Home / Rumah Tangga / Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya / Bab 406 Kedatangan Winda dan Bu Sinta

Share

Bab 406 Kedatangan Winda dan Bu Sinta

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2024-10-22 19:28:58

"Kamu bisa nggak sih, sekali saja tidak curiga kepadaku? Lalu aku harus apa? diam saja di kantor dan melihat tumpukan kertas itu? Kamu pikir aku tidak bosan terus-terusan ada di ruangan? Bosan! Aku sengaja keluar untuk melihat-lihat dan berusaha agar cepat paham dengan metode penjualan seperti ini. Kebetulan saja bertemu dengan pelanggan itu, tidak niat apa-apa, kok. Bahkan kenal pun saja tidak," papar Raka, berusaha menjelaskan agar Mila tidak terus mencurigainya.

Kesal saja kalau terus-terusan dituduh seperti ini. Padahal memang mereka tidak punya hubungan apa-apa, murni hanya melayani pelanggan yang ada di sana. Raka juga tidak tahu kalau misalkan perlakuannya itu berlebihan menurut Mila.

Harusnya wanita itu menjelaskan secara terperinci, bukan malah menuduh yang macam-macam.

"Tapi itu berlebihan, Mas! Kamu tidak perlu sampai seperti itu."

"Kalau memang begitu, bicara baik-baik kepadaku. Jangan malah terus-terusan menuduhku macam-macam. Kita belum satu minggu balikan lagi, loh, M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 407 Pertengkaran Menantu dan Mertua (1)

    "Ibu, kenapa bisa sampai di sini?" Raka langsung tersadar setelah Winda terus memandanginya. Dia benar-benar kaget karena Bu Sinta tahu keberadaan dirinya saat ini. Padahal pria itu sudah benar-benar menutup diri, sampai tidak mengakses media sosial demi menghindari ibunya.Namun siapa sangka? Orang yang sedang dihindari sudah ada di depan mata. "Kamu juga kenapa kamu bertanya seperti itu kepada ibumu? Ibu ke sini untuk menjemputmu," ucap Bu Sinta to the point, membuat Raka kaget.Raka memejamkan mata sembari menghela napas panjang. Dia berusaha tenang, saat ini hatinya dan pikiran benar-benar kacau. Kalau misalkan dia kembali bersama Bu Sinta, bisa-bisa semua rencananya hilang total."Tidak, Bu. Aku tidak bisa kembali kepada Ibu," terang Raka, membuat Mila langsung menoleh dengan mata berkaca-kaca. Awalnya dia kaget dan takut saat Bu Sinta mengajak Raka pulang. Ya, khawatir kalau pria itu benar-benar pergi meninggalkannya setelah pertengkaran demi pertengkaran yang terjadi di anta

    Last Updated : 2024-10-22
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 408 Pertengkaran Menantu dan Mertua (2)

    Raka kaget karena Mila tiba-tiba saja melontarkan pertanyaan seperti itu kepada ibunya. "Mila, apa yang kamu lakukan?! Kenapa kamu berkata seperti itu kepada ibuku?" "Loh itu kan benar, Mas. Aku punya hak atas kamu dan ibumu tidak perlu ikut campur terlalu jauh.""Iya, aku paham. Tapi kamu tidak seharusnya berkata seperti itu kepada orang tua. Di mana sopan santunmu?!" seru Raka membuat semua orang yang ada di sana diam. Baik itu Winda, Maura maupun Bu Sinta sendiri. Sang wanita paruh baya tidak menyangka kalau ternyata Raka masih membelanya, artinya pria itu masih memihak kepadanya. Mungkin Raka memang benar-benar masih marah kepada Bu Sinta sebab kejadian-kejadian yang menimpa pria itu selama ini. "Nak, kamu masih membela Ibu?" tanya Bu Sinta dengan mata yang berkaca-kaca. Melihat itu Raka benar-benar tak kuasa. Hatinya sakit karena ibunya sampai mau menangis. Tetapi dia harus kuat demi mengubah sifat ibunya yang selalu saja pemaksa dan melakukan segala sesuatu sekehendak hati.

