Share

163. Bagian 11

last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-27 01:01:31

Desa Jati Wangi, sebuah desa yang terletak di perbatasan wilayah kerajaan Setyo Kencana dan Blambang Sewu, desa yang terkenal akan kecantikan gadis-gadis desanya, ditambah lagi keunikan nama perempuan-perempuan yang berasal dari desa tersebut. Bila masih gadis mereka akan menambahkan kata wangi diakhir namanya, apabila sudah menikah, kata wangi akan berubah menjadi harum.

Setelah selama beberapa waktu keadaan di desa Jati Wangi mencekam dengan keberadaan sang durjana iblis, kini berangsur-angsur keadaan didesa tersebut mulai pulih, warga masyarakat desa Jati Wangi sudah mulai beraktifitas seperti semula. Para petani sudah kembali menggarap sawah mereka, peternakpun sudah mulai mengembalakan ternaknya. Di pintu gerbang utara dan selatan desa Jati Wangi sendiri terlihat beberapa pintu gerbang pos yang didirikan, tampak beberapa orang prajurit yang berjaga-jaga dengan persenjataan lengkap. Di jalan-jalan desa terlihat beberap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 12

    Seluruh masyarakat desa Jati Wangi tampak berdiri berjejer disepanjang jalan rumah-rumah mereka seraya menjura hormat saat Bintang melewati mereka. Bintang sendiri hanya tersenyum melihat penyambutan masyarakat desa Jati Wangi kepadanya, Sekarwangi tampak biasa-biasa saja, berbeda dengan Buntal yang terlihat membusungkan dadanya dengan penuh kebanggaan melihat juraan-juraan hormat orang-orang padanya, walaupun sebenarnya juraan hormat itu ditujukan untuk Bintang. Hingga akhrinya Bintang dan rombongan tiba dihadapan Senopati Yudho dan yang lain.“Selamat datang kembali gusti prabu” ucap Bayan Sangkuri mendahului menjura hormat diiringi yang lain. Lagi-lagi Bintang hanya tersenyum dengan mengangkat tangan kanannya.-o0o-Malam itu, Bintang langsung mengumpulkan orang-orang untuk membahas mengenai keamanan desa Jati Wangi. Senopati Yudho, para pendekar, Bayan Sangkuri dan beberapa orang pemuda desa yang diajak oleh Bayan Sangk

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 13

    “Pasti kang Bintang”. ucap Sekarwangi dengan wajah tersenyum gembira, dengan cepat Sekarwangi bangkit dari depan meja riasnya dan segera melangkah ke pintu, dan ;Kreakkk..!Pintu terbuka dan Sekarwangi langsung tersenyum saat melihat sosok Bintang yang kini telah berdiri dihadapannya. Sementara itu Bintang yang kini berada tepat didepan sosok Sekarwangi yang sudah tersenyum dihadapannya, Bintang tampak terpesona melihat sosok Sekarwangi yang malam itu sangat cantik dari biasanya, Sekarwangi tampil begitu sangat anggun, wajahnya terpancar pesona kecantikan yang benar-benar membuat Bintang terpesona dibuatnya. Sementara Sekarwangi tersenyum bangga melihat Bintang terpesona melihatnya.“Ayo kang, masuk.”. ucap Sekarwangi tersenyum melihat Bintang yang terpaku ditempatnya, segera ditariknya tangan Bintang untuk segera masuk kedalam gubuk.Bintang hanya mengikuti tarikan tangan Sekarwangi, tapi sampai didalampun Bintang masih tetap ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 14

    Glekk..!Bintang meneguk air ludahnya yang telah kering melihat tubuh indah dan begitu menggoda yang ada dihadapannya, bahkan Bintang dapat melihat dengan jelas bagaimana kedua bukit kembar milik Sekarwangi yang menurut Bintang sangat luar biasa bentuknya.Pemandangan panas dan penuh godaan birahi ini tentu saja membuat Bintang semakin tak kuasa menahan dirinya, Bintang merasakan nafasnya terasa mulai memburu, apa yang dialami oleh Bintangpun sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dialami oleh Sekarwangi, maka tanpa lama menunggu waktu lagi, Sekarwangi kembali menjatuhkan dirinya diatas tubuh Bintang dan kini dengan penuh nafsu keduanya saling melumat satu sama lain.Kedua tangan Sekarwangi terlihat begitu agresif kali ini, dilucutinya satu demi satu pakaian yang dikenakan oleh Bintang, Bintang sendiri terlihat malah ikut membantu Sekarwangi melepaskan pakaiannya, dalam sekejap saja pakaian Bintang sudah terjatuh kelantai.Sekarwangi terlihat semakin bu

