Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 24: Aryo Tidak Mau Cerai
"Aku tidak bisa membujuk Mbak Santi, Mas. Masalah hati dan perasaan itu tidak bisa dipaksa."
"Masa kamu nggak bisa. Kamu itu tangan kanannya bukan?" tanya Aryo.
"Nggak akh! Aku hanya ...."
Alia melihat kaca jendela sudah pecah sementara Aryo merasa tidak bersalah.
"Oh iya, kenapa kamu tega menjebloskan aku ke dalam penjara? Terus kenapa aku bisa masuk penjara sementara transaksi beli mobil itu belum jadi. Hanya input data saja, masa langsung bisa saya kena pasal penipuan?"
Alia melangkah dan duduk di kursi sambil menghela napas berat. Dia meneguk salivanya dengan kasar. Setelah semuanya sudah nyaman, Alia buka mulut.
"Semua kejadian itu sudah Mbak Santi rencanakan. Penjaga kasir juga sudah di setting dan sudah dibayar. Aku dan Mbak Santi berharap dengan kejadia
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 25: Meli Masuk Rumah Sakit"Apa kamu sudah menggugurkan kandunganmu?" tanya Aryo.Meli senyum smirk, dia berkacak pinggang."Aku hanya butuh hartamu saja. Aku tidak butuh anak dari kamu yang sudah jatuh miskin!" ledek Meli.Dada Aryo bergemuruh, darahnya langsung mendidih."Kamu itu licik! Kamu jahat! Kamu pembunuh!" amuk Aryo."Terserah mau berkata apa. Aku tidak peduli sama sekali. Untuk saat ini aku ingin meminta sesuatu kepadamu."Aryo mengernyitkan kening. Dia menghela napas. Sesekali mulutnya kumat kamit membaca istighfar."Tolong ceraikan aku sekarang juga. Aku mau bebas dan ingin menikah dengan Dion."Dada Aryo sudah reda setelah membaca istighfar, kini kembali sesak akibat mendengar perkataan Meli."Aku tidak akan membiarkan kamu menikah dengan Dion. Dia itu kawan baik ku bahkan sudah aku anggap dia sebagai saudaraku sendiri.""Aryo ...
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 25: Meli Masuk Rumah SakitAryo tergugu dan tersaruk pilu. Dia tidak menyangka kalau Meli setega itu melakukan perbuatan keji. Tanpa sadar, mulutnya komat-kamit membaca istighfar."Astagfirullah!""Pak, tidak ada gunanya menangisi yang berlalu. Tugas kita sekarang harus menyelamatkan istri bapak."Aryo terus meratap. Dia sudah kehilangan Dhea buah hatinya, kehilangan Santi istri pertamanya. Kini dia kehilangan anaknya bahkan Meli istri keduanya juga sedang sekarat. Aryo tidak sanggup berkata-kata lagi. Hanya air mata yang bisa mengalir dari kedua sudut netranya."Meli ... Jangan tinggalkan aku.""Pak, tolong tenang! Bapak harus kuat menghadapi cobaan ini."Aryo terus merengek dan meratapi nasibnya yang malang. Dia tidak perduli semua mata pengunjung yang lewat tertuju padanya.
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 26: Kehadiran Aryo tidak diakui Meli Suara suster membuyarkan lamunan Aryo. Dia terkejut bakan kaget. "Ba-baik, sus. Akan segera kubayar." "Kalau begitu silahkan ikuti aku ke ruang kasir sekarang juga." Aryo hanya bisa pasrah. Otaknya masih traveling mencari solusi untuk membayar biaya operasi Meli. "Kenapa masih diam, pak?" tanya suster. Aryo semakin panik. Perlahan dia mengayunkan langkahnya mengekor di belakang suster. Sementara Rendy ikut mengekor di belakang Aryo. 'Ya Allah, kenapa cobaan datang bertubi-tubi.' Aryo terus bertanya-tanya dan merenungi nasibnya sambil berjalan melangkah mengikuti suster. Tatapan Aryo kosong pikirannya juga mulai kosong, sehingga dia menabrak pengunjung rumah sakit yang sedang melintas di lorong itu.
