Share

Bab 161 Tekad Raka

Author: Dhesu Nurill
last update Last Updated: 2023-11-02 01:55:53

"Kalau kamu memang ingin memulai hidup baru dengan Devan. Maka akan aku pastikan Alia tinggal bersamaku," ucap Raka tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap.

Sebuah kalimat yang sebenarnya tidak pernah Lusi duga. Arkan tidak menyerah dan membiarkan dirinya memulai hidup baru dengan Devan, setidaknya pria itu harusnya tidak berani mengucapkan kata-kata yang membuat Lusi khawatir seperti sekarang.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu, Mas? Aku kan sudah bilang, Alia itu tidak mau denganmu. Kenapa kamu mau ngotot untuk mengambil Alia dan menyangkut pautkannya dengan hubunganku bersama Mas Devan?" Lusi juga tidak terima dengan semua perkataan dari pria itu.

"Karena aku tidak ikhlas jika ada Alia dekat dengan pria lain, kecuali kalau aku sudah mati, terserah, Lusi! Tadi kamu bilang apa? Alia membenciku? Iya, mungkin sekarang seperti itu. Tapi akan aku pastikan anak itu kembali dekat denganku. Aku memang bersalah karena selama ini menyibukkan diri dan juga malah mengkhianatimu, jadi aku akan me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 162 Mencari Sekutu

    "Nggak, nggak. Aku nggak setuju! Pokoknya kamu sebaiknya hentikan semua perjanjian itu." "Loh, kenapa, Mas?" tanya Lusi, karena tiba-tiba saja Devan berbicara seperti itu. Ya, Lusi paham kalau Devan itu cemburu. Tetapi kalau misalkan perjanjian ini batal, maka rencananya untuk balas dendam tidak akan pernah berjalan lancar. Jadi, dia pun percuma jika harus menjalin hubungan dengan Devan, karena rencananya akan gagal kalau benar-benar dia membatalkan perjanjian bersama Raka."Lusi, kamu lihat kan tadi? Raka seperti apa sikapnya kepadamu? Aku bisa melihat kalau dia itu pasti akan berbuat macam-macam kepadamu. Dia berani mengancam di depanku. Bagaimana kalau belakangku? Tidak! Pokoknya aku tidak setuju!" seru Devan, wajahnya begitu serius. Tetapi Lusi tidak mau menyerah. Lagi pula ini adalah rencananya. Devan hanya dimanfaatkan dan dijadikan alat, jadi pria itu harusnya tidak semena-mena dan mengatur kehidupannya. Apalagi mereka belum resmi menikah. Baru juga beberapa jam menjalin ika

    Last Updated : 2023-11-07
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 163 Deal

    Raka tidak serta-merta menyetujui semua permintaan dari Maura. Dia takut kalau gadis ini punya niat tertentu, karena Raka benar-benar tidak mengenali Maura. Pria itu pun meneliti dari ujung kepala sampai ujung kaki sang gadis sembari menautkan kedua alisnya. Entah kenapa Raka terasa tidak asing dengan wajah Maura. Dia tidak ingat kalau gadis di depannya ini hampir mirip dengan Mila. Mungkin karena pemikirannya masih dipenuhi dengan emosi sebab Lusi dan Devan sudah menjalin hubungan, pria itu pun sama sekali tidak memikirkan ke arah sana. "Tunggu-tunggu! Kamu menawariku bukan karena ingin mencelakaiku, kan?" tanya Raka membuat Maura membulatkan mata. Gadis itu berdecak dengan keras, susah sekali mendapat persetujuan dari Raka. Padahal sudah jelas kalau Lusi itu terancam akan diambil oleh Devan, tetapi Raka masih saja berpikir dua kali untuk setuju dengan tawaran yang diberikan oleh Maura sebelumnya. "Untuk apa aku berbohong, Mas? Bukankah tadi ucapanku sudah terbukti? Kalau di ruma

    Last Updated : 2023-11-19
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 164 Pria itu Darius

    Dengan tergagap akhirnya Mila pun mengatakan semuanya. Dia begitu gugup, ketakutan. Mila juga merasa terintimidasi. Tetapi saat ini posisinya benar-benar tidak bisa dikompromi lagi. Kalau dia berbohong, maka riwayatnya akan tamat hari ini juga.Sementara banyak sekali PR yang harus dikerjakan. Membalaskan dendam dan membuktikan kalau anak yang ada dalam kandungannya itu adalah anak Raka. Mila pun meneguk saliva dengan susah payah, bingung apa harus Mila mengatakan semuanya dan mencari cara bagaimana pria ini mau mengasihinya atau melepaskan sang wanita.Dia tidak peduli dengan bayaran yang akan diterimanya nanti. Sebab lebih penting nyawanya sekarang harus selamat, dibandingkan mempertahankan uang yang digunakan bukan untuk dirinya sendiri. "Kenapa kamu diam saja? Cepat katakan!" seru Darius dengan suara yang menggelegar. Mila semakin ketakutan dan terpojok. Dia hanya ditutupi dengan selembar selimut, benar-benar sebuah keadaan yang sangat merugikan sang wanita. Wanita itu pun semak