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 15

    Satu minggu lamanya Bintang berada di Bukit Langit, menemani istri-istrinya disana. Keberadaan Bintang di Bukit Langit bagaikan seorang penyamun disarang bidadari. Kalau saja tidak mengingat ada batas hari dimana Bintang harus membaginya secara adil kepada istri-istrinya ditempat lain, mungkin Bintang ingin selamanya berada di Bukit Langit, menikmati masa-masa indah bersama istri-istrinya yang cantik jelita.“Heaa..! heaa..!!”Pagi yang indah dan sunyi itu terpecahkan oleh sebuah suara keras yang berasal dari seorang lelaki muda tampan dengan pakaian khas pendekar jawa dwipa, mengenakan Blangkon Koncir/Kliwir dikepalanya. Blangkon koncir/kliwir ini mempunyai ciri khusus bagian belakang ada dua kain yang memanjang dibawah mondolan, lelaki muda ini juga mengenakan pakaian seperti layaknya seorang pendekar, hal ini dapat terlihat dari sebilah keris yang tersampir dipinggang belakangnya, juga sebilah pedang dipunggungnya, mengenakan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 16

    “Syukurlah ajian ‘mawar semu’ ku masih bisa menipunya” batin sosok yang tengah bersembunyi itu terus memperhatikan gerak gerik yang dilakukan Bintang. Ajian ‘mawar semu’ adalah sebuah ajian yang mampu menghilangkan keberadaan hawa kehidupan pemiliknya, karena itu Bintang tak dapat merasakan sosok yang tengah bersembunyi tersebut. Kedua mata yang tengah bersembunyi itu tampak membesar saat melihat Bintang mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya.Bintang sendiri memang mulai menanggalkan seluruh pakaiannya, dan ;Byuurrr..!Bintang menceburkan dirinya kedalam air danau tersebut. Sementara itu sosok yang terus mengintip dibalik rimbunnya semak-semak belukar tampak terdiam mematung dengan kedua mata membesar, keringat sebesar jagung tampak keluar dari wajahnya. Entah apa yang menyebabkan hal itu terjadi.“Edan! Ini benar-benar edan” batin sosok tersembunyi itu yang bila kita lihat lebi

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 17

    Semakin dekat, semakin jelas tembang nyanyian itu terdengar, Bintang kemudian turun dari punggung Sembrani, Bintang lalu membiarkan Sembrani untuk pergi meninggalkan tempat itu, karena kini Bintang sudah mengetahui darimana tembang nyanyian itu berasal. Sembrani kemudian pergi meninggalkan tempat itu, sementara Bintang sendiri berjalan menuju kearah rerimbunan dedaunan lebat yang ada dihadapannya.Srrrttt..Bintang menyibak dedaunan yang tumbuh lebat dihadapannya. Tapi baru saja menyibak dedaunan lebat itu, tiba-tiba saja Bintang berhenti menyibak dan mematung. Kedua mata Bintang tampak membesar. Beberapa langkah dihadapan Bintang, tampak sosok seorang perempuan yang tengah membersihkan tubuhnya disebuah pancuran air, perempuan itu tampak tak mengenakan apapun ditubuhnya alias bugil, sehingga tubuhnya yang putih dan mulus terlihat dengan jelas dimata Bintang, apalagi tubuhnya yang begitu montok semakin membuat Bintang panas dingin. Keringat dingin tampak mengalir diwaj

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 18

    “Ya aku tau.. dan aku menyesali apa yang telah kulakukan itu” ucap Dewi Mawar Hitam hingga membuat Bintang terkejut mendengarnya. “Jika memang ingin menangkapku, tangkaplah! aku takkan melawan” ucap Dewi Mawar Hitam seraya menyorongkan kedua tangannya kepada Bintang. Sikap Dewi Mawar Hitam tentu saja mengherankan dan mengejutkan Bintang.“Datuk Tuak sudah menceritakan semuanya, percuma saja jika aku melawanmu. Lagipula aku sudah berniat untuk bertobat, aku ingin memulai hidup baru” ucap Dewi Mawar Hitam lagi. Bintang terdiam mendengar hal itu, sulit bagi Bintang untuk mempercayainya.“Karena itu aku bersedia ditangkap olehmu, aku akan mempertanggung jawabkan perbuatanku pada penduduk desa Jati Wangi” sambung Dewi Mawar Hitam seraya kembali menyorongkan kedua tangannya kepada Bintang. Bintang masih tetap terdiam ditempatnya. Bintang masih meragukan ucapan Dewi Mawar Hitam, tapi Dewi Mawar Hitam tetap menyorongkan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 19

    “Bagaimana sekarang kakang?” tanya sosok wanita tua yang berjalan disebelahnya.“Kita cari warung makan dulu nyi, disana pasti banyak informasi yang bisa kita dapatkan” ucap sosok lelaki tua itu lagi.Sebuah warung makan yang tampak begitu ramai pengunjungnya, baik dari masyarakat desa Jati Wangi sendiri, maupun dari para pedagang ataupun para pendekar yang sekedar lewat didesa Jati Wangi.Sosok lelaki tua dan wanita tua berpakaian merah itupun singgah diwarung tersebut, si empunya warungpun segera menyambut mereka.“Mari.. mari silahkan masuk tuan pendekar.. nyonya” ucap si empunya warung mengarahkan keduanya kearah sebuah kursi yang baru saja ditinggalkan pemiliknya.“Tuan dan nyonya pendekar mau pesan apa?”“Siapkan saja yang paling enak diwarung ini ki” ucap siwanita tua.“Baik..baik”Tak lama, si empunya warung sudah kembali dengan du

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-28

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status