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 26: Kehadiran Aryo tidak diakui MeliRendy pergi meninggalkan Aryo. Misinya sudah berhasil.****Ayu dan Mbak Yeni sudah di perjalanan menuju rumah sakit. Namun, mobil yang disetir Ayu mogok. Tiba-tiba, mobil berhenti tanpa ada sebab."Astagfirullah! Kenapa lagi mobilnya pakai mogok segala," ucap Ayu dengan nada kesal.Ayu membanting tangannya ke gagang setir."Aw!" teriak Ayu."Apapun itu yang terjadi jangan langsung mengikuti amarahmu, Ayu. Emosi yang kita ikuti adalah ajaran setan."Mak Yeni memberi nasihat kepada Ayu. Malah Ayu melahirkan wajah cemberut. Dia tidak suka dinasehati ibunya."Iya, Mak. Maafkan aku."Ayu minta maaf kepada Mak Yeni. Dia melepas seat belt kemudian membuka pintu mobil dan menutupnya
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 27: Meli PendarahanMeli merasakan nyeri di daerah perutnya. Darah segar terus mengalir dari rahimnya membuat dirinya ingin ke kamar mandi. Dia merasa risih, cairan terus menerus mengalir tanpa henti membuat dirinya tidak nyaman. Dia beranjak dari atas brangkar menuju kamar mandi dengan pelan tanpa sepengetahuan Aryo."Ya Allah, apa yang terjadi? Kenapa sakit sekali?"Meli belum mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.Hampir 30 menit dia di dalam kamar mandi, sehingga ion tubuhnya lemah. Rasa nyeri di perutnya semakin perih membuat dirinya tidak sanggup untuk berdiri di kamar mandi."Permisi!" ucap Melda.Melda dengan lancang masuk ke ruangan Meli. Dia terkejut melihat Aryo berlabuh ke pulau seribu."Pak!" tegur Melda.Melda berjalan menghampirinya. Aryo masih saja mengorok. Sua
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 27: Meli Pendarahan"Apa yang terjadi?" ucapnya.Buliran bening meronta keluar dari kedua sudut netranya. Dia merenungi nasibnya yang tidak pernah usai cobaan demi cobaan."Apakah ini teguran keras kepadaku, ya Allah? Aku ikhlas dan sabar menerimanya."Aryo bangkit kembali. Walau bagaimanapun cobaan yang datang menimpa dirinya. Dia tidak boleh lemah.'Ya Allah, maafkan salah dan khilaf ku selama ini,' pintanya dalam hati.Aryo melangkah keluar. Semua mata tertuju kepadanya. Panas mentari langsung terasa menyengat kulit.'Apa yang harus kukatakan kepada Meli juga kepada suster?' tanya Aryo dalam hati.Aryo terus berjalan tanpa henti. Di dalam pikirannya ada satu. Bagaimana cara dapat uang, agar bisa membayar biaya operasi istrinya."Apakah aku harus m
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 28: Rahasia Ayu Terbongkar "Maaf kamu bilang?" berang Santi. Santi mengangkat kedua alisnya. Matanya berkedip memandang ke arah jalan. Aku mohon maafkan Meli, Nak!" ucap Mak Yeni mengiba. Kedua tangannya dia tangkupkan seraya memohon maaf kepada Santi. Namun, Santi bersikeras tidak mau memaafkan Meli. "Allah saja maha pemaaf, masa kamu sebagai hamba-Nya tidak mau memaafkan kesalahan seseorang." Mak Yeni mengarahkan netranya ke wajah Santi. Namun, Santi tetap buang muka. Ia berkacak pinggang, sesekali ia menarik napas dalam-dalam menahan emosi. "Pandai sekali kamu berkata sedemikian rupa wahai wanita renta! Selama ini kamu kemana saja?! Kenapa kamu tidak pandai menata bahasa buat menasehati Meli dan Ayu? Kamu juga wanita, aku juga wanita kita sama-sama wanita. Seharusnya kamu mengerti perasaanku seba
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 28: Rahasia Ayu Terbongkar Ayu melipat kedua tangannya dan diletakkan sejajar dengan dada. "Kenapa baru sekarang datang?" tanya Melda. Otaknya berpikir keras memikirkan kehadiran Mak Yeni dan Ayu. Lena mencubit lengan Melda agar tidak memberi sejuta pertanyaan kepada Ayu dan Mak Yeni. "Aw!" teriak Melda. Lena memandang kedua mata bola Melda dengan tajam. Dia sengaja memberi kode agar Melda diam dan menjawab pertanyaan Ayu dan Mak Yeni seadanya. Bu Ayu dan Mak Yeni, mari aku bantu antar ke ruangan Meli," tawar Lena dengan nada lembut. Lena mengukir senyum tipis. Mak Yeni dan Ayu menjawab, "iya."" Lena, Ayu dan Melda beranjak melangkah menuju ruangan Meli. Langkah demi langkah Ayu, Lena dan Mak Yeni mengayunkan kaki dengan cepat
