Share

86. Bagian 7

last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-11 19:56:32

“Entahlah kakang, Aurelie lagi malas mikirin laki-laki” ucap Putri Aurelie lagi hingga membuat Bintang tersenyum.

“Kalau begitu hanya ada satu jalan lagi untuk menghilangkan kegundahan hatimu Aurelie” ucap Bintang lagi.

“Apa itu kang?“ tanya Putri Aurelie cepat.

“Kau harus bisa membuktikan kepada Rajo Mudo Basa Aurelie, kalau kau jauh lebih hebat dan jadi lebih baik darinya” ucap Bintang lagi. Hingga kembali membuat Putri Aurelie terdiam.

“Bagaimana caranya kang?”

“Apakah ilmu kanuraganmu lebih baik dari Rajo Mudo Basa?” tanya Bintang lagi, Putri Aurelie menggeleng.

“Ilmu kanuragan macan kumbang milik uda rajo sangatlah hebat, bahkan dulu uda Wijaya pernah kalah dari uda rajo” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang cukup terkejut mendengarnya.

“Ilmu macan kumbang, sehebat itukah Rajo Mudo Basa” ucap Bintang pelan.

“Tapi tak mungkin ilmu harimau singgalang bisa kalah dari ilmu macan kumbang, Aurelie” sambung Bintang lagi.

“Waktu itu uda Wijaya baru sampai tingkat 5 ilmu harimau singgalang k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 8

    MALAM ITU, Putri Aurelie terlihat bimbang untuk ke kamar Bintang, pikirannya berkecamuk. Di satu sisi, Putri Aurelie sangat ingin mempelajari ilmu kesaktian yang telah dijanjikan oleh Bintang padanya, tapi disatu sisi, Putri Aurelie juga curiga kenapa Bintang menyuruhnya berlatih dikamarnya malam-malam. “Apa maksud kakang ya? apa kakang ingin berbuat yang tidak-tidak terhadapku” batin Putri Aurelie lagi.“Bagaimana bila memang kakang berniat sesuatu yang buruk padaku.. Ah, bagaimana ini!” batin Putri Aurelie perang.Di dalam kegundahannya, tiba-tiba saja Putri Aurelie teringat saat-saat bersama dengan Bintang dulu saat Putri Aurelie menyerahkan kesuciannya kepada Bintang.“Kang Bintang orangnya baik, perhatian. Kalaupun ingin berbuat jahat, hmmm..” ucap Putri Aurelie lagi pelan seakan berkata pada dirinya sendiri. Setelah meyakinkan dirinya dan akan menerima apapun yang akan dilakukan Bintang padanya malam itu, Putri Aurelie sudah siap dengan segala resikonya.Maka dengan diam-

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 9

    Di malam ke-4, pembelajaran yang Bintang berikan sudah diserap dengan sempurna oleh Putri Aurelie, bahkan ini lebih cepat dari dugaan Bintang sendiri, ternyata Putri Aurelie memang sangat cocok mempelajari jurus tai chi hingga dengan cepat Putri Aurelie menguasai apa yang diajarkan oleh Bintang. Saat ini Bintang dan Putri Aurelie masih duduk saling berhadapan hingga akhirnya kedua-duanya saling membuka mata secara bersamaan. “Kau sudah berhasil menguasai jurus tai chi dengan sempurna Aurelie” ucap Bintang tersenyum. Putri Aurelie pun tampak tersenyum puas. “Terima kasih kakang, walau tidak memakan banyak tenaga dalam penggunaannya tapi jurus tai chi memang sangat dahsyat” ucap Putri Aurelie lagi. Bintang bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya kearah Aurelie. Dengan tersenyum Putri Aurelie menyambut uluran tangan Bintang untuk membantunya bangkit berdiri. Hyaattt! Tiba-tiba saja Putri Aurelie langsung mengangkat dan membanting sosok Bintang yang baru saja memegang tangannya, de

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 10

    Pagi itu, istana Nagari Batuah kembali dilanda kegemparan, Wijaya kembali bersama Panglima Kumbang dalam keadaan terluka parah, Wijaya hanya tampak menderita beberapa luka saja ditubuhnya, tidak separah keadaan Panglima Kumbang yang pulang dalam keadaan dipapah oleh Wijaya. Rajo Mudo Basa yang melihatnya ayahnya terluka parah segera mengambilnya dari papahan Wijaya. Paduka Rajo Ananggawarman segera memerintahkan tabib istana untuk segera merawat Panglima Kumbang.“Cepat panggilan tuan pandeka kemari” perintah Paduka Rajo Ananggawarman kepada prajurit untuk memanggil Bintang.Tak lama kemudian, prajurit itu sudah kembali bersama Bintang dan Putri Aurelie. Bintang dan Putri Aurelie tentu saja sangat terkejut melihat Wijaya yang kembali dalam keadaan terluka-luka.“Wijaya, kau tak apa-apa?” tanya Bintang setelah berada didekat Wijaya.“Ambo tidak apa-apa pandeka, hanya luka-luka gores akibat cakaran harimau putih” ucap Wijaya lagi hingga mengejutkan Bintang.“Harimau putih” ulang Bintang