    Last Updated : 2024-10-23
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 409 Pertengkaran Menantu dan Mertua (3)

    Raka langsung mendorong Mila hingga terpojok di pintu. "Apa yang kamu lakukan kepada ibuku?! Jadi, sifatmu seperti ini, hah?!""Mas, ibumu begitu jahat. Dia ingin memisahkan aku denganmu!""Tapi tidak dengan cara main fisik, Mila. Ingat! Kamu itu sedang hamil dan dia juga ibuku. Bagaimanapun jahatnya ibuku, dia ibuku! Harusnya kamu mengerti itu.""Tapi, Mas!" "Cukup! Kalau kamu melakukan hal seperti itu lagi, jangan salahkan aku kalau sekarang meninggalkanmu!" seru Raka membuat Mila terdiam. Dia tidak bisa berbuat apa-apa jika Raka sudah mengatakan hal seperti itu. Mendengarnya Bu Sinta merasa kalau ini adalah kesempatan bagus untuk mengambil hati Raka. "Lihatlah, Raka! Winda sampai rela melindungi ibumu dari kejahatan istrimu itu. Apa kamu pikir Winda itu bukan wanita yang baik? Justru wanita yang kamu perjuangkan di sebelah itu ingin memukul ibumu sendiri! Apa kamu tidak bisa berpikir jauh? Kali ini Ibu benar-benar tulus untuk mencari kamu wanita yang baik. Ibu tidak peduli lagi

    Last Updated : 2024-10-25
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 410 Bu Sinta Diusir

    "Iya. Ibu memang ibunya, tapi aku adalah istrinya. Ingat ya, Bu! Setelah menikah, istri juga punya andil besar untuk suaminya. Jadi, Ibu jangan pernah berpikiran untuk mengatur-mengatur Mas Raka, karena bagaimanapun dia sudah menikah denganku," ujar Mila masih saja bersikukuh untuk membenarkan semua tindakannya ini.Bu Sinta menggelengkan kepala dengan tingkah wanita hamil itu. "Iya, benar. Tapi kamu jangan lupa, sampai mati seorang anak laki-laki itu adalah milik ibunya. Bagaimanapun Raka itu harus tetap bersama Ibu, menjaga Ibu. Apalagi saya sudah tidak punya suami. Apakah kamu tidak sadar dengan hal itu?"Mila terdiam. Sialnya semua itu tidak bisa dipatahkan oleh sang wanita hamil. Dia benar-benar harus memutar otak bagaimana caranya membuat Bu Sinta jera dan tak berpikiran macam-macam lagi kepadanya. "Sudahlah, Bu. Tidak usah berdebat apa-apa lagi. Sekarang, keluar dari rumah ini. Mas Raka juga sudah menyuruh Ibu pulang, kan?" terang Mila, ingin mengakhiri perdebatan ini. Tidak

    Last Updated : 2024-10-26
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 411 Merasa Menang

    Raka langsung masuk ke kamar dan terduduk di kasur. Dia benar-benar merasa hancur mengusir ibunya sendiri. Tetapi kalau tidak begini Bu Sinta akan sama-sama menghancurkan rencana yang sudah disusunnya. Walaupun belum maksimal, tapi Raka sudah membayangkan apa yang akan dilakukannya nanti setelah bisa menduduki jabatan sebagai bos di tempat Mila. Di saat seperti itu Mila yang masuk. Dia melihat Raka sepertinya merasa bersalah atas apa yang dilakukan kepada Bu Sinta. Mila tentu saja tidak mau sampai itu terjadi, takut jika hati Raka goyah dan malah memilih ibunya. Dengan pelan Mila duduk di samping Raka. Kali ini dia harus memberikan perkataan yang lembut agar mengena. Sang wanita hamil itu pun mengelus pundak Raka, membuat sang pria menoleh sebentar lalu kembali menunduk. "Maaf, ya, tadi aku emosi. Hampir melukai ibumu, tapi aku melakukannya karena terpaksa. Ibumu sudah keterlaluan, memojokkanku dan menawarkan wanita di depan istrinya sendiri. Siapapun dia pasti akan sakit hati ka

