Share

Bagian Lima Puluh Satu

Penulis: Nisa Noor
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-30 05:45:59

"Kamu yakin gak akan ikut turun ke bawah?" tanya Ibu.

"Aku disini saja ya bu," ucap Riri.

"Baiklah, tapi jika kamu berubah pikiran ke bawahlah siapa tahu bisa menghibur dan melupakan semuanya meski sejenak."

"Iya bu," ucap Riri.

Ibu tak bicara lagi, beliau turun berbaur dengan keluarga lainnya. Kegembiraan hari ini sungguh terasa tapi Riri serasa sunyi dan hampa. Seharusnya ia bisa turut merasakan kebahagiaan sahabatnya telah menjadi sepupunya, ya Laras dan Galih telah menikah dan hari ini adalah resepsinya. Sorak riang gembira para tamu undangan dan keluarga besar terdengar hingga ruangan di lantai atas dimana Riri diam.

Bukan tak turut bahagia, hanya saja melihat momen pernikahan mungkin mengingatkannya pada status pernikahan dirinya yang harus kandas di tengah jalan, karam saat masih usia muda, kegagalan pernikahan setidaknya pasti akan membuat Riri merasakan kepedihan atau trauma saat melihat indahnya momen pernikahan, menyendiri di ruangan itu saja begitu sangat menyiksanya, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
bener2 bikin eneg
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
laki² balangsak gak punya pendirian ya gitu dimanfaatin ama pelakor
goodnovel comment avatar
mo mom
eek pus lah..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Dua

    Waktu bergulir dengan cepat, Riri menjalani hari-harinya bersama kedua orang tuanya. Mereka sangat menjaga Riri, jika Riri ingin keluar rumah maka ayah atau ibu menemaninya bukan tanpa sebab akan ada banyak fitnah yang muncul menemani Riri yang statusnya telah berubah apalagi saat masa iddah belum usai, kedua orang tua Riri sangat paham betul kondisi ini. Setiap waktu tugas Riri hanya satu menyembuhkan hati dari luka yang telah bersemanyam, membersihkannya agar tak berlarut-larut hingga berkarat, tidak mudah tapi Riri yakin pasti bisa.Di bulan pertama perpisahan, semangat Riri masih belum muncul hampir setiap hari Riri mengurai air mata bukan air mata penyesalan karena perpisahan melainkan air mata penyesalan kenapa harus memulai. Ya, Riri seolah menyesali pertemuan dengan Ardi yang akhirnya membawa dia pada situasi ini, jika mempertahankan Riri tak yakin akan kuat dengan bayang-bayang perempuan itu walau diakhir perjumpaan mereka Rianti menunjukan hal baik tapi tetap saja Riri tak b

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Tiga

    "Lepaskan atau aku teriak," ancam Rianti.Ardi melepaskan genggaman tangannya di tangan Rianti. Lalu Rianti berbalik dan kembali mendekatkan wajahnya pada Ardi. "Aku, hanya gak mau kamu milik siapapun tapi aku pun tak bermaksud memilikimu sekarang. Entahlah, aku hanya tak mau kamu jadi milik siapapun melihat kamu bahagia dengan perempuan lain ada rasa sakit tapi aku juga gak mau memiliki ikatan jelas dengan kamu. Jadi, kamu salah kalau setelah kamu cerai dengan istrimu aku mau sama kamu." Rianti membuang pandangannya lalu berjalan meninggalkan Ardi. Ardi mengepalkan tangannya, memandang Rianti yang melenggang pergi begitu saja seolah tak punya salah, ternyata Ardi selama ini pun dipermainkan oleh Rianti, Ardi tak paham dengan sikap Rianti sebenarnya nyatanya Rianti tak pernah benar-benar menginginkan Ardi, dia hanya merasa cemburu jika ada yang dekat tapi tak mau memiliki, Ardi merasa terjebak. Ah, bukan maksud Rianti menjebak sejak awal memang Ardi saja yang tak bisa tegas pada ke