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 57: Pernikahan Aryo dan SantiPagi telah menyapa bumi. Meli baru saja bangun. Dia hendak membuat konten untuk i***a storie di salah satu akun media sosial. Perlahan dia beranjak dari atas ranjang menuju lemari riasnya."Astagfirullah! Ti-tidak ini tidak mungkin!" umpat Meli dengan panik.Meli tidak menyangka kalau wajahnya bisa jelek seperti itu. 'Ya Tuhan! Apa yang terjadi?' tanya Meli dalam hati.Meli memeriksa kotak kosmetik yang dia pakai sebelum tidur. Pelan-pelan dibacanya, ternyata cream pemutih itu cocok untuk dipakai di pagi hari. "Ke-kenapa aku salah cream. Tidak ... Aragh ...!" Meli melempar botol kosmetik yang dia pakai. Padahal, siang ini dia mau bertemu dengan owner kosmetik brand lain dan outer model baru."Tidak, aku tidak mau cacat seumur hidup," umpat Meli kembali.Meli sudah menerima uang dari beberapa owner yang akan dia jumpai. Kalau sudah seperti ini, reputasinya bisa hancur.Perlahan dia mencari kotak perseginya, tid
Meli duduk, dia membuka kotak make up nya lalu berkaca sambil mengoles lipstik ke bibirnya. Meli belakangan ini memakai alat make up hasil dari endorse. Dia sekarang sudah menjadi selebgram. Mukanya sangat glowing berkat make up yang dia terima. "Tunggu sebentar!" ucap Muliadi. Meli tidak menghiraukan perkataan Muliadi. Dia asyik memoles wajahnya sambil membuat konten. Tidak berapa lama, Mak Yeni dan Ayu datang dengan kedua tangan diborgol ke belakang. Mak Yeni hampir tidak mengenal wajah Meli. "Kamu siapa?" tanya Mak Yeni. "Aku ini buah hatimu, Mak. Masa nggak kenal dengan aku. Aku ini Meli." Meli merasa sakit hati melihat Mak Yeni yang tidak mengenali dirinya. Perlahan dia menghela napas. Dia mencoba memaklumi perkataan ibunya. "Meli bukan seperti ini cantiknya! Aku yakin ini bukan kamu." Meli menatap wajah Ayu. Ayu hanya bisa menunduk, seketika dia teringat akan dosa yang pernah dia lakukan keti
Dia ambruk ke lantai karena tersenggol Aryo."Kalau jalan pakai mata dong!"Santi menatap ke arah suara itu. Ia melihat kalau wanita itu Meli.'Meli! Ngapain dia kemari?' tanya Santi dalam hati. Ia lupa kalau Mak Yeni dan Ayu di tahan di dalam penjara.Santi langsung tersulut emosi. Dadanya mendidih dan ia ingin menampar wajah Meli. Tanpa sadar dan tidak bisa mengontrol emosinya. Ia bangkit dan berjalan menghampiri Meli dengan wajah memerah."Dasar wanita pelakor! Masih saja kamu bangga berlenggak lenggok ke sana kemari mencari mangsa."Meli melihat wajah Santi. Dia mengernyitkan dahi."Santi! Kamu ngapain di sini?""Bukan urusanmu," jawab Santi cuek.Santi melipat kedua tangannya lalu meletakkannya sejajar dengan dada. Ia berlagak angkuh kepada Meli."Idih ... Idih ... Bisa juga kamu cuek iya.""Aku bukan Santi yang dulu asal kamu tahu, paham!" balas Santi.Aryo menghampiri Santi dan w
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 56: Mulai Menyesal"Bukan kah kamu sudah diberi teguran sama yang maha esa berkali-kali. Terus kenapa kamu tidak ada niat untuk berubah ke arah yang lebih baik?" tanya Santi."Namanya juga manusia. Ketika ditegur lewat penyakit, lewat barang berharga hilang atau masalah datang bertubi, pasti ingin segera taubat pada saat itu. Namun, cuma saat itu. Ketika sudah sembuh atau masalah selesai sudah tidak ingin lagi bertaubat."Arya menghela napas, dia tidak tahu kenapa bisa berkata seperti itu."Siapa yang berkata itu? Kamu atau siapa?" tanya Arya."Mohon maaf waktu besuk tinggal lima menit. Silahkan dipersingkat pembicaraannya," ucap Muliadi.Aryo belum sempat mencurahkan isi hatinya selama di dalam penjara. Kalau pertama kali masuk penjara cuma seminggu. Kalau yang ke dua ini sudah satu bulan lebih. Tubuhnya kelihatan kurus kerempeng seolah tidak terurus.