    Last Updated : 2024-10-26
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 412 Tawaran Maura untuk Winda

    "Di mana kamu? Apa kamu masih merasa aman? Ingat, kamu tidak akan bisa lepas dariku." Tubuh marah bergetar dengan jantung berdetak kencang. Ketakutan langsung menyusup dada. Wanita itu langsung mematikan panggilan. Napasnya sampai terengah-engah. Sakit, ketakutan mendengar suara itu. Ya, itu adalah suara Arya. Tetapi menggunakan nomor baru. Ini benar-benar mengherankan. Kenapa Arya tiba-tiba saja meneleponnya dengan nomor baru? Mungkinkah pria itu ingin menjebak Maura atau mencelakainya dengan cara baru?Memikirkannya saja membuat wanita itu benar-benar merasa terancam. Dia jadi tidak berani keluar dari lingkungan ini, lalu sang wanita berpikir, bagaimana kalau misalkan Maura tidak di tempat ini dan malah ikut dengan Winda? Mungkinkah dirinya akan aman? Semua pertanyaan-pertanyaan itu bersarang dan juga menjadi bumerang untuknya sendiri. Suara ponsel kembali membuat jantungnya kembali berdetak dengan kencang, tapi seketika rasa lega itu menyusup karena yang menelepon adalah Winda.

    Last Updated : 2024-10-27
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 413 Rencana dan Kesepakatan

    "Setelah misi ini selesai, setidaknya sampai Mbak Mila benar-benar tidak punya harapan untuk kembali ke Mas Raka, Mbak harus memberiku rumah.""Apa kamu gila?! Rumah itu berapa harganya? Itu bukan hal murah.""Ya, ini juga bukan hal mudah untukku. Membantu Mbak agar Mbak Mila kehilangan segalanya." "Maksud kamu apa, sih?" "Aku akan memberikan satu ide, bagaimana caranya agar Mas Raka meninggalkan Mbak Mila. Tapi hanya sampai Mas Raka meninggalkan Mbak Mila. Ya kalau misalkan urusan Mbak mendapatkan Mas Raka, itu beda lagi. Harus usaha Mbak sendiri."Winda tidak habis pikir dan tak paham dengan apa yang akan dilakukan oleh Maura. "Intinya, kalau Mbak setuju, aku akan bantu Mbak. Syaratnya tentu saja harus rumah, tidak perlu yang mewah, kok. Cukup untuk diriku sendiri saja. Jadi, aku tidak perlu bayar kontrakan dan tentu saja sisanya Mbak harus memberiku pekerjaan. Bagaimana?"Winda menggelengkan kepala, tak menyangka dengan pemikiran anak ini. Entah hal-hal apa yang sudah dilalui Ma

    Last Updated : 2024-10-27
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 414 Dibagi Dua

    "Tidak, bukan begitu, kok. Aku hanya kaget saja. Soalnya Mbak ngasih makanan yang banyak," ucap Maura, sampai mengganti panggilan kepada kakaknya itu.Mila juga kaget mendengarnya. Tampaknya adiknya benar-benar tidak mau sampai Raka tahu ada hubungan apa di antara mereka."Halah, jangan lebay! Palingan di rumahmu juga ngabisin makanan, kan?" cetus Mila membuat Maura diam.Wanita hamil itu ingat betul saat dulu mereka masih tinggal bersama. Saat itu Mila masih SMP, sementara adiknya SD. Saat pulang sekolah perutnya lapar sekali dan berharap ada makanan yang bisa disantap. Tetapi siapa sangka? Bagian dirinya malah dimakan oleh Maura yang saat itu memang masih kecil.Mila benar-benar marah mengingat semua itu. Dia sampai harus bertengkar dengan ibunya perihal makanan gara-gara Maura. Melihat tetapan Mila kepadanya, Maura sebenarnya tahu apa yang dimaksud oleh wanita hamil itu. Pasti kakaknya mengungkit-ungkit masalah di saat dia menghabiskan makanan dan seharusnya menjadi jatah Mila.