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 11

    KEESOKAN HARINYA. Bersama Wijaya, Bintangpun segera meninggalkan istana Nagari Batuah dengan mengendarai 2 ekor kuda jantan yang gagah. Kepergian mereka dilepas langsung oleh Paduka Rajo Ananggawarman. Kudapun dipacu dengan cepat menuju gerbang perbatasan kotaraja Nagari Batuah. Seperti ada sesuatu, Bintang tiba-tiba saja melambatkan kudanya, Wijaya yang ada disebelahnya ikut memperlambat lari kudanya.“Ada apa paduka?” tanya Wijaya yang kembali menyebut Bintang dengan sebutan paduka. Bintang tak menjawab, tapi justru menunjukkan jarinya kearah pintu gerbang. Wijaya mengikuti arah yang ditunjuk Bintang. Dapat dilihatnya diujung pandangan, seorang wanita bercaping tengah duduk diatas kuda seperti tengah menunggu mereka, semakin dekat semakin terlihat jelas sosok sipenunggang kuda tersebut.“Putri Aurelie” ucap Wijaya terkejut saat mengenali sosok Putri Aurelie yang kini tampak sudah mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk, sehingga kini wajah dibalik caping bambu itu terlihat, sosok je

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 12

    “Boleh Aurelie ikut melihatnya kakang?” tanya Putri Aurelie seraya mendekat kearah Bintang. Bintang tersenyum dan mengangguk.“Duduk dihadapan kakang” ucap Bintang lagi. Putri Aurelie hanya tersenyum lalu duduk dihadapan Bintang, tapi tiba-tiba Putri Aurelie mendekatkan wajahnya ke wajah Bintang.Cupp!Putri Aurelie dengan cepat memberikan kecupan lembut dipipi Bintang hingga mengejutkan Bintang, sejenak Bintang menatap kearah Wijaya dan Bintang menarik nafas lega saat melihat Wijaya masih memejamkan matanya dan tidak melihat apa yang tadi dilakukan Putri Aurelie kepadanya.Putri Aurelie sendiri hanya tersenyum lalu kemudian duduk dihadapan Bintang mengambil sikap tapa brata. Bintang memulainya, Bintang menggunakan kemampuannya untuk memasuki alam pikiran Wijaya dan lalu Bintang melihat kembali kejadian di gunung marapi melalui ingatan Wijaya, Bintang juga mengirimkannya kepada Putri Aurelie. Semua yang terekam diingatan Wijaya atas kejadian di gunung marapi kini sudah dapat dilihat o

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 13

    GUNUNG MARAPI (juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi) adalah gunung berapi yang paling aktif yang pernah ada, hal ini dapat terlihat dari kawah gunung marapi yang terus bergejolak dengan dahsyat, sesekali lahar marapi terlihat terlempar keluar dari kawah, hal inilah yang membuat gunung marapi terkesan angker dan tak ada seekor mahlukpun yang mau tinggal disana, dikarenakan sewaktu-waktu gunung marapi bisa saja meletus dan memuntahkan laharnya dan menghancur luluh lantahkan semua yang ada didekatnya. Tapi kini sebagian orang sudah tau, terutama orang-orang istana Nagari Batuah, kalau digunung marapi telah tinggal seorang datuk yang menjadi penguasa gunung marapi, namanya Datuk Rajo Marapi.Dari kejauhan, gunung marapi berdiri dengan angker dan kokohnya, angker karena dari kejauhan dapat terlihat sesekali gunung marapi melepaskan lahar merapinya keudara, kokoh karena dari kejauhan gunung ini tampak begitu besar dan tinggi seakan ingin menjulang ke langit. Ini pula yang kini menjadi pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 14

    Tuukkk! Tuukkk!Terdengar suara keras totokan yang dilepaskan oleh Putri Aurelie dibagian-bagian tubuh harimau putih, rupanya Putri Aurelie lebih dulu mendapatkan kesempatan untuk melepaskan Totokan 5 Benuanya dibanding Wijaya.Sosok Putri Aurelie sendiri tampak langsung bergulingan menjauh begitu berhasil melepaskan Totokan 5 Benuanya, dan langsung berdiri menghadap kearah harimau putih. Putri Aurelie menantikan apa yang akan terjadi, Putri Aurelie berhasil melepaskan dua totokan di titik-titik vital untuk melumpuhkan ditubuh harimau putih.Graaauummm!Harimau putih mengaum dahsyat dihadapan Putri Aurelie.“Apa tidak mempan ya?” batin Putri Aurelie dengan hati bergidik, kalau memang Totokan 5 Benua tidak mempan, Putri Aurelie tidak tau lagi bagaimana harus menghadapi harimau putih tersebut.Graaauummm!Kembali harimau putih mengaum dahsyat, begitu dahyatnya sampai Putri Aurelie tanpa sadar melangkah mundur.Graaauummm!Lagi-lagi harimau putih mengaum dahsyat dihadapan Putri Aurelie.

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   86. Bagian 15

    Satu demi satu harimau putih peliharaan Datuk Rajo Marapi dilumpuhkan oleh Bintang, Wijaya dan Putri Aurelie. Semakin banyak menundukkan harimau yang menjadi lawan mereka, kepercayaan diri Wijaya dan Putri Aurelie semakin mantap. Bahkan saat dihadang beberapa ekor harimau putih, Wijaya dan Putri Aurelie tidak gentar sedikitpun.Entah sudah berapa harimau putih yang menjadi korban ketiganya, hingga akhirnya langkah ketiganya sampai juga di puncak gunung marapi, kali ini terlihat 10 ekor harimau putih yang langsung mengepung sosok ketiganya. Bintang dan yang lain seakan baru menyadari kalau jumlah harimau putih yang ada di gunung marapi ini bukan belasan jumlahnya, tapi mungkin puluhan.Sepuluh ekor harimau putih yang mengepung sosok ketiganya tampak belum menampakkan tanda-tanda akan menyerang, sementara Wijaya dan Putri Aurelie sudah mengambil sikap waspada sejak tadi. Sementara Bintang masih berdiri dengan tenang ditempatnya.Graaauummm!!Tiba-tiba saja sebuah auman keras menggelega

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-11

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status