Share

184. Bagian 22

"Darahku menjadi panas melihat kecantikanmu!" kata Patandai tanpa malu-malu. "Maukah kau ikut bersamaku. ?"

"Ajakan seorang gagah siapa berani menampik. Tapi kemanakah kau hendak membawaku. ?"

Patandai jadi bingung sendiri. Lalu dia tertawa gelak-geiak. "Aku jadi bodoh! Tidak tahu mau mengajakmu kemana...”

"Kemana saja asal kau yang mengajak tentu aku suka. " kata si gadis pula dan tak lupa dengan kerlingan mata genit yang membuat Patandai tambah terambung-ambung seperti di awan! Tangan kanannya meluncur memegang lengan si gadis lalu setengah berbisik dia berkata.

"Di samping kawah sebelah sana ada sebuah goa Di dalamnya ada satu telaga kecil. Hawa di sana sangat sejuk dan bersih. Aku akan membawamu kesana...”

"Ah, senang hatiku. Tapi aku ingin sedikit berlama- lama di bawah sinar sang surya yang baru terbit ini. Kuharap kau tidak marah. Sinar mentari sangat bagus buat kulit perempuan sepertiku...”

"Apapun yang kau katakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status