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 549 Wanita Penenang

    Sementara itu di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang menikmati bulan madu. Seharian mereka berkeliling puncak. Mereka berdua sudah cek in, tetapi Raka mengajak untuk keluar. Entah kenapa dia tidak mau sampai terjadi hubungan suami istri di antara keduanya. Pikiran pria itu benar-benar kacau. Dia hanya berharap bisa menemukan anaknya dan mantan istri, setidaknya jika tahu keberadaan Alia, hatinya bisa tenang. Mungkin sesekali akan mengunjungi Alia, tentu tanpa sepengetahuan Mila. Tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatakan semua ini kepada Winda, agar wanita itu paham kalau dirinya saat ini benar-benar membutuhkan ruang untuk mencari anaknya. "Mas, kenapa sih kamu dari tadi diam aja? Apa kamu tidak suka dengan hotel yang akan kita tempati?" tanya Winda karena dari berangkat dia melihat kalau Raka tidak fokus. Dia terus saja seperti gelisah dan memikirkan sesuatu. "Maafkan aku, Winda. Kalau boleh jujur, aku itu sedang memikirkan Alia. Ke mana kira-kira dia pergi," ucap Raka, m

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 548 Lebih Baik Tidak Tahu

    Sepeninggalnya Maura, Imel hanya mematung di tempat. Dia jadi berpikiran macam-macam. Mungkinkah bosnya ini memang pelakor di masa lalu dan sekarang sedang berusaha untuk memperbaiki diri atau memang wanita hamil itu masih tetap menjadi pelaku dan berusaha menyembunyikan identitasnya?Semua pertanyaan-pertanyaan itu tiba-tiba saja dan bermunculan di benak sang gadis. Mila yang melihatnya pun mulai khawatir kalau karyawan barunya ini akan berpikiran macam-macam atau lebih parahnya dia akan menyebarkan semua informasi ini. Tidak ada yang tahu hati seseorang. Meskipun Mila merasa kalau dia sudah bersikap baik kepada Imel, tetapi tidak tahu dengan tanggapan gadis itu sendiri. Mila berdehem beberapa kali, berusaha untuk menetralkan perasaan. Dia harus tenang menghadapi situasi seperti ini. Wanita hamil itu akan berbicara baik-baik kepada Imel dan memberikan pengertian kalau semua yang dikatakan Maura itu adalah kebohongan belaka. Berharap Imel tidak akan mencari tahu melewati internet,

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 547 Membuka Aib Lama

    "Tidak akan. Aku jamin dia tidak akan tahu masalah ini, kecuali kamu yang ngomong. Tapi sepertinya kalau kamu ngomong pun jika tidak ada bukti percuma," ucap Mila. Dia tidak sadar kalau dari tadi Maura sedang mengambil buktinya. Wanita itu juga tidak berniat untuk mengatakan kalau dirinya punya bukti. Dia akan menyimpan ini baik-baik dan menjadi kejutan untuk Mila, memberikan semua ini kepada Raka tanpa sepengetahuan wanita hamil itu. Ingin tahu, betapa terkejutnya Mila setelah Raka mengambil tindakan. Karena Maura yakin, Raka tidak akan diam saja jika diperlakukan tidak baik oleh istrinya. Apalagi martabatnya sebagai seorang suami diinjak-injak begitu saja."Dengar, ya. Sekali lagi aku tegaskan, kamu jangan macam-macam sama aku dan jangan terlalu senang seolah Mas Raka itu akan benar-benar mendukungmu, kecuali kalau kamu itu adalah pelakor," ujar Mila dengan santai.Maura hanya diam saja. Dia memilih untuk mematikan rekaman dan hendak pergi dari sana, tetapi baru juga beberapa lang