    Last Updated : 2023-11-26
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 165 Tipu Muslihat Mila

    "Apa mungkin ada seorang suami yang meninggalkan istrinya seperti ini, hanya gara-gara omongan mertua?" tanya Darius, tidak percaya begitu saja omongan Mila. Memang benar, dia merasa kasihan kepada wanita hamil itu. Tetapi masih saja ada alasan lain sampai Darius curiga oleh Mila.Mila kaget sendiri. Dia pikir pria di depannya ini langsung percaya dengan semua yang dikatakannya barusan, tetapi masih saja dipertanyakan seperti ini. Wanita hamil itu langsung mencari cara dan memutar otak bagaimana agar Darius percaya dengan apa yang dikatakannya. "Untuk apa saya bohong? Lagi pula, kalau misalkan wanita hamil seperti saya pasti ingin dimanja dan istirahat, bukan malah bekerja keras seperti ini. Kalau memang Anda tidak mau mengasihani saya, setidaknya jangan menuduh sembarangan," ucap Mila dengan wajah marah. Dia berpura-pura akting, merasa menjadi korban. Padahal itu dilakukan agar mendapat perhatian dari Darius. Bagaimanapun, wanita itu harus mendapat simpati dari Darius. Karena dia

    Last Updated : 2023-12-03
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 166 Benalu Tetaplah Benalu

    "Ini. Ambillah," ucap Mila sembari melemparkan beberapa gepok uang berisi 100 ribuan, di depan kedua orang tuanya. Bu Sinta dan suaminya pun saling memandang. Mereka keheranan, lalu kembali melihat kepada Mila. "Kamu dapat uang sebanyak ini dari mana?" tanya Bu Sinta, penasaran. Padahal, semalam anaknya itu pulang lebih awal dibandingkan malam-malam sebelumnya. Lalu, keesokannya tiba-tiba saja Mila pergi dan datang membawa uang dengan begitu banyak. Bahkan, ada beberapa kantong yang berisi uang dengan nominal 100.000-an.Tentu saja ini membuat wanita paruh baya itu kebingungan sendiri dan juga ada rasa takut. Ya, takut jika Mila nekat. Mila bisa saja melakukan hal di luar batas sampai menerima uang sebanyak ini. Mila berdecak sembari melipat tangan di depan dada. Dia muak dengan segala pertanyaan yang dilontarkan oleh kedua orang tuanya. Padahal jawaban apa pun yang akan diberikan oleh wanita hamil itu, tentu saja tidak akan mempengaruhi apa pun. Karena bagi kedua orang tuanya, sa

    Last Updated : 2023-12-04
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 167 Rahasia Bu Sinta dan Sang Suami

    Bu Sinta dan suaminya saling pandang. Mereka bukan tidak mau memberitahu, tapi ini adalah perjanjian dengan Lusi agar kedua orang itu tidak memberitahu keberadaan Maura kepada siapa pun, termasuk Mila. Lagi pula, menurut Bu Sinta kalau misalkan Mila sampai tahu di mana Maura, pasti wanita itu akan berbuat yang aneh-aneh lagi dan takutnya malah membuat masalah atau bahkan lebih parahnya menyakiti kandungan Mila sendiri. Sementara itu, suaminya pun sama sekali tidak ingin memberitahu keberadaan Maura, karena menurutnya Maura itu sudah mati. Dia tidak mau lagi menerima atau membahas tentang anak tirinya, yang paling utama adalah dia mendapatkan uang yang banyak. Utang-utang lunas, dia kembali hidup dengan layak. Jadi sang suami akan melakukan apa pun demi menghindari pembicaraan tentang Maura atau dia akan berurusan kembali dengan Lusi juga mungkin saja akan terjerat hukum. "Sudahlah, kamu jangan pernah memikirkan lagi adikmu itu. Pasti dia juga akan menyusahkanmu, kan? Kami sudah men

    Last Updated : 2023-12-06
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 168 Hilangnya Rasa Iba

