Share

Part 22A

Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal

Part 22: Ternyata Hanya Mimpi

"Astagfirulloh! Apa yang terjadi?" ucap Meli.

Dia bangun dari tidur pendeknya.

"Alhamdulillah ternyata mimpi. Na'uzu billahi minjalik," ucap Meli. Tidak biasanya dia mengucap seperti itu.

Meli mengarahkan netranya ke arah jam yang menggantung di dinding. Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari.

Meli bringsut dari ranjang dan melangkah menuju kamar mandi. Dia membasuh wajahnya dan organ tubuh lainnya. Air mengalir deras di tangannya terasa dingin.

"Ya Allah, aku tidak mau jatuh miskin seperti mimpiku."

Rasa takut menghantuinya hingga tubuhnya lemas. Perlahan dia melangkah menuju kamarnya. Diambil-nya sajadah dan mukena. Mulutnya tidak berhenti membaca istighfar.

"Allahu akbar,"

Meli mengucap takbir dan mengangkat kedua tangannya

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status