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 546 Mengambil Bukti

    "Apa tadi Mbak bilang? Mas Raka itu hidup dari uang Kakak, begitu?" tanya Maura memperjelas.Dia ingin merekam semua perkataan Mila. Dengan begitu secara kontan Raka pasti akan sakit hati dan meninggalkan Mila. Menurutnya tak masalah kalau Raka tiba-tiba saja meninggalkan Mila dengan alasan yang jelas. Lagi pula masalah perceraian bisa diurus setelah anak yang ada dalam kandungan Mila lahir. "Iya, kamu nggak sadar juga? Suamiku itu bisa hidup karena aku. Dia juga bisa mendapatkan apa-apa juga sebab uangku. Jadi, kamu jangan merasa senang karena dibela oleh Mas Raka. Karena dia juga akan tergantung padaku. Lalu, apa kamu pikir Mas Raka akan memberikan uang kepadamu? Tidak, kecuali dariku. Uang Mas Raka juga itu uangku. Apa kamu tidak menyadarinya?" ucap Mila. Dia sama sekali tidak curiga kepada Maura, apalagi wanita itu mengatakan hal tersebut sembari makan bubur. Perutnya sangat lapar. Anak yang ada dalam kandungan juga sudah menendang-nendang. Dia benar-benar merasa kalau hari ini

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 545 Jangan-jangan ....

    Awalnya Maura takut saat kakaknya tiba-tiba bertanya seperti itu, tetapi karena kelicikan yang sudah terlatih membuat dia berpikir lebih baik mempermainkan perasaan kakaknya itu, akan sangat menghancurkan Siapa tahu dengan tidak sengaja bisa berakibat fatal kepada anak yang ada dalam kandungan. Jadi, dia tidak perlu susah-susah menggugurkan kandungan Mila. Tinggal buat saja mental ibunya down, pasti anaknya ada dalam kandungan pun ikut terkena dampaknya. "Oh, Kakak mau tahu kenapa aku sampai yakin sekali kalau Mas Raka itu pasti membelaku? Sebab Mas Raka lebih percaya sama aku ketimbang sama istrinya. Kakak nggak sadar, ya? Kalau selama ini Mas Raka itu sudah lelah sekali berhubungan dengan Kak Mila, tetapi karena anak yang ada dalam kandungan itulah Mas Raka akhirnya bertahan. Dia sebenarnya berharap Kak Mila bisa berubah lebih baik, tidak terus mengekang dan cemburu buta. Tapi, sayangnya itu tidak terjadi juga. Aku yakin, memang itu ada sifat asli Kak Mila, kan? Pencemburu dan mend

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 544 Perawat Mila

    Maura istirahat sejenak di sebuah masjid, tapi dia sama sekali tidak salat. Hanya berteduh. Sebelumnya wanita itu pergi ke kantin rumah sakit untuk makan. Sebab dia tidak mungkin menunggu terus Mila, sementara kakaknya itu menyebalkan. Ada saja kata-kata yang membuat dirinya semakin kesal.Wanita itu makan sambil melamun, banyak pikiran yang terus bergerilya di benak. Apa yang harus dia lakukan saat ini? Sementara Raka sama sekali tidak bisa dihubungi. Kalau misalkan dirinya pulang dengan Mila, apakah semua akan baik-baik saja dan rencananya untuk mengerjai kakaknya itu akan berhasil? Pertanyaan itu juga semakin menjadi-jadi di benaknya. Dia tak tahu harus melakukan apa. "Ah, capeknya! Aku harus benar-benar menerima semua ini. Lagi pula nggak ada salahnya, kan? Aku sudah menolongnya juga. Aku akan memulai aksiku nanti kalau sudah sampai rumah," gumam wanita itu langsung menghabiskan makanan.Dia memilih untuk kembali ke kamar kakaknya dan melihat kalau Mila sedang terduduk sembari he

