itu adalah cara yang paling baik atau jika perlu Mas ajak aja Mbak Mila tes psikologi dan lihat, dia itu mengidap apa sampai kelakuannya itu barbar sekali?" ungkap Maura, tidak mau memfilter ucapannya. Biarkan saja memang kenyataannya seperti itu. "Apa kamu perlu mengatakan hal seperti itu kepada orang yang sudah menolongmu?" tanya Raka sedikit kesal, karena Maura juga tidak bisa menyaring ucapannya."Maaf ya, Mas. Yang menolong aku itu kamu, bukan Mbak Mila," terang Maura, tidak ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 492 Masih Bimbang

    "Aku akan pikirkan lagi nanti," ucap Raka, akhirnya mengambil keputusan. Dia tidak mau terburu-buru dan malah rugi sendiri, karena pelajaran berharga setelah dulu menyakiti Lusi. Dia tidak bisa kembali kepada Lusi. Apa pun yang sudah dia lakukan, tidak berarti lagi bagi mantan istrinya. Sekarang Raka tidak mau menyesal nanti. Mungkin pria itu tidak masalah meninggalkan Mila. Tetapi, bagaimana kalau misalkan anak yang ada di dalam kandungan Mila itu tidak bisa diraih oleh Raka? Ini akan benar-benar menyakiti seorang pria. Selain itu, dia juga harus mempertimbangkan untuk menikahi Winda, karena hanya lewat wanita itu, dia bisa mencari Alia. Kalau saja dirinya punya banyak uang, mudah bagi Raka untuk mencari anaknya. Tetapi sayangnya semua tidak bisa dilakukan. "Sebaiknya kamu kembali lagi saja ke rumah Mila. Kalau memang keputusannya tetap akan di sana, tetapi amanatku kamu harus sabar menghadapi Mila. Aku juga titip Mila, lebih tepatnya titip anak yang ada di dalam kandungan istrik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 493 Tak Karuan

    Saat kembali ke rumah Mila, ternyata wanita hamil itu tidak ada. Entah tak mengerti dengan Mila, rumahnya tidak dikunci sama sekali. Sebenarnya wanita hamil itu berpikir kalau Raka mungkin saja akan pulang. Jadi, Mila sengaja tidak mengunci rumahnya. Lagi pula di sana ada satpam, jadi Mila merasakan aman walaupun rumahnya tidak dikunci. Maura melihat kalau rumah itu berantakan, mungkin karena Mila sama sekali tidak menyentuh pekerjaan rumah atau pembantunya belum datang. Sebenarnya Mila juga sengaja menyuruh pembantunya untuk tidak datang terlebih dahulu, karena takut kalau sewaktu-waktu Raka datang dan mungkin saja akan tahu tentang masalah rumah tangga antara dirinya dan Raka. Wanita hamil itu berusaha untuk menutupi segalanya dari siapa pun, termasuk dari karyawan-kawannya. Hanya Maura yang tahu tentang masalah ini. Maura yang sudah datang pun akhirnya terpaksa membereskan rumah, setidaknya dia tidak akan diusir untuk sementara waktu sampai semua rencananya berjalan dengan lan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 494 Mencari Celah

    "Mas Arya," cicit Maura dengan suara pelan dan juga wajah kaget. Wanita itu sampai meneguk saliva dengan susah payah dan melihat ke sekitar, takut jika orang yang disebutkan tadi tengah mengawasinya. Gawat kalau Arya ikut campur dengan rencananya."Anak pintar! Kamu masih mengingat namaku dan suaraku, kan?" tanya Arya di seberang sana, membuat Maura kembali meneguk saliva. "Mas, ada di mana? Belakangan ini aku nggak mendengar kabar dari Mas." "Oh tentu saja, aku menghilang beberapa saat setelah membantumu untuk mendapatkan Devan. Ya, walaupun sayangnya Devan harus dipenjara dan kamu belum juga menikah dengannya. Jadi, apakah kamu sudah bertemu lagi dengan Devan?" tanya pria itu membuat Maura menautkan kedua alisnya."Maksudnya gimana? Bukankah Mas sendiri yang bilang kalau Mas Devan di penjara? Kita kan sudah pernah bertemu dengannya, Mas. Dan Mas Devan masih menolak aku. Ngomong-ngomong Mas Arya sekarang di mana? Aku udah gak pernah dengar kabar Mas Arya," tanya Maura. Pria yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 495 Manipulasi