    Keesokan paginya, Mila pun benar-benar pergi dari rumah itu. Dia membawa barang seperlunya, tidak mau sama sekali membawa apa pun yang mungkin akan mengingatkannya pada kenangan buruk di rumah ini. Melihat itu Bu Sinta benar-benar merasa sedih. Dia ingin menghentikan anaknya, tetapi pasti Mila akan menolak dengan dalih kalau mereka itu akan menjadi benalu lagi. Katakanlah selama ini Bu Sinta sudah salah karena melakukan hal yang buruk kepada kedua anaknya. Tetapi lagi-lagi keadaannya harus memaksanya melakukan semua itu. Kalau bisa waktu diputar, mungkin Bu Sinta tidak akan kembali kepada mantan suaminya dan sekarang Maura masih bersama dirinya. Tetapi sesal pun tidak akan berguna lagi. Dia sudah mendatangani perjanjian, tidak mungkin jika tiba-tiba saja mengambil Maura lagi atau mereka akan dipenjara. Begitupun dengan Mila. Anak pertamanya itu sudah mendapatkan luka yang begitu dalam dari kecil, jadi untuk mengobati batinnya pun sudah terlambat. Apalagi sekarang anak itu mendapat

    Last Updated : 2023-12-16
  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 169 Misi Baru Mila

    Bu Sinta terdiam melihat kepergian anaknya. Bahkan dia tidak diijinkan sekedar mengantarkan Mila sampai depan pintu. Wanita hamil itu benar-benar membenci ibunya, sama sekali tidak mau berkaitan lagi dengan kedua paruh baya yang sudah membuat Mila menderita. Suami Bu Sinta tampak biasa saja. Dia lebih senang jika Mila tidak ada di rumah. Dengan begitu tidak akan ada lagi pertengkaran atau omongan-omongan Mila yang akan menyakiti hatinya. Sementara Bu Sinta hanya bisa tetap mematung dengan air mata yang mulai bercucuran. Rasa sakit ini lebih kecil dibandingkan sesal yang begitu besar. Dia benar-benar ingin sekali mengubah keadaan atau setidaknya mengulang waktu. Namun sayangnya semua itu tidak bisa dilakukan. Semua itu hanyalah angan yang entah kapan akan tercapai dan sama sekali tidak akan pernah terlaksana. Melihat istrinya yang menangis sang suami pun langsung menepuk pundak Bu Sinta. Dia tahu apa yang dirasakan oleh Bu Sinta, tetapi menurutnya daripada harus meratapi nasib dan

    Last Updated : 2023-12-28

Latest chapter

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 579 Bagimana Kalau Aku Hamil?

    Kali ini Raka cukup lama sekali diam dibandingkan dengan pertanyaan sebelumnya. Winda sudah mulai takut kalau apa yang ditanyakan itu membuat Raka murka. Dia tidak mau ada pertengkaran di hari bulan madunya, berharap kalau Raka bisa mengabulkan semua permintaannya. Termasuk pertanyaan yang diucapkan oleh Winda barusan. Sebab selama berhari-hari bulan madu dengan Raka, pria itu lebih banyak diam dan melamun. Ini membuat sang wanita merasa kalau bulan madunya ini hanya berjalan apa adanya. Tidak ada yang lebih baik kecuali mereka menghabiskan waktu bersama. Itupun Raka berkali-kali terus saja memikirkan Alia. Tetapi Winda hanya bisa mengerti dan bersabar, berharap kalau Raka punya inisiatif sendiri untuk memberikan kejutan di hari bulan madu.Namun, sampai detik ini pun tak ada yang lebih spesial kecuali pertanyaan ini dan berharap pria itu mau menjawab semuanya."Kamu diam artinya kamu tidak mau punya anak dariku," ucap Winda dengan nada kecewa. Raka tahu pasti, Winda menginginkan ha

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 578 Jika Mila Tidak Hamil

    Raka kembali menatap Winda dalam diam. Apakah wanita itu benar-benar ingin tahu apa yang sedang dipikirkan oleh dirinya? Lalu, untuk apa? Begitu pikir Raka. Tetapi kalau tidak dijawab juga Winda pasti akan terus bertanya dan itu akan diulang-ulang sampai wanita ini mendapatkan jawabannya entah kapan. Tetapi rasanya Raka akan kelas kalau terus ditanya hal yang serupa. "Apakah kamu sangat penasaran dengan jawabanku?" tanya Raka, tiba-tiba saja membuat Winda terkesiap. "Bukan begitu, Mas. Maksudku, kita kan sudah jadi suami istri. Memang aku sudah berjanji untuk tidak saling ikut campur antara aku dan urusan Mila. Tetapi apakah aku salah hanya bertanya? Aku tidak akan menyalahi semua keputusanmu. Aku hanya ingin bertanya. Anggaplah ini rasa penasaranku, karena kalau tidak dilakukan mungkin aku akan terus-terusan kepikiran dan hanya ingin tahu jawaban apa yang akan kamu berikan jika pertanyaan serupa kembali diucapkan," ungkap Winda, sesuai dengan pemikiran Raka sebelumnya. Pria itu me