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 543 Aji Mumpung

    "Sekarang masih diam lagi, kan? Berarti itu Kakak mengaku kalau selama ini aku belajar cara kejam dari Kakak. Aku tidak mungkin belajar dari orang lain. Pasti dari orang terdekat dulu. Coba saja dari awal saat aku datang ke sini untuk menjenguk Kakak di penjara, mungkin kejadiannya akan beda kalau Kakak bersikap baik saat itu. Ini pun aku pasti akan melupakan semua dendam dan kesakitan yang sudah Kakak beri. Sayangnya sampai detik terakhir, Kakak bersikap seperti ini. Jadi, untuk apa aku lembut dan tetap diam saja? Tidak, aku tidak mau bodoh dan menderita kedua kalinya. Sekarang terserah. Kalau misalkan aku harus keluar rumah, tanggung akibatnya. Kalau tidak mau, lakukan sesuai dengan keinginanku," ujar Maura. Setelah itu dia pergi dari hadapannya, membuat wanita hamil itu mengerang dengan hati yang dipenuhi amarah. "Maura, kurang ajar kamu! Awas! Aku akan buat perhitungan padamu!" seru Mila dengan suara parau. Maura memilih untuk keluar dan menenangkan diri terlebih dahulu. Tidak

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 542 Jadi, Siapa yang Salah?

    Mila sampai tidak bisa berkata-kata mendengar semua perkataan adiknya. Jadi, selama ini Maura itu menyimpan dendam begitu banyak. Dia kira wanita itu tidak akan melakukan hal seperti ini, sebab tahu kalau dirinya adalah keluarga satu-satunya di sini. Melihat diamnya Mila, Maura tersenyum sinis sembari melipat tangan di depan dada."Kakak tahu? Ini adalah curahan hatiku selama ini. Inginnya aku memakai-maki Kakak sebisaku, tetapi sayang ini rumah sakit. Aku tidak bisa begitu saja mengeluarkan unek-unek. Tetapi satu hal yang pasti, Kakak jangan mengharapkan apa-apa dariku. Kecuali kalau bisa membayarku dengan uang yang mahal," ucap Maura menantang. Mila hanya diam saja memandangi adiknya yang dulu polos dan penurut, setelah masuk ke dunia luar dan tinggal di kota sifatnya berubah drastis seperti ini. Entah siapa yang sudah meracuni Maura, tetapi Mila yakin wanita ini tidak tiba-tiba seperti ini. Padahal belum lama di Jakarta, tapi sudah berubah drastis. Diyakini ada yang meracuni piki

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 541 Memang Salahku Apa?

    "Dari dulu aku ingin tahu, bagaimana rasanya menyiksa Kakak seperti ini? Memang Tuhan itu Maha Adil. DIA akan memberikan balasan yang setimpal untuk orang-orang yang jahat seperti Kakak. sSekarang Kakak sendiri yang merasakan bagaimana sendiri tanpa bantuan siapapun. Harusnya dari dulu Kakak itu tahu kalau Kakak tidak bisa apa-apa sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi sayangnya Kakak meremehkanku. Coba Kakak akan dibantu siapa kalau keadaan seperti ini?" papar Maura sepertinya masih belum puas mengeluarkan unek-uneknya kepada wanita hamil itu. Di saat seperti ini Mila bisa saja mengamuk. Tetapi dia tidak berdaya dengan keadaannya. Jadi, wanita itu pun memilih untuk tenang. Menghela nafas berkali-kali dan berusaha untuk menetralkan emosi yang tiba-tiba saja naik karena perkataan adiknya.Mila tahu, Maura pasti akan memancing emosi dan berusaha untuk membuatnya menderita. Tetapi Mila tidak mau disetel oleh anak ini. Dia harus memenangkan semua peperangan antara dirinya dan Maura. Ter

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status