    "Aku nggak bisa, Mas," cetus Maura, tiba-tiba saja membuat Arya tersentak, kaget. "Kenapa? Apa kamu tidak mau mengejar Devan lagi? Bukankah kamu sudah berjuang sejauh ini? Aku juga membantumu, kan? Jangan membuatku kecewa, dong! Aku sampai rela mendukungmu dan membuat Devan dipenjara hanya untuk menyatukan kalian, tapi kenapa kamu seperti itu?""Bukan apa-apa, Mas. Aku saat ini memang tidak bisa ke sana. Sebab aku juga tidak punya uang untuk pergi ke kantor polisi," ujar Maura, memberi alasan. Padahal yang sebenarnya, dia belum siap bertemu dengan Devan. Takut jika kenyataan tidak sesuai ekspektasi. Bagaimana kalau misalkan ajuan itu tidak berhasil dan malah membuat Devan semakin membencinya? Maura harus memastikan dulu kalau dia punya uang yang banyak untuk membuat Devan benar-benar bertekuk lutut. Entah mencari barang bukti palsu atau apa pun yang bisa membuat Devan mau tidak mau harus menikahinya. Wanita ini benar-benar tidak tahu kalau saat ini Devan sudah keluar dan sedang men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 496 Cara Satu-satunya

    "Ya, nggak gitu juga, Mas. Tapi masalahnya, aku tidak bisa ke kantor polisi sekarang.""Kenapa?"Maura menggigit bibir bawahnya. Dia tidak mungkin mengatakan kalau sekarang sedang bersama Raka. Jangan-jangan pria itu juga akan memanfaatkan dan mungkin menyuruh pria itu melakukan hal yang macam-macam. Tidak, tidak boleh terpecah belah terlebih dahulu. Biarlah masalah Devan akan disimpannya, karena dia yakin Devan saat ini masih ada di kantor polisi dan tidak mungkin mencari wanita lain untuk menggantikan Lusi. "Ya, intinya aku tidak bisa memberitahu Mas Arya. Nanti kalau misalkan aku bisa menemui Mas Devan, aku kabari lagi, ya?" Arya merasa panas hati. Dia tidak terima dengan penolakan yang diberikan oleh Maura. Seharusnya wanita itu mengikuti semua kemauannya, demi kebaikan Maura sendiri. Begitu pikir Arya. "Berarti kamu itu tidak menghargaiku yang sudah membantumu sampai sejauh ini." Mendengarnya Maura terkesiap. Dia menggelengkan kepala. Meskipun Arya tidak tahu apa yang sedang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 497 Aku Akan Menikahimu

    Ponsel Winda berdering saat dia sedang mengecek supermarketnya. Wanita itu langsung melihat layar ponsel dan menautkan kedua alis. Nomor Raka. Ada perasaan aneh yang menjalar di hatinya, antara takut kalau Raka itu tiba-tiba saja memberikan jawaban yang menyakitkan dan mengecewakan atau sebuah jawaban yang mungkin saja akan membuat hidupnya senang. Karena tidak mau sampai menebak-nebak sendiri, akhirnya wanita itu pun menjauh dari keramaian. Tanpa pikir dua kali langsung menerima panggilan dari sang pria. "Iya, Mas. Halo?" tanya Winda dengan suara yang pelan. Dia takut kalau Raka tiba-tiba saja mungkin marah sebab perkataan tadi pagi.Hening, tidak ada suara apa pun dari seberang sana. Winda sampai melihat ponselnya, takut kalau yang menelepon itu ternyata bukan Raka, tetapi saat dipastikan memang itu nomor Raka. Bahkan namanya tertera dengan jelas di layar ponsel. "Halo, Mas. Kenapa tidak ada suaranya?" tanya Winda, akhirnya memberanikan bertanya seperti itu.Tiba-tiba saja terden

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18

Bab terbaru

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 549 Wanita Penenang

    Sementara itu di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang menikmati bulan madu. Seharian mereka berkeliling puncak. Mereka berdua sudah cek in, tetapi Raka mengajak untuk keluar. Entah kenapa dia tidak mau sampai terjadi hubungan suami istri di antara keduanya. Pikiran pria itu benar-benar kacau. Dia hanya berharap bisa menemukan anaknya dan mantan istri, setidaknya jika tahu keberadaan Alia, hatinya bisa tenang. Mungkin sesekali akan mengunjungi Alia, tentu tanpa sepengetahuan Mila. Tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatakan semua ini kepada Winda, agar wanita itu paham kalau dirinya saat ini benar-benar membutuhkan ruang untuk mencari anaknya. "Mas, kenapa sih kamu dari tadi diam aja? Apa kamu tidak suka dengan hotel yang akan kita tempati?" tanya Winda karena dari berangkat dia melihat kalau Raka tidak fokus. Dia terus saja seperti gelisah dan memikirkan sesuatu. "Maafkan aku, Winda. Kalau boleh jujur, aku itu sedang memikirkan Alia. Ke mana kira-kira dia pergi," ucap Raka, m