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 577 Butuh Validasi

    Raka kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Winda. Bahkan pria itu sampai tidak berkedip, seolah apa yang dikatakan oleh Winda barusan itu sebuah bom yang hampir meledak. "Maksudnya hamil?""Ya, Mas. Aku mau tanya, kalau misalkan aku hamil kamu akan gimana?""Gimana apanya, Winda? Aku tidak paham dengan maksudmu." "Aku tahu kamu menikahi Mila karena dia sedang mengandung anakmu, kan? Tetapi kalau misalkan aku juga mengandung anakmu, bagaimana, Mas? Atau Seandainya Mila tidak mengandung anakmu, apakah kamu juga akan tetap bersamanya?" tanya Winda. Sebenarnya dia butuh validasi dari Raka. Apakah benar yang dikatakan Bu Sinta dan Maura tentang hubungan Mila dan Raka yang diikat hanya karena ada anak di antara mereka. Raka menatap Winda dalam, tapi wanita itu tidak bisa mengartikan semuanya. Lalu sang pria menoleh lurus ke depan. Ada sesuatu yang mengganjal di hati dan pikiran. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya kepada Winda atau memilih untuk diam? Rasanya sudah se

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 576 Hari Pertama Kerja

    Tempat pukul 12.00 siang akhirnya Maura istirahat. Ternyata di sana tidak disediakan makan siang dan membeli sendiri. Kalau tahu begini, harusnya wanita itu membawa saja makanan di rumah Mila. Tetapi sayangnya semua sudah terlambat. Dia pun akhirnya memilih untuk makan apa saja yang tersedia di sekitar supermarket, yang penting bisa mengenyangkan.Namun, lagi-lagi ada suasana yang tidak mengenakan sang wanita. Di mana para pegawai yang begitu antipati dan menjauh kepada Maura. Awalnya dia merasa kesal, tetapi lama-lama tidak mempermasalahkan. Lagipula dia sudah kenal dengan Winda. Kalau memang ada yang macam-macam, tinggal lapor saja kepada wanita itu.Maura memilih untuk membeli siomay saja, lebih murah tapi mengenyangkan. Dia pun duduk agak jauh dari teman-temannya, karena memang di sini yang baru hanya Maura saja, jadi dia tidak punya teman yang satu angkatan dan memilih untuk diam. Tidak ada inisiatif sama sekali untuk berbaur atau memperkenalkan diri.Lagi pula di sini niatnya u

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 575 Jobdesk Imel

    Mila menyantap makanan yang dibeli lewat online. Imel pun sama, tetapi gadis itu tampak sekali berbeda dari biasanya. Seperti ada yang dipikirkan dan semua gerak-gerik dari Imel membuat Mila merasa tidak nyaman. Wanita hamil itu pun menghentikan makannya dan berusaha berbicara baik-baik kepada Imel. "Kamu kenapa sih, Mel? Kok diam saja?" tanya Mila tiba-tiba, membuat Imel terkesiap. Dia sedikit bingung, tapi ada juga rasa takut. Namun demikian sang gadis tetap menjawab pertanyaan dari majikannya, takut malah salah paham. "Enggak kok, Bu. Saya cuma berpikir aja, bisa nggak ya melaksanakan tugas dari Ibu? Mengatur semuanya," ungkap gadis itu sebab sebelumnya setelah Imel selesai membereskan isi kamar dia dan Mila sama-sama menyusun jobdesk apa saja yang akan Imel laksanakan di rumah ini, termasuk menyiapkan makanan untuk Mila. Itulah yang paling berat dilakukan oleh sang gadis. Bagaimana kalau Ibu hamil ini rewel dan dia harus mencari makanan susah? Bukankah itu adalah tugasnya seo

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 574 Masih Berusaha Mengerti