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Empat

    Mentari pagi ini terasa sangat begitu hangat, udara pagi pun terasa sangat begitu sejuk, kicau burung terdengar merdu, alam seakan turut merasakan kegembiraan yang menyelimuti hati Riri, setelah berbulan-bulan melewati hari dengan perjuangan menyembuhkan hati, setelah berbulan-bulan sinar mentari rasanya terasa begitu panas, udara terlalu dingin dan kicau burung sindiran atas kesedihan yang menyelimuti hati Riri kini telah berganti, bergulir bak roda yang berputar ya itulah kehidupan.Suasana pagi di rumah orang tua Riri pun berbeda bukan karena ada Mas Raka yang selalu bikin ramai dan hangat tapi karena hati Riri tengah berbunga-bunga. Pancaran kebahagiaan dari Riri sungguh membawa kebahagiaan pula bagi orang-orang terdekatnya, sinarnya membawa semangat positif bagi orang-orang terdekatnya. Hari ini Riri sungguh menyambut hari dengan bahagia, tak terlihat mata yang sembab, wajah yang lesu dan pucat, senyum selalu terulas di bibirnya, Riri yang dulu telah kembali, si ceria dan energi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Lima

    Dengan terbata dan isak tangis, Ardi menceritakan semua pada ibunya, tak ad ayang paling menyedihkan bagi seorang ibu melihat anaknya terluka seperti ini, menyelami rasa kecewa dan sesal yang dalam karena tak mungkin untuk diperbaiki lagi. Kini semua sudah terjadi, sikap kurang tegas dan terlalu abai pada perasaan orang lain membuat Ardi jatuh pada luka yang tak terperi. Pelukan erat sang ibu membuat Ardi sedikit tenang setelah berbulan-bulan hidup dalam penderitaan, memendam rasa sesal seorang diri, menangis, melamun, rumah tak terurus karena sepanjang waktu sibuk mengusir rasa sesal yang semakin hari semakin dalam."Kenapa kamu gak pulang saja ke kampung, nak?" tanya ibu."Aku malu bu, aku sudah melawan ibu tak mengikuti nasehat ibu. Aku juga sudah membuat ibu kehilangan menantu yang ibu sangat sayangi, aku gagal menjadi suami yang baik." "Kamu menyiksa dirimu berbulan-bulan, badan sampai kurus begitu masih mending kamu tidak sakit, nak." "Aku sempat ngedrop bu, tapi ternyata Tuh

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Enam

    "Ups, sorry." Riri membetulkan penampilannya dan dengan segera ia berlalu pergi setelah sebelumnya menjawab permintaan maaf lelaki itu. Tanpa kata lelaki itu hanya terdiam melihat perempuan yang untuk kedua kalinya ia temui. "Jangan-jangan dia memang jodohku," gumam lelaki itu lalu pergi memasuki toilet.Riri datang dengan menggerutu membuat keluarganya heran dan bertanya-tanya. Hingga akhirnya Riri pun bercerita tentang pertemuannya dengan lelaki itu sejak tadi pagi di pesawat dan malam ini. "Mungkin jodoh kali, Ri." "Iya bisa jadi ya," timpal Mbak Wulan. "Ah, please deh. Aku tuh mau move on dari yang namanya lelaki dengan membangun karir bukan dengan lelaki lagi yang jelas-jelas pasti bikin kecewa lagi. Udah deh, jangan ngojok-ngojok mulu Mas, doakan yang terbaik buat adiknya ini.""Iya, iya maaf." Raka mengusap kepala adiknya yang sedang merajuk itu, ayah dan ibu hanya tersenyum melihat itu semua. Bagi mereka kapanpun waktunya Riri pasti akan memiliki pengganti Ardi dan akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Tujuh

    "Nak Rianti, maaf sebelumnya jika kami tidak sopan atau menyakiti. Memang tak ada yang namanya bekas menantu, sampai kapan pun nak Rianti adalah anak menantu kami, tapi kami rasa sudah waktunya nak Rianti bangkit dan menjalani kehidupan baru. Kami percaya bukan hal mudah tapi nak Rianti bisa melewatinya. Jika ingin segera memulai kehidupan yang baru, lakukanlah!" Rianti terdiam mendengar penuturan ibu mertuanya. "Maksud ibu, aku diusir?" tanyanya. Ibu Bayu tersenyum, mencoba kembali menyampaikan maksudnya dengan baik. "Ibu sudah tahu semuanya, bahkan kenapa peristiwa itu bisa terjadi. Ibu paham nak, mungkin kamu menyesali semuanya tapi mungkin saja bisa jadi ini adalah cara Tuhan mempersatukan kalian, pergilah. Masa iddah mu sudah habis, sudah enam bulan sejak kepergian Bayu maka halal bagi kamu menikah lagi." "Bu, aku sungguh mencintai mas Bayu. Tidak cukup membuktikan kah selama ini apa yang sudah aku lakukan?" Kembali Ibu Bayu tersenyum, menahan amarah yang bergejolak di hati