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 548 Lebih Baik Tidak Tahu

    Sepeninggalnya Maura, Imel hanya mematung di tempat. Dia jadi berpikiran macam-macam. Mungkinkah bosnya ini memang pelakor di masa lalu dan sekarang sedang berusaha untuk memperbaiki diri atau memang wanita hamil itu masih tetap menjadi pelaku dan berusaha menyembunyikan identitasnya?Semua pertanyaan-pertanyaan itu tiba-tiba saja dan bermunculan di benak sang gadis. Mila yang melihatnya pun mulai khawatir kalau karyawan barunya ini akan berpikiran macam-macam atau lebih parahnya dia akan menyebarkan semua informasi ini. Tidak ada yang tahu hati seseorang. Meskipun Mila merasa kalau dia sudah bersikap baik kepada Imel, tetapi tidak tahu dengan tanggapan gadis itu sendiri. Mila berdehem beberapa kali, berusaha untuk menetralkan perasaan. Dia harus tenang menghadapi situasi seperti ini. Wanita hamil itu akan berbicara baik-baik kepada Imel dan memberikan pengertian kalau semua yang dikatakan Maura itu adalah kebohongan belaka. Berharap Imel tidak akan mencari tahu melewati internet,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 547 Membuka Aib Lama

    "Tidak akan. Aku jamin dia tidak akan tahu masalah ini, kecuali kamu yang ngomong. Tapi sepertinya kalau kamu ngomong pun jika tidak ada bukti percuma," ucap Mila. Dia tidak sadar kalau dari tadi Maura sedang mengambil buktinya. Wanita itu juga tidak berniat untuk mengatakan kalau dirinya punya bukti. Dia akan menyimpan ini baik-baik dan menjadi kejutan untuk Mila, memberikan semua ini kepada Raka tanpa sepengetahuan wanita hamil itu. Ingin tahu, betapa terkejutnya Mila setelah Raka mengambil tindakan. Karena Maura yakin, Raka tidak akan diam saja jika diperlakukan tidak baik oleh istrinya. Apalagi martabatnya sebagai seorang suami diinjak-injak begitu saja."Dengar, ya. Sekali lagi aku tegaskan, kamu jangan macam-macam sama aku dan jangan terlalu senang seolah Mas Raka itu akan benar-benar mendukungmu, kecuali kalau kamu itu adalah pelakor," ujar Mila dengan santai.Maura hanya diam saja. Dia memilih untuk mematikan rekaman dan hendak pergi dari sana, tetapi baru juga beberapa lang

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 546 Mengambil Bukti

    "Apa tadi Mbak bilang? Mas Raka itu hidup dari uang Kakak, begitu?" tanya Maura memperjelas.Dia ingin merekam semua perkataan Mila. Dengan begitu secara kontan Raka pasti akan sakit hati dan meninggalkan Mila. Menurutnya tak masalah kalau Raka tiba-tiba saja meninggalkan Mila dengan alasan yang jelas. Lagi pula masalah perceraian bisa diurus setelah anak yang ada dalam kandungan Mila lahir. "Iya, kamu nggak sadar juga? Suamiku itu bisa hidup karena aku. Dia juga bisa mendapatkan apa-apa juga sebab uangku. Jadi, kamu jangan merasa senang karena dibela oleh Mas Raka. Karena dia juga akan tergantung padaku. Lalu, apa kamu pikir Mas Raka akan memberikan uang kepadamu? Tidak, kecuali dariku. Uang Mas Raka juga itu uangku. Apa kamu tidak menyadarinya?" ucap Mila. Dia sama sekali tidak curiga kepada Maura, apalagi wanita itu mengatakan hal tersebut sembari makan bubur. Perutnya sangat lapar. Anak yang ada dalam kandungan juga sudah menendang-nendang. Dia benar-benar merasa kalau hari ini

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 545 Jangan-jangan ....