    Di tempat lain, saat ini Raka dan Winda sedang bersiap-siap untuk pulang. Tetapi hanya packing saja, karena kepulangannya nanti malam Raka akan langsung pulang ke rumah Mila. Sementara Winda ke rumahnya sendiri. "Mas, hari ini kita mau ke mana dulu?" tanya Winda, memastikan karena dia ingin menghabiskan waktu yang sebentar ini. Sebab setelah 7 hari baru dia bisa bertemu dengan Raka lagi."Apa kamu sudah menemukan jejak Alia?" tanya Raka tiba-tiba saja membuat harapan Winda langsung putus. Dia lagi-lagi harus bisa sadar kalau dirinya hanya dimanfaatkan untuk mencari Alia. Tetapi wanita itu akan tetap bersabar dan menjalani semua ini dengan ikhlas. Sesuatu yang dijalani dengan tulus pasti akan berbuah manis. "Belum, Mas. Aku sudah coba tanya sama temen-temen di berbagai kota yang memang ada penyetok barang-barang di supermarket aku, katanya sih belum pernah lihat. Tapi kita coba aja lihat ya, Mas. Moga-moga saja minggu depan atau mungkin besok lusa ada kabar baik," ungkap Winda. Dia

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 573 Apa Hanya Kebetulan?

    Sesudah zuhur berkumandang, Lusi pun segera bersiap. David memang dari tadi sedang menunggu wanita itu, mencoba untuk mengikutinya. Dia akan mengajak Lusi untuk sama-sama berangkat kerja. Sementara itu Adiba saat ini bekerja di rumah. Dia bisa mengerjakan projectnya dan tidak perlu ke kantor. Jadi, gadis itu bisa menjaga Alia. Lusi sudah semangat untuk pergi bekerja. Ini hari pertama dan harus menjadi momen yang paling berharga. David yang melihat wanita itu keluar pun berusaha untuk mengejarnya. "Hai, mau berangkat kerja, ya?" tanya David, tiba-tiba saja membuat Lusi terkesiap. Dia langsung menoleh kepada pria itu."Oh, hai. Kamu juga mau berangkat kerja?""Iya." "Shif siang?" tanya Lusi, memastikan."Iya," jawab David sembari tersenyum. Lusi hanya tersenyum kikuk, merasa perkataan Adiba tempo hari ada benarnya. Mungkin saja pria ini punya maksud buruk, karena semuanya itu serba mendadak. Tetapi melihat bagaimana pria ini tidak melakukan hal yang di luar batas membuat Lusi mas

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 572 Masih Syok

    Di kamar yang sudah disediakan oleh Mila, Imel hanya termenung menatap lurus. Dia sama sekali tidak merasa antusias untuk melihat kamar yang akan ditempatinya. Meskipun ukurannya sama seperti kontrakan yang sebelumnya dia tinggali, tetapi kali ini pikirannya benar-benar kacau. Apa yang harus dia lakukan mendengar berita-berita itu? Apakah Imel harus menelepon orang yang memasang iklan memberitahukan alamat Mila yang sebenarnya? Gadis itu akan mendapatkan uang yang banyak, bisa membuka usaha atau membeli kios untuknya. Terlepas dari status sebagai buruh. Tetapi, bagaimana kalau Mila tahu dan malah balas dendam kepadanya? Gadis itu tidak tahu bagaimana sifat Mila yang sebenarnya, jadi harus hati-hati dengan segala perlakuan Mila. Ini benar-benar membingungkan juga syok. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang.Tiba-tiba saja suara Mila terdengar menyerukan nama Imel. Gadis itu langsung terkesiap dan memilih untuk menghampiri bosnya."Iya, Bu. Bagaimana?""Kamu sudah beres-beresnya

  • Kuhancurkan Suamiku dan Gundiknya   Bab 571 Gosip Hangat

    Setelah membereskan barang-barang di kontrakan yang dahulu, Imel berpamitan dan langsung pergi menggunakan angkot. Sebelumnya dia memang ingin menggunakan taksi, tetapi tarifnya pasti mahal. Tidak masalah kalau menggunakan angkot. Lagi pula barang bawaannya hanya sedikit.Saat di dalam angkutan umum, dia mendengar pembicaraan kalau ada iklan yang memberikan hadiah besar bagi yang bisa menemukan dan memberi informasi tentang Mila. "Oh, aku tahu! Ini yang dulu sempat viral kan gara-gara dia selingkuh dan digrebek sama istrinya? Benar-benar enggak tahu diri, ya!" "Kayaknya ini orang juga membuat masalah sampai dicari sama yang pasang iklan," timpal seseorang membuat Imel langsung menoleh. Dia kaget sebab yang disebutkan oleh penumpang angkot lainnya itu Mila. Imel terperanjat sebab dikatakan kalau Mila ini adalah orang yang dulu sempat digerebek karena perselingkuhan, ini sama persis yang seperti yang dikatakan oleh Maura tempo hari, saat mereka masih ada di rumah sakit.Kalau benar b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status