Tidak berapa lama, akhirnya mobil Santi tiba di parkiran penjara."Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di sini" ucap Santi."What! Kita sudah sampai tan?"Santi diam, ia hanya melirik Ardi dari kaca spion."Cepat turun dari dalam mobil. Waktu kita tidak banyak di sini."Ardi, Arya dan Santi berjalan menuju ruang informasi untuk meminta izin bertemu dengan salah satu tahanan.Di sudut lorong, hanya beberapa orang saja yang lewat. Namun, kendaraan roda dua memadati parkiran."Ada yang bisa aku bantu, bu?" tanya salah satu polisi.Di name tag nya terbordir atas nama Muliadi."Maaf, Pak. Aku, Mas Arya dan Ardi mau besuk kawan kami yang sedang mendekam di balik jeruji besi," ucap Santi.Matanya Santi melihat ke sana kemari memperhatikan situasi sekitar. Baru pertama kali ini ia ke kantor polisi."Atas nama siapa, Bu, Pak?" tanya Muliadi lembut. Dia masih setia dan menjunjung tinggi excellent service kepada konsu
Ardi duduk di samping Arya. Dia sibuk mengotak-atik ponsel miliknya.Sudah lima belas menit Arya dan Ardi menunggu, Santi belum datang juga. Akhirnya rasa bosan menunggu kini menyapa Arya dan Ardi. Ardi sampai mengantuk menunggu kehadiran Santi.Tanpa sadar, Ardi ngantuk sangking lamanya menunggu. Tidak berapa lama, Santi datang."Gerak yuk!" ucap Santi.Santi melangkah gontai menghampiri Ardi dan Arya. Sementara Ardi sudah berlabuh ke pulau seribu."Ardi! Kamu kok malah ngorok?" tanya Santi.Santi sudah dandan cantik, malah Ardi molor menjelajahi dunia mimpi."Woi! Bangun!"Ardi tersentak bangun. "Kita sudah sampai, Tan?" tanya dia."Sampai ke Hongkong."Ardi melihat ke seluruh sudut rumah. Dia masih antara sadar dan tidak."Lah, rupanya kita masih di sini.""Iya. Ayo kita berangkat."Arya hanya bisa menahan senyum melihat ulah Santi dan Ardi. Dia takut keceplosan ketawa sangking lucunya ulah
Kini sudah tidak lama lagi hari H akan tiba. Arya sudah sibuk mengingat-ingat siapa saja yang layak diundang."Oh, San. Aryo kita undang tidak?" tanya Arya kepada Santi.Arya, Santi dan Ardi sedang menulis nama yang akan diundang pada acara resepsi pernikahannya."Emangnya apa boleh dia keluar?""Kurang tahu juga sih."Arya berharap saudara kandungnya bisa menghadiri resepsi pernikahan nya bersama Santi. Dia tidak ada niat untuk membalas dendam atau apa. Hanya Aryo lah satu-satunya keluarganya yang masih hidup. Selain itu sudah tidak ada lagi."Bagaimana kalau kita ke lapas sekarang. Hitung-hitung besuk dia untuk mempererat jalinan tali silaturahmi. Sudah kama aku dan Aryo tidak bersua," tanya Arya.Arya takut kalau Santi tersinggung. Itu sebabnya dia langsung menundukkan pandangannya."Bo-boleh, kenapa aku melarang hal itu. Lagi pula itu hal wajar.""Aku boleh ikut nggak, Tan?" tanya Ardi spontan.San
"Pokoknya Mbak Shela pasti pulang. Aku jamin, Om.""Baiklah."Arya senyum senyum membayangkan bagaimana nantinya aktingnya dengan Shela dan Ardi.Flash back off****"Kalian semua jahat!" amuk Santi.Santi tersipu malu. Ternyata ia dikerjain mereka semua. Perlahan ia menyusut air matanya yang sudah terlanjur jatuh membasahi pipinya. Malu, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Namun, ia mencoba tersenyum walaupun dirinya telah dikerjai mereka bertiga."Maafkan aku, San. Ini semua ide aku. Maafkan aku sudah terlanjur melukai perasaanmu. Aku hanya ingin melihat seberapa tulusnya kamu menerima diriku sebagai imam kamu.""Cukup! Hentikan semua drama kamu itu, Mas!" amuk Santi. Ia tidak mau kalau Arya berakting lagi.Arya tersenyum walaupun rasa sakit masih belum reda dari pelipisnya."Aku ini
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 55: Ide Awal"Ide apa, Om?!" tanya Ardi."Mari sini tak bisikin."Arya membisikkan idenya ke daun telinganya. Ardi senyam-senyum mendengar penjelasan Arya."Wah ide bagus.""Terus, kita berdua saja yang memberikan kejutan kepada Tante?" tanya Ardi.Arya bingung, dia tidak tahu siapa lagi kawan mereka yang ikut serta mengerjai Santi."Bagaimana kalau aku telepon Mbak Shela. Aku rasa dia pasti mau pulang kemari.""Shela siapa? Dan dia emangnya di mana sekarang?" cecar Arya.Arya masih terus terbaring di atas berangkat dan jarum infus masih menusuk di tangannya. Suara jam dinding berbunyi merdu menghibur suasana di dalam kamar Arya membuat mereka berdua semakin seru memikirkan ide apa yang akan diberikan kepada Santi pada saat ulang tahun nanti."Mbak Shela itu kakak sepupu aku. Ibuku dengan ibunya Mbak Shela kakak adik. Ibunya Mbak Shela anak per