    Awalnya Maura takut saat kakaknya tiba-tiba bertanya seperti itu, tetapi karena kelicikan yang sudah terlatih membuat dia berpikir lebih baik mempermainkan perasaan kakaknya itu, akan sangat menghancurkan Siapa tahu dengan tidak sengaja bisa berakibat fatal kepada anak yang ada dalam kandungan. Jadi, dia tidak perlu susah-susah menggugurkan kandungan Mila. Tinggal buat saja mental ibunya down, pasti anaknya ada dalam kandungan pun ikut terkena dampaknya. "Oh, Kakak mau tahu kenapa aku sampai yakin sekali kalau Mas Raka itu pasti membelaku? Sebab Mas Raka lebih percaya sama aku ketimbang sama istrinya. Kakak nggak sadar, ya? Kalau selama ini Mas Raka itu sudah lelah sekali berhubungan dengan Kak Mila, tetapi karena anak yang ada dalam kandungan itulah Mas Raka akhirnya bertahan. Dia sebenarnya berharap Kak Mila bisa berubah lebih baik, tidak terus mengekang dan cemburu buta. Tapi, sayangnya itu tidak terjadi juga. Aku yakin, memang itu ada sifat asli Kak Mila, kan? Pencemburu dan mend

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 544 Perawat Mila

    Maura istirahat sejenak di sebuah masjid, tapi dia sama sekali tidak salat. Hanya berteduh. Sebelumnya wanita itu pergi ke kantin rumah sakit untuk makan. Sebab dia tidak mungkin menunggu terus Mila, sementara kakaknya itu menyebalkan. Ada saja kata-kata yang membuat dirinya semakin kesal.Wanita itu makan sambil melamun, banyak pikiran yang terus bergerilya di benak. Apa yang harus dia lakukan saat ini? Sementara Raka sama sekali tidak bisa dihubungi. Kalau misalkan dirinya pulang dengan Mila, apakah semua akan baik-baik saja dan rencananya untuk mengerjai kakaknya itu akan berhasil? Pertanyaan itu juga semakin menjadi-jadi di benaknya. Dia tak tahu harus melakukan apa. "Ah, capeknya! Aku harus benar-benar menerima semua ini. Lagi pula nggak ada salahnya, kan? Aku sudah menolongnya juga. Aku akan memulai aksiku nanti kalau sudah sampai rumah," gumam wanita itu langsung menghabiskan makanan.Dia memilih untuk kembali ke kamar kakaknya dan melihat kalau Mila sedang terduduk sembari he

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 543 Aji Mumpung

    "Sekarang masih diam lagi, kan? Berarti itu Kakak mengaku kalau selama ini aku belajar cara kejam dari Kakak. Aku tidak mungkin belajar dari orang lain. Pasti dari orang terdekat dulu. Coba saja dari awal saat aku datang ke sini untuk menjenguk Kakak di penjara, mungkin kejadiannya akan beda kalau Kakak bersikap baik saat itu. Ini pun aku pasti akan melupakan semua dendam dan kesakitan yang sudah Kakak beri. Sayangnya sampai detik terakhir, Kakak bersikap seperti ini. Jadi, untuk apa aku lembut dan tetap diam saja? Tidak, aku tidak mau bodoh dan menderita kedua kalinya. Sekarang terserah. Kalau misalkan aku harus keluar rumah, tanggung akibatnya. Kalau tidak mau, lakukan sesuai dengan keinginanku," ujar Maura. Setelah itu dia pergi dari hadapannya, membuat wanita hamil itu mengerang dengan hati yang dipenuhi amarah. "Maura, kurang ajar kamu! Awas! Aku akan buat perhitungan padamu!" seru Mila dengan suara parau. Maura memilih untuk keluar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 542 Jadi, Siapa yang Salah?

    Mila sampai tidak bisa berkata-kata mendengar semua perkataan adiknya. Jadi, selama ini Maura itu menyimpan dendam begitu banyak. Dia kira wanita itu tidak akan melakukan hal seperti ini, sebab tahu kalau dirinya adalah keluarga satu-satunya di sini. Melihat diamnya Mila, Maura tersenyum sinis sembari melipat tangan di depan dada."Kakak tahu? Ini adalah curahan hatiku selama ini. Inginnya aku memakai-maki Kakak sebisaku, tetapi sayang ini rumah sakit. Aku tidak bisa begitu saja mengeluarkan unek-unek. Tetapi satu hal yang pasti, Kakak jangan mengharapkan apa-apa dariku. Kecuali kalau bisa membayarku dengan uang yang mahal," ucap Maura menantang. Mila hanya diam saja memandangi adiknya yang dulu polos dan penurut, setelah masuk ke dunia luar dan tinggal di kota sifatnya berubah drastis seperti ini. Entah siapa yang sudah meracuni Maura, tetapi Mila yakin wanita ini tidak tiba-tiba seperti ini. Padahal belum lama di Jakarta, tapi sudah berubah drastis. Diyakini ada yang meracuni piki

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status