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima Puluh Delapan

    Kehidupan ini penuh misteri, tak ada sesiapapun yang tahu apa yang akan terjadi pada kehidupannya beberapa tahun kemudian, jangankan tahunan satu menit kemudian pun tak ada yang tahu hal apa yang akan menghampirinya, kebahagiaan kah? Atau justru kesedihan? Rasa nyaman atau rasa khawatir? Yang jelas semua orang hanya ingin hidupnya aman-aman saja. Namun sayang, setiap jiwa yang hidup akan selalu merasakan kehidupan di berbagai sisi, terkadang harus merasakan kesedihan lalu beberapa waktu kemudian kebahagian, merasakan kecewa lalu bahkan mengecewakan, sejatinya hidup ini adalah timbal balik, ya jika hari ini kita menyakiti mungkin suatu saat kita akan merasa disakiti, jika hari ini kebahagiaan yang kita torehkan maka hal yang sama dapat kita rasakan, maka benarlah kata orang bijak, selalu lah berbuat baik karena sejatinya perbuatan itu akan kembali pada kita sendiri.Dari Riri kita belajar banyak hal, dia adalah orang yang memiliki ketangguhan jiwa disaat terus digempur dengan kenyataa

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Lima puluh Sembilan

    "Bagaimanapun kamu butuh seseorang yang bisa melindungi kamu, Ri. Ibumu itu benar, sudah saatnya kamu membuka diri, kamu sudah sukses, usahamu melesat sudah ada toko kue cukup besar punya karyawan, belum kantor konsultasi developer kamu pun mulai terkenal, lima tahun kamu sibuk menyibukan diri kamu, aku tahu kamu mengabaikan rasa rindu untuk bisa bertatap muka dengan laki-laki, kamu mengabaikan kekosongan hati kamu, tiap kamu rindu tentang sebuah kebersamaan energi kamu untuk membuat kue itu terlihat tak ada habisnya, mau sampai kapan?" tanya Anita disela-sela mereka bekerja di toko kue Riri. Riri tertegun, bukan hanya ibu ternyata Anita pun memberikan ucapan yang sama. Riri menghela nafas, dia tak memungkiri isi hatinya yang kosong, dia pun mulai merindukan hadirnya seseorang yang mampu mengisi ruang kosong itu. Tapi entahlah, rasanya terlihat berat untuk melangkah terlebih sekarang Riri sudah sukses. "Mantan suami kamu mungkin sudah bahagia, perempuan itu pun sama bisa saja mereka

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-04

Bab terbaru

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Cerita Telah Usai

    "Mbak Rianti."Rianti menoleh ke sumber suara, Lita sudah berdiri tak jauh darinya membawa kantong belanjaan penuh dengan sayuran. Rianti tersenyum. "Ibu ada, Lita?" tanya Rianti. "Ada mbak, ayo masuk."Lita mengajak Rianti masuk, ada yang berbeda kini Lita jauh lebih ramah pada Rianti. Rianti pun menanyakan hal itu, Lita hanya tersenyum dan mengatakan jika semua sudah selesai, ia tak mau mengungkit lagi yang sudah berlalu. Rianti lega mendengar hal itu, hingga dia merasa semua keputusannya hari ini adalah hal yang paling tepat. Lita memanggil ibu, sementara Rianti menunggu di kursi tamu. Tak lama ibu datang dan menyapa Rianti dengan ramah, pelukan hangat yang selalu Rianti rindukan dari seorang ibu bisa didapat dari ibu Ardi. Cukup lama berpelukan, mereka terlepas ketika Lita datang membawa minum. "Bu, ini ada sedikit oleh-oleh untuk ibu dan Lita. Saya kemarin bersama Dani ke Bali," ucap Rianti. "Walah, repot-repot. Makasih ya, nak.""Wah, mbak dari Bali. Keren ya kalau orang ka

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Keputusan Besar

    "Saya turut prihatin dengan kepergian bapak, saya tak sempat datang saat itu karena memang tengah di luar negeri. Lalu setelah pulang saya berziarah dan bermaksud mendatangi ibu tapi tak ada katanya sudah pindah. Akhirnya saya pun menunda keinginan bertemu saya dengan Dani." Rianti menatap nanar dengan senyum tipis pada lelaki yang duduk di depannya. Usianya tak jauh berbeda dengan dirinya, memang Pak Joko itu pantasnya jadi ayahnya bukan jadi suaminya. Farel terus bercerita tentang kehidupannya, dari pertemuannya dengan Pak Joko hingga bisa sesukses sekarang, Farel merasa perlu membalas semua kebaikan Pak Joko, kini beliau sudah tak ada maka Farel akan membalasnya pada Dani dan juga Rianti. Setelah sekian lama ngobrol, Rianti dan Dani memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan mencari tempat wisata lainnya. Farel menawarkan diri untuk mengantar tapi Rianti menolak, ia tetap kuat dalam tujuannya. Kedatangannya kesini bersama Farel untuk menikmati waktu berdua saja dengan Dani tanpa

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Sosok Lain

    Rianti hanya mengaktifkan ponselnya saat Dani tertidur di siang hari ataupun malam hari, ini adalah hari kedua dia ada di pulau Dewata ini bersama Dani. Setia waktu Rianti merasakan setiap detiknya bersama Dani, ada wajah yang tak pernah Rianti perhatikan hingga dalam hati terkecilnya sesuatu yang hangat menjalar mengisi setiap ruang yang hampa selama ini. Saat Dani tertidur pulas, Rianti menatap wajah itu mirip sekali dengan lelaki tua yang menikahinya. Lelaki yang seharusnya menjadi ayahnya, bukan suaminya. Tapi lelaki itu mencintainya dengan sepenuh hati, memanjakannya hingga Rianti merasa beruntung memilikinya meski seluruh dunia mencemoohnya. Bayangan hidup bersama Papa Dani, membuat Rianti tersenyum sendiri, betapa hidupnya saat itu sungguh bahagia, punya harta yang berlimpah, suami yang penyayang dan ibu yang selama ini hilang mendadak datang begitu ramah menyapa. Hari Rianti kembali terisi di dengan cinta hingga dia bisa menerima kabar kembalinya Ardi dan Riri. Tapi duka ke

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Melekatkan Hati

    "Ambillah waktu untuk jauh dari segala rutinitas seharian anda, Bu Rianti. Nikmati kebersamaan bersama putra anda, jangan sampai ada waktu yang terabaikan, jauhkan gadget dan lingkungan sosial media. Tak perlu lama tiga hari saja, tatap lekat setiap anak anda tengah terlelap dan tersenyum rasakan dan tanyakan pada diri anda apakah anda rela melihat semua itu sirna."Rianti terdiam mendengar ucapan Dokter Inggit, orang yang sudah beberapa Minggu ini menjadi teman ceritanya. Bukan hanya menjadi seorang dokter, Rianti seolah menemukan teman bercerita untuk dia mengungkapkan apapun yang dialaminya. Ya, selama ini Rianti perlu itu. Tak ada orang yang bisa dipercaya Rianti untuk dia menumpahkan semua keluh kesahnya. Sejak dulu apapun yang dirasakannya selalu disembunyikan dari banyak orang, bahkan sedekat apapun dengan Ardi ada banyak hal yang tak diungkap oleh Rianti pada Ardi. "Apakah itu bisa menyembuhkan saya, dok?" tanya Rianti. "Bukan hanya sembuh tapi tangki cinta anda akan kembal

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Tamparan Keras

    "Iya, ma. Aku keliru, aku pikir semua akan selesai jika Mas Ardi menikahi Rianti, kesakitan hati yang dialami Rianti akan hilang dan semua akan baik-baik saja. Aku akan hidup tenang, tidak merasa bersalah lagi."Mama tersenyum, lalu melepas genggaman tangan, menghela napas beranjak dari duduknya perlahan berjalan menuju jendela. "Riri, jangan terlalu membayangkan segala sesuatu semudah itu. Pikirkan lagi, berapa kali kamu selalu kecewa dan sakit hati saat Ardi dulu lebih mementingkan Rianti, saat dulu dia tak menganggap hati kamu sakit, sekarang dia sudah berubah jauh lebih baik dan kamu merasakan itu hingga kamu pun memutuskan untuk menerimanya kembali. Butuh waktu berapa lama untuk bisa menerima dia kembali. Pikirkan itu, jangan asal mengambil keputusan yang akhirnya kamu justru terperosok lebih dalam dan lebih parah dari sebelumnya."Riri tertunduk, ia seolah menyadari semua telah keliru. Mama terus berbicara hingga membuat Riri sadar akan keputusan yang mendadak hadir, lalu terin

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Pendewasaan Diri

    "Mama."Riri terkejut dengan kedatangan sang Mama ke tokonya, sudah lama mereka tak bertemu. Dua perempuan itu berpelukan dan melepas rindu yang sudah menggunung, sejak Riri kembali menikah dengan Ardi lalu memutuskan tinggal di kampungnya Ardi menjalankan usaha berdua, Mama menjadi orang yang paling mendukung meski tak selalu hadir, sesekali selalu datang menjenguk tapi sudah hampir dua bulan ini Mama absen datang karena sibuk menemani Papa mengurus proyeknya dan satu bulan kemarin Mama tinggal di rumah Mas Raka membantu Mbak Wulan mengurus bayinya. Dan di situlah terakhir mereka bertemu, saat selamatan tujuh hari kelahiran anak kedua Mas Raka dan Mbak Wulan setelah itu mereka belum bertemu lagi.Riri langsung mengajak mama masuk ke ruangan kerjanya, menyerahkan toko ke pegawai dan meminta pegawai menyiapkan beberapa potong kue untuk tamu istimewanya itu. Sesampainya di ruang kerja, Riri dan mamanya duduk berbarengan, menjatuhkan bobot tubuhnya, Riri menyandarkan kepalanya di pundak

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Mencari Jati Diri

    "Aku dengar kata Narti, pengasuh Dani bilang Mbak Rianti sudah mulai pergi konsultasi ke psikiater, saran Mama sepertinya dipertimbangkan dan dilakukan olehnya.""Baguslah, semoga dia segera sembuh dari luka lama dan traumanya itu. Agar hidupnya lebih baik," ucap Ardi ketika mendengar kabar soal Rianti dari Riri.Sejak Dani sakit dan mulai mengerti kondisi Rianti, Riri yang memang hatinya baik selalu memantau kondisi keduanya lewat Narti, pengasuh Dani. Dari dia Riri mendapat banyak informasi soal Rianti, permintaannya untuk Ardi menikahi Rianti dipatahkan oleh Ardi dan mamanya, bahkan Lita pun turut berkomentar. "Mbak, mbak jangan mudah terlena dan tergoda. Hati-hati mbak, dia bisa saja justru menyingkirkan mbak nantinya," ucap Lita kala itu. Tidak ada yang mendukungnya, hingga Riri memilih jalan lain untuk membantu Rianti agar sembuh. Dalam ingatannya mungkin Rianti akan cepat sadar jika ada Ardi di dekatnya, tapi tidak menurut Ardi itu bukan sebuah solusi. Sejak dulu Ardi memang

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Gangguan Jiwa

    Dani sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang, Rianti duduk termenung di kursi besar dalam kamarnya, semua yang terjadi akhir-akhir ini membuatnya banyak berpikir yang selama ini tak pernah ia pikirkan. Ingatannya selalu melayang pada kenangan saat ia ngobrol dengan Ibunya Ardi, tak pernah menyangka Ibu itu menyuruhnya pergi ke psikiater dan memeriksakan kondisi kejiwaannya. Kilasan peristiwa masa lalu Rianti panggil kembali hingga ia seperti sedang menonton tayangan film, perlahan ia mengerang mengepalkan tangannya, lalu tiba-tiba menangis, tersenyum sendiri, bahkan tertawa sendiri. Bayangan kelam akan kehidupan remaja yang tak seindah remaja lainnya membuat Rianti tumbuh menjadi sosok yang berbeda pula dengan remaja lainnya. Rianti menikmati semua potongan kisah itu, ia menjalaninya sendiri ya sendiri sejak kedua orang tuanya sudah tak peduli lagi dengan kehidupannya, sejak mereka memilih mencari kebahagiaan masing-masing dari pada kebahagiaan anaknya sendiri, keegoisan kedua

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Sebuah Permintaan Aneh

    "Aku tuh heran aja sama Mbak Riri, masih mau ngurusin Mbak Rianti padahal dia udah jahat banget dari dulu sama mbak?" tanya Lita. "Itulah kenapa ibu kagum dan selalu jatuh hati sama mbak mu ini, nak. Bukan untuk menyamakan karena bagaimana pun kalian berbeda lahir dari keluarga yang beda. Ardi sama Rudi aja yang lahir dari rahim ibu, beda wataknya," sela ibu. Lita tersenyum, sementara Riri masih terdiam. Pikirannya seolah belum berada di sini bersama raganya, sepulangnya menjenguk Dani dari rumah sakit membuat Riri terpikir sesuatu. "Mbak, ada apa sih?" tanya Lita menyenggol tubuh Riri hingga Riri terperanjat. "Ada apa nak?" tanya ibu. Riri menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan dan mengusap wajah. "Bu, kalau aku minta Mas Ardi untuk menikahi Mbak Rianti, gimana ya?""Apa?!" Lita dan ibunya Ardi kompak mengeluarkan kata itu menunjukan keterkejutan yang hebat setelah mendengar ucapan Riri. Siapapun yang mendengarnya tentu tak akan pernah menyangka jika Riri punya

DMCA